Anda di halaman 1dari 2

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh

berbagai jenis mycobacterium, biasanya Mycobacterium tuberculosis pada manusia.


Tuberculosis pada sistem saraf pusat dapat menyerang meningens, otak, medulla spinalis,
nervus kranial dan perifer, telinga dan mata. Tuberculosis otak dihasilkan dari penyebaran
kuman dengan fokus infeksi primer di tubuh. Walaupun di negara-negara dengan kasus
tuberculosis tinggi, hanya sedikit kasus abses TB otak yang dilaporkan.
Tuberculosis masih menjadi penyebab kematian tertinggi penyakit infeksi. Karena
penyebaran pola kuman saat ini, TB telah menjadi perhatian global dan diagnosa awal TB
aktif harus segera ditegakkan untuk mendapatkan terapi.
Abses otak adalah tuberkuloma yang berkembang menjadi kavitas yang berisi pus
yang menunjukkan buruknya pertahanan tubuh. Tuberkuloma merupakan 33% dari seluruh
lesi desak ruang intrakranial pada pasien di negara berkembang. Tuberkuloma otak jarang
terjadi dan diagnosisnya sendiri sulit ditegakkan karena berbagai presentasi, oleh karena itu
temuan klinis dan pemeriksaan khusus sangat dibutuhkan. CT memiliki angka sensitivitas
100% dan spesivisitas 85.7% sehingga dibutuhkan analisis lebih lanjut dengan MRI dan atau
dengan pemeriksaan histologi.
Diagnosis dapat didukung dengan penemuan riwayat demam, peningkatan ESR,
pemeriksaan tuberculin positif, dan adanya respon positif pemberian obat anti tuberculosis.
Pendahuluan
Tuberculosis sistem saraf pusat jarang terjadi dan merupakan manifestasi extra
pulmonal berat dari mycobacterium tuberculosis. Manifestasi yang dapat dijumpai antara lain
meningitis TB, tuberkuloma, abses TB, TB millier otak dan ensefalopathy TB. Angka
kejadian TB sistem saraf pusat adalah 20% dari semua kasus penyakit TB ekstra pulmonal
dan 5-30% dari semua lesi desak ruang otak di negara berkembang. Penyebaran biasanya
didapatkan melalui hematogen dan sebagian besar terjadi pada anak-anak dan pasien dengan
immunocompromised.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang sering terjadi antara lain nyeri kepala, kejang dan hemiparesis.
Imaging
Diagnosis radiologi tuberkuloma otak sulit ditentukan karena presentasi imaging yang
bervariasi dan dapat tidak spesifik. Temuan-temuan khas pada imaging tuberculoma otak
antara lain lesi soliter atau multiple, lesi bulat, yang biasanya berlokasi di lobus frontal atau
parietal. Lesi tersebut memiliki dinding yang irregular dengan tanda peningkatan cincin atau
kalsifikasi. Target sign adalah lesi peningkatan berbentuk cincin dengan kalsifikasi area
sentral. Sedangkan temuan pada MRI akan bervariasi sesuai dengan tahapan lesi.

Diagnosis
Biopsy stereotactic dengan analisis histopatologi dapat memberikan diagnosa pasti TB
intrakranial walaupun jarang direkomendasikan. Diagnosa banding yang dapat dijumapi
antara lain adalah glioma stadium tinggi, abses pyogenik, metastase, toksoplasmosis,
sistiserkosis dan limfoma.
Prognosis TB Spinal
Pengobatan efektif dan terapi operatif pada TB spinal dapat menghasilkan outcame
yang baik walaupun dengan defisit neurologis dan deformitas spinal yang sudah ada. Usia
muda dan terapi operatif dengan kemoterapi antituberkulosis telah menjadi faktor prognosis
yang lebih menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai