Anda di halaman 1dari 19

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
DI RUANG PALM RSJD SAMBANG LIHUM GAMBUT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Disusun Oleh:
OLEH KELOMPOK 3:
1. Herry Kiswanto S.Kep
2. Muhammad Wardani S.Kep
3. M. Noferry Anggriawan S.Kep
4. Khairul Auni S.Kep
5. Dewi Fahrida S.Kep
6. Lisa Tri Nurdina S.Kep
7. Maulidah S.Kep
8. Sri Megawati S.Kep

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah


Banjarmasin
Program Studi Profesi Ners S1 Keperawatan

LATAR BELAKANG

Skizofrenia

Isolasi Sosial

Tanda
dan
Genjala

Pengkajian Asuhan
Keperwatan Pada Tn.S

Ruangan dirawat
: Palm
Tanggal pengkajian : 16-01-2015
I. Identitas Klien
A. Klien
Inisial
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 36Th
Rm. No
: 00.23. XX
Sumber Informasi : Klien, keluarga dan Rekam Medik

Alasan Masuk

Mengamuk

Keluhan Utama Saat


Pengkajian
Data saat pengkajian klien tampak tenang, klien tidak mau
bercakap-cakap hanya diam, kontak mata tidak ada, klien
sering menunduk dan kurang kooperatif saat diajak bicara
dan data dari buku status pasien sempat putus obat satu
minggu.
Masalah keperawatan: isolasi sosial

Faktor Predisposisi

1. Pasien pernah dirawat di RSJ tamban sebanyak 2 kali, pasien pernah dirawat di
RSJ Sambang Lihum pada tahun 2005 dan tahun 2011, berobat jalan tetapi pasien
menolak minum obat. Pada tahun 2011 pasien mauk lagi ke RSJD Sambang
Lihum denga keluhan yang serupa yaitu mengamuk dan memukul orang lain serta
pasien putus obat satu minggu.
Masalah Keperawatan:
. Koping individu tidak efektif
. Regimen terapeutik tidak efektif

Konsep Diri
a. Gambar diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas diri : pasien ingat dengan identitasnya, pasien
mengatakan namanya Tn.S, pasien merasa puas sebagai
seorang laki-laki
c. Peran : peran pasien dalam kelompok pasif dan peran pasien
dalam rumah tidak mengatakan apa-apa
d. Ideal diri : pasien merasa betah tinggal di RSJ saat ditanya
menganggukkan kepala
e. Harga diri: pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Masalah Keperawatan: gangguan konsep diri: Harga diri rendah

Pohon Masalah

Core
problem

Isolasi Sosial

Harga diri
rendah

Regimen terapeutik
tidak efektif

Koping individu
tidak efektif

Analisa Data
No.
1.

Data
Ds:

Problem
Isolasi Sosial

Do:
klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
hanya diam dan sering menunduk
klien tidak mampu memulai pembicaraan
saat diajak berinteraksi kontak mata klien kurang
2.

Ds:

3.

Do:
klien pernah dirawat di RSJ Samabang Lihum
sebanyak 2 kali, pada tahun 2009 dan 2011 berobat
jalan tapi pasien menolak minum obat dan putus obat
kurang lebih 1 minggu
Ds:
Do:
saat berinteraksi dan bercakap-cakap pasien hanya
menunduk dan tidak memandang perawat

4.

Regiment terapeutik in efektif

Harga diri rendah

Ds:
Do:
koping yang digunakan individu bila ada masalah
adalah mengamuk

Koping individu tidak efektif

Srategi Pelaksanaan
dan Catatan
Perkembangan
1.
2.

Interaksi 1- 6 = BHSP
Interaksi 2 = terbina hubungan saling
percaya dan mempertahankannya
3. Interaksi 2 sampai sekarang
Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial pasien.
Berdiskusi dengan pasien tentang
keuntungan dan kerugian
berinteraksi dengan orang lain.
Mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan satu orang
Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan orang
lain dalam kegiatan harian

Ruangan dirawat
: PALM
Tanggal Masuk RSJ : 18-02-2015
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT)
Identitas Klien
Nama Klien
: Tn.
Umur
: Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
No. RMK
: 00.23.xx
Tanggal MRS
: 18 Februari 2015
Tanggal Kunjungan
: 26 Maret 2015
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
Alamat
: Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara
Identitas Keluarga yang Dikunjungi
Nama
: Tn. M
Umur
: 75 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Pekerjaan
:Hub.dengan klien
: Ayah kandung klien
Alamat
: Jl. Penggalang Rt. 03 Kecamatan Mentaos Banjarbaru Utara

Kelurahan Mentaos
PUSKESMAS BANJARBARU UTARA

Pasien
Jl. Karang Anyar Banjarbaru

IMPLEMENTASI
SP I Keluarga :
Mendiskusikan masala h yang dira sakan keluarga da lam mera wat
pasien
Menjelaskan pengertia n isolasi sosia l, ta nda dan geja la , serta
proses terjadinya isola si sosial
menjelaskan cara merawat pasien dengan isolasi sosia l
SP II Keluarga :
Melatih keluarga mempra ktekan cara merawat pa sien denga n
isolasi sosial

EVALUASI
Subjektif :
Keluarga mengatakan mengerti apa yang disebut
isolasi social, penyebab isolasi social, tanda dan
gejala, dampak serta cara merawat pasien dengan
isolasi social.
Keluarga mengatakan akan memberikan dukungan
kepada pasien dengan cara memotivasi dan
menjenguk pasien jika keluarga tidak sibuk.
Objektif :
Keluarga mendengarkan dengan serius penjelasan
dari perawat dengan penuh perhatian dan sesekali
bertanya mengenai hal-hal yang keluarga tidak
mengerti
Keluarga kooperatif
Keluarga dapat mempraktekkan ulang cara merawat
pasien
Analisa :

PLANNING
Keluarga Pasien
M inta keluarga pasien untuk sering menjenguk Tn. S di RSJD
Sambang Lihum
M inta keluarga pasien untuk selalu mengingat apa yang sudah
diajarkan oleh perawat mengenai penanganan isolasi social,
sehingga ketika pasien sudah kembali berada di rumah, maka
keluarga pasien dapat membantu dalam mengatasi tanda d an
gejala isolasi social yang muncul dikemudian hari.
M inta keluarga pasien untuk selalu mengingatkan, mengawasi
dan memastikan pasien minum obat secara teratur.
Perawat
Evaluasi kembali kepada keluarga pasien mengenai cara-cara
yang sudah dijelaskan dan diajarkan oleh perawat saat
keluarga mengunjungi pasien di RSJD Sambang Lihum.

Anda mungkin juga menyukai