Anda di halaman 1dari 5

A.

Langkah Analisis Data


Setelah data terkumpul dari hasil, perlu segera digarap oleh staf peneliti,
khususnya yang bertugas mengolah data. Secara garis besar, pekerjaan analisis data
meliputi 3 langkah, yaitu :
1. Persiapan
2. Tabulasi
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

B. Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi, instrumennya anonim,
perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi
pengolahan data lebih lanjut.
2. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isis instrumen pengumpulan data
(termasuk kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).
Apabila ada kekurangan isi atau halaman, maka perlu dikembalikan. Bagi instrumen yang
anonim dan tidak mungkin dikembalikan kepada pengisi akan merepotkan karena
menyebabkan kekurangan responden. Untuk memperoleh responden yang cukup,
peneliti mengumpulkan data lagi dengan mencari responden baru yang masih dalam
wilayah populasi.
3. Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item
yang diisi tidak tahu atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian
yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka perlu didrop.
Dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga
hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud merapikan
data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.
Bagi peneliti yang tidak berkecipung dalam dunia pendidikan dapat menggunakan
penjelasan sebagai contoh dan kasus atau variabelnya dapat diganti sesuai dengan judul
atau masalah penelitiannya.

C. Tabulasi
G.E.R Burroughs mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut :
1. Tabulasi data (the tabulation of the data).
2. Penyimpulan data (the summarizing of the data)
3. Analisis data untuk tujuan testing hipotesis
4. Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket
bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
1. Jenis kelamin:

laki-laki diberi kode 1.

Perempuan diberi kode 0.


1. Tingkat pendidikan

Sekolah dasar diberi kode 1.

Sekolah menengah pertama diberi kode 2.

Sekolah menengah atas diberi kode 3.

Perguruan tinggi diberi kode 4.


1. Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas:

Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1.

Mengikuti antara 1-9 kali, diberi kode 2.

Tidak pernah mengikuti penataram diberi kode 0.

3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang
digunakan.
Misalnya:

Data interval diubah menjadi dua data ordinal dengan membuat tingkatan.

Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.

4) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan
menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada semua variabel,
kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam coding sheet (coding form), dalam beberapa
baris ke beberapa. Apabila akan dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap varaibel
pada kartu kolom (punc cord).

D. Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekatan Penelitian


Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian bab ini adalah pengolahan
data yang diperoleh dengan menggunakan rumus rumus atau aturan aturan yang ada, sesuai
dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Ada 4 jenis problematik atau
permasalahan yang telah diajukan :
1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena
2. Problema komparasi yaitu problema yang bertujuan untuk membandingkan dua fenomena atau
lebih
3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya sejajar (bukan
merupakan sebab akibat)
4. Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.

Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis data, yakni
diskrit, ordinal, interval, dan ratio. Pemilihan terhadap rumus yang digunakan kedang
disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan/rumus,
kemudian data yang ada diubah, disesuaikan dengan rumus yang sudah dipilih.

E. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya
tidak perlu merumuskan hipotesis. Sehubungan dengan penelitian deskriptif ini, sering dibedakan
atas dua jenis penelitian menurut proses sifat dan analisis datanya, yaitu :
1. Riset deskriptif yang bersifat eksploratif.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan fenomena, jadi peneliti hanya ingin
mengetahui keadaan sesuatu.
2. Riset deskriptif yang bersifat development
Penelitian ini biasanya digunakan untuk pengembangan berbagai bidang. Dalam bidang
pendidikan sering dilakukan pilot proyek pengembangan model tertentu pada sampel terbatas.
Pelaksanaan model ini diamati dan dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan sbagai
tujuan. Jika hasilnya memuaskan maka model tersebut dapat diperluas. Jadi sifat penelitian jenis
ini menggunakan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
F. Penelitian Komparasi
Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan persamaan dan perbedaan- perbedaan
tentang benda- benda, tentang orang, tentang prosedur, kerja, tentang ide ide, kritik terhadap
orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga membandingkan
kesamaan pandangan dan perubahan- perubahan pandangan orang, group atau Negara, terhadap
kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide ide.
Analisis komparasi dapat dilakukan denga berbagai pendekatan. Teknik analisis yang digunakan
antara lain tes t, chi kuadrat, analisis varian dll.
Analisis data yang bersifat komparatif harus dilihat terlebih dahulu apakah penelitiannya
menggunakan hipotesis atau non hipotesis. Perbedaan penelitian hipotesis dengna non hipotesis
terletak pada hipotesis yang digunakan. Penelitian rumusan hipotesis dapat dibuat sebelum
analisis data dilakukan sedangkan penelitian non hipotesis tidak menggunakan rumusan
hipotesis.

G. Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidak nya hubungan, dan apabila ada, berapa
eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Koefisien korelasi adalah suatu alat

statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang
berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel variabel ini

Anda mungkin juga menyukai