NIM :11/3231682/PSP/4081
BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Masalah kemiskinan sepertinya tidak pernah ada habisnya, kemiskinan identik dengan
ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan hal ini masih dirasakan
oleh sebagian besar penduduk Indonesia maupun dunia. Kemiskinan biasanya ditampilkan
dengan sederet wajah suram yang ditandai dengan adanya pengangguran, kekurangan gizi,
kebodohan, rendahnya akses kepada pelayanan sosial dan kesehatan. Faktor ini memberikan
kontribusi terhadap tingginya tingkat fertilitas, morbiditas dan mortalitas dan rendahnya
produktifitas selain itu kemiskinan juga berkaitan dengan distribusi penduduk yang tidak merata.
Kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat menjadi pekerjaan yang sangat serius untuk
diperhatikan oleh setiap pemerintahan baik pada masa orde lama, orde baru dan pada reformasi
sekarang ini.
Kemiskinan, ternyata bukan sekedar sebuah kata benda atau kata sifat. Kemiskinan telah
hadir dalam realitas kehidupan manusia dengan bentuk dan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kemiskinan telah menjadi sebuah persoalan kehidupan manusia. Sebagai sebuah persoalan
kehidupan manusia, maka kemiskinan telah hadir juga dalam berbagai analisis dan kajian yang
dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai wujud nyata dari upaya memberi
jawab kepada persoalan kemiskinan. Bahkan tidak hanya sebatas itu, kemiskinan juga telah hadir
dalam sejumlah kebijakan baik oleh elemen-elemen sosial masyarakat maupun pemerintah dalam
menunjukkan kepedulian bersama untuk menangani persoalan kemiskinan ini.
Di Indonesia, upaya kepedulian terhadap persoalan kemiskinan, bahkan sudah
berlangsung sejak lama, baik pada jaman pemerintahan masa Orde Lama, masa Orde Baru,
maupun pada masa pemerintahan di era Reformasi ini. Untuk menunjukkan kepeduliannya
terhadap persoalan kemiskinan ini, pemerintahan SBY-JK juga tidak mau ketinggalan. Bukti
nyata dari kepedulian pemerintahan adalah terlihat pada program Bantuan Langsung Tunai
(BLT). Hal ini mulai terlaksana melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
2005, tentang Bantuan Langsung Tunai kepada rumah tangga-rumah tangga miskin di
Indonesia. Tujuan yang diharapkan melalui kebijakan program ini adalah dapat menjawab
persoalan kemiskinan di Indonesia, sebagai akibat dari segenap perubahan yang telah terjadi,
baik secara nasional maupun global. Kebijakan seperti ini patut diberi apresiasi, sebab hal ini
juga dapat menjadi salah satu bentuk dari upaya menangani masalah kemiskinan di Indonesia.
masyarakat miskin sebagai sasaran utama dari pemberian BLT ini. Hadirnya BLT ini menuai
banyak protes dari masyarakat, mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat dan pengamat ekonomi.
Banyak yang menilai bahwa hadirnya BLT menimbulkan banyak masalah nantinya. Kontroversi
bermunculan dimana-mana, mulai dari anggapan bahwa pemerintah salah mengambil langkah
dalam mengatasi kenaikan BBM bagi masyarakat tergolong miskin.