BAB I
PENDAHULUAN
A
Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada
dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali
perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari secara BioPsiko Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya
adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai
sejak anak berusia 6 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk
menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia
prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada
tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan
anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga
sudah memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta
mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu
perawat juga melakukan pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat
keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, serta
melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit
B
1.
Tujuan penulisan
Tujuan umum
2.
Tujuan khusus
C.
Metode Penulisan
D.
Sistematika Penulisan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
1.
2.
a.
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b.
Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c.
Fungsi Reproduksi
Fungsi Ekonomi.
3.
Tipe Keluarga
Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b.
Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c.
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anakanak yang masih bergantung padanya.
d.
Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e.
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam
satu rumah.
g.
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h.
4.
2)
3)
b.
Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai
umur 30 bulan). Tugasnya adalah :
1)
Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan).
2)
Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
3)
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran orang tua, kakek dan nenek.
c.
Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2
hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :
1)
2)
Mensosialisasikan anak.
3)
Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.
4)
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar
dan komunitas).
d.
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga
13 tahun). Tugasnya adalah :
1)
Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2)
3)
e.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1)
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri.
2)
3)
f.
Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1)
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2)
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3)
Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g.
Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1)
2)
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.
3)
h.
Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang
sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi
hidup).
5.
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a.
b.
c.
Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembagalembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
Kesehatan yang ada.
B.
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga
biasanya mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir
tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini
anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping
kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan
orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendirisendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan
perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya
mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anakanak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industrykapasitas
untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau
lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman
sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih
besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara
perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju
masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak mereka akan
merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan lahan. Akan tetapi,
dalam contoh contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu satu nya
peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan
sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas
diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak anak mereka menyesuaikan diri dengan standar standar
komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga keluarga kelas
menengah untuk kelas menengah menekan nilai nilai tradisional pencapaian dan
produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak
keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai
nilai komunitas.
Kecacatan pada anak anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para
perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan,
pendengaran, wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi
yang tidak adekuat, penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut
penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk
memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber
bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan
kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksiselama tahun-tahun sekolah, termasuk
epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi utama
perawat kesehatan disini disamping fungsi rujukan, mengajar, dan memberikan
konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga
melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat tersebut pada
keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan
orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat
bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga
yang mungkin mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua
dapat menata kembali masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga
dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru tersebut, akan tercapai lebih
banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga
3.
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada
saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang
signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun.
Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan
Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan
suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga dalam anak
usia sekolah.
BABIII
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
A.
Pengkajian
1.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep
keluarga).
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang
telah dicapai)
f.
Pemeriksaan fisik
g.
1)
2)
3)
4)
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana
yang dimilikinya
5)
6)
7)
8)
9)
B.
Masalah aktual/risiko
a.
b.
c.
d.
e.
Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f.
g.
h.
i.
j.
Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
2.
a.
b.
c.
d.
e.
C.
1.
Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota
keluarga sakit
2.
Risiko/risiko tinggi
3.
membaut
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA SEKOLAH
A.
1.
a.
PENGKAJIAN
INDENTITAS UMUM KELUARGA
INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama
: Tn. A
Umur
: 31 tahun
Agama
: islam
Suku
: melayu
Pendidikan
: SMA
Perkerjaan
: swasta
Alamat
No. Telpon
2.
Nama
L/P
Umur
Hub. Klg
Perkerjaan
Pendidikan
1
Tn A
L
31
suami
Swasta
2
3
Ny B
KOMPOSISI KELUARGA
No
SMA
: Jln. Kutilang B E 5
An C
P
L
30
6
Istri
anak
Swasta
pelajar
SMA
SD
3.
GENOGRAM
Ket :
Perempuan
Laki laki
Hubungan perkawinan dan satu rumah
Yang mengalami masalah
4.
TYPE KELUARGA
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa
sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan
dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5.
SUKU BANGSA
a.
Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku melayu.
Mereka bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan
yang hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.
b.
Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk
memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak
mereka An C, yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar agama,
seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja,
mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2
juta, sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga
pembayaran sekolah An C.
8.
a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki
satu orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana
untuk memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat
ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru
saja masuk SD belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak
bergaul, karena Ny B selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan
Ny B serta Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam
mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika lembur
sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah
dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B ada kerja lembur, yang kadang
pulangnya pukul 21.00.
c.
1)
Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang
terkena flu, atau pusing kepala biasa.
2)
No
Nama
BB
Umur
Keadaan kesehatan
Imunisasi ( Bcg/polio
/DPT/HB/campak
Masalah kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1
Tn. A
55kg
31
Tn. A mengatakan bahwa biasanya dia merasa lelah setelah berkerja dengan jam
lembur.
lengkap
Minum Vitamin dan susu
2
3
Ny. S
An C
50 kg
24kg
30
6
Ny. B kadang merasa sangat lelah jika setelah pulang kerja harus membereskan
rumah lagi
Ny B mengatatakan anaknya jarang sakit, kalaupun sakit hanya seperti flu namun
tidak sering
Lengkap
lengkap
-
Minum susu
Berobat kedokter
4)
Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya
sakit dan keluarga sakit, mereka langsung berobat kedokter, selain tempat praktek
dokter yang tidak jauh, juga jarak rumah sakit yang tidak jauh.
5)
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1)
Karakteristik rumah
1)
2)
3)
Kepemilikan : pribadi
4)
Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah
7)
Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi
ulang
8)
Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan
WC, dengan kloset jongkok.
9)
Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600
meter
10) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena
setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan
11) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. A. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah
menggunakan marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,
dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari,
hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di
malam hari menggunakan listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam
rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara
umum kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
12) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan
ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan secara
umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan perumahan yang
mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih dari
10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam
pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat penampungan
berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh
biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah
cukup.
2)
1)
Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian
setiap seminggu sekali.
2)
Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus
lapor RT / RW
3)
4)
Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini keluarganya sering
mengunjungi sanak saudara.
5)
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. B
dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau
pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu
tertentu seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman anaknya jika
An C diundang kepesta Ultah
6)
System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja.
Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
1)
Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang terkena sakit yang parah, hanya masalah
flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami keluarga.
2)
Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit
ke dokter ataupun rumah sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi
lelah.
3)
Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah sakit
4)
Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak
membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
d.
Fungsi reproduksi
1)
Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi
2)
Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap
3 bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga sudah
besar, dan berencana memiliki 2 anak saja..
e.
Fungsi ekonomi
Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka
merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c.
Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu
diselesaikan dengan diskusi
d.
Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak bertanaya
pada guru An c bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan
tetangga agar melihatkan anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada
anaknya ketika dia sedang bekerja.
Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk pauk serta
menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a.
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan
sehat.
b.
Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan
yang datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan
seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
1.
PEMERIKSAAN FISIK
No
Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. A
Ny. B
An C
1
KeadaanUmum
BB
TB
55kg
165 cm
50kg
155 cm
20 kg
120cm
2
Kepala :
Rambut
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
mulut bersih,
3
Leher
JVP
Kelenjar Tiroid
Inspeksi
Palpasi
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
TD : 120/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg
TD : 100/70 mmHg
5
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
6
Genetalia
7
Eksremitas atas dan bawah
Inspeksi
Perkusi
B.
NO
DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1
AKTUAL :
KURANG/TIDAK SEHAT :
3
DIFISIT
C.
1.
DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KEKURANGAN PENGETAHUAN TENTANG TUGAS
PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.
NO
KRITERIA
PENGKAJIAN
1
Mengenal Masalah
-
2
Mengambil Keputusan yang tepat
-
3
Merawat anggota keluarga yang sakit ataupun punya masalah
Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga yang sakit dilakukan
oleh pasangan yang tidak sakit serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak
yang sakit ke dua orang tua ini merawat anaknya
4
Memodifikasi lingkungan
-
5
Memanfaatkan sarana kesehatan
-
2.
DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KETIDAKBERDAYAAN MENGERJAKAN TUGAS SEKOLAH
NO
KRITERIA
PENGKAJIAN
1
Mengenal Masalah
Ny B dan TN A mampu mengenal masalah ketika anak nya sulit dalam
menyelesaikan tugas sekolah, karena sering diungkapkan kepada mereka.
2
Mengambil Keputusan yang tepat
Ny B danTn A sudah mengambil keputusan untuk meluangkan waktu
menemani anak belajar dirumah
3
Merawat anggota keluarga yang sakit ataupun punya masalah
-
4
Memodifikasi lingkungan
Ny. B memodifikasi lingkungan dengan cara menempatkan meja belajar anaknya di
ruang kumpul keluarga.
5
Memanfaatkan sarana kesehatan
-
D.
DAFTAR MASALAH
NO
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
2.
Ds :
Do :
Ds :
Ny. B mengatakan tidak tahu apa-apa saja tugas yang harus dipenuhi untuk
keluarganya.
Do :
Saat dilakukan pengkajian ibu klien tampak bingung ketika ditanya peran apa
yang dilakukannya.
Ketidakberdayaan mengerjakantugas sekolah
E.
SKORING
1.
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas
perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.
KRITERIA
SKOR
Hasil Skoring
BOBOT
Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan
o Krisis atau keadaan sejahtera
3
2
1
2/3 x 1 = 2/3
1
Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena jika dibiarkan
terus mennerus anak akan merasa bahwa dia gagal dan tidak seperti teman
sebayanya
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat
2
1
0
2/2 x 2 = 1
2
Karena orang tua sangat menyesal dengan perbuatana mereka
3
2
1
3/3 x 1 = 1
1
Karena orang tua disini seharusnya lebih banyak berinteraksi dengan anak
MENONJOLNYA MASALAH
o Masalah berat, harus segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan
x1=
1
Masalh memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak gawat, dan bisa
diselesaikan secara bertahap.
2/3 + 1 + 1 + =3,1
2.
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
KRITERIA
SKOR
Hasil Skoring
BOBOT
Pembenaran
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
o Ancaman kesehatan
3
2
1
2/3 x 1 = 2/3
1
Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena jika dibiarkan
terus menerus perkembangan keluarga akan terhambat.
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat
2
1
0
2/2 x 2 = 1
2
Latar belakang pendidikan Tn. A dan Ny. B adalah SMA, sehingga memudahkan
untuk menerima informasi dan penjelasan
POTENSIAL MASALAH DAPAT DICEGAH
o Tinggi
o Cukup
o Rendah
3
2
1
3/3 x 1 = 1
1
Karena Tn A dan Ny. B sering mengunjungi orang tua dan keluarga yang sudah
berpengalaman memiliki anak sehingga keluarga dapat bertanya apa yang
seharusnya dilakukan.
MENONJOLNYA MASALAH
o Masalah berat, harus segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan
x1=
1
Masalah memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak gawat, dan bisa
diselesaikan secara bertahap.
2/3+1+1+1/2 = 3,2
F.
RENCANA TINDAKAN
No
Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Tindakan keperawatan
Rasional
1
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak usia
sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.
Ds :
Do :
1.
ssuntuk mengetahui sampai dimana pengetahuan keluarga dalam
menjalankan perannya masing-masing.
2.
agar keluarga lebih mengetahui tentang tugas perkembangannya masingmasing
RENCANA TINDAKAN
No
Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Tindakan keperawatan
Rasional
1
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah b.d kurangya interaksi interpersonal
ditandai dengan
Ds :
AnCmengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan tidak pernah menemani anak belajar
Do :
Ny B tampak menyesal saat dilakukan pengkajian
Perilaku kesehatan ancaman berkurang dengan kriteria hasil :
diskusikan kepada keluarga apa yang menjadi kendala utama yang dirasakan
keluarga hingga permasalahan muncul
bantu kelurga dengan mendiskusian kepada keluarga cara cara untuk
memanajemen waktu agar kebutuhan akan perhatian tercukupi
S: Keluarga mengatakan belum mengetahui kalau ada tugas keluarga untuk anak
usia sekolah
O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentang tugas keluarga tidak ada.
P: Merencanakan untuk mendiskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
Dx 2
-
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan
anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan pusat
perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga
yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan
anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya
untuk sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga
proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B.
Saran
1.
Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah
atau belum.
2.
Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan
tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien
miliki
3.
Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu
untuk melakukan rencana asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 (
alih bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta :
EGC