279 - Manual Pembukuan BP Dan BPP
279 - Manual Pembukuan BP Dan BPP
Teknik Pembukuan
BP dan BPP
Pembukuan Sederhana Menggunakan
Microsoft Excel 2007
Modul ini menjelaskan teknik pembukuan Bendahara Pengeluaran (BP) dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)menggunakan aplikasi Microsoft Excel
dengan disertai contoh-contoh penggunaannya. Aplikasi yang digunakan
dilengkapi dengan macro untuk mempermudah dan mempercepat teknik
pembukuan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.
Di susun oleh :
Hayun Kusumah, SE, MM
http://pembukuan-bdhr.blogspot.com
email : hayunks@gmail.com
Bagian Keuangan
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kata Pengantar
Modul Teknik Pembukuan Bendahara Pengeluaran (BP) dan Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) ini
disusun dengan maksud untuk membantu para Bendahara di Kementeraian/Lembaga khususnya di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memahami pembukuan.
Kami menyadari bahwa modul pembukuan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan banyak pihak. Oleh
karena itu, ucapan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian modul ini.
Kami menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan, waktu dan bahan-bahan referensi yang
tersedia sehingga modul pembukuan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saransaran dari para pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan modul ini.
Jakarta,
November 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ ii
Pendahuluan..........................................................................................................................................1
1.1
1.2
2.2
2.3
2.4
Prinsip Pembukuan..................................................................................................................... 11
3.2
3.3
Penatausahaan Kas..................................................................................................................... 11
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
ii
5.2
5.3
5.4
Pengenalan Aplikasi.................................................................................................................... 33
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
6.9
Penutup ............................................................................................................................................... 38
iii
1 Pendahuluan
Dalam rangka memenuhi amanat reformasi dibidang Keuangan Negara maka dilakukan pengaturan
yang komprehensif mengenai penatausahaan kas di Bendahara instansi.
penatausahaan kas Bendahara ini merupakan managerial report, sebagai sarana untuk pengambilan
keputusan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari terkait dengan keadaan sisa pagu dana
yang sesungguhnya (kuitansi UP dianggap mengurangi pagu dana), pelengkap SAI, terkait dengan
perkiraan Kas di Bendahara.
bertanggungjawab
secara
fungsional atas
pengelolaan
uang
yang
menjadi
Chapter: Pendahuluan
a. Bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum (BKU) dan buku-buku pembantu, sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu bulan;
b. Bendahara wajib menatausahakan hasil cetakan yang ditandatangani Bendahara dan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA);
Chapter: Pendahuluan
berdasarkan SPM yang diajukan oleh satuan kerja, diilustrasikan sebagai berikut:
2. Pembayaran atas kewajiban yang timbul dari kontrak tesebut, dilakukan dengan menerbitkan SPP LS
oleh PPK untuk diserahkan ke PP SPM;
3. PP SPM menerbitkan SPM LS setelah menguji dan memeriksa SPP dari PPK dan selanjutnya
diserahkan ke KPPN.
4. KPPN menerbitkan SP2D dan memerintahkan Bank Operasional untuk melakukan transfer atau
pemindahbukuan ke rekening penyedia barang dan jasa atau pihak ke-3.
5. SPM yang telah diterbitkan SP2D-nya dijurnal pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di UAKPA.
6. Bendahara Pengeluaran menerima dan membukukan SPM/SP2D pada BKU dan buku pembantunya.
Komitmen (PPK) sampai dengan penerimaan dana oleh Bendahara Pengeluaran, yang diilustrasikan
sebagai berikut:
3. KPPN menerbitkan SP2D dan memerintahkan Bank Operasional (BO I) untuk melakukan
pemindahbukuan ke rekening Bendahara Pengeluaran.
4. SPM yang telah diterbitkan SP2D nya dijurnal pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di UAKPA.
5. Bendahara Pengeluaran menerima dan membukukan SPM/SP2D pada BKU dan buku pembantunya.
2.2.2
2.2.3
bukti bukti pembayaran, dokumen pajak dan dokumen keuangan lainnya. Apabila masih terdapat sisa
dana, maka harus dikembalikan atau disetorkan ke Kas Negara menggunakan Surat Setoran
Pengembalian Belanja (SSPB). Pengembalian belanja atas dana LS Bendahara yang telah melewati tahun
anggaran disetorkan ke Kas Negara menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) kecuali yang
belanja-balanja yang bersifat sistemik atau berulang.
3. Bendahara (BP/BPP) membayarkan sejumlah uang sesuai dengan perintah atau otorisasi PPK.
Komitmen (PPK) sampai dengan penerimaan dana oleh Bendahara Pengeluaran. Penerbitan SPM UP
dilakukan satu kali dalam tahun anggaran dengan besaran sesuai ketentuan. Apabila dana UP tidak
mencukupi untuk membiayai suatu kegiatan, maka PPK dapat menerbitkan tambahan uang persediaan
atau TUP. Penerbitan SPM UP/TUP diilustrasikan sebagai berikut:
1. PPK menerbitkan SPP UP/TUP beserta dokumen pendukungnya dan diserahkan ke PP SPM.
2. PP SPM menerbitkan SPM UP/TUP setelah menguji dan memeriksa SPP dari PPK selanjutnya
diserahkan ke KPPN.
3. KPPN menerbitkan SP2D dan memerintahkan Bank Operasional (BO I) untuk melakukan
pemindahbukuan ke rekening Bendahara Pengeluaran.
4. SPM yang telah diterbitkan SP2D nya dijurnal pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di UAKPA.
5. Bendahara Pengeluaran menerima dan membukukan SPM/SP2D pada BKU dan buku pembantunya.
2.3.2
Pertanggungjawaban
uang
persediaan
yang
diterima
oleh
Bendahara
Pengeluaran
dipertanggungjawabkan melalui SPM GU atau Nihil. Uang persediaan yang berasal dari penerbitan SPM
UP dipertanggungjawabkan dengan menerbitkan SPM GUP sekaligus untuk pengisian kembali uang
persediaan yang terdapat di Bendahara Pengeluaran, diilustrasikan sebagai berikut:
2.3.3
Tambahan Uang persediaan yang berasal dari penerbitan SPM TUP dipertanggungjawabkan dengan
menerbitkan SPM GU Nihil, apabila masih terdapat sisa dana uang persediaan maka disetorkan ke Kas
berikut:
Negara menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP). Penerbitan SPM GU Nihil diilustrasikan sebagai
Pada akhir tahun anggaran, Bendahara Pengeluaran harus me-nihil-kan seluruh kas termasuk uang
persediaan yang berasal dari penerbitan SPM UP, SPM TUP atau SPM GUP. Uang persediaan pada akhir
tahun dipertanggungjawabkan menggunakan SPM GU Nihil, sedangkan sisanya disetorkan ke Kas
Apabila terdapat sisa dana uang persediaan maka BPP mengembalikan ke BP, sedangkan untuk dana LS
Chapter: Mengenal Transaksi Pembayaran
10
KPA melaksanakan pemeriksaan kas sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.
Bendahara wajib menolak perintah bayar dari PPK apabila persyaratan tidak terpenuhi dan bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya ;
a. Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran tidak boleh saling merangkap kecuali dalam hal
11
g. Penerimaan yang merupakan penerimaan negara harus segera disetor ke Kas Negara dan tidak
dapat dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali diatur khusus dalam peraturan
perundang-undangan tersendiri;
h. Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, bendahara wajib menyetor seluruh uang negara yang
dikuasainya ke Kas Negara;
i.
Bendahara menyampaikan LPJ kepada KPPN paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya, dengan
disertai salinan rekening koran ;
j.
k. KPA melakukan pemeriksaan kas sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.
Bendahara terlebih dahulu membubuhi nomor urut dan tanggal pada dokumen transaksi atau
12
Pengertian LPJ
Laporan Pertanggungjawaban atau LPJ adalah bentuk pertanggungjawaban Bendahara yang
13
LPJ disusun berdasarkan BKU, buku-buku pembantu dan buku pengawasan anggaran yang telah
diperiksa dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK, sehingga LPJ BPP dapat dengan mudah diperiksa atau ditelaah
berdasarkan BKU dan buku pembantunya, sebagai berikut :
a. Saldo akhir dan nomor bukti terakhir BKU merupakan data saldo terakhir BKU pada bulan LPJ;
b. Saldo awal buku pembantu (BP Kas, BP UM Perjadin, BP BPP, BP UP, dll) merupakan data saldo
terakhir buku pembantu bersangkutan bulan sebelumnya;
c. Penambahan merupakan jumlah mutasi debet dalam buku pembantu bersangkutan pada bulan LPJ,
sebaliknya Pengurangan merupakan jumlah mutasi kreditnya;
d. Periksa saldo akhir sesuai dengan persamaan berikut :
e. Uang tunai di brankas dapat di cek pada hasil opname kas di Bendahara Pengeluaran.
f.
Uang di rekening bank dapat di cek pada rekening koran sesuai bulan LPJ.
3.8.2
Penyampaian LPJ
Laporan Pertanggungjawaban atau LPJ Bendahara wajib disampaikan secara bulanan paling
LPJ dapat disampaikan kepada KPPN bersamaan dengan rekonsiliasi Laporan Keuangan UAKPA. Dalam
hal LPJ ditolak oleh KPPN karena tidak memenuhi ketentuan, LPJ tersebut segera dikembalikan kepada
bendahara untuk diperbaiki, selanjutnya dikirimkan kembali ke KPPN selambat-lambatnya 5 hari kerja
sejak tanggal pengembalian.
lambat 10 hari kerja bulan berikutnya disertai rekening koran dari bank/pos bulan berkenaan kepada :
14
3.8.3
sebagai berikut:
No
Uraian
Laporan UAKPA
Kuitansi pembayaran dg UP
yang belum disahkan (belum
di SPM/SP2D-kan).
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Kas di Bendahara
Penerimaan
Laporan Bendahara
j.
15
g. Buku Pengawasan Anggaran Uang Persediaan (hanya untuk kas yang diterima melalui UP/TUP)
16
Penerimaan DIPA
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
1
2
4.1.2
Uraian Pembukuan
Buku Kas Umum
Pengawasan Anggaran
Debet
Kredit
Keterangan
In - Out
Pembukuan SPM-LS Pihak ke-3 dicatat bruto, sedangkan potongan-potongan (pajak, asuransi,
dll) dapat dibukuan atau diakomodir dengan membuat jenis transaksi tersendiri bersifat prememory atau in-out.
Dokumen Sumber
: SPM/SP2D LS
Posting Rule
No
4.1.3
Uraian Pembukuan
1
2
Pengesahan Belanja
Debet
Kredit
Keterangan
In - Out
Pengesahan
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
1
2
Uraian Pembukuan
Buku Kas Umum
Buku Pembantu Pajak
Debet
Kredit
Keterangan
In - Out
Khusus potongan pajak
17
Dokumen Sumber
: SPM/SP2D UP/TUP
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
Buku Pembantu UP
Kredit
Keterangan
Apabila dalam penerbitan SPM UP/TUP terdapat potongan, maka dibukukan kebalikannya
dengan posting rule sebagai berikut :
No
4.2.2
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Buku Pembantu UP
Keterangan
Dokumen Sumber
: SPM/SP2D GUP
Posting Rule
No
4.2.3
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
3
2
Buku Pembantu UP
Pengesahan Belanja
Kredit
Keterangan
Pengesahan
18
Dokumen Sumber
: SPM/SP2D Nihil
Posting Rule
No
1
2
4.2.4
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
Keterangan
In - Out
Pengesahan
Transaksi ini tidak mempengaruhi Buku Kas Umum atau Buku Pembantu Kas, hanya terjadi
perpindahan posisi dana dari Kas Bank ke Kas Tunai.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
4.2.5
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
In - Out
In - Out
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
5
6
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan Anggaran
Keterangan
Apabila terdapat potongan-potongan, transaksi ini harus dibukukan secara bruto, sedangkan
19
4.2.6
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
4.2.7
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
3
4
Kredit
Keterangan
Setoran Pajak
Jenis transaksi ini merupakan setoran pajak atas potongan-potongan pajak pada transaksi
pembayaran yang dilakukan oleh BP secara tunai.
Dokumen Sumber
Posting Rule
4.2.8
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Keterangan
No
20
Transaksi ini sudah diakui sebagai realisasi belanja sehingga dibukukan disisi kredit dalam Buku
Pengawasan Anggaran dan sekaligus sebagai pengesahan belanja.
Dokumen Sumber
: SPM/SP2D LS
Posting Rule
No
4.3.2
Uraian Pembukuan
1
2
3
4
5
3
2
Debet
Kredit
Keterangan
Pengesahan
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
4.3.3
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
Keterangan
1
2
3
4
5
6
21
perlu memperhatikan saldo kas di Buku Pembantu Kas Tunai, apabila tidak mencukupi maka
perlu dilakukan penarikan dana tunai sebagaimana jenis transaksi point 4.2.4 Penarikan Dana
Tunai dari Rekening Bank.
Jika terdapat potongan pajak pada saat pembayaran, dapat digunakan Potongan Pajak
sebagaimana jenis transaksi point 4.2.6 Potongan Pajak atas Transaksi Pembayaran.
Pengawasan anggaran atau MAK utk LS Bendaharaterdapat pada di BP sedangkan BPP hanya
penyalurkan tidak melakukan pengawasannya.
Dokumen Sumber
: Kwitansi
Posting Rule
No
4.3.4
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
Dokumen Sumber
: Kwitansi, Cek
22
Posting Rule
No
4.4.2
:
Uraian Pembukuan
1
2
3
4
Debet
Kredit
Keterangan
Sisa dana Uang Persediaan di BPP harus dikembalikan ke BP tidak disetor langsung ke Kas
Negara.
Dokumen Sumber
: Kwitansi
Posting Rule
No
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
Dokumen Sumber
: LPJ BPP
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan Anggaran
Keterangan
4.4.3
Uraian Pembukuan
23
4.4.4
Dokumen Sumber
: LPJ BPP
Posting Rule
No
4.4.5
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Sisa dana LS Bendahara yang disalurkan ke BPP disetorkan langsung ke kas negara menggunakan
SSPB dan dilaporkan melalui LPJ BPP, tidak dikembalikan ke BP.
Dokumen Sumber
: LPJ BPP
Posting Rule
No
4.4.6
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Dokumen Sumber
: LPJ BPP
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
Kredit
Keterangan
24
4.4.7
Dokumen Sumber
: LPJ BPP
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
: Kwitansi
Posting Rule
No
4.5.2
Uraian Pembukuan
1
2
3
4
Debet
Kredit
Keterangan
Pertanggungjawaban Perjadin
Jenis transaksi ini merupakan pertanggungjawaban perjalanan dinas yang telah dilakukan atau
SPPD rampung yang didukung bukti-bukti pengeluaran.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan Anggaran
Keterangan
25
Uraian Pembukuan
1
2
3
4
Debet
Kredit
Keterangan
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
Penerimaan Lain-lain
Jenis transaksi ini merupakan penerimaan lain-lain yang diterima Bendahara baik secara tunai
maupun pemindahbukuan. Penerimaan lain-lain secara tunai akan mempengaruhi posisi Buku
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
4.6.2
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
3
4
Kredit
Keterangan
Pengeluaran Lain-lain
Jenis transaksi ini merupakan pengeluaran lain-lain yang dikeluarkan Bendahara baik secara
tunai maupun pemindahbukuan. Pengeluaran lain-lain secara tunai akan mempengaruhi posisi
26
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Keterangan
27
BPP melakukan pengawasan Uang Persediaan, sehingga ketika BPP menerima dana dari BP
harus diinput alokasi penggunaannya per MAK.
Sisa dana Uang Persediaan (UP/TUP) dikembalikan ke BP, tidak disetor langsung ke Kas Negara,
dapat menyebabkan ketidakcocokan permasalahan UP/TUP.
Dokumen Sumber
: Kwitansi, Cek
Posting Rule
No
Debet
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan UP
Kredit
Keterangan
Dokumen Sumber
: Kwitansi
Posting Rule
No
5.1.3
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan UP
Keterangan
Dokumen Sumber
Posting Rule
5.1.2
Uraian Pembukuan
28
No
5.1.4
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
Kredit
Keterangan
Setoran Pajak
Jenis transaksi ini merupakan setoran pajak atas potongan-potongan pajak pada transaksi
pembayaran yang dilakukan oleh BPP secara tunai.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
5.1.5
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Penerbitan SPP GU
Jenis transaksi ini merupakan penerbitan SPP GU yang dilakukan oleh BPP sebagai
Dokumen Sumber
: SPP GU
Posting Rule
No
1
2
5.1.6
Uraian Pembukuan
Buku Kas Umum
Pengesahan Belanja
Debet
Kredit
Keterangan
Pengesahan
Jenis transaksi ini merupakan pengembalian sisa Uang Persediaan kepada BP.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan UP
Pengesahan Belanja
Keterangan
Pengesahan
29
Dokumen Sumber
: Kwitansi, Cek
Posting Rule
No
5.2.2
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
Kredit
Keterangan
Apabila terdapat potongan pajak pada transaksi pembayaran, maka potongan tersebut
Dokumen Sumber
: Kwitansi
Posting Rule
No
5.2.3
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
30
Dokumen Sumber
: Kwitansi
Posting Rule
No
5.3.2
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Pertanggungjawaban Perjadin
Jenis transaksi ini merupakan pertanggungjawaban perjalanan dinas yang telah dilakukan atau
SPPD rampung yang didukung bukti-bukti pengeluaran.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
3
4
Buku Pembantu UP
Buku Pengawasan UP
Keterangan
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
Uraian Pembukuan
1
2
Debet
Kredit
Keterangan
31
Jenis transaksi ini merupakan penerimaan lain-lain yang diterima Bendahara secara tunai.
Dokumen Sumber
Posting Rule
No
5.4.2
Uraian Pembukuan
Debet
1
2
Kredit
Keterangan
Pengeluaran Lain-lain
Jenis transaksi ini merupakan pengeluaran lain-lain yang dikeluarkan Bendahara secara tunai.
Dokumen Sumber
: Bukti Pengeluaran
Posting Rule
No
Uraian Pembukuan
Debet
Kredit
1
2
Keterangan
5.4.1
32
a. Pada saat membuka aplikasi akan tampil form konfirmasi Enable Macros atau Disable Macros.
Cara Mengaktifkan Macro pada Microsoft Excel 2007 atau 2010, sebagai berikut:
a. Pada aplikasi akan tampil toolbar Security Warning
b. Tekan Options
c. Pilih Enable this content
d. Tekan OK
6.2.2
with notificationsehingga hampir tidak perlu dilakukan perubahan setting ini. Apabila diperlukan
perubahan setting ini, pada aplikasi Microsoft Excel 2003 dapat dilakukan sebagai berikut:
33
Sedangkan cara setting Macro pada Microsoft Excel 2007, dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Pilih Ms Office Button Button
34
diubah baik ditambah atau dikurang dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tentang pembukuan.
Hal-hal perlu diperhatikan dalam perubahan diagram posting rule, yaitu:
a. Kode jenis transaksi harus unik atau tidak boleh sama;
b. Tidak boleh ada baris yang kosong kecuali posisi data terakhir, karena sistem akan menbaca baris
secara berurutan sampai baris terakhir kosong;
c. Penambahan atau pengubahan posting rule harus memperhatikan jenis transaksi, substansi
transaksi serta menjaga kesesuaian persamaan dalam pembukuan.
6.4.2
disesuaikan dengan mata anggaran yang digunakan masing-masing Bendahara, dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kode mata anggaran harus unik atau tidak boleh sama;
b. Tidak boleh ada baris yang kosong kecuali posisi data terakhir, karena sistem akan menbaca baris
secara berurutan sampai baris terakhir kosong;
c. Kolom data pengawasan anggaran tidak perlu diisi, karena pagu, realisasi dan saldo per mata
6.4.3
pada sheet Sampul BKU sesuai dengan data Bendahara Pengeluaran (BP) atau Bendahara Pengeluaran
Pembantu (BPP).
35
d. Kode Transaksi harus sesuai dengan jenis transaksi pada sheet Diagram;
e. Kolom MAK dan Pajak akan ditentukan warnanya sesuai jenis transaksinya. Jika cell MAK atau Pajak
normal (putih) maka harus diisi, jika berwarna hitam maka tidak perlu diisi;
f.
Nomor bukti diisi ber-urutan berdasarkan dokumen sumber atau bukti transaksi.
ulang, tekan tombol Cancel atau tutup form melalui icon [X].
36
group MAK untuk membuat laporan seperti gambar dibawah. Apabila tidak perlu diproses ulang, tekan
tombol Cancel atau tutup form melalui icon [X].
Pengawasan anggaran pada BP berbedan dengan BPP, dimana BP melakukan pengawasan anggaran
belanja per MAK, sedangkan BPP hanya mengawasi anggaran uang persediaan.
langsung dengan data-data pada LPJ BP/BPP sehingga mengikuti bulan laporan pada sheet LPJ.
37
7 Penutup
Demikian Modul Teknik Pembukuan Bendahara Pengeluaran (BP) dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu (BPP) disusun untuk membantu para Bendahara memahami tata cara pembukuan dan
diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan pengelolaan
keuangan pada unit-unit kerja terkait.
http://pembukuan-bdhr.blogspot.com
Chapter: Penutup
email : hayunks@gmail.com
38
Soal Latihan 1
No
Tanggal
01/01/2012
Uraian Transaksi
BP
11/01/2012
12/01/2012
12/01/2012
19/01/2012
24/01/2012
24/01/2012
28/01/2012
28/01/2012
10
28/01/2012
11
30/01/2012
12
30/01/2012
13
31/01/2012
14
31/01/2012
Keterangan :
BPP
39
Soal Latihan 2
No
Tanggal
Uraian Transaksi
12/01/2012
19/01/2012
24/01/2012
24/01/2012
Dibeli ATK oleh BPP utk keperluan kantor ke CV. Jaya Sentosa
sebesar Rp 16.500.000 (termasuk PPN) kemudian dipungut PPN
Diterimadana LS Bendahara untuk perjalanan dinas dalam rangka
kegiatan workshop sebesar Rp26.000.000
28/01/2012
28/01/2012
28/01/2012
28/01/2012
28/01/2012
10
31/01/2012
11
31/01/2012
BPP
Keterangan :
BP
40
Soal Latihan 3
Tanggal
01/01/2012
11/01/2012
3
4
12/01/2012
12/01/2012
15/01/2012
18/01/2012
7
8
19/01/2012
24/01/2012
9
10
11
12
13
29/01/2012
31/01/2012
31/01/2012
31/01/2012
03/02/2012
14
03/02/2012
15
10/02/2012
16
13/02/2012
17
18
19
20
19/02/2012
20/02/2012
23/02/2012
30/02/2012
21
22
23
24
30/02/2012
31/02/2012
31/02/2012
31/02/2012
Uraian Transaksi
Diterima oleh BP, DIPA Tahun Anggaran 2012, detail per MAK sbb:
521111 Belanja Keperluan Perkantoran
Rp 150.000.000
521211 Belanja Bahan
Rp 90.000.000
522111 Belanja Langganan Listrik
Rp 130.000.000
524119 Belanja Perjalanan lainnya
Rp 200.000.000
Diterbitkan SPM/SP2D UP sebesar Rp 200.000.000
BP
BPP
No
1
41