Kehalalan Pangan
Kelompok 9
Farmasi a
Pangan ?
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak
diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain
yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Regulasi pangan ?
Regulasi Pangan di Indonesia diatur dalam:
Khusus :
UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan
PP No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
PP No. 28 tahun 2004 tentang Keaman, Mutu dan Gizi Pangan
Umum :
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Sedangkan untuk perangkat lainnya pemerintah mengacu terhadap:
Standar standar mutu keamanan pangan ( CODEX, BPOM, SNI )
Pedoman dan code of practice
Keputusan Menteri Agama RI No 518 tahun 2001 tentang Pedoman dan
Tata Cara Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 28/Menkes/SK/I/1996 yang memuat
label makanan
4. Susu Steril
Kadar lemak susu tidak kurang dari 3%;
Total padatan bukan-lemak tidak kurang dari 8%.
Uji reduktase: warna biru metilen tidak hilang dalam waktu kurang dari 5
jam
5. Susu Tanpa Lemak atau Susu Skim
Kadar lemak susu tidak lebih dari 1,25%;
Kadar protein tidak kurang dari 2,7%.
6. Susu Rendah Lemak
Kadar lemak susu tidak kurang dari 1,25% dan tidak lebih dari 3%.
Kadar protein tidak kurang dari 2,7%.
7. Susu Rekonstitusi
Mengacu pada karakteristik dasar susu segar atau susu skim atau susu
rendah lemak
8. Susu Rekombinasi
Mengacu pada karakteristik dasar susu segar atau susu skim atau susu
rendah lemak.
9. Susu Lemak Nabati /Susu Minyak Nabati (Filled Milk)
Kadar lemak tidak kurang dari 3,25%;
Total padatan bukan-lemak tidak kurang dari 8,25%.
next
c. Tepung dan pati
1. Tepung Beras
Kadar air tidak lebih dari 11%; Kehalusan : tidak kurang dari 99%
lolos ayakan 60 mesh, tidak kurang dari 70% lolos ayakan 80 mesh.
2. Tepung Jagung
Kadar air tidak lebih dari 10%; Kehalusan: tidak kurang dari 99% lolos
ayakan 60 mesh, tidak kurang dari 70% lolos ayakan 80 mesh.
3. Tepung Sorgum
Kadar air tidak lebih dari 15%; Kadar tanin tidak lebih dari 0,3% bk;
Kehalusan: tepung halus 100% lolos ayakan 32 mesh dan tepung
dengan kehalusan medium 100% ayakan 16 mesh.
4. Tepung Terigu
Kadar air tidak lebih dari 14,5%; Kehalusan tepung:
tidak kurang dari 98% lolos ayakan 65 mesh.
Kandungan zat besi besi (Fe) tidak kurang dari 50
mg/kg, seng (Zn) tidak kurang dari 30 mg/kg, vitamin
B1 tidak kurang dari 2,5 mg/kg, B2 tidak kurang dari
4 mg/kg, asam folat tidak kurang dari 2 mg/kg; Kadar
protein tidak kurang dari 7%.
5. Pati Jagung atau Maizena
Karakteristik dasar: Kadar air tidak lebih dari 10%.
Bagian Keempat
Terdiri dari pasal 15 yang peraturan dan fasilitas
yang digunakan dalam irradiasi pangan.
Bagian Kelima
Terdiri dari Pasal 15 sampai Pasal 20 yang berisi
tentang peraturan dan pengaturan mengenai
kemsan pangan yang digunakan.
Bagian Keenam
Terdiri dari Pasal 21 sampai Pasal 22 yang berisi
tentang pengujian dan jaminan mutu pangan secara
laboratorium.
Bagian Ketujuh
Tediri dari Pasal 23 sampai Pasal 28 yang berisi
tentang peraturan mengenai pangan yang tercemar.
next
Bab 3. Mutu dan Gizi Pangan, terdiri dari:
Bagian Pertama
Terdiri dari Pasal 29 sampai Pasal 31 yang berisi
tetang mutu suatu produk pangan.
Bagian Kedua
Terdiri dari Pasal 32 yang berisi tentang peraturan
dan pengaturan sertifikasi mutu pangan.
Bagian Ketiga
Terdiri dari pasal 33 sampai Pasal 35 yang berisi
tentang Gizi suatu produk pangan.
next
Bab 4. Pemasukan dan Pengeluaran Pangan ke Dalam
dan Dari Wilayah Indonesia, terdiri dari:
Bagian Pertama
Terdiri dari Pasal 36 sampai Pasal 40 yang berisi
tentang peraturan dan tata cara pemasukan pangan ke
dalam wilayah Indonesia.
Bagian Kedua
Terdiri dari Pasal 41 yang berisi tentang peraturan dan
tata cara pengeluaran pangan dari wilayah Indonesia.
next
Bab 5. Pengawasan dan Pembinaan
Bagian Pertama
Terdiri dari pasal 42 sampai Pasal 50 yang berisi
tentang peraturan dan tata cara pengawasan produk
pangan.
Bagian kedua
Terdiri dari Pasal 51 yang berisi tentang pembinaan
terhadap para pelaku industri pangan.
next
Bab 6. Peran Serta Masyarakat
Terdiri dari pasal 52 yang berisi tentang adanya peran serta masyarakat
dalam pengawasan gizi dan keamanan pangan.
Bab 7. Ketentuan peralihan
Terdiri dari pasal 53 yang berisi tentang ketentuan ketentuan peralihan
lainnya dari Peraturan Pemerintah ini.
Bab 8. Ketentuan Penutup
Terdiri dari pasal 54 yang berisi tentang berlakunya Peraturan Pemerintah
ini.
next
Penerapan SNI untuk pangan ada yang diwajibkan (mandatory) dan
ada yang bersifat sukarela (Voluntary).
SNI wajib untuk pangan mencakup produk :
1. Garam konsumsi Beryodium (SNI 01-3556-2000)
2. Gula Rafinasi (SNI SNI 01-3140.2-2006)
3. Tepung Terigu yang difortifikasi Fe (SNI 01.3751-2000/Rev.1995)
4. Air Minum dalam Kemasan (SNI 01-3553-2006)
5. Coklat Bubuk (SNI 3747:2009)
6. Minyak Goreng (SNI 01-3741-2002)