Anda di halaman 1dari 5

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka

panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah proses bukan gambaran ekonomi pada


suatu saat.
Dalam hal ini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian yaitu melihat
bagaimana suatu perekonomian berkembang dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
ekonomi berkaitan dengan output perkapita, berarti kita perlu memperhatikan
total output yang dihasilkan atau pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Ykap=PDB
Populasi

Suatu perekonomian akan tumbuh dalam jangka panjang, misalnya 10 tahun, 20


tahun, ataupun 50 tahun baru dapat mengalami kenaikan income perkapita.
Teori pertumbuhan ekonomi dapat kita definisikan sebagai penjelasan mengenai
faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan income perkapita dalam
jangkapanjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor tersebut berinteraksi
satu sama lain. Teori pertumbuhan ekonomi dapat kita bedakan:
1. Teori klasik, antara lain teori adam smith, david ricardo, artur luwis
2. Teori modern,
teori pertumbuhan Harrod-Domal, Nicholas Kaldor
Teori Arthur Luwis
Model luwis juga dikenal dengan model pertumbuhan ekonomi dengan supply
tenaga kerja yang tidak terbatas, pokok permasalahan yang dikaji oleh luwis
adalah bagaimana proses pertumbuhan terjadi dalam perekonomian 2 sektor.
1. Sektor tradisional dengan produktivitas rendah dan sumber tenaga kerja
yang melimpah
2. Sektor modern dengan produktivitas tinggi dan sebagai sumber akumulasi
kapital
Proses pertumbuhan akan terjadi apabila tenaga kerja dapat dipertemukan
dengan kapital, proses ini digambarkan sebagai berikut. Pada suatu saat sektor
modern mempunyai sejumlah tertentu stok barang kapital. Sektor ini
menggunakan tenaga kerja yang diberi upah sesuai dengan produksi marginal
nya. Dnegan kondisi tersebut kita dapat menggambarkan produksi marginal
tenaga kerja di sektor modern tersebut.
output
A

PML
0
W = PmL
Q = 0ABL
W = 0LBC

L1

W = 0L1DE
Tambahan total output akibat tambahan satu unit tenaga kerja.
Apabila suatu proses produksi menggunakan satu input tetap dan input lainnya
variabel dan penambahan input variabel akan menaikkan total produksi sampai
penggunaan input variabel tertentu totak produksi akan maksimum dan setelah
titik ini penambahan input variabel akan mengurangi total produksi.
Sektor tradisional yang mempunyai produktivitas rendah dan tenaga kerja yang
berlimpah, tingkat upah yang berlaku disektor ini berada pada tingkat subsitensi
dan pada tingakt upah ini tenaga kerja yang bersedia utk berkerja melimpah.
Artinya apabila seorang produsen bersedia memperkejakan tenaga kerja dgn
upah substensi ini bisa memperoleh tenaga kerja berapapun juga yg ia perlukan.
Hal ini berarti kurva supply tenaga kerja dari sektor tradisional ini merupaka
garis horizontal pada tingkat upah substensi. Apabila kita gabungkan kurva
fungsi marjinal tenaga kerja dan kurva supply tenaga kerja dari sektor tradisional
akan diperoleh grafik seperti ini.

A
Eo

E1

Ws

PmL PmL1
Lo

L1

Upah yang digunakan tenaga kerja semua digunakan utk memnuhi


kebutuhannya, hal ini berarti tenaga kerja tidak menabung. Sedangkan pemilik
kapital yg memperoleh keuntungan dng keuntungan tersebut mereka akan
menabung dan melakukan investasi. Investasi ini akan menambah stok kapital
pada periode berikutnya. Stok kapital yg lebih besar disektor modern akan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga akan menggeser kurva
produksi marjinal tenaga kerja kekanan. Yang berarti pada periode selanjutnya
jumlah tenaga kerja yg dipekerjakan semakin meningkat dan keuntungan yg
semakin besar. Dan apabila pemilik kapital melakukan invstasi akan menambah
stok kapital pada periode berikutnya.
S I invisible surplus
PTS = S
Propety to save
Misalkan suatu negara mempunyai 2sektor, sektor industri dan pertanian, tenaga
kerja berlimpah dan sektor industri dapat mendapatkan tenaga kerja berapapun
juga asal dibayar dengan upah subsstensi.
W= 50
Q = 10.K0,7.L0,3
S = 0,25

Ko = 200.000
Qo = 10 . K0,7 . L0,3
Qo = 10. 2000000,7 . Lo0,3
= 51371,35215 Lo0,3
PML = W
PMLo =
dQ = 15411,40564 Lo-0,7
dL
50 = 15411,40564 Lo-0,7
15411,40564 = 50
Lo-0,7
-0,7
Lo = 308, 2281129
Lo = 308, 22811291/0,7
= 3593,617
= 35954
Qo = 10. 2000000,7 . 35940,3
= 598.955
w = 3594 x 50 = 179.700
= 598.955 179.700 = 419.255
I = 0,25 (419255) = 104.813,75 = Ko
K1 = Ko + ko = 304.813,75
Teori Harrod Domar
Teori ini adalah............................menjadi teori ekonomi mikro jangka panjang.
Aspek utama yang dikembangkan dari teori adalah aspek yang menyangkut
investasi. Dalam teori pengeluaran investasi mempengaruhi permintaan agregat
tetapi tidak mempengaruhi penawaran agregat. Harod domar melihat pengaruh
investasi dalam jangka panjang. Pengeluaran investasi tidak hanya mempunyai
pengaruh terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap penawran agregat.
Melalui pengaruhnyaterhadap kapasitas produksi. Dalam jangka panjang
investasi mempengaruhi stok kapital dan ini akan meningkatkan kapasitas
produksi masyarakat. Setiap penambahan stok kapital meningkatkan pula
kemampuan masyarakat utk menghasilkan output. Output potensial adalah
output yang dapat dihasilkan dengan stok kapital yang ada. Output yg betul2
direalisasikan belum tentu sama dengan output potensial. Hal ini akan
tergantung pada permintaan agregat, apabila permintaan agregat lebih kecil dari
output potensial maka tingkat output yang direalisasikan lebih kecil dari output
potensial.hal ini berarti ada kapasitas produksi yg tidak digunakan. Sebalikanya
apabila permintaan agregat relatif besar maka output yang direalisasikan akan
sama dengan output potensial yang berarti seluruh kapasitas produksi
digunakan secara penuh.
Hubungan antara stok kapital dan output potensial dirumuskan sebagai berikut:
Qp = h.K
Qp = Output potensial
h = output capital ratio
K = stock kapital
Hubungan antara output potensial dan stok kapital adalah proporsional, artinya
apabila stok kapital naik 2x lipat maka output potensial juga naik 2x lipat.
Qp = hK
K = I

Qp = hI
C= Cy. C+S=I
S = sY. s = 1- c
Y=C+IY=

1 .I
1-C

Y=Z
Z=C+I
Z = 1/s . I
I = s.Z
Qp = Z = K = I = s.h
Qp
Z
k
I
Nilai output kapital rasio tergantung pada keadaan masing2 negara dan tahap
perkembangan perekonomiannya. Secara umum nilai output kapital rasio
berkisar antara 0-1, biasanya berkisar 0,25-0,5.
Kalau kita misalkan output kapital rasio 0,5 hal ini berarti investasi seberas
200.000.000 menghasilkan output setiap tahun senilai 100.000.000.
Contoh : misalkan suatu negara mempunyai angka kecenderungan menabung s
= 0,23 , output capital ratio h = 0,32 . Q p=Z= 200.000. apabila perekonomian
tersebut tumbuh pada warranted rate of growth maka jalur pertumbuhan dari
variabel investasi agregat demand output potensial dan stok kapital adalah
sebagai berikut.
gw = 0,23 . 0,32
= 0,0736
= 7,36%
Qp = h.K
K = Qp
h
Tahun
0
1
2
3
4
5

I=s.Z
46000
49385,6
53020,38
56922,68
61112,29
830.328,66
65610,05
891.440,85

Z
Qp
K
200.000
200.000
625.000
214.720
214.720
671.000
230.523,392 230.523,392
720.385,6
247.489,913 247.489,913
773.405,98
265.705,1713
265.705,1713
285.261,0719

285.261,0719

Apabila laju pertumbuhan ekonomi lebih rendah atau lebih tinggi dari warranted
rate of growth maka tidak ada jaminan bahwa stok kapital yang dimiliki oleh
masyarakat akan seimbang dengan permintaan agregat atau dengan kata lain
pasar barang tidak dalam posisi keseimbangan.
s = 0,23
h = 0,32
Zo = QoP = 200.000
r = 6% < 7,36%

gw = 7,36%
k1 = ko + ko = ko + Io
Km = 2720
0,32
Tahun
I=s.Z
0
46000
1
48.706
8500
2
51.685,6
17510
3
54.786,73
27060,39
4
58.073,94
37184,18
5
61.558,37
47915,28

Z
Qp=h.k
200.000
200.000
212.000
214.720

K
625.000
671.000

Qp-Z

224.000

230.323,2

719.760

5.603,2

238.203,2

246.862,592

771.445,6

8.659,39

2720

252.495,392 264.394,34

826.232,33 11.898,94

267.645,11 282.978

884.306,28 15.332,89

Z
Qp=h.k
200.000
200.000
217.000
214.720
235.445
230.691,2
255.457,82 248.019,95
277.171.74 266.821,65
300.731,38 288.955,48

K
Z-Qp
625.000
671.000
2.280
720.910
4.753,8
775.062,35 7.437,8
833.817,6 10.350,09
902.985,86 11.775,06

r = 8,5%
Tahun
0
1
2
3
4
5

I=s.Z
46000
49.910
54.152,35
58.755,30
63.749,5
69.168,21

Permintaan lebih besar dari penawaran. Terjadi inflasi.

gw=sh= ( spsw )

P/Q = profit share


Sp = 0,4
Sw = 0,1
h = 0,30
P/Q
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0

gw(%)
3,9
4,8
5,7
6,6
7,5
8,4
9,3
10,2
11,1
12,0

P
+ sw h
Q

Km

Anda mungkin juga menyukai