FAKULTAS KEDOKTERAN
2015
NIM
: 10/304752/KU/14158
Kelompok
: 14106
Identitas pasien
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 75 tahun
: Pensiun
Alamat
: Bantul
NO .RM
: 06-61-XXX
Tanggal Masuk
: 18 Mei 2015
Anamnesis
KU
Riwayat Penyakit : Keluhan serupa (+), multiple nefrolithiasis dextra, TCC buli.
Disangkal DM, HT, hati, jantung, asma, alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluhan serupa (-).Disangkal DM, HT, ginjal, hati, asma, jantung, alergi
Pola Hidup : Merokok (+).kebiasaan menahan BAK (+), minum air putih + 4 gelas
sehari, minum kopi (+), alkohol (-), olahraga berjalan kaki seminggu 3-4x durasi
30menit. Aktivitas fisik mengerjakan pekerjaan rumah 4jam sehari.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 130/80mmHg
Nadi
: 84x/menit
Respirasi
: 20x/menit
Suhu
: 36,4 C
Kepala
: CA -/-, SI -/-
Leher
Thoraks
Pulmo
: Simetris, ketinggalan gerak -/-, retraksi -/-, vesikuler +/+, ronki -/wheezing -/-
Cor
Abdomen
: Dinding perut sejajar dinding dada, supel, timpani, nyeri tekan (-)
suprapubik, massa teraba (-).
Suprapubic area
Pemeriksaan penunjang
Hematologi
18 Mei 2015
Nama Pemeriksaan
Hasil
WBC
HB
RBC
AT
HCT
MCV
MCH
MCHC
LED
LYMPH
EOS
BAS
MONO
BATANG
SEGMEN
BT
CT
ABO
Elektrolit
Nama pemeriksaan
Natrium
Kalium
Klorida
7.600
11.9
3.9
185.000
37
96
31
32
13
35
4
0
5
56
35
2 menit 36 detik
14 menit 52 detik
O
18 Mei 2015
Hasil
137.64
4.06
112.41
Kimia Darah
Nama pemeriksaan
Kreat
GDS
18 Mei 2015
Hasil
1.18
108
Rontgen Thorax
Metastasis intrapulmonal (-) , cor dbn
18 Mei 2015
Histopatologi
22 September 2014
Planning
-
TURB
Pasca Operasi
Operasi: TURB
Hasil operasi : Tampak massa bulat di anterior dinding buli yang multipel (2 buah)
ukuran diameter +1-2mm,mudah berdarah, mukosa buli tenang
Masih menunggu hasil PA.
PEMBAHASAN
Pekerjaan
Pekerja-pekerja di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik korek api,tekstil,
pabrik kulit, dan pekerja pada salon/pencukur rambut sering terpapar oleh bahn karsinogen
berupa senyawa amin aromatik ( 2-naftilamin, bensidin, 4-aminobifamil).
2.
Perokok
Resiko untuk mendapatkan karsinoma buli-buli pada perokok adalah 2-6 kali lebih besar
dibandingkan dengan bukan perokok. Rokok mengandung bahan karsinogen berupa amin
aromatik dan nitrosamin.
3.
Telah diketahui bahwa kuman-kuman E.coli dan Proteus spp menghasilkan nitrosamin yang
merupakan zat karsinogen.
4. Kopi, pemanis buatan
Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dan siklamat serta
pemakaian obat-obatan siklofosfamid yang diberikan intravesika, fenastin, opium dan obat
antituberkulosa INH dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan resiko timbulnya karsinoma
buli-buli.
Bentuk Tumor
Tumor buli-buli dapat berbentuk papiler, tumor non invasif (in situ), noduler (infiltrat) atau
campuran antara bentuk papiler dan infiltrat.
Perjalanan Penyakit
Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan tumor superfisial. Tumor ini lama
kelamaan akan mengadakan infiltrasi ke lamina propria, otot dan lemak vesika yang kemudian
menyebar langsung ke jaringan sekitarnya.
Disamping itu tumor dapat menyebar secara limfogen maupun hematogen. Penyebaran
limfogen menuju kelenjar limfe perivesika, obturator, iliaka eksterna dan iliaka komunis ;
sedangkan penyebaran hematogen paling sering ke hepar, paru-paru dan tulang.
Jenis Histopatologi
Sebagian besar ( 90 %) tumor buli-buli adalah karsinoma sel transisional. Tumor ini
bersifat multifokal yaitu dapat terjadi di saluran kemih yang epitelnya terdiri dari sel transisional
yaitu di pielum, ureter dan uretra posterior. Sedangkan jenis yang lainnya adalah karsinoma sel
skuamosa ( 10%) dan adenokarsinoma ( 2%)
Gambaran Klinik
Jika seorang pasien datang dengan keluhan hematuri yang bersifat : (1) tanpa disertai rasa
nyeri (painless), (2) kambuhan (intermittent), dan terjadi pada seluruh proses miksi (total).
Meskipun seringkali karsinoma buli-buli tanpa disertai gejala disuria, tetapi pada
karsinoma in situ atau karsinoma yang sudah mengadakan infiltrasi luas tidak jarang
menunjukkan gejala iritasi buli-buli,antara lain : disuria, polakisuri, frekwensi dan urgensi.
Hematuri dapat menimbulkan keluhan retensi bekuan darah. Keluhan akibat penyakit yang lebih
lanjut berupa : gejala obstruksi saluran kemih bagian atas atau adanya edema tungkai. Edema
tungkai ini disebabkan karena adanya penekanan aliran limfe oleh massa tumor atau oleh
kelenjar limfe yang membesar di daerah pelvis.
Derajat Invasi Tumor (Stadium)
Penentuan derajat invasi Tumor berdasarkan sistem TNM :
TNM
Uraian
Tis
Karsinoma in situ
Ta
T1
T2
T3a
T3b
T4
N1-3
M1
Metastasis hematogen
Palpasi Bimanual
Palpasi bimanual dikerjakan dengan narkose umum (supaya otot buli-buli relaks) pada
sat sebelum dan sesudah tindakan TUR Buli-buli.
Laboratorium
Selain pemeriksaan laboratorium rutin, diperiksa pula :
Sitologi urine yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urine.
Pencitraan
Pemeriksaan IPV dapat mendeteksi adanya tumor buli-buli berupa filling defect dan
mendeteksi adanya tumor sel transisional yang berada di ureter atau pielum. Didapatkannya
hidroureter atau hidronefrosis merupakan salah satu tanda adanya infiltrasi tumor ke ureter atau
muara ureter. CT scan atau MRI berguna untuk menentukan ekstensi tumor ke organ
sekitarnya.
Terapi
Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma buli-buli adalah reseksi
buli-buli transuretra atau TUR Buli-buli. Terapi selanjutnya tergantung pada stadiumnya, antara
lain :
Tidak perlu terapi lanjutan akan tetapi selalu mendapat pengawasan yang ketat atau wait
and see.
Instilasi intra vesika dengan obat : Mitomisin C, BCG, 5-Fluoro Uracil, Siklofosfamid,
Doksorubisin atau dengan Interferon.
Radiasi eksterna
Tindakan
Superfisial
TUR Buli/fulgurasi
(stadium 0-A)
Instilasi intravesika
Invasif
TUR Buli
(stadium B-C-D1)
Metastasis
Ajuvativus kemoterapi
(stadium D2)
Radiasi paliatif
----------------------------------------------------------------
Diversi Urine
Sistektomi radikal adalah pengangkatan buli-buli dan jaringan sekitarnya dan
selanjutnya aliran urine dari ureter dialirkan melalui beberapa cara diversi urine, antara lain :
Konduit usus : yaitu mengganti buli-buli dengan ileum sebagai penampung urine,
sedangkan untuk mengeluarkan urine dipasang kateter menetap melalui sebuah stoma.
Diversi urine kontinen : yaitu mengganti buli-buli dengan segmen ileum dengan membuat
stoma yang kontinen (dapat menahan urine pada volume tertentu. Urine kemudian
dikeluarkan melalui stoma dengan melakukan kateterisasi mandiri secara berkala.
Diversi urine Orthotopic : adalah membuat neobladder dari segmen usus yang kemudian
dilakukan anastomosis dengan uretra. Tehnik ini dirasa lebih fisiologis untuk pasien, karena
berkemih melalui uretra dan tidak memakai stoma yang dipasang di abdomen.
Kontrol Berkala
Semua pasien karsinoma buli-buli harus mendapatkan pemeriksaan secara berkala dan
secara rutin dilakukan pemeriksaan klinik,sitologi urine serta sistoskopi. Jadwal pemeriksaan
berkala itu pada :