PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP KELELAHAN KARYAWAN DENGAN
METODE BOURDON WIERSMA DAN 30 ITEMS OF RATING SCALE
Joko Susetyo, Titin Isna Oesman, Sigit Ti Sudharman
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
‘e-mail: joko_sty@akprind.ac.id
ABSTRACT
Encourage the development of human technology took all the potential to develop
themselves and make use of facilties and resources. People can make ends meet, both physically
‘and psychologically with work. Someone working because there is something to be achieved and
hope work activities wil poformed changing @ state that is more satisfying than ever. Shift work is
2 choice in how the organization of work that was created because of the desire to maximize the
‘productivity of labor as the full of customer demands. This reaserch analyzes tho lovel of gonoral
fatigue between morning shift and afternoon shit. In this case used the Bourdon Wiersma method
‘and questionnaire 30 Items of Rating Scalo (loRS)
Based on tis research, the results obtained mean subjective fatigue scores forthe morning
shift 3.8 (the fatigue level is 4 and the classification of fatiguo Is low), for day shit 6.5 (tho fatigue
level is 2 and the classification of fatigue is medium), the mean fatigue objective score to speed
‘boforo work 8.40 (Value 9, WS 14) includes group & (good) and aftr work 8.20 (Value 9, WS 14)
includes group B (good), for constancy before work 2.66 (Value 8.5, WS 13) inoludes group CB
(pretty good) after works 2.25 (Value 8.5, WS 13) includes group CB (pretty good), and accuracy
bofore work 3.375 (Value8.5, WS 13) includes group CB (pretty good) after work 5:75 (Valuo 7,5,
WS 11), includes group C (enough).
Keyword: objective fatigue, subjective fatigue, work shift, Bourdon Wiersma,
30 items of Rating Scale
INTISARI
Perkembangan teknologi mendorong manusia_mengerahkan segenap potensi untuk
mengembangkan diti dan memanfaatkan fasiitas serta sumber daya yang ada. Manusia bisa
mencukupi Kebutuhan hidup balk secara fisik maupun secara psikis dengan bekerja. Seseorang
bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapai dan berharap aktivitas kerja yang dlakukan akan
merubah suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya. Kerja shift merupakan pilhan
dalam cara pengorganisasian kerja yang tercpta karena adanya keinginan untuk memaksimalkan
produktivitas kerja sebagai pemenuhan tuntutan customer.
Penelitian ini menganalisistingkat kelelahan umum antara shift pagi dan shit siang. Dalam
hal ini digunakan metode Bourdon Wiersma dan kuesioner 30 items of rating scale. Berdaserkan
Peneitian, diperoieh hasilrerata skor kelelahan subjekif untuk shift pagi 3.8 (tingkat kelelahan 1
dan Klasifikasi kelelahan rendah), untuk shift siang 6,5 (tingkat Kelelahan 2 dan Kiasifikasi
kelelahan sedang), hasil rerata skor kelelahan objektif untuk kecepatan sebelum bekerja 8,40 (Nilai
8, WS 14) tormasuk golongan B (baik) dan sesudah bekorja 8,20 (Niai 9, WS 14) tormasuk
0,05),
hari kedua didapat nai t= -1,14 dan nial p =
0,17 (p>0,05) yang berarti_ tidak ada
perbedaan secara bermakna antara shift pagi
dan shift siang. Sedangkan uji {pair reraia
kelelahan subjektif hari kedua didapat nial t
2,84 dan rilal p= 0,02 (p<0,08), dan hari
keempat didapat nila {= -3,31 dan nilai p =
0,00 (p<0,05) yang berari ada perbedaan
secara bermakna antara shift pagi dan shit
slang,
Kelelahan_aktivilas responden tidak
berbeda bermakna antara shift pagi dan shift
siang, untuk hari pertama didapat nilal t =
0,43 dan nilai p = 0,68 (p>0,05), hari kedua
didapat nilai t = -0,28 dan nial p = 0,79
(p>0,05), hari ketiga didapat nilai t = -1,50
dan nila p = 0,17 (p>0,05), dan hari keempat
didapat nilai t = -1,80 dan niial p = 0,10
(p°0,05). Hal ini "'menunjukan kelelahan
aktivitas pada shift pagi dan shift siang sama
tidak ada perbedaan, aktivitas yang
diiakukan oleh responden _sepert!
membersihkan ruangan, menata barang, dan
‘melayani pelanggan.
36 Susetyo, Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Karyawan dengan Metode Bourdon
Wiersma dan 30 items Of Rating ScaleKelelshan motivasi responden tidak
berbeda bermakna antara shift pagi dan shit
siang, untuk hari periama didapat nila t
0,45 dan nilai p = 0,66 (90,08), hari kedua
didapat nlai t= 0,00 dan nisi p = 1,00
{$>005), hati ketiga cidapat nial t = -0,80
dan nila p = 0,44 (p>0,05), dan hari keempat
didapat nilai { = +118 dan nial p = 0.27
(p>0,05). Hal ini menunjukan kelelahan
‘motivasi pada shift pagi dan shift siang sama
tidak ada perbedean, Karena tidak mendapat
periakuan’ yang berbeda dari atasan,
suasana kerja yang bersahabat, dan
‘mendapatkan gai yang sama,
Kelelahan fisk responden untuk hart
pertama didapat nai t = -1,22 dan niai p =
0.25 (p>0,05), dan hart kedua didapat nial t
“i156. dan ‘nilai p= 0.15 (620.05),
berdasarkan hasil hari pertama dan kedua
untuk’ Kelelahan fisk tidak berbeda
bermakna. Hari ketiga didapat nial t
dan nilai p = 0,05 (p=0,05), dan hari keempat
didapat nilai t = -2,57 dan nilai p = 0,03
(p<0,05), berdasarkan hasil hari ketiga dan
keempat berbeda bermakna. Hal ini
menunjukan kelelahan pada hari pertama
dan kedua sama, dan ketiga dan keempat
berbeda dikarena pada hari portama dan
kedua mendapat tambahan karyawan pada
hari Sabtu dan Minggu, sedangkan pada hari
senin sampai dengan jumat tidak ada
‘tambahan karyawan,
‘Skor kelelahan objektif didapatkan
skor rerata untuk hari pertama pada shift pagi
sebelum bekerja dan sesudah bekerja, shift
siang sebelum bekerja dan sesudah bekerja
bai untuk hari pertama, ke dua, ketiga serta
hari ke empat dengan menggunakan uji
Bourdon Wiersma adalah sebagel berikut:
‘Tabel 4. Rerata Jumiah Waktu Tes Bourdon Wiersma
‘Shift Pagi ‘Shift Sia
No Hari ‘Sebelum ——-‘Sesudah—Sebelum — Sesudah
Bekerja bekerja bekerja Bekerja
7 Perama 193,14 188,26 229,03, 221,86
2 Kedua 229,64 208,40 192,37 236,93,
3 Ketiga 194,40 185,70 208,51 21737
4__Keempat 198,00 186 85 204,22 196,10
Berdasarkan uji tpair rerata_skor
kelelahan objektif pada hari pertama didapat "
nial t = 0,88 dan nilai p = 0,39 (p>0,05), dan al Tm
hari kedua didapat nlait = -1,87 dan nilai p the come okt
0,07 (p>0,08). Hal ini menunjukan bahwa
kelelahan objektif hari pertama dan kedua
tidak ada perbedaan bermakna. Sedangkan
Uji t pair rerata kelelahan objektif hari ketiga
didapat nilai t = -2,15 dan nilai p = 0,04
{P<0,05), dan hari keempat didapat nilai t
3,63 dan nilal p = 0,00 (p<0,05). Hal ini
‘menunjukan bahwa kelelahan objektif hari
ketiga dan keempat berbeda bermakna
Kecepatan waktu rerata_responden
ssebeleum bekerja dapat diihat pada gambar
‘dan sesudah bekerja pada gambar 2.
|
| sen
| ecm
Gambar 1. Rerata Kecepatan
Responden Sebelum Bekerja
gt
4
3
2
1
‘
Gambar 2. Rerata Kecepatan Responden
‘Setelah Bekeria
Kecepatan rerata responden shift pagi
dari hari pertama sampai hari keempat untuk
sebelum bekerja adalah 7,99 dan shift siang
adalah 8,82. Kecepatan ‘rerata responden
shift pagi dari hari pertama sampai keempat
Untuk sesudah bekerja adalah 7,70 dan shift
siang 8,70. Hal ini menunjukan bahwa
kecepatan shift siang lebih tinggi dari shift
agi Karena pada siang hari terjadi
eningkatan pelanggan yang datang dan
responden shift pagi mendapatkan waktu
Jumal Teknologi, Volume § Nomor 1, Juni 2012, 32-39 37istirahat pendek (durasi 5-10 menit) pada
‘saat peningkatan pelanggan tersebut.
Konstansi rerata responden sebelum
bekerja dapat diihat pada gambar 3 dan
‘sesudah bekerja pada gambar 4
ae
me Re
ae aa
= esas
.
top a
a
Gambar 3. Rerata Konstansi Responden
‘Sebelum Bekerja
w
mM
3 asia
2 si six
0
1oro oa 4
ta
Gambar 4. Rerata Konstansi Responden
‘Setelah Bekerja
Konstansi rerata responden shift pagi
dari hari pertama sampai hari keempat untuk
sebelum bekerja adalah 2,03 dan shift siang
adalah 3,29. Konstansi rerata responden shift
agi dati hari pertama sampai keempat untuk
‘sesudah bekerja adalah 2,06 dan shift siang
2,44. Hal ini menunjukan bahwa konstansi
‘shift siang lebih tinggi dari pada shift pagi
arena shit pagi pada saat sebelum bekerja
melakukan bersin-bersih, sedikit pelanggan
‘yang datang, dan belum melakukan aktivitas
diluar kerja
Ketelitian responden sebelum bekeria
dapat dilihat pada Gambar 5 dan sesudah
bekerja pada gambar 6
Gambar 5. Rerata Keteliian Responden
‘Sebelum Bekerja
Gambar 6. Rerata Ketelitian Responden
Setelah Bekerja
Ketelitian rerata responden shift pagi
dari hari pertama sampai hari keempat untuk
sebelum bekerja adalah 2,75 dan shift siang
adalah 4,00. Ketelitian rerata responden shift
ppagi dari hari pertama sampai keempat untuk
‘sesudah bekerja adalah 5,25 dan shift siang
6.25. Hal ini menunjukan bahwa keteltian
shift siang lebin tinggi dari shift pagi, semakin
tinggi nilai rerata Ketelitian maka’ semakin
rendah rerata kesalahan yang dilakukan,
karena shift siang sebelum melakukan
aktivitas bekerja ada aktivitas yang sudah
ditakukan diluar bekerja seperti melakukan
ppekerjaan rumah teriebih dahulu.
Kelelahan pada pekerja shift juga
itelti oleh (Susy Purnawati, 2005) pada 23
‘orang pekerja inspector soft drink shift pagi
ddan shift sore dipabrik minuman botol PT X
Bali didapatkan rerata skor kelelahan umum,
masing-masing shift sore dan pagi yaitu 45,1
dan 40,2. yang menandakan shift sore
berisiko kelelahan umum lebih tinggi sebesar
2,46 dibandingkan shift pagi, dan makin lela
‘seseorang maka kecepatan, konstansi, dan
keteltian akan makin rendah. (Sutjana dkk,
2004) meneliti pekerja shift pada 158 orang
yang bekerja di rumah sakit, ditemukan skor
kelelahan umum 61,3 11,8 yang
menandakan dengan ‘sistem shift yang
diiaksanakan pekerja masin terjadi keluhan
yang dirasakan oleh para pekerja. Dikatakan
bahwa hal ini disebabkan karena 1) pekerja
38 Susetyo, Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Karyawan dengan Metode Bourdon
Wiersma dan 30 items Of Rating Scalemerasa tidak punya cukup waktu untuk
bermasyarakat 2) pekerja merasakan ada
keterikatan dengan kegiatan—sosial
dllingkungannya 3) tidak punya cukup waktu
untuk —berkumpul dengan —keluarga,
khususnya anak, istri atau suami 4) merasa
stres Karena tidak bisa menghadiri acara
yang sangat penting di masyarakat.
(Wedderburn, 1978) dalam _penelitian
tethadap 815 pekeria tambang di United
Kingdom juga menemukan hal yang serupa
dikatakan bahwa 79% pekerja shit sore
‘merasakan shift kerja___menghambat
kehidupan sosial dan keluarga dengan shift
KESIMPULAN
1. Rerata solisih skor kelelahan subjektit
untuk shift pagi 3,8 dengan tingkat
kelelahan 1, klasifikasi kelelahan rendah
(belum diperiukan adanya _ tindakan
perbaikan), dan shift siang 6,5 dengan
tingkat kelelahan 2, klasifikasi kelalahan
sedang (mungkin’ diperiukan adanya
tindakan perbaikan),
2. Rerata selisin skor kelelahan aktivitas
melemah untuk shit pagi 1,3 dengan
tingkat kelelahan 1, klasifikasi kelelahan
rendah —(belum’ diperlukan _adanya
tindakan perbaikan) dan shift siang 1,2
dengan tingkat kelelahan 2, klasifikasi
kelelahan sedang (mungkin’ diperlukan
adanya tindakan perbaikan).
3. Rerata selisin skor kelelahan_motivasi
‘melemah untuk shift pagi 0,5 dengan
tingkat kelelahan 1, klasifikasi kelelahan
rendah (belum ‘diperlukan —_adanya
tindakan perbaikan), dan shift siang 1,1
dengan tingkat Kelelahan 1, Klasifikasi
kelelahan — rendah(belum " diperiukan
adanya tindakan perbaikan).
4, Rerata solisih skor kelelahan fisik
‘melemah untuk shift pagi 0,6 dengan
tingkat kelelahan 1, klasifikasi kelelahan
rendah (belum ‘diperlukan _adanya
tindakan perbaikan), dan shift siang 0,7
dengan tingkat kelelahan 1, klasifikasi
kelelahan rendah (belum " diperlukan
adanya tindakan perbaikan).
5. Kecepatan waktu rerata untuk sebelu
bekerja. adalah 8,40 dengan nilai
interpretasi kecepatan (nilai 9, dan WS
) termasuk golongan B (Baik), untuk
sesudah bekerja adalah 8,20 dengan nil
interpretasi kecepatan (nilai 9 dan WS
14) termasuk golongan B (Baik).
6. Konstansi rerata untuk sebelum bekerja
adalah 2,66 dengan nilai_ interpretasi
konstansi (nilai 8,5 dan WS = 13)
termasuk golongan CB (Cukup Baik),
Untuk sesudah bekerja adalah 2,25
dengan ilai interpretasi konstansi (nilai
85 dan WS = 13) termasuk golongan CB
(Cukup Baik).
7. Keteltitian rerata untuk sebelum bekerja
adalah 3,375 dengan nilai_interpretasi
keteliian (nilai 85 dan WS = 13)
termasuk golongan CB (Cukup Baik),
untuk sesudah bekerja adalah 5,75
dengan nilai interpretasi keteltian (nilai
7,5 dan WS = 11), termasuk golongan C
(Cukup).
caran uric,
POET pet
a a rae
om ee
fries dee ta
a op ee
‘Humen 4 edition, Taylor & Francis
ime
Rates Rene
Bunga Rampai Ergonomi, Denpasar,
eta tetra
Kerja Universitas Udayana.
na a ae
ago
a
ana el te
a
i
Seep
ree nance
Tes Senet na can
Sains, Universitas Indonesia. (tidak
Saas
Sutjana, D.P., Ery S., Sutajaya, M., Adiarth,
ea ee
Dampak Kerja Bergilir (shift work)
Rumah Sakit Sanglah. Bagian
Fy ar ates
nr
trareetiony
a
fo ae
Wedderbum, A.A.|, 1978, Some Suggestions
aes
Psychological and Sociological
a anes
Jumal Teknologi, Volume 5 Nomor 1, Juni 2012, 32-39 39