-ooo-
Jieun menyeret kakinya di trotoar. Dapat terlihat bahwa gadis itu masih
mengantuk. Rambutnya diurai dan poninya diangkat lalu diikat sembarangan.
Seperti biasa, Jieun menenteng beberapa buku cetak di tangannya. Ia berjalan
dengan menatap ke jalanan di depannya. Sekolah masih agak jauh, Jieun
menghembuskan napas berat.
Jalanan terasa sunyi dengan beberapa bus yang terkadang akan melewati Jieun
dan beberapa sepeda dan sepeda motor. Sunyinya jalanan membuat Jieun dapat
berjalan dengan lebih santai dan leluasa tanpa perlu mengkhawatirkan jikalau
Ia mungkin saja tertabrak.
Jieun masih berjalan menghadap jalanan saat sebuah motor melewatinya. Dari
seragam pengemudinya, dapat diketahui murid itu adalah murid ExailoHigh
School. Jieun terus memperhatikan motor dan pengemudinya itu. Lalu
pandangannya jatuh pada ransel pengemudi motor tersebut. Tas itu, Jieun
mengenalnya. Park Chanyeol? gumam Jieun. Lalu sebuah senyum merekah di
wajahnya. Chanyeol tinggal di sekitar rumah Jieun. Sebuah fakta baru yang
membuat hati Jieun bersemangat pagi itu.
-ooo-
Hari ini hari Kamis. Jieun sangat menyukai hari itu karena menurutnya, hari
Kamis adalah hari kebebasan bagi murid kelas khusus. Pada hari Kamis, mereka
akan dibagi menjadi beberapa kelas sesuai mata pelajaran yang diminati. Jieun
memilih Biologi, Ia telah menggemari pelajaran itu sejak sangat lama. Selain
Jieun, Jangmi juga memilih pelajaran Biologi.
Pada hari ini juga, para murid kelas khusus tingkat 1 dan 2 akan bertemu. Inilah
alasan mengapa Jangmi juga menyukai hari Kamis. Baginya hari Kamis sama
Cklek! Pintu ruangan biologi terbuka. Beberapa murid yang sedang bercerita
masuk ke ruangan tersebut. Melihat kedatangan beberapa orang tersebut, pipi
Jangmi memerah. Ia berpura-pura fokus pada buku yang sedang dibacanya
namun gagal saat seorang lelaki lewat di sampingnya dan duduk tepat di
belakangnya. Rasanya Jangmi akan berteriak saat itu juga.
Dari belakang, Chanyeol memandang dua orang juniornya dengan tatapan aneh.
Ia mendengar semua percakapan mereka tentu saja, Jieun berbicara dengan
suara yang besar. Chanyeol selalu mendengar percakapan mereka tiap minggu
karena Ia selalu duduk tepat di belakang mereka. Bukan karena Chanyeol ingin
duduk dekat mereka, hanya saja tempat itu adalah tempat paling strategis
menurut Chanyeol. Ia dapat bercerita dengan teman kelasnya namun Ia juga
dapat memperhatikan papan tulis dengan baik.
Jangmi menyukaiku? Apa mereka serius? Jangmi tidak terlihat menyukaiku. Tapi
jika Ia menyukaiku, itu hal yang wajar. Aku kan populer pikir Chanyeol dengan
sebuah senyum jahil di bibirnya.
-ooo-
Chanyeol mendengus malas saat melihat Jieun mengangkat tangannya. Gadis itu
selalu seperti ini, tidak mengerti pada penjelasan pertama. Jieun memerlukan
penjelasan yang extra untuk dapat mengerti dengan baik. Chanyeol mengangkat
sebelah alisnya memberikan kode pada Jieun untuk berbicara.
-ooo-
Guru mata pelajaran mereka telah keluar dari ruangan tersebut. Beberapa senior
Jieun segera mengeluarkan kotak makan mereka dari laci. Jieun terkikik melihat
tingkah laku para seniornya itu. Ia pun juga mengeluarkan sebuah kotak biru dari
dalam tasnya. Kotak tersebut berisi roti dengan jumlah yang banyak. Jieun
membaginya kepada teman-temannya dan masih tersisa sepotong. Jieun pun
melihat sekilas ke bangku di belakangnya. Jieun terpikir untuk memberikan
sepotong roti tersebut kepada Chanyeol, namun sebagian dirinya tak bisa ia
malu.
Jangmi masih memikirkan hal itu saat Chanyeol berjalan ke depan papan tulis.
Kalian bisa mengerjakan soal ini, jika ada yang tak dimengerti, tanyakan saja
padaku, katanya sembari memberikan soal tersebut pada adik-adik kelasnya.
Jangmi mengerjakannya dengan malas, ia tak begitu menyukai pelajaran Biologi.
Ajarkan padaku juga! seru Jangmi pada Jieun. Mendengar permintaan Jangmi
tersebut, Jieun tersenyum jahil. Ia lalu membuka mulutnya,Kau minta saja
Chanyeol-oppa menjelaskannya.
Perkataan Jangmi itu membuat seluruh ruangan itu menjadi heboh. Jieun
semakin malu. Ia lalu mengajak Jangmi ke tempat lain untuk mengajarinya.
-ooo-
Jieun-ah, ada yang ingin kukatakan, katanya pelan. Jieun berbalik lalu
membesarkan matanya memberikan petunjuk pada Jangmi untuk berbicara.
Kau yakin?tanya Jangmi lagi. Jieun mengangguk mantap. Kau.. tak menyukai
Chanyeol-oppa kan? tanyanya lagi. Jieun terdiam untuk beberapa saat namun
kemudian berkata,Tentu saja
Hah~ baguslah. Aku tahu kau tak akan mengecewakanku,kata Jangmi sambil
tersenyum. Kemudian Ia menatap Jieun dengan mata berbinar,Kalau begitu,
bantu aku. Bantu aku untuk mendekati Chanyeol-oppa!
Akhirnya Jieun mengangguk. Hal itu membuat Jangmi tersenyum lebar dan
beberapa kali Ia mengucapkan Gomawo sambil memeluk Jieun. Jieun hanya
memaksakan senyumnya. Mungkin dengan cara ini, Ia juga dapat memastikan
bagaimana perasaannya pada Chanyeol.