ANTENATAL CARE
A. KONSEP MEDIS
1. Latar Belakang.
Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya
menurunkan angka kematian dan kematian ibu maupun perinatal.
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya
berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat
diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya. Diketahui bahwa janin di dalam rahim dan ibunya
merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Sehingga kesehatan
ibu optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan janin. Berdasarkan kenyataan lebih dari 90% kematian ibu
disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada
saat kehamilan. Dimana kebanyakan komplikasi terjadi pada saat atau
sekitar persalinan. Banyak ibu yang tidak berisiko ternyata mengalami
komplikasi atau ibu yang dianggap berisiko ternyata persalinannya
berlangsung normal. Oleh karenanya semua pendekatan kehamilan
dianjurkan menganggap bahwa semua kehamilan berisiko dan setiap ibu
hamil agar mempunyai akses kepertolongan persalinan yang aman. Ibu
hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4x yaitu pada
setiap trimester. Sedangkan pada trimester terakhir 2 kali.
2. Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, 2010)
3. Tujuan
Menurut (Manuaba, 2010) tujuan Antenatal care adalah :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
22 28 Minggu
28 Minggu
30 Minggu
32 Minggu
34 Minggu
36 Minggu
40 Minggu
24-25 cm
26,7 cm
29,5 30 cm
31 cm
32 cm
33 cm
37,7 cm
dan kesedihan
2.
Mencari tahu secara aktif apakah memang benar benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain
3.
4.
b.
meningkatnya libido.
Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit
dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai
menduga duga apakah bayi mereka laki laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)