Tugas PKN Kampus
Tugas PKN Kampus
tugas
ini
disusun
untuk
memenuhi
tugas
Pendidikan
Jakarta,April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Penghantar ..
1
Daftar Isi . 2
BAB I Pendahuluan
Latar
Belakang
.... 3
BAB II Pembahasan
1.Sistem Konstitusi
1.
Pengertian Konstitusi ..
4
2.
5
3.
Macam-macam
dan
Fungsi
Konstitusi
...
.... 6
4.
7
5.
9
2.Sistem Politik dan Ketatanegaraan Indonesia
1.
10
2.
11
3.
Sejarah
Sistem
Politik
di
Indonesia ... 13
4.
di
berbagai
Negara 14
BAB III Penutup
Kesimpulan
.....
16
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reformasi menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah
UUD 1945 karena yang menjadi causa prima penyebab tragedy nasional
mulai gagalnya suksesi kepemimpinan yang berlanjut kepada krisis sosialpolitik. Itu terjdia karena fundamen ketatanegaraan yang di bangun dalam
UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang secara jelas dan
tegas diatur dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya
jalan proses pemerintahan kepada penyelenggara negara. Akibatnya
dalam penerapannya kemudian bergantung pada penafsiran siapa yang
berkuasalah
yang
lebih
banyak
untuk
legitimasi
dan
kepentingan
kekuasaannya.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan dan tidak boleh
diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan
terhadap UUD 1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi
adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
relasi
lembaga
negara
yang
seimbang.
Dengan
demikian
perubahan konstitusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal
ini menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi jalannya
demokratisasi suatu bangsa.
SISTEM KONSTITUSI
Pengertian Konstitusi
Kata Konstitusi berarti pembentukan, berasal dari kata kerja
yaitu constituer (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah
negara,
dengan
demikian
konstitusi
mengandung
makna
awal
salah satu bentuk organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah yang
disebut sebagai konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Pengertian konstitusi menurut para ahli:
1) K.C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan
suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk
mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
2) Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada
UUD.
Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis
3) Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat
di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan
nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang,
partai politik dsb
4) L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
peraturan tak tertulis
5) Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin
cisme yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti
membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan
secara bersama.
6) Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:
a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;
Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum
dan semua organisasi yang ada di dalam negara.
Konstitusi sebagai bentuk negara
Konstitusi sebagai faktor integrasi
Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang
tertinggi di dalam negara
b. Konstitusi dalam artoi relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu
konstitusi sebagai tuntyutan dari golongan borjuis agar haknya
dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi sebagai sebuah
konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa terttulis) dan
konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)
c. konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik
yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan
kenegaraan
d. konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya
jaminan atas hak asasi serta perlindungannya
Tujuan Konstitusi
1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang
wenang
maksudnya
tanpa
membatasi
kekuasaan
penguasa,
konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan
penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak
2) Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati
Ham orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam
hal melaksanakan haknya.
3) Pedoman penyelengaraan
negara
maksudnya
tanpa
adanya
penyelenggaraan negara.
Tidak bertentangan dengan UUD 1945
Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
Fungsi Konstitusi
Bila dilihat dari fungsinya, maka konstitusi dapat dibagi menjadi 2
yaitu :
Konstitusi berfungsi serta mengatur pembagian konstitusi dalam negara
dalam dua bentuk :
1.
2.
Secara Vertikal
Yaitu pembagian kekuasaan menurut tingkatanya yang di maksud ialah
pembagian kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan. Carl J
Friedrich
memakai
istilah
pembagian
kekuasaan
secara
territorial.
Pembagian kekuasaan ini dengan jelas dapat kita saksikan kalau kita
bandingkan antara negara kesatuan, negara federal, serta konfederasi. Di
samping itu kita melihat bahwa konstitusi itu mengatur juga pembagian
kekuasaan dalam negara. Macam-macam konstitusi tersebut adalah :
1.
Konstitusi Unitaris.
2.
Konstitusi Federalistis.
3.
Konstitusi Konfederalistis
Secara Horizontal
Yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsinya. Pembagian kekuasaan ini
menunjukkan pula perbedaan antara fungsi-fungsi pemerintahan yang
bersifat legislative, eksekutif dan yudikatif yang lebih dikenal sebagai Trias
Politica. Fungsi konstitusi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi
konstitusional, maka konstitusi mempunyai fungsi yang khas yaitu
membatasi
kekuasaan
pemerintahan
sedemikian
rupa
sehingga
demikian
pula
sebaliknya
kalau
dikatakan
suatu
negara
d.
Principles and Rule of Common Law, ini timbul atas dasar kebiasaan
2.
Kelaziman
b.
Tradisi-tradisi
c.
Kebiasaan-kebiasaan
d.
Praktek-praktek
3.
yang
terdapat
dalam
masyarakat
negara
berada
ditangan
rakyat
Untuk
melaksanakan
dasar
negara
mendasar mengenai
Keterkaitan
antara
dasar
negara
dengan
konstitusi
UUD
suatu
negara.
Dasar
negara
sebagai
pedoaman
Klasifikasi konstitusi
Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara negara satu
dengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan persamaan. Dengan
demikian akan sampai pada klasifikasi dari konstitusi yang berlaku di
semua negara. Para ahli hukum tata negara atau hukum konstitusi
kemudian mengadakan klasifikasi berdasarkan cara pandang mereka
sendiri, antara lain K.C. Wheare, C.F. Strong, James Bryce dan lain-lainnya.
Dalam buku K.C. Wheare Modern Constitution (1975) mengklasifikasi
konstitusi sebagai berikut:
a.
Konstitusi
fleksibel
dan
konstitusi
rigid
(flexible
and
rigid
constitution)
Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang memiliki ciri-ciri pokok:
1.
2.
dinyatakan
dan
dilakukan
mengubah Undang-Undang.
perubahan
adalah
mudah
seperti
and
not
supreme
constitution). Konstitusi
derajat
tinggi,
negara
bersangkutan.
akan
Dalam
sangat
menentukan
suatu
negara
konstitusi
serikat
negara
terdapat
yang
pembagian
3.
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan
terorganisasi.
2. Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis yang artinya Negara kota.
Istilah
politik
dalam
ketatanegaraan
berkaitan
dengan
tata
cara
untuk
mengatur
mempertahankan
pemerintahan
kekuasaan
dengan
serta
cara
melaksanakan
mengatur
individu
dan
atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara.
4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan,
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam
konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ).
Dalam
Penyusunan
keputusan-keputusan
kebijaksanaan
diperlukan
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat
dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
Integrasi
administrator
horizontal-
disintegrasi,
muncul
solidarity
makers
dan
6. Masa Reformasi
- Penyaluran tuntutan tinggi dan terpenuh
-Pemeliharaan nilai Penghormatan HAM tinggi
- Kapabilitas disesuaikan dengan Otonomi daerah
- Integrasi vertikal dua arah, atas bawah dan bawah atas
- Integrasi horizontal nampak, muncul kebebasan (euforia)
- Gaya politik pragmatik
- Kepemimpinan sipil, purnawiranan, politisi
- Partisipasi massa tinggi
- Keterlibatan militer dibatasi
- Aparat negara harus loyal kepada negara bukan pemerintah
- Stabilitas instabil
C.
dalam
masyarakat,
lingkungan
luar
masyarakat
dan
daya
manusia.
Kemampuan
SDA
biasanya
masih
bersifat
Regulatif
(pengaturan).
Dalam
menyelenggaran
ketika
pemerintah
membutuhkan
maka
kemudian
regulasi
kapabilitas
internasional
ini
negara
kaya
atau
berkuasa
D.
kekuasaan,
hukum;
khususnya
pertukaran
dari
gagasan
pemerintah
yang
dan
agama,
bebas,
sistem
pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hakhak kaum minoritas.
3. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia
Sistem politik
2.
3.
bentuk republic
4.
5.
6.
7.
KESIMPULAN
Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar)
tidak bersifat absolute (kekuasaan tidak terbatas). Sistem ini memberikan
penegasan
bahwa
cara
ketentuan-ketentuan
pengendalian
hukum
lain
pemerintahan
merupakan
produk
dibatasi
oleh
kostitusional,
sistem konstitusi
dengan
sistem politik
dan