Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang- Undang Nomor
17
Tahun
2003
tentang
Keuang'an
Negara
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
(APBN).
Selanjutnya,
dalam
Akuntansi
dan
Pelaporan Keuangan
Pengelolaan
Penerusan
berpasangan.
Dalam
siklus
akuntansinya,
SAPPP
juga
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
perundang-undangan.
peraturan
laporan
menyusun
dimaksud
perlu
pertanggungjawaban
dibentuk
unit
Dengan
demikian,
akuntansi
untuk
BUN
BA
anggaran
pengelolaan
dapat
untuk
melaksanakan
SAPPP
lingkup
modul
dan
Pelaporan
unit
akuntansi
dan
pelaporan,
kebijakan
akuntansi
piutang
ini
dimaksudkan
sebagai
petunjuk
untuk
memahami
dan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3 D. Tujuan
Tujuan
akuntansi
modul
transaksi
SAPPP
memberikan
penerusan
pinjaman
panduan
mengenai
berbasis
akrual
perlakuan
yang
dapat
penyajian
dan
pelaporan
BA
BUN
Pengelolaan
Penerusan
Pinjaman.
E. Sistematika
Modul SAPPP disusun dengan sistematika sebaga_i berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang,
ruang lingkup,
maksud,
tujuan,
dan
sistematika
BAB II
BAB III
bungajdendajbiaya
pinjaman,
selisih
kurs
lain-lain
belum
dari kegiatan
terealisasi
atas
penerusan
piutang
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4lain-lain
bunga/ dendajbiaya
menggunakan
mata
uang
pinjaman
penerusan
asing,
cicilan
dan
yang
pelunasanj
jurnal
bagian
lancar
piutang,
dan
jurnal
penyesuman
piutang
bungajdendajbiaya
lain-lain
Penerusan
Neraca,
Laporan
Operasional,
Laporan . Perubahan
BAB VI
PENUTUP
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-5
BAB II
SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN
A. Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Dalam
Pengelolaan
Pinjaman,
Kementerian
transaksi
Keuangan
selaku
BA
BUN
pengguna
Laporan
Keuangan
seluruh
UAKPA
BUN
Pengelolaan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
-6 BUN
Pengelolaan
Pengelolaan
Penerusan
Penerusan
Pinj aman .
Penanggung j awab
UAKPA
Pinj aman
BUN
Jenderal
Secara
Pengelolaan
pada
periode
petugas
berj alan
pada
UAKPA
BUN
1.
2.
3.
melakukan
verifikasi
atas
perekaman,
penambahan,
dan
hapus
data
4.
5.
6.
dalam
hal
UAKPA
BUN
menggunakan
sistem
pencatatan
yang
telah
7. melakukan
rekonsiliasi
Pengelolaan
Pembiayaan
data
dan
keuangan
Risiko
dengan
atas
Direktorat
penarikan
Jenderal
pinj aman
yang
8.
9.
C.
1.
menerima
data
dan
Laporan
Keuangan
dari
UAKPA
BUN
Pengelolaan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7 2. melakukan verifikasi dan analisis data dan Laporan Keuangan UAKPA BUN
Laporan
Keuangan
UAKPA
BUN
pencetakan laporan
dan
penyiapan
data
untuk
kegiatan
Jenis Transaksi
Dokumen Sumber
1.
Alokasi Anggaran
2.
Pencatatan Piutang/
Realisasi Pembiayaan
a.
b.
c.
d.
e.
3. Dokumen Pendukung
Lainnya
UU APBN
Peraturan Presiden rilengenai rincian APBN
Perjanjian Penerusan Pinjaman
Surat Persetujuan Penerusan Pinjaman
Nota Debet/Nota Kredit
Nota Transfer/Nota Pembebanan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8 -
Jenis Transaksi
No.
Dokumen Sumber
g. Nota Debet Kredit Bank Indonesia mengenai
pembebanan Rekening Dana Pemerintah
karena pembukaan Letter of Credit (L/C)
(Nota Pembukaan L/C)
h. Aplikasi Pen arikan Dana (APD) - Withdrawal
Application ( WA)
Surat Pembukaan Pinjaman Luar Negeri
1.
(SP2LN)
Penarikan
Pembukuan
Perintah
J . Surat
Pinjaman /Hibah Luar Negeri (S.P4H L)
k. Rekening Koran B ank Indonesia
Laporan
Keuangan
(termasuk lampiran)
tidak
memenuhi
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9 -
2 . Validitas Data
a . Memastikan
yang
angka/data/informasi
cetakan
dalam
disajikan
yan:g
angkajdataj informasi
disajikan
cetakan
dalam
b . Memastikan
angka
pada
LRA
sudah
dengan
sesuai
Berita
Acara
Rekonsiliasi; dan
c . Memastikan
transaksi
penyesuaian
akuntansi
akrual
sebagaiman
Kewajiban
Ekuitas
terpenuhi;
b . Memastikan akun-akun terkait dengan transaksi penerusan pinjaman
telah tepat digunakan dan sesuai dengan jurnal standar; dan
c . Memastikan akun-akun pada neraca percobaan bersaldo normal .
tersebut
disajikan
secara
cukup
( adequate
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
memuat komponen LRA, LO, LPE, Neraca, dan CaLK beserta lampiran
pendukungnya; dan
2) Laporan Keuangan tahunan yang telah diaudit (audited).
2. Laporan Keuangan tingkat UAPBUN
a . UAPBUN Pengelolaan Penerusan Pinjaman melakukan kegiatan rekonsiliasi
data keuangan setiap semester. Dalam hal UAPBUN menggunakan sistem
pencatatan
akuntansi
kegiatan
rekonsiliasi
Pengelolaan
Jenderal
Penerusan
Pinjaman
menyarripaikan
kepada
Akuntansi
dan
memuat komponen LRA, LO, LPE, Neraca, dan CaLK beserta lampiran
pendukungnya; dan
2) Laporan Keuangan tahunan belum diaudit (unaudited) dan yang telah .
diaudit ( audited) .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 11
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANG PENERUSAN PINJAMAN
A. Definisi Penerusan Pinjaman
Dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan tingkat UAKPA BUN dan
pencatatan transaksi penerusan pinjaman, UAKPA BUN memproses dokumen
sumber
dan
keuangan
transaksi
melakukan
proses
akuntansi
dengan
dan
piutang
bungajdendajbiaya
lain-lain
dari
kegiatan
penerusan pinjaman.
Piutang penerusan pinjaman adalah aset yang dimiliki Pemerintah berupa
uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah dan/atau hak Pemerintah yang
dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian penerusan pinjaman; yang
dananya
dapat
bersumber
dari
dalam
dan/atau
luar
negeri
untuk
akuntansi
yang
digunakan
dalam
mencatat
transaksi
dan
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
12
Penerapan basis kas tetap digunakan dalam mencatat dan menyusun LRA
sepanjang
pendekatan
basis
kas .
Dengan
demikian, basis kas untuk LRA berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas
diterima di rekening kas umum negara, sedangkan belanja diakui pada saat
dikeluarkan dari rekening kas umum negara .
C . Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan Piutang Penerusan
Pinjaman
1 . Pengakuan
berkenaan
telah
disahkan.
Besaran
nilai
penarikan
dana
penerusan pinjaman tidak boleh lebih dari pagu DIPA Pengelolaan Penerusan
Pinjaman yang telah disahkan . Dalam hal jumlah atau bagian jumlah dana
yang
diteruspinjamkan
melebihi
alokasi
maka
anggarannya
perlu
dilakukan
dalam
DIPA
revisi DIPA
NoD
jika
tata
cara
penarikan
penerusan
pinjamannya
SP2D
jika
tata
cara
penarikan
penerusan
pinjamannya
. t
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 2 . Pengukuran
Piutang penerusan pinjaman melalui tata cara pembayaran langsung,
L/ C, dan pembiayaan pendahuluan diukur sebesar nilai nominal sesuai
dengan NoD . Sedangkan untuk piutang penerusan pinjaman melalui tata
cara rekening khusus diukur sebesar nilai nominal sesuai dengan SP2D .
Dalam hal piutang penerusan pinjaman yang penarikannya dalam
bentuk mata uang asing, maka harus dijabarkan nilai kursnya untuk
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabarannya dalam mata uang
rupiah diatur sebagai berikut:
a. Penarikan dalam mata uang asing yang langsung digunakan untuk
membayar transaksi dalam mata uang asing yang sama dibukukan dalam
rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi;
b. Penarikan dalam mata uang asing yang langsung digunakan untuk
membayar transaksi dalam rupiah dibukukan dengan rupiah dengan
menggunakan kurs transaksi dari Bank Indonesia atau bank umum
bersangkutan pada tanggal transaksi;
c. Penarikan dalam mata uang asing yang sesuai dengan komitmennya
dalam mata uang asing yang diterima dalam rekening milik Bendahara
Umum Negara (BUN) dibukukan dalam rupiah dengan menggunakan kurs
tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi; dan
d . Penarikan dalam mata uang asing yang tidak sesuai dengan komitmennya
yang diterima dalam rekening milik BUN dibukukan dalam rupiah dengan
kurs transaksi dari Bank Indonesia pada tanggal transaksi .
Pada akhir periode pelaporan, penyajian pada Neraca untuk saldo
( outstanding) piutang penerusan pinjaman yang menggunakan mata uang
asing dijabarkan dalam mata uang rupiah . Penjabaran mata uang asing ke
dalam mata uang rupiah tersebut memberikan konsekuensi adanya selisih
kurs . Hasil perhitungan selisih kurs dicatat sebagai pendapatan atau beban
selisih kurs yang belum terealisasi dan mempengaruhi kenaikanj penurunan
nilai saldo (outstanding) piutang penerusan pinjaman pada Neraca pada
tanggal Laporan Keuangan .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
.,
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
mata uang Rupiah lebih kecil daripada nilai Rupiah hasil penjabaran saldo
( outstanding) Piutang Penerusan Pinjaman yang menggunakan kurs tengah
. . . .. "
.1
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
penerusan
pinjaman
tidak
tertagih
dan
perhitungan
yang
:1
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
atas
kegiatan
penerusan
pinjaman
diakui
sebagai
untuk
transaksi
penerusan
pinjaman
yang
penarikannya
pendahuluan.
Pengeluaran pembiayaan penerusan pmJaman diukur sebesar nilai
nominal sesuai dengan SP2D yang diterbitkan KPPN Khusus Pinjaman dan
Hibah
untuk
transaksi
penerusan
pinjaman
yang
penarikannya
.- I
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
tersebut
dipersyaratkan
dalam
diakui . pada
perjanjian
saat
tanggal
penerusan
jatuh
plnJaman .
tempo
Hal
ini
yang
juga
apabila
pada
tanggal
jatuh
tempo
belum
dilunasi
oleh
bunga,
denda
danjatau
biaya
lain-lain
penerusan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
tanggal pelaporan .
an tara kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal jatuh tempo bunga terakhir
dan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaporan .
Nilai buku piutang bunga penerusan pinjaman merupakan saldo hasil
penjabaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah atas transaksi
pengakuan dan pengukuran piutang bunga penerusan pinjaman .
Nilai buku piutang bunga penerusan pinjaman merupakan saldo hasil
penjabaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah atas transaksi
pengakuan dan pengukuran piutang bunga penerusan pinjaman .
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK I NDONES IA
dengan
dokumen
setoran
yang
telah
tervalidasi
dan/ atau
pinjaman dan menambah nilai aset non kas yang mempengaruhinya pada
Neraca .
Dalam hal pelunasan atau penyelesaian piutang penerusan plnJaman
jumlah pembayaran yang diterima tidak sama dengan nilai tercatat ( carrying
value) , selain penyesuaian nilai piutang penerusan pinjaman yang terlunasi
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
ke
rekening
memperhatikan
kas
negara
yang
telah
tervalidasi
dan/ atau
Bank
Indonesia.
Dalam hal piutang lainnya penerusan pinjaman terselesaikan secara
non
kas
atau
dilakukan
konversi
piutangnya
sebagai
bagian
dari
sebagai
pendapatan bunga/denda/biaya
lain-lain
penerusan
pinjaman pada LRA dan mengurangi nilai saldo (outstanding) piutang lainnya
penerusan pinjaman pada Neraca. Sedangkan pelunasan piutang lainnya
penerusan
pinjaman
secara
non
tunai
disajikan
dengan
melakukan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
- 23 BAB IV
JURNAL STANDAR TRANSAKSI PENERUSAN PINJAMAN
A. Jurnal Saldo Awal Migrasi
Pencatatan saldo piutang penerusan pinjaman sebagai saldo awal pertama
kali migrasi da ri basis "Kas Menuju Akrual" ke basis "Akrual" dilakukan oleh
UAKPA BUN Pengelolaan Penerusan Pinjaman, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1 . Untuk membukukan migrasi saldo awal piutang penerusan pinjaman
Rekening Dana Investasi (RDI)/Rekening Dana Pembangunan (RDP) kepada
penerima penerusan pinjaman yang diestimasikan dilunasi lebih dari 1 2 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan digunakan jurnal untuk Buku Besar
Akrual sebagai berikut:
Debet :
xxxxx
3 . Untuk membukukan migrasi saldo awal piutang penerusan pinjaman RDI/RDP kepada penerima penerusan pinjaman yang diestimasikan dilunasi
dalam waktu 1 2 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan digunakan
jurnal untuk Buku Besar Akrual sebagai berikut :
Debet :
I - -::- - ! "
J
'
"
( I
'
1 1 55XX
_::1 1- :..--.":_
:
j_ ---- --------- --
. L :._ _
\.. \
xxxxx
- --
'
-:.._ : _
,. -- - - -
--
- -
--
'
'
- -
-------- - -- -- _ ______ _ _ _ _
----
- --
--
- -
---__:___:__ :____
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
berupa piutang bunga dan piutang denda dari RDI/RDP digunakan jurnal
untuk Buku Besar Akrual sebagai berikut:
Debet:
I
If .
!
: _
, I ,j
t
--- -
.
---
,_
- - - --
'-
- - - - - - -- - -
jl
, <;--
Jr ... '' li ) I IL
-- -
--
xxxxx
- - . - ..
.:___....._ _ - --
- - - ---- -- - -- - --- _
___ ___
'
-- ------ - -
- ,_- - - - /- - -
6 . Untuk membukukan migras 1 saldo awal penyisihan piutang tidak tertagih piutang bungajdenda dari RDI/RDP digunakan jurnal untuk Buku Besar
Akrual sebagai berikut:
39 1XXX Ekuitas
-'":\_
( J Jt
-;-Jr .
...
I Jnt...I--..:-.
t l U.-li
--
. T.i
-- t t ...ll.
...,. ,;-1J h--(J-j-;
<:> ..I
r 11 .-=:
U t llffl
' ---
;,J !
B. jurnal Anggaran
Transaksi tahun berjalan penerusan pinjaman merupakan transaksi
penerusan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai realisasi pembiayaan yang
pada saat bersamaan mengakibatkan besarnya pengakuan Pemerintah atas
piutang
penerusan
pillJaman.
Transaksi
pembiayaan
' ""' -1 :1 ./
1
- -- ---- -..J
merupakan
setiap
penerimaan yang perlu dibayar kern bali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun
anggaran berikutnya, guna menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran .
Pengakuan transaksi baru atas pengakuan piutang penerusan pinjaman
tidak lepas dari transaksi anggaran dan realisasi pengeluaranj pembiayaan
kepada penerima penerusan pinjaman. Dan untuk dapat melakukan realisasi
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
penyusunan
Laporan
Keuangan,
melainkan
untuk
tujuan
b. Pada
saat
adanya
resume
tagihan
atas
pengeluaran
pembiayaan
MENTERI KEUANGAN
REP UBLIK INDONESIA
Debet:
xxxxx
xxxxx
2XXXXX
Debet:
t
!.__ _
_ _ _ _ _ __ _ _
- d!
.
-
--
'--
_ -- -- -
,- I
--- - ----
r. i ,
'
..
.-
Id
. ._.t !
-
j,,
---
--
I I'[ I
<
l)ll'
-
tt .
1'
-:,
Penerusan
!.'
-- - - -- - l
/
.
-_ __
- - - - - ---- -- --
Pengelolaan
BUN
c . UAKPA
x:xxxx
realisasi
menca.tat
Pinjaman
pinjaman
dokumen
sumber
SPM/SP2D
Pembiayaan
l ;-; ' -
f1-- -
\..
1 ,j
;:
-., - ,
... ' ,,
----- ---
-, -
-- - - - ----- -'-
I, ' d lt
_
L
-- ._..
.:.t l J t
I") - . --,
_- . :
-..;J r . ....!.;1(J-_1 --
, l
; J, .
'
t lJ
_ _ __
. _
------- --- --- -
,- - /- -
---
../.
- l
'
_., ,
----- _ __ __
x:xxxx
MENTER IKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 27 3) Jurnal untuk terposting pada Buku Besar Kas yang mencatat realisasi
pembiayaan penerusan pinjaman pada LRA:
penyusunan
Laporan
Keuangan,
melainkan
untuk
tujuan
b. Pada
saat
adanya resume
tagihan
atas
pengeluaran
pembiayaan
penerusan pinjaman yang ditandai dengan dokumen SPP APD oleh Kuasa
Pengguna Anggaran BUN Pengelolaan Penerusan Pinjaman dan APD/WA
yang diterbitkan oleh KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah, jurnal yang
digunakan untuk mencatat transaksi tersebut diposting ke dalam Buku
Besar Akrual dengan terlebih dahulu melakukan jurnal balik komitmen,
sebagai berikut:
1 ) Jurnal balikkomitmen pengeluaran pembiayaan penerusan pinjaman :
Debet:
:XXXXX
:XXXXX
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK I NDONESIA
XXXXX
- -.
I
[ _ __ _
,c
-.I ; .
1
- --
XXXXX
--
::-
t -:
- -- - -
--
.,
. :,.g.
: ,:
11;_m;f,;.;;;;,rl'
- .
,
- . -- . .
,
-
->j-:.-; j
----- - ------"1
- ---
d . UAKPA
xxxxx
BUN
Pengelolaan
Penerusan
Pinjaman
mencatat
realisasi
.
' -
L -
-h -
--
'
-
-
--- -- - -
--. i - -
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK I NDONESIA
dibuktikan dengan adanya aliran masuk kas dan bukti penyetoran kas
yang tervlidasi dan/atau memperhatikan verifikasi dan rekonsiliasi atas
rekening koran dari Bank Indonesia, UAKPA BUN Pengelolaan Penerusan
Pinjaman melakukan jurnal transaksi penerimaan pembiayaan dan
sekaligus mengakui pengurangan nilai piutang penerusan pinjaman pada
Buku Besar Akrual dan Buku Besar Kas sebagai berikut :
1) Jurnal untuk Buku Besar Akrual
3 13XXX Diterima dari Entitas Lain
3 13XXX
Diterima
dari
Entitas Lain
xxxxx
M ENTE R I KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 30 -
sesuai
dengan
yang
diperjanjikan.
Dalam
hal
pendapatan
2) Penghapusan:
piutang
bungajdenda/biaya
xxxxx
lain-lain
penerusan
pinjaman pada saat pelunasan secara kas masuk rekening kas negara
3 13XXX Diterima dari Entitas Lain
.\
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
- 31 b. Buku Besar Kas, yang dicatat pada saat pelunasan piutang secara kas
masuk rekening kas negara
3 13XXX Diterima dari Entitas Lain
d.
xxxxx
berdasarkan surat
penerusan pinjaman :
tagihan
denda dan
biaya
lain-lain
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Debet :
. I I ,
L
--- --
- -
- -
--- -- ---
j -
, 1,
: , -- , ! [ 1 j ,- 1
l1
: I I- 1 L I :.
-- - ----- - - --- -
'
.\
f - j) -
-- --- -- - ----- -- -
xxxxx
--
-- ------- -- - -
-/; >,-./ ,-
tahun anggaran berikutnya diakui pada saat kas diterima di rekening kas
berdasarkan bukti penyetoran kas yang
tervalidasi
dan/atau
nilai
outstanding
piutang
penerusan
pinjaman
dan
piutang
1 1 5XXX
xxxxx
- - -----J
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
'
59XXXX
- ,
1t
t ;
- -- ---
--
xxxxx
J ;'lJI t lt t i
- ---
- _- --- --/-/
iL . ..:-tn ]l: f .l t..-! --.11 .; l: tr-. ]1. ::- ;:Tl J' ;,::;,;:i
--
----- --
- - ---- -- ------
---- --- -1
, :
-- -
1 53XXX
-
--- - ------
-- -
-:- -- . - - .
.
I'
[ t_
-::
'
11
I t I l
---- ---- -
-
I
. : n t : .l !
,.,] I
;, 1
'
- - ...
- 1.
... iJ
xxxxx
-
.
-
--
'
--------
-- - --- - -----J
[ _ __
F.
l
-
l .
! ;
-----
--
- -
---- - -
xxxxx
59XXXX
Debet :
--- -- - - -
I :u
I < ! _.-, :-
J ' . t t , .
--
'lJI!,
'
;;:
: --
--
- ,
1 ,...1
'
oill;, IJ
.: -) ,
--
Jt 7
.
-
- - -
1
-
-- - - --'
;
I
;,
!. .
--
--
---
'-
- -- - - --
-- -
- -
, -1 -
tt
- -
--
--
xxxxx
:iti, .i'Y;
- - --- - - - - ---- -
- ---
___ _ __ __
__
- ,-
--
_ ___ _ __ __ _ _ _ _
:
'
.1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
- 34 2 . Penyajian nilai bersih yang dapat direalisasikan pada piutang bagian lancar
dan piutang jangka panjang serta piutang bungajdendajbiaya lain-lain
penerusan pinjaman atas perhitungan perkiraan penyisihan piutang tidak
tertagih, memperhatikan nilai . hasil penentuan penyisihan piutang tidak
tertagih . Apabila hasil penentuan penyisihan piutang tidak tertagih lebih
besar dari saldo catatan buku besar penyisihan piutang tidak tertagih, maka
selisihnya dijurnal untuk posting Buku Besar Akrual sebagai berikut :
a) Penyisihan piutang jangka panjang tidak tertagih
Debet :
I
'
J
-
, ,
--
XXXXX
--
,_
--
---
- -
1 -- -
- -
Jl
--
I J . l ' IJ
I
....
-- - -- ---
o l-
- _
--
-- - - ---- - --
-f 1-: H - [l
- ,.... ..- i.i --:j j,(-' 1 r._.L1.- i:J.
-- -- . r-- ---- :;; , d., -------
- -
- --
-./
-.-
- ,. /
- -
- --- ,' -
!:
' I'
- --,
-- -
----- - --
't
11
,
I I
--
:,
II
L
I! 1 I, 1'. ,- [I
'
.)
j'
l ,-o>t !
-,
'
..:. 1
_.
or
..__
::, :'. J , I I ,
XXXXX
-
- - - -
--
- ,--
--
--, _.: . - - :
-
- ---- I
./
---
3 . Dalam
_ _
I -
] '[ ; - - !
; . '1
l __
-_
----- -- - -- ---
hal
--
__: __
--
--
__
____
__:_
__ _
_ __
--------
perhitungan
t C ' it 'l
: rif ;,
iC":r,Jt;,, ::
L '; d
_ __
rPl
'
::
--------
perkiraan penyisihan
piutang
-------- - - -- - -
tidak
---- -
......., ____
tertagih
1 565XX
Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih
xxxxx
A.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
XXXXX
..._
.-
I t
-,-
-_-
- -
- , - J L
..
Jt
1(;
__
- . ht.: -J I [
IF l tl:.j! :'lil;lh;'tl\1
-- .
-- -
xxxxx
;_
- -
..
- --- -: -
'
:
--- -- -- ------- --- -------- - --- ___
_ __ _ _.._ ________ _:
_ ----
3 . Penyesuaian
atas
penghapusan
piutang
bungajdendajbiaya
lain-lain
penerusan pinjaman :
Debet:
XXXXX:
penerusan pinjaman
j'
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
xxxxx
XXXXX
I . Jurnal Penutup
Jurnal penutup penerusan pinjaman dilakukan pada saat penyusunan
Laporan Keuangan pada akhir periode pelaporan keuangan . Jurnal penutup
yang digunakan diposting untuk Buku Besar Akrual sebagai berikut:
1 . Jurnal penutup pendapatan :
a . Buku Besar Akrual untuk mencatat penutupan Pendapatan - LO ke
surplusjdefisit - LO :
Debet:
-
-:' I 1 J ,! -
-------
- -
--
- '
-- - --
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
'
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 38 BAB V
LAPORAN KEUA NGAN PENERUSAN PI NJAMAN
A. Laporan Keuangan Penerusan Pinj aman Bertuj uan Umum
Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan suatu entitas
akuntansi dan entitas pelaporan selama satu periode pelaporan . Setiap entitas
akuntansi
dan
upaya-upaya
entitas
yang
mempunyai
pelaporan
serta
dilakukan
telah
kewaj iban
hasil
dapat
yang
melaporkan
untuk
dalam
dicapai
untuk
akuntabilitas,
kepentingan
manaj emen ,
transparansi,
dan
keuangan,
pemakainya.
tidak
namun
untuk
memenuhi
kebutuhan
khusus
Perbendaharaan
c.q
Direktorat
Sistem
Manaj emen
Direktorat Jenderal
I nvestasi
menggunakan
penyusunan
Perbendaharaan
Laporan
c . q.
Keuangan
Direktorat
bertuj uan
Sistem
umum,
Man aj emen
Direktorat
Investasi
khusus .
penerusan
dengan
tuj uan
khusus
tersebut
adalah
Debt
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
terdiri dari :
1 . Laporan Keuangan penerusan pinj aman untuk tuj uan umum terdiri dari :
a . LRA;
b . LO ;
c.
LPE ;
d . Neraca; dan
e.
CaLK.
2 . Laporan
manaj erial
penerusan
pinj aman
untuk
tuj uan
khusus
b erupa
Keuangan
ditandatangani
oleh
D irektur
tersebut
merupakan
oleh
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
selaku
UAPBU N
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perbendaharaan
selaku
Bendahara Umum Negara Pengelolaan Penerusan Pinj aman yang terdiri dari (a)
Laporan Realisasi Anggaran, (b) Laporan Operasional, (c) Laporan Perubahan
Ekuitas ,
(d)
Neraca,
dan
(e)
Catatan
atas
Laporan
Keuangan
periode
Keuangan
tersebut
telah
disusun
berdasarkan
sistem
pengendalian internal yang memadai, dan isinya telah menyaj ikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan serta layak se suai dengan Stan dar
Akuntansi Pemerintahan .
Tempat, Tanggal
Direktur Sistem Manaj emen I nve stasi ,
Tanda tangan
MENTE R I KEUANGAN
REP UBLIK INDONESIA
- 41 Format
pernyataan
tanggung
UAPBU N
tingkat
j awab
Pengelolaan
Keuangan
Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
selaku
Unit
(c)
yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran , (b) Laporan O perasional ,
Laporan
Perubahan
Ekuitas,
(d)
Neraca,
dan
(e)
Catatan
atas
Laporan
Keuangan
tersebut
telah
disusun
berdasarkan
sistem
pengendalian internal yang memadai, dan isinya telah menyaj ikan informasi
pelaksanaan anggaran dan po sisi keuangan serta layak se suai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan .
Tempat, Tanggal
Direktur J enderal Perbendaharaan ,
Tanda tangan
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Uraian
No
A
A. l
PENERIMAAN NEGARA
A. l .a
A . l .b
A.2
HI BAH
Anggaran Realisasi
2 0X l
BELANJA NEGARA
.B. l
Belanj a . . .
JUMLAH BELANJA NEGARA
PEMBIAYAAN
C. l
PEMBIAYAAN DALAM
NEGERI
C. l . l
C. l .2
C.2
C.2. 1
C.2.2
.t
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 43 D . Neraca
Neraca
menggambarkan
posisi
keuangan
suatu
entitas
pelaporan
m engenai aset, kewaj iban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu . Po s-pos yang
ada pada Neraca terbentuk dari kej adian dan transaksi yang berhubungan
dengan kegiatap. penerusan pinj aman yang diakui dan diukur berdasarkan basis
akrual . Ilustrasi format Neraca BA BUN Pengelolaan Penerusan Pinj aman dap at
digambarkan sebagai berikut:
NERACA
BA BUN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN
PER 3 1 DESEMBER
URAIAN
NO
A
ASET
A. l
Aset Lancar
A. l . l
Piutang
A. l . l .
1
..
20X l
JUMLAH
KENAIKAN / (PENURUNAN)
JUMLAH
20x l
20x0
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
Aset Tetap
.
..
Jumlah Aset Tetap
A.3
A. 3 . 1
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
Jumlah Aset
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
xxx:x
xxx:x
xxxx
xxxx
A.4
Aset Lainnya
A.4. 1
KEWAJIBAN
...
...
Jumlah Kewajiban
Eku it as
M ENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
- 44 E . Laporan Operasional
LO
merup akan
atau
kompo nen
unsur
Lapora n
Keuan gan
yang
m enyedi akan informasi menge nai seluruh kegiatan operas ional keuan gan pada
atan - LO , beban ,
entitas pelapo ran yang transaksiriya tercerm in dalam pendap
kegiata n operas ional ,
dan surplu s j ddisit operas ional . Disamp ing melapo rkan
operas ional dan po s
LO j uga melapo rkan transak si keuangan dari kegiatan non
entitas .
luar biasa yang merupakan transaksi d i luar tugas dan fungsi utama
Ilustrasi format LO terkait transaksi dan kej adian penerusan pinj aman
adalah sebagai berikut:
LAPORAN OPERASIONAL
BA BUN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN
U NTUK PERI O D E YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 3 1 D E S E M B ER 2 0X l
URAIAN
D. l
JUMLAH
KEGIATAN OPERASIONAL
D. l . l
PENDAPATAN PERPAJAKAN
xxxxx
D . l .2
xxxxx
D. l .3
PENDAPATAN HIBAH
xxxxx
xxxxx
D.2
BEBAN OPERASIONAL
D.2. 1
Be ban Pegawai
xxxxx
D.2.2
B eban Persediaan
xxxxx
D.2.3
Behan Jasa
xxxxx
D . 2 .4
Be ban Pemeliharaan
xxxxx
D.2.5
xxxxx
D.2.6
xxxxx
D.2.7
Beban Bunga
xxxxx
D.2.8
Be b an Su bsidi
xxxxx
D.2.9
Beban Hibah
xxxxx
D.2. 10
xxxxx
D.2. 1 1
xxxxx
D.2. 12
xxxxx
D .2 . 1 3
B eb an Transfer
xxxxx
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
- 45 -
JUMLAH
URAIAN
D.2. 14
Behan Lain-lain
xxxxx
xxxxx
xxxxx
D.3
D.3. 1
xxxxx
D . 3 .2
xxxxx
xxxxx
D.4
D.4. 1
xxxxx
D.4.2
xxxxx
xxxxx
xxxxx
D.S
D.S. l
xxxxx
D.5.2
xxxxx
xxxxx
D.6
xxxxx
SURPLUS /DEFISIT - LO
merupakan
komponen
atau
unsur
awal,
Laporan
Keuangan
surplus J defisit -
yang
LO p ada
BA BUN
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
2 0X l
JUMLAH
URAIAN
G.
E. l
EKUITAS AWAL
xxxx
E.2
SURPLUS/ DEFISIT - LO
xxxx
E.3
xxxx
E.3 . 1
XXX
E.3.2
XXX
E.3.3
XXX
E.3.4
Lain-lain
XXX
E.4
xxxx
E.S
xxxx
E.6
EKUITAS AKHIR
xxxxx
LRA,
LO ,
tentang
kebij akan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi
lain yang diharuskan dan dilanjutkan untuk diungkapkan di dalam standar
akuntansi
yang
diperlukan
untuk
menghasilkan penyaj ian Laporan Keuangan secara waj ar, misalnya komitmen
komitmen terkait kegiatan penerusan pinj aman .
CaLK BA BUN Penerusan Pinj aman mengungkapkan informasi antara
lain :
a. penj elasan angka-angka dan analisis trennya yang disaj ikan pada LRA;
b. penj elasan angka-angka dan analisis trennya yang disaj ikan pada Neraca;
c.
penj elasan angka-angka dan analisis trennya yang disaj ikan pada LO ;
d . penj elasan angka-angka dan analisis trennya yang disaj ikan pada LPE;
e.
penj elasan atas basis akuntansi yang dipakai dalam penyusunan Laporan
Keuangan penerusan pinj aman ;
f.
j umlah saldo piutang penerusan pinj aman dan realisasi penerusan pinj aman ;
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONES IA
piutang
(terkait
dengan
perkembang an
penyelesaia n
B.
C.
1.
Pendapatan Operasional
D . 2 . Be ban Operasional
D . 3 . Surplus j Defisit Kegiatan Non Operasional
D . 4 . Surplu s j Defisit Po s Luar Biasa
E . Penj elasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
E . l . Surplus I Defisit LO
E . 2 . Dampak Kumulatif Perubahan Kebij akan Akuntansi/ Ke salahan
Mendasar
E . 3 . Transaksi antar Entitas
F.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
kualitas
piutang
merupakan
informasi
pendukung
untuk
m enj elaskan uraian piutang pada CaLK berupa rekapitulasi kualitas piutang
dengan memperhatikan klasifikasi kualitas piutang penerusan pinj aman yang
outstanding.
Ilustrasi rekapitulasi kualitas piutang dapat diuraikan sebagai berikut:
No
Penerima
Penerusan
Pinj aman
(2 )
BUMN
BUMD
(1)
Jumlah
. Penerusan
Pinj aman
Outstanding
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(3)
(4)
( 5)
(6)
(7)
(8)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Pemda
xXx
XXX
XXX
XXX
Penerima
XXX
XXX
XXX
XXX
Lainnya
Jumlah Keseluruhan Penerusan Pinj aman Outstanding
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
xxxxx
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 49 BAB
VI
PENUTUP
Modul SAPPP merupakan suatu pedoman dalam penyusunan dan penyaj ian
Laporan Keuangan terkait kegiatan dan transaksi pelaksanaan anggaran penerusan
pinj aman sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam PP 7 1 / 2 0 1 0.
Penyusunan dimaksud merupakan upaya untuk mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
negara,
khususnya
dalam
pengelolaan
informatif dan
tepat waktu
Dan
BAMBANG P . S . BRODJONEGORO