Bab V Oil
Bab V Oil
PEMBAHASAN
Berat Jenis
50
51
thermo cup dan diukur dengan mud balance. Komposisi yang sudah ditambahkan
dengan lime, berat jenis (densitas) mengalami kenaikan. Berikut hasil dari
penelitiannya: Komposisi L A1 belum ditambahkan lime: 8.7 saat temperatur 83F,
8.65 saat 125F, 8.6 saat 167F, 8.55 saat 209F, dan 8.52 saat temperatur
tertinggi 250F. Komposisi L A2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil
penelitiannya: 8.8 saat suhu ruangan 83F, 8.75 saat 125F, 8.7 pada 167F, 8.65
saat 209F, dan 8.63 saat 250F. Komposisi L A3 sudah ditambahkan lime 4gr,
berikut hasil penelitiannya: 8.83 saat 83F, 8.78 saat 125F, 8.75 saat 167F, 8.7
saat 209F, dan 8.65 saat 250F.
Jika diperhatikan pada hasil penelitian, dapat dilihat terjadi penurunan
berat jenis seiring kenaikan temperatur. Hal ini diakibatkan karena lumpur
menjadi semakin encer sebagai akibat pecahnya partikel - partikel zat kimia
penyusun lumpur. Komposisi L B1 belum ditambahkan lime, berikut hasil
penelitiannya: 8.65 saat 83F, 8.6 saat 125F, 8.55 saat 167F, 8.5 saat 209F, dan
8.43 saat 250F. Komposisi L B2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil
penelitiannya: 8.7 saat 83F, 8.65 saat 125F, 8.6 saat 167F, 8.55 saat 209F dan
8.5 saat 250F. Komposisi L B3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut hasil
penelitiannya: 8.75 saat 83F, 8.7 saat 125F, 8.67 saat 167F, 8.65 saat 209F,
8.6 saat 250F.
Pada
temperatur tertinggi
dapat
52
dibandingkan komposisi LB, ini disebabkan oleh penggunaan dari PAC R, CMC
HV dan XCD Polimer yang lebih banyak.
Viskositas
53
54
rpm dengan dial reading pada putaran 300 rpm. Penambahan lime dapat
menambahkan nilai plastic viscosity, sedangkan pengaruh dari penambahan
temperatur dapat menurunkan nilai plastic viscosity. Komposisi L A1 belum
ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 15 saat 83F, 14.5 saat 125F, 14
saat 167F, 13 saat 209F, dan 12 saat 250F, pada komposisi ini memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan dari temperatur awal sampai akhir. Komposisi L
A2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil penelitiannya: 30 saat 83F, 27 saat
125F, 24 saat 167F, 21 saat 209F, dan 17 saat 250F, komposisi ini tidak
memenuhi spesifikasi sama sekali. Komposisi L A3 sudah ditambahkan lime 4gr,
berikut hasil penelitiannya: 37 saat 83F, 33 saat 125F, 29 saat 167F, 24 saat
209F, dan 19 saat 250F, komposisi ini tidak memenuhi spesifikasi sama sekali.
Jika diperhatikan komposisi lumpur A2 dan A3 yang ditambahkan lime
lebih dari 400 ppm ini, menunjukkan kerusakan pada sifat rheology. Kenaikan
nilai yang tinggi diperlihatkan oleh komposisi lumpur A disebabkan oleh adanya
perbedaan komposisi pada penggunaan kandungan aditif seperti: PAC R, CMC
HV, dan XCD polimer yang lebih banyak. Komposisi L B1 belum ditambahkan
lime, berikut hasil penelitiannya: 11 saat 83F, 10 saat 125F, 9 saat 167F, 8 saat
209F, 7 saat 250F, pada komposisi ini hanya pada saat temperatur ruangan dan
saat 125F yang memenuhi spesifikasi. Komposisi L B2 sudah ditambahkan lime
2gr, berikut hasil penelitiannya: 13 saat 83F, 12.5 saat 125F, 12 saat 167F, 11
saat 209F, dan 10 saat 250F, komposisi ini memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan dari temperatur awal sampai akhir. Komposisi L B3 sudah ditambahkan
lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 15 saat 83F, 14.5 saat 125F, 14 saat 167F,
55
12 saat 209F, 11 saat 250F, komposisi ini dapat memenuhi spesifikasi yang
telah ditentukan dari temperatur awal sampai temperatur tertinggi, Sedangkan
pada komposisi L B ini cenderung nilainya lebih kecil sifat rheology - nya,
dikarenakan adanya penggunaan aditif lygnosulfonate dan lygnit yang lebih
banyak dan resinex yang dapat mempertahankan sifat fisik dan rheology sampai
temperatur tinggi.
Yield Point
Pengukuran nilai yield point (yp), spesifikasi yang harus dipenuhi adalah 9
13 lb/100ft2. Saat praktikum proses pemanasan dilakukan dengan thermo cup
dan diukur Fann VG Meter. Nilai yield point diperoleh dari pengurangan harga
dial reading pada putaran 300 rpm dengan plastic viscosity. Bila dilihat pada
penambahan lime dapat menyebabkan kenaikan nilai yield point, dan temperatur
tinggi dapat menyebabkan penurunan nilai yield point. Komposisi L A1 belum
ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 23 saat 83F, 21,5 saat 125F, 19
saat 167F, 16 saat 209F, 14 saat 250F, komposisi ini tidak memenuhi
spesifikasi sama sekali. Komposisi L A2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut
hasil penelitiannya: 73 saat 83F, 64 saat 125F, 49 saat 167F, 34 saat 209F, 19
saat 250F, komposisi ini tidak memenuhi spesifikasi sama sekali. Komposisi L
A3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 79 saat 83F, 66 saat
125F, 53 saat 167F, 40 saat 209F, 27 saat 250F, komposisi ini tidak
memenuhi spesifikasi sama sekali.
56
57
58
83F, 8 saat 125F, 7 saat 167F, 6 saat 209F, dan 5 saat 250F, komposisi ini
saat temperatur rendah, yaitu 83F dan 125F tidak memenuhi spesifikasi.
Pada lumpur B cenderung stabil sifat rheology - nya, dikarenakan adanya
penggunaan aditif lygnosulfonate dan lygnit yang lebih banyak dan resinex yang
dapat mempertahankan sifat fisik dan rheology sampai temperatur tinggi.
59
pada sifat rheology. Kenaikan nilai yang tinggi diperlihatkan oleh komposisi
lumpur A disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi pada penggunaan
kandungan aditif seperti: PAC R, CMC HV, dan XCD polimer yang lebih
banyak. Komposisi L B1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 14
saat 83F, 13 saat 125F, 12 saat 167F, 11 saat 209F, dan 10 saat 250F, pada
komposisi ini memenuhi spesifikasi pada semua temperatur yang diuji dari awal
sampai akhir. Komposisi L B2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil
penelitiannya: 17 saat 83F, 16,5 saat 125F, 15 saat 167F, 14 saat 209F, dan 12
saat 250F, pada komposisi ini saat temperatur rendahnya, yaitu 83F - 125F
tidak memenuhi spesifikasi. Komposisi L B3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut
hasil penelitiannya: 21 saat 83F, 20 saat 125F, 18 saat 167F, 16 saat 209F, 14
saat 250F, pada komposisi ini hanya saat temperatur tertingginya saja yang
memenuhi spesifikasi. pada lumpur B cenderung lebih kecil sifat rheology - nya
dibandingkan lumpur A, dikarenakan adanya penggunaan aditif lygnosulfonate
dan lygnit yang lebih banyak dan resinex yang dapat mempertahankan sifat fisik
dan rheology sampai temperatur tinggi.
Laju Tapisan
Pengukuran nilai laju tapisan, spesifikasi yang harus dipenuhi adalah 12
(cc). Saat praktikum proses pemanasan dilakukan dengan thermo cup dan diukur
API filter press. Dapat disimpulkan bahwa lime dapat menyebabkan peningkatan
nilai laju tapisan dan pada pengaruh penambahan temperatur, nilai dari laju
tapisan mengalami kenaikan. Pada komposisi L A1 belum ditambahkann lime,
60
berikut hasil penelitiannya: 8.4 saat 83F, 8.8 saat 125F, 9.4 saat 167F, 9.6 saat
209F, dan 10 saat 250F, pada komposisi ini memenuhi spesifikasi di seluruh
temperatur yang diuji. Komposisi L A2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil
penelitiannya: 12 saat 83F, 12.5 saat 125F, 13 saat 167F, 13.5 saat 209F, dan
14 saat 250F, pada komposisi ini hanya temperatur ruangannya saja yang
memenuhi spesifikasi. Komposisi L A3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut hasil
penelitiannya: 13.8 saat 83F, 14.2 saat 125F, 14.8 saat 167F, 15.4 saat 209F
dan 16 saat 250F, pada komposisi ini tidak memenuhi spesifikasi sama sekali.
Jika diperhatikan komposisi lumpur A2 dan A3 yang ditambahkan lime lebih dari
400 ppm ini kenaikan nilainya sangat tinggi, menunjukkan kerusakan pada sifat
rheology-nya.
Kenaikan nilai yang tinggi diperlihatkan oleh komposisi lumpur A
disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi pada penggunaan kandungan aditif
seperti: PAC R, CMC HV, dan XCD polimer yang lebih banyak. Komposisi L
B1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 6 saat 83F, 6.6 saat
125F, 7 saat 167F, 7.4 saat 209F, 8 saat 250F. Komposisi L B2 sudah
ditambahkan lime 2gr, berikut hasil penelitiannya: 7.8 saat 83F, 8 saat 125F, 8.4
saat 167F, 9 saat 209F, dan 9.6 saat 250F. Komposisi L B3 sudah ditambahkan
lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 8.2 saat 83F, 8.6 saat 125F, 9 saat 167F,
9.4 saat 209F, dan 9.8 saat 250F.
Pada komposisi lumpur B semuanya memenuhi spesifikasi di seluruh
temperatur yang diuji, dikarenakan adanya penggunaan aditif lygnosulfonate dan
61
lygnit yang lebih banyak dan resinex yang dapat mempertahankan sifat fisik dan
rheology sampai temperatur tinggi.
Mud Cake
Pengukuran nilai mud cake, spesifikasi yang harus dipenuhi adalah 2
mm. Saat praktikum proses pemanasan dilakukan dengan thermo cup dan diukur
API filter press. Dapat disimpulkan bahwa penambahan lime dan temperatur dapat
menyebabkan kenaikan nilai mud cake. Pada percobaan ini semua komposisi
memenuhi spesifikasi di seluruh temperature yang diuji. Mud cake sendiri tidak
bisa terlepas dari pengujian laju tapisan, berikut hasil penelitiannya: Komposisi L
A1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 0.25 saat 83F, 0.35 saat
125F, 0.5 saat 167F, 0.7 saat 209F, 1 saat 250F. Komposisi L A2 sudah
ditambahkan lime 2gr, berikut hasil penelitiannya: 0.5 saat 83F, 0.75 saat 125F,
1 saat 167F, 1.25 saat 209F, dan 1.5 saat 250F. Komposisi L A3 sudah
ditambahkan lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 0.75 saat 83F, 1 saat 125F,
1.25 saat 167F, 1.5 saat 209F, dan 1.75 saat 250F.
Kenaikan nilai yang agak tinggi diperlihatkan oleh komposisi lumpur A
disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi pada penggunaan kandungan additif
seperti: PAC R, CMC HV, dan XCD polimer yang lebih banyak. Komposisi L
B1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 0.2 saat 83F, 0.3 saat
125F, 0.5 saat 167F, 0.65 saat 209F, dan 0.75 saat 250F. Komposisi L B2
sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil penelitiannya: 0.5 saat 83F, 0.65 saat
125F, 0.75 saat 167F, 1 saat 209F, dan 1.25 saat 250F. Komposisi L B3 sudah
62
ditambahkan lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 0.75 saat 83F, 1 saat 125F,
1.25 saat 167F, 1.35 saat 209F dan 1.5 saat 250F. Pada komposisi lumpur B
nilainya cenderung lebih kecil dari lumpur A, dikarenakan adanya penggunaan
aditif lygnosulfonate dan lygnit yang lebih banyak dan resinex yang dapat
mempertahankan sifat fisik dan rheology sampai temperatur tinggi. Semua
komposisi yang diuji ini, semuanya memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan
dari temperatur awal sampai akhir, pengujian mud cake ini tidak terlepas dari hasil
pengujian laju tapisan yang bagus pula.
pH Lumpur
Pengukuran nilai pH lumpur, spesifikasi yang harus dipenuhi adalah 9
12. Saat praktikum proses pemanasan dilakukan dengan thermo cup dan diukur
pH meter. Dapat disimpulkan bahwa, penambahan lime dapat meningkatkan nilai
dari pH dan penambahan temperatur dapat menyebabkan penurunan nilai dari pH
lumpur. Komposisi L A1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 10
saat 83F, 9.7 saat 125F, 9.5 saat 167F, 9 saat 209F, 8.5 saat 250F, pada
komposisi ini saat temperatur tertingginya saja yang tidak memenuhi spesifikasi.
Komposisi L A2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil penelitiannya: 11.5
saat 83F, 11 saat 125F, 10.5 saat 167F, 10 saat 209F dan 9.5 saat 250F, pada
komposisi ini spesifikasinya terpenuhi di seluruh temperatur yang diuji.
Komposisi L A3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut hasil penelitiannya: 12.5
saat 83F, 12 saat 125F, 11.5 saat 167F, 11 saat 209F dan 10.5 saat 250F,
63
pada komposisi ini hanya saat temperatur ruangnya saja yang tidak memenuhi
spesifikasi.
Komposisi L B1 belum ditambahkan lime, berikut hasil penelitiannya: 9
saat 83F, 8.75 saat 125F, 8.5 saat 167F, 8.25 saat 209F, dan 8 saat 250F,
pada komposisi ini hanya saat temperatur ruangnya saja yang memenuhi
spesifikasi. Komposisi L B2 sudah ditambahkan lime 2gr, berikut hasil
penelitiannya: 10.5 saat 83F, 10 saat 125F, 9.5 saat 167F, 9.2 saat 209F, dan 9
saat 250F. Komposisi L B3 sudah ditambahkan lime 4gr, berikut hasil
penelitiannya: 11.5 saat 83F, 11 saat 125F, 10.5 saat 167F, 10 saat 209F, dan
9.5 saat 250F, pada komposisi L B2 dan L B3 seluruhnya memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan dari temperatur awal sampai akhir. Jika dilihat lumpur A
lebih stabil pH lumpurnya dibandingkan lumpur B, dikarenakan adanya
penggunaan kandungan coustic soda yang lebih banyak.