Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bahan
Keterangan
Sampel batu kapur
Secukupnya
II. Prosedur
Kerja
dan
Hasil HCl encer
Secukupnya
(NH4)2C2O4
Secukupnya
Pengamatan
Kertas saring
Secukupnya
No.
Prosedur Kerja
Hasil
Pengamatan
Aquades
Secukupnya
a.
Ditimbang dengan teliti sampel Sampel batu kapur yang digunakan adalah
batu kapur sebanyak 0,2000 gram.
Saat
bersamaan
kertas
saring
berwarna putih.
Gambar
Massa kertas saring yang digunakan
adalah gram.
Setelah sampel batu kapur dilarutkan
dengan HCl 0,3 M, terbentuk larutan tak
berwarna (awalnya tidak semua sampel
larut
dalam
HCl,
namun
setelah
c.
d.
Larutan
tersebut
diendapkan
(asam
oksalat)
sampai
e.
Endapan
tersebut
dipanaskan
Selanjutnya
45
menit,
dilakukan
dekantasi,
dan
kemudian disaring.
kemudian
Hasil
penyaringan
berupa
endapan
f.
kualitatif).
endapan
putih
saat
ditambahkan AgNO3.
g.
Endapan
tersebut
dipanaskan
selama
jam,
didinginkan
selanjutnya
dalam
desikator
konstan.
Endapan
yang
h.
% Ca dalam sampel
= 24, 18 %
= 33, 87%
III. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan analisis gravimetri pengendapan terhadap sampel batu
kapur. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang sampel sebanyak 0,200 gram
kemudian dilarutkan dalam beberapa ml larutan HCl 0,3 M hingga semua sampel dalam
bentuk serbuk yang berwarna putih menjadi larut. Adapun rekasi yang terjadi antara ion
kalsium dalam sampel dengan HCl adalah sebagai berikut.
Ca2+ + 2HCl CaCl2(aq) + H2
Larutan sampel yang tidak berwarna dipanaskan dalam penangas air sampai suhunya
mencapai 730C.
Sebagai pereaksi pengendap digunakan amonium oksalat. Kristal amonium oksalat
yang berwana putih dilarutkan dalam aquades sehingga terbentuk larutan tak berwarna dari
amonium oksalat. Pada percobaan ini digunakan amonium oksalat dalam suasana asam
karena pada pengendapan Ca2+ sebagai CaC2O4 dengan penambahan zat pengendap pada
larutan yang telah direaksikan dengan HCl. Apabila pengendapan tidak dilakukan dalam
suasana asam maka dalam keadaan ini tidak akan terbentuk endapan karena ion C2O42- akan
diikat membentuk H2C2O4 dengan adanya HCl. Secara teori, penambahan pereaksi pengendap
amonium oksalat akan membentuk garam oksalat yaitu kalsium oksalat (CaC2O4). Reaksi
yang terjadi antara amonium oksalat dengan ion kalsium adalah sebagai berikut:
Ca2+ (aq) + C2O42- (aq) CaC2O4(s)
+
Larutan tak
berwarna
dari (NH4)2C2O4
Endapan putih
CaC2O4
Perhitungan Gravimetri untuk Menghitung % Ca, CaO dan CaCO3 dalam Sampel
Persentase Ca
40
128 100 %
0,2001
0,1549
= 24,18%
Persentase CaO
56
128 100 %
0,2001
0,1549
= 33,87%
Persentase CaCO3
100
128 100 %
0,2001
0,1549
= 60,48%
5
IV. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:
1. Untuk menghitung massa analit atau beberapa senyawa yang berhubungan dengan
analit dalam analisis kuantitaf digunakan analisis gravimetri.
2. Ion kalsium dapat diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan cara mereaksikannya
dengan amonium oksalat (asam oksalat).
3. Kadar kalsium dalam kalsium karbonat dapat ditentukan berdasarkan reaksi yang
terjadi selama proses pengendapan dengan cara menggunakan faktor gravimetri.
4. Persen Ca dalam endapan yang diperoleh adalah 24,18%
5. Persen CaO dalam endapan yang diperoleh adalah 33,87%
6. Persen CaCO3 dalam endapan yang diperoleh adalah 60,48%
Jawaban Pertanyaan
1. Amonium oksalat belum merupakan pengendap yang baik. Hal ini dapat dilihat dari fakta
empiris ketika ion kalsium diendapkan dengan amonium oksalat antara endapan dan
larutan tidak langsung terpisah dengan jelas. Untuk memisahkannya perlu dilakukan
pemanasan. Disamping itu amonium oksalat juga merupakan zat pngendap yang tidak
selektif karena ion klor ikut terendapkan bersama ion oksalat.
2. Tujuan dilakukan pemanasan kembali larutan dan endapan dalam penangas air pada
prosedur diatas adalah untuk menyempurnakan endapan dan melarutkan kemungkinan
adanya ion Cl- atau SO42- sehingga endapan yang didapatkan diharapkan bebas dari
pengganggu baik yang anorganik maupun pengganggu organik lainnya
3. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam analisis di atas adalah sebagai berikut:
Ketika batu kapur ditambah HCl:
Ca2+ + 2HCl CaCl2 + H2
Ketika Ca2+ diendapkan dengan amonium oksalat
Ca2+ (aq) + C2O42- (aq) CaC2O4(s)
Pengujian adanya klor dan sulfat dengan AgNO3 dan BaCl2
Cl-(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NO3- (aq)
SO42- (aq) + Ba2+ (aq) BaSO4 (s)
Proses pengeringan:
CaC2O4.H2O (basah) CaC2O4 (kering) + H2O
DAFTAR PUSTAKA
Day,R.A, dan A.L. Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: PT.Erlangga
Ibnu, M. Sodic,dkk. 2004. Common Text Book Kimia Analitik I. Malang: Universitas Negeri
Malang
Selamat, I Nyoman dan I Gusti Lanang Wiratma. 2004. Penuntun Pratikum Kimia Analitik.
Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.
Selamat, dkk. 2001. Buku Penuntun Belajar Kimia Analatik Kualitatif. Singaraja : IKIP
Negeri Singaraja.
Vogel, A. I. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT. Kalman
Media Pustaka