Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
utama tanaman pangan umbi-umbian penting setelah singkong [1]. Produksi ubi jalar cukup
tinggi dibandingkan dengan beras maupun ubi kayu. Ubi jalar dapat berproduksi rata-rata
mencapai 12 ton/ha, sedangkan ubi kayu hanya 8 ton/ha [2]. Angka sementara 2013 produksi
Ubi Jalar Provinsi Jawa Timur sebesar 393,20 ribu ton umbi basah [3]. Pemanfaatan ubi jalar
biasanya sebagai bahan campuran pangan, bahan baku ekspor, pakan ternak, maupun bahan
baku industri. Ubi jalar putih mempunyai kandungan pati yang relatif tinggi, salah satu industri
pengolahan yang berkembang saat ini adalah industri tepung dan pati [4].
Sifat-sifat fisik dan kimia pati berbeda-beda, bergantung pada bahan dasarnya [1]. Pati
ubi jalar putih mempunyai kandungan amilosa dan amilopektin berturut-turut adalah 15-25%
dan 75-85% [5]. Pati ubi jalar putih berpotensi untuk dijadikan pati termodifikasi, karena
mempunyai kandungan amilopektin yang tinggi jika dibandingkan dengan pati yang lain.
Modifikasi pati dapat dilakukan secara fisik, kimia maupun enzimatis. Keuntungan modifikasi
pati enzimatis yaitu kerja enzim yang spesifik untuk mereduksi rantai amilosa, rendemen tinggi,
dan keamanan pangan terjamin [6]. Perkembangan terakhir dari modifikasi pati secara
enzimatis yaitu mengenai pati thermoreversible yang berasal dari polisakarida menggunakan
enzim amylomaltase. Pati hasil modifikasi mempunyai sifat yang unik, yaitu thermoreversible,
daya kembang rendah, kelarutan yang tinggi dan kadar amilosa rendah. Pati thermoreversible
terlarut sempurna saat dipanaskan dan akan membentuk gel saat didinginkan dan akan kembali
terlarut ketika dipanaskan kembali [7]. Pati tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengental dan
pengisi pada industri makanan, aplikasi pati thermoreversible sebagai pengganti lemak pada
produk yoghurt serta dalam produk marshmallow [8].
Pada penelitian ini, pembuatan pati thermoreversible dari pati ubi jalar putih
menggunakan enzim amylomaltase. Enzim amylomaltase akan mengkatalisa reaksi
disproporsionasi yang akan mentransfer rantai -1,4-D-glukan kepada posisi -1,4 yang baru
sehingga menjadi bagian -1,4-D-glukan yang lain [7]. Kajian dalam penelitian ini yaitu lama
inkubasi dan konsentrasi enzim amylomaltase yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui lama inkubasi dan konsentrasi enzim amylomaltase terbaik pada proses
pembuatan pati thermoreversible serta menentukan karakteristik pati thermoreversible hasil
modifikasi pati ubi jalar putih menggunakan enzim amylomaltase.
Ubi Jalar Putih
Ubi jalar putih (Ipomoea batatas L.) termasuk tanaman tropis, tumbuh baik di daerah yang
memenuhi persyaratan tumbuhnya, yaitu hawa panas dengan udara yang lembab, suhu
optimumnya 27 oC dan lama penyinaran 11-12 jam per hari [1]. Ubi jalar dapat berproduksi lebih
dari 30 ton/ha, tergantung dari bibit, sifat tanah dan pemeliharaannya. Rata-rata produksi ubi
jalar nasional mencapai 12 ton/ha, lebih besar jika dibandingkan dengan produksi ubi kayu ( 8
ton/ha). Angka Sementara (ASEM) 2013 produksi Ubi Jalar Provinsi Jawa Timur sebesar
393.20 ribu ton umbi basah [3]. Karbohidrat yang banyak terdapat di dalam ubi jalar adalah pati,
gula, dan serat. Oleh karena itu, ubi jalar merupakan salah satu sumber pati yang potensial [8].
Komposisi kimia ubi jalar sangat bervariasi tergantung dari cara penanaman, iklim, tingkat
kematangan dan lama penyimpanan. Komposisi kimia ubi jalar dapat dilihat pada Tabel 1.
Pati Ubi Jalar Putih
Ubi jalar putih merupakan gudang dari pati, maka salah satu industri pengolahan yang
dapat dikembangkan adalah tepung dan pati ubi jalar putih. Di Indonesia, pati ubi jalar belum
banyak dimanfaatkan seperti halnya pati ubi kayu, jagung, dan garut [4]. Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan -glikosidik, yang banyak terdapat pada tumbuhan
terutama pada biji-bijian dan umbi-umbian. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai atom karbonnya, serta lurus atau bercabang [10]. Granula pati
ubi jalar berdiameter 2-25 m, berbentuk poligonal, berwarna putih, mengkilap, tidak berbau,
dan tidak berasa. Granula pati memilki struktur kristalin yang terdiri atas unit kristal dan unit
750
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
amorf. Daerah kristalin terdapat pada pati yang tersusun atas fraksi amilopektin sedangkan
fraksi amilosa terdapat pada daerah amorf. Granula pati tersusun oleh dua komponen
polisakarida utama, yaitu komponen amilosa dan amilopektin [11]. Perbedaan karakteristik
amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Komposisi Kimia Ubi Jalar dalam 100 gram Bahan Segar
Senyawa
Komposisi
Energi (kJ/100 gram)
71.10
Protein (%)
1.43
Lemak (%)
0.17
Pati (%)
22.4
Gula (%)
2.4
Serat makanan (%)
1.6
Kalsium (mg/100 gram)
29
Fosfor (mg/100 gram)
51
Besi (mg/100 gram)
0.49
Vitamin A (mg/100gram)
0.01
Vitamin B1 (mg/100gram)
0.09
Vitamin C (mg/100gram)
24
Air (gram)
83.3
Sumber : [9]
Tabel 2. Karakteristik Amilosa dan Amilopektin
Karakteristik
Amilosa
Amilopektin
Struktur Molekuler
Linier
Bercabang (~5%)
Ikatan
-1,4
-1,4 dan -1,6
5
6
Berat Molekul
10 sampai 10 Dalton 108 Dalton
Keenceran dalam Larutan
Tidak Stabil
Stabil
Gel
Kokoh
Lunak
Kejernihan Larutan
Tidak Jernih
Jernih
Warna Komplek Iodin
Biru
Kemerahan hingga Ungu
Sumber : [6]
Amilosa dan amilopektin mempunyai ikatan -(1,4) glukosa. Amilosa membentuk rantai
lurus dengan berat molekul 105 sampai 106 Dalton. Amilopektin seperti amilosa mempunyai
ikatan -(1,4) glukosa pada rantai linier, namun amilopektin mempunyai ikatan -(1,6) glukosa
pada titik percabangan [6]. Struktur amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada Gambar 1.
751
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
752
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
amilosa dan menghasilkan distribusi rantai amilopektin yang lebih panjang. Hal ini membuktikan
terjadi transfer dari rantai amilosa kepada molekul amilopektin [6]. Distribusi rantai amilopektin
dapat dilihat pada Gambar 6. Garis hitam merupakan amilopektin dan abu-abu menunjukkan
amilosa.
Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih Menggunakan Enzym Amylomaltase Putri, dkk
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.749-755, April 2015
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FakultasTeknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
9) Sentra Informasi Iptek. 2005. Tanaman Penghasil Pati.http://www.ipteknet.com. Diakses
tanggal 28 Maret 2014 pukul 20.00
10) Koswara, Sutrisno. 2006. Teknologi Modifikasi Pati. E-book Pangan.
11) Kusnandar, F, 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.
12) Parker, R., and Ring, S.G., 2001. Aspects of The Physical Chemistry of Starch. Journal of
Cereal Science 34 : 1-17
13) Kaper., T , M.J.E.C. van der Maarel, G.J.W. Euverink and L. Dijkhuizen. 2004. Exploring and
Exploiting Starch-Modifying Amylomaltases From Thermophiles. Journal of Biochemical
Society Transactions 32 : 279-282
14) Mering, von C., Huynen, M., Jaeggi, D., Schmidt, S., Bork, P., Snel, B., 2003. STRING: a
Database of Predicted Functional Associations Between Proteins. Nucleic Acids Research
31, 258-261. Didalam : Hansen (Eds) . Food uses of Enzyme Modified Starches.
Samfundslitteratur Grafik, Frederiksberg C. Denmark
15) Kaper, T., Boguslawa Talik, Thijs J. Etterna, Herman Bos, Marc J. E. C. van der Maarel, and
Lubbert Dijkhuizen. 2005. Amylomaltase of Pyrobaculum aerophilum IM2 Produces
Thermoreversible Starch Gels. Journal of American Society for Microbiology 71 (9) : 50895106
16) Steichen, J.M., Petty, R.V., Sharkey, T.D., 2008. Domain Characterization of a 4- alphaglucanotransferase Essential for Maltose Metabolism in Photosynthetic Leaves. Journal of
Biological Chemistry 283, 20797-20804.
17) Guimaraes, L.H.S. 2012. Carbohydrates from Biomass: Sources and Transformation by
Microbial
Enzymes.
Carbohydrates
License
In
Tech,
Chapter
20.
http://creativecommons.org/licenses/by/3.0
18) Kuriki, Steven M. Smith and Shigetaka Okada Michiyo Yanase, Hiroki Takata, Takeshi
Takaha, and Takashi. 2002. Cyclization Reaction Catalyzed by Glycogen Debranching
Enzyme (EC 2.4.1.25/EC 3.2.1.33) and Its Potential for Cycloamylose Production. Journal
of Appl. Environ. Microbiol 68 (49) : 4233
19) Oh, E.J., Choi S.J., Lee S.J., Kim C.H., and Moon T.W. 2008. Modification of Granular
Corn Starch with 4-alpha-glucanotransferase from Thermotoga Maritima : Effects on
Structural and Physical Properties.Journal of Food Science, 73, C158-C166.
20) Alting, Arno C., Fred van de Velde, Marja W. Kanning, Maurist B., Leo Mulleners, Arjen
Sein, and Piet Buwalda. 2009. Improved Creaminess of Low-fat Yoghurt : The Impact of
Amylomaltase-treated Starch Domains. Journal of Food Hydrocolloids 23 : 980-987.
www.Elsevier.com/ locate/foodhyd.
21) Maarel, Van der, C, E, J, M., Capron, I., Euverink, W, J, G., Th.Bos, H., Kaper, T.,
Binnema, J, D., and Steeneken, M, A, P. 2005. A Novel Thermoreversible Gelling Product
Made by Enzymatic Modification of Starch. Journal of Internasional - Starch 57 (2005)
465-472. http://gbb.eldoc.ub.rug.nl. Diakses tanggal 15 Juli 2013.
755