PENDAHULUAN
1.1.
bagaimana
cara
yang
dapat
dilakukan
untuk
dibutuhkan
dan
diakui
kemampuan
kerjanya
oleh
perusahaan
akan
terhindar
dari
masalah-masalah
yang
adanya
memberikan
penelitian
ini
maka
karyawan
dapat
masukan-masukan
yang
berharga
bagi
penelitian
ini
sangat
membantu
untuk
menambah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penelitian
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
2.1.
Tinjauan Pustaka
Searah dengan ulasan pada latar belakang, batasan masalah dan
personalia
mengembangkan,
mempelajari
memanfaatkan,
bagaimana
memperoleh,
mengevaluasikan
dan
mempertahankan tenaga kerja dalam baik jumlah dan tipe yang tepat.
Manajemen personalia dapat berhasil bila mampu menyediakan tenaga
10
2.1.1.2.
manajemen
dan
fungsi
operasional
seperti
yang
2) Fungsi Operasional
Fungsi ini terdiri dari:
11
a) Pengadaan (Procurement)
Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan, terutama yang berhubungan dengan penentuan
kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi dan
penempatan.
b) Pengembangan (Development)
Usaha untuk meningkatkan keahlian karyawan melalui program
pendidikan dan latihan yang tepat agar karyawan atau pegawai
dapat melakukan tugasnya dengan baik. Aktivitas ini penting dan
akan terus berkembang karena adanya perubahan teknologi,
penyesuaian dan meningkatnya kesulitan tugas manajer.
c) Kompensasi (Compensation)
Fungsi kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan
balas jasa atau imbalan yang memadai kepada pegawai sesuai
dengan kontribusi yang telah disumbangkan kepada perusahaan
atau organisasi.
d) Integrasi (Integration)
Merupakan usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu,
organisasi, perusahaan, maupun masyarakat. Oleh sebab itu
harus dipahami sikap prinsip-prinsip pegawai.
e) Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah keempat fungsi dijalankan dengan baik, maka diharapkan
organisasi atau perusahaan mendapat pegawai yang baik. Maka
fungsi pemeliharaan adalah dengan memelihara sikap-sikap
pegawai yang menguntungkan perusahaan.
f) Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)
Usaha terakhir dari fungsi operasional ini adalah tanggung jawab
perusahaan untuk mengembalikan pegawainya ke lingkungan
masyarakat dalam keadaan sebaik mungkin, bila organisasi atau
perusahaan mengadakan pemutusan hubungan kerja.
Jadi fungsi sdm menurut uraian di atas terdiri dari fungsi manajemen
dan
fungsi
operasi
merencanakan,
yang
masing-masing
pengorganisasian,
memimpin
terdiri
dari
serta
mengatur,
mengendalikan
fungsi
operasional
karyawan
termasuk
pengadaan,
12
mereka
dinilai
oleh
atasan.
Kegiatan
penilaian
ini
dapat
13
mengenai
pemberian
bonus,
kenaikan
jabatan,
14
menjadi indikator untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang
dan juga bagi pengembangan kariernya.
15
kerja
karyawan,
penyesuaian
kompensasi,
keputusan
pengembangan
karier,
penyimpangan
proses
staffing,
16
yang
menggunakan
sistem
ini
bertujuan
untuk
sebelumnya,
misalnya:
total
pendapatan
ataupun
kemampuan manajemen.
17
Sistem ini hampir selalu tidak tepat untuk digunakan, karena sistem ini
mempunyai efek samping yang lebih besar daripada keuntungannya.
Sistem ini memaksa karyawan untuk bersaing satu sama lain dalam
pengertian yang sebenarnya. Pada kejadian yang positif, para
karyawan
akan
menunjukkan
kinerja
yang
lebih
baik
dan
18
19
2.1.3.
Pengertian Promosi
Setiap karyawan memiliki keinginan untuk selalu menjadi lebih baik,
menduduki jabatan yang lebih tinggi, memperoleh upah atau gaji yang
lebih tinggi, memperoleh status yang lebih tinggi, dan lain-lain. Salah satu
bentuk pengembangan yang diinginkan karyawan adalah promosi.
Karena dengan promosi ia akan memperoleh hal-hal yang diinginkan.
Para pakar telah banyak mempublikasikan pengertian tentang
promosi. Berikut ini sejumlah definisi tentang promosi yang dikemukakan
oleh para pakar tersebut, antara lain:
Menurut Alex Nitisemito (Nitisemito, 1986:134):
Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai/karyawan, dari
satu jabatan/tempat kepada jabatan/tempat lain yang lebih tinggi serta
diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari
jabatan yang diduduki sebelumnya. Dan pada umumnya promosi yang
diikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain.
Menurut William B. Werther dan Keith Davis (Werther dan Davis,
1996:261):
A promotion occurs when an employee is moved from one job to
another job that is higher in pay, responsibility, organization level.
(Promosi terjadi ketika seorang karyawan dipindahkan dari satu
jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi imbalan, tanggung jawab dan
tingkatannya dalam organisasi)
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa promosi
adalah pindahnya seseorang karyawan kepada jabatan yang lebih tinggi,
dengan wewenang, kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari
sebelumnya dan biasanya diikuti dengan penambahan gaji dan fasilitas
20
lain yang sesuai dengan tugas baru tersebut. Kenaikan ini memang tidak
harus atau selalu diikuti dengan kenaikan penghasilan, misalnya hal
perubahan situasi dari pegawai harian menjadi pegawai tetap yang
penghasilannya tetap sama.
21
salah
satunya
adalah
Malayu
S.P.
Hasibuan
yang
22
23
Pengalaman
Dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan
kemampuan yang lebih tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan
sebagainya.
b.
Tingkat pendidikan
Ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal pendidikan
untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya
adalah bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan
pemikiran yang lebih baik.
c.
Loyalitas
Dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain
tanggung jawab yang lebih besar.
d.
Kejujuran
Untuk promosi jabatan-jabatan tertentu mungkin masalah
kejujuran merupakan syarat yang penting. Misalnya untuk
jabatan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan
syarat utama yang harus diperhatikan.
24
e.
Tanggung jawab
Kadang-kadang sering kali suatu perusahaan diperlukan suatu
tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah
tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi.
f.
Kepandaian bergaul
Misalnya jabatan untuk salesman adalah sangat penting untuk
menetapkan kepandaian bergaul sebagai suatu syarat promosi.
g.
Prestasi kerja
Pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan
syarat untuk prestasi kinerjanya.
h.
untuk
penilaian
prestasi
membantu
pihak
kerja
karyawan
manajemen
amat penting
dalam
mengambil
25
Kerangka Berpikir
Karyawan adalah aset utama sebuah perusahaan yang menjadi
pengalaman,
keahlian,
pengetahuan,
kemampuan,
dan
ketrampilan.
Perusahaan melaksanakan penilaian prestasi kerja karyawannya
dengan baik perlu mempertimbangkan ruang lingkup dan obyek
penilaian, seperti apa yang dinilai, kenapa dinilai, di mana penilaian
dilakukan, kapan penilaian dilakukan, siapa yang akan dinilai dan menilai,
bagaimana menilainya dan dalam hal apa seorang karyawan dinilai.
26
Alex
Nitisemito
(Nitisemito,
1986:178),
yaitu
kebijakan
sehingga
karyawan
dapat
mengetahui
kelemahanApabila hasil
dijadikan
sebagai
dasar
27
28
Gambar 2.2.
Sketsa Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap
Promosi Jabatan Karyawan
Individual effort
Individual performance
Organizational rewards
Promosi jabatan
Personal goals
2.3.
Model Penelitian
Berdasarkan gambar 2.1. dan gambar 2.2. di atas, maka tampaklah
29
30
Pelaksanaan penilaian
Ruang Lingkup
Penilaian prestasi kerja
Promosi jabatan
prestasi kerja
Metode penilaian :
1.
2.
3.
Faktor-faktor
penilaian prestasi kerja:
1. Keterampilan
2. Kedisiplinan
3. Budaya Kerja
4. Sikap dan
Perilaku
5. Job Knowledge
6. Service Excellence
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kecakapan kerja
Prestasi kerja
Latar belakang pendidikan
Pelatihan yang diikuti
Pengalaman Pekerjaan
Kesetiaan pada organisasi
Keluwesan bergaul dan
hubungan antar manusia
8. Kejujuran
9. Tanggung jawab
10. Inisiatif dan kreatif
31
2.4.
Hipotesa Penelitian
Hipotesa penelitian ini adalah: diduga ada pengaruh positif penilaian
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Variabel/
Subvariabel
Prestasi
Kerja
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Konsep Varibel/
Indikator
Subvariabel
-Dapat menyelesaikan
Keterampilan, tugas tepat waktu.
-Mampu
kemampuan,
mengopersikan
dan keahlian
komputer dengan baik.
-Menguasai salah satu
bahasa asing.
-datang dan pulang
Disiplin
kerja tepat waktu.
Alat
Ukur
Skala
Nilai
Rasio
Rasio
Nilai
33
Promosi
Budaya Kerja
Sikap
Perilaku
-tingkat kemangkiran =
nol.
-Patuh dan taat pada
ketentuan
dan
peraturan perusahaan.
hubungan
dan -Menjaga
baik dengan atasan.
-Menjaga
hubungan
baik
dan
sesama
karyawan.
-Kemampuan
dalam
menyelesaikan tugas
tepat waktu.
-Kemampuan
memecahkan masalah.
-Ramah dan sopan
Excellence
terhadap konsumen.
Service
-Berpenampilan rapi.
-Melayani konsumen
dengan baik.
-Pengetahuan
baik
teori
dan
Pengetahuan tentang
praktek
terhadap
dan
yang
Talenta/nilai pekerjaan
dilakukan.
Rasio
Rasio
Nilai
Rasio
Rasio
Nilai
Rasio
Rasio
Nilai
Rasio
Rasio
Job
Knowledge
-karyawan
dapat
Hasil
mencapai
sasaranpenilaian
sasaran
individu
yang
prestasi kerja
telah ditetapkan
-kepuasan
karyawan
terhadap hasil penilaian
prestasi kerja yang
telah dilakukan
Nilai
Rasio
Rasio
Nilai
Rasio
Rasio
Nilai
Rasio
Rasio
34
untuk pihak
manajemen
Bank
BNI
untuk
memperoleh
35
36
menilai
tanggapan
dari
setiap
responden,
penulis
37
b)
Koefisien Korelasi
Analisa korelasi adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel bebas
(variabel X) dengan variabel terikat (variabel Y). Nilai terkecil adalah
-1, menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y
sempurna (-); sedangkan nilai terbesar adalah 1 yang menunjukkan
hubungan antara variabel X dan variabel Y positif. Apabila nilai yang
dihasilkan adalah 0, maka nilai ini menunjukkan netral. Perhitungan
korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi peringkat
Spearman, dimana rs, merupakan:
38
6 D 2
Rs = 1 -
2
n
(
n
1
)
c)
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KP) di mana Kp selalu dalam prosentase,
digunakan untuk mengetahui variasi yang bisa dijelaskan antara variabel
X terhadap variabel Y, digunakan koefisien penentu Spearman (KP)
dengan rumus sebagai berikut:
Kp = rs2 x 100%
Sumber: J. supranto (Supranto: 2001, 238)
Di mana:
Kp = koefisien penentu dalam prosentase
rs = besarnya koefisien penentu
d)
Uji Hipotesa
Uji hipotesa korelasi melalui hipotesa, digunakan untuk menguji apakah
antara variabel X dan Y mempunyai hubungan. Rumusan hipotesa yang
akan diuji diberi symbol Ho sedangkan hipotesa alternative diberi symbol
Ha, maka rumusan hipotesa untuk penelitian ini adalah:
Ho1; Tidak ada pengaruh prestasi kerja karyawan terhadap promosi
jabatan.
Ho2; Tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi kerja karyawan
dengan promosi jabatan karyawan.
39
Jika ukuran sampel lebih dari 10, bisa dilakukan pengujian hipotesa
dengan menghitung rasio kritis (critical ratio), dengan rumus sebagai
berikut:
CR = rs
n2
1 rs 2
40
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
41
Agung. Atas dukungan dari wakil presiden Dr. Moh. Hatta, RM Margono
Djojohadikusumo diberikan surat kuasa untuk mendirikan suatu bank
umum yang berfungsi sebagai bank sirkulasi, surat kuasa tersebut
ditanda tangani oleh Presiden Soekarno pada tanggal 16 September
1945. Atas dasar surat kuasa tersebut RM. Margono Djojohadikusumo
pada tanggal 05 juli 1946 mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI)
berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (UU) No.2
tahun 1946 dan dirinya sendiri menjabat sebagai Presiden Direktur BNI.
Kantor cabang yang pertama kali didirikan, yaitu di kota Garut, Jawa
Barat. Daerah operasinya yaitu daerah Priangan sampai Banten. Peranan
BNI cabang Garut sangat membantu perjuangan bangsa Indonesia,
karena BNI sebagai pengumpul dana untuk melawan Belanda.
Sebagai realisasi keputusan Konfrensi Meja Bundar (KMB) dimana
posisi
Pemerintah
Republik
Indonesia
menjadi
semakin
lemah,
42
BNI
semakin
membengkak
karena
disamping
43
44
perjanjian
yang
disepakati
bersama.
Deposito
dapat
45
46
47
sepanjang
memenuhi
persyaratan-persyaratan
yang
ditetapkan L/C.
i. Automatic Teller Machine (ATM), adalah system pelayanan Bank BNI
secara
elektronik
dengn
menggunakan
computer
untuk
satu
cabang
otomatis
ke
cabang
otomatis
lainya
48
49
lainya, bank swasta nasional, bank asing dan peserta Taplus Bank
BNI.
b. Kredit profesi, adalah suatu bentuk kredit yang diberikan kepada
kalangan profesi perseorangan antara lain: dokter, akuntan, konsultan,
pengacara, dan notaries.
c. Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan kepada perseorangan
untuk keperluan membeli kendaraan bermotor atau untuk perbaikan
rumah.
5. Forex dan Money Market, terdiri dari:
a. Layanan Custody, adalah layanan terpadu kegiatan pasar modal (efek
domestic).
b. Foreign exchange (forex), adalah suatu tempat di mana dapat
dilakukan pertukaran atau jual beli antar suatu currency dengan
currency lainya yang mengakibatkan beralihnya hak milik atas
currency yang diperjualbelikan.
c. Pasar uang (money market), adalah suatu tempat atau abstrak dalam
jangka
pendek,
di
mana
atas
kesempatan
menikmati
atau
50
BNI,
serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
b. Mengevaluasi dan menyetujui rencana investasi, usulan akuisisi,
penjualan anak perusahaan, serta aliansi strategis dengan batasan
nilai tertentu.
c. Memberikan masukan mengenai kebijakan pengendalian resiko BNI
51
52
53
merencanakan
system
kepegawaian
Bank
BNI
yang
dengan
peraturan
serta
semua
kebijakansanaan
direksi,
54
55
Manajemen
Teknologi,
tugasnya
mengembangkan
dan
Asset/
Liability
Management,
tugasnya
mengembangkan
56
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dewan Komisaris
Dewan Pengawas Syariah
Direktur Utama
Direktur Korporasi
Dir KP
Direktur Ritel
Dir RE
Direktur
Internasional
Direktur Tresuri
Dir TS
Direktur Pengendalian
Resiko
Divisi Korporasi
Div Pengendalian
Bisnis Kartu
Divisi Tresuri
Divisi Pengendalian
Risiko
Divisi
Teknologi
Informasi
Div Pemasaran
Ritel
Divisi Kredit
Khusus
Divisi Pengendalian
Keuangan
Divisi Hukum
Divisi Internasional
Divisi Sumber
Daya Manusia
Unit Pengelolaan
Perusahaan Anak
Divisi Umum
Divisi Pembinaan
Bisnis Ritel &
Menengah
Satuan Pengawasan
Intern
Divisi Perencanaan
Strategis
Cabang Syariah
Cabang Dalam
Negeri
57
Gambar 4.2
Proses PPKP (Penilaian Prestasi Kerja Potensi)
Tengah Tahun
Persiapan bahan-bahan pertemuan evaluasi
Evaluasi semesteran dan pemberian umpan balik
secara keseluruhan.
Evaluasi sasaran individu dan kompentensi
dilakukan oleh atasan langsung.
Akhir Tahun/Desember
Persiapan bahan-bahan pertemuan evaluasi
sasaran individu dan kompetensi
serta pemberian umpan balik secara keseluruhan
Evaluasi sasaran individu dan kompentensi
dilakukan oleh atasan langsung
Sat
u
Pe
rio
de
Pe
nil
aia
n
59
penilaian
prestasi
kerja
karyawan,
potensi
dan
60
Gambar 4.3
Penilaian Prestasi Kerja Potensi 1
PPKP 1
RESULT ORIENTED
A. SASARAN_SASARAN
1. Unit
2. Individu
B. TUGAS UTAMA LAINNYA
%
10
50
10
70
PROCESS ORIENTED
C. FAKTOR PENILAIAN LAINNYA
Cfm. Penilaian Individual Reward (Khusus untuk sikap
dan perilaku; job knowledge dan budaya kerja).
30
100
61
62
63
DIKONVERSIKAN
(PPKK)
1
2
3
4
5
(d)
(e)
64
dengan
semester
dengan
menggunakan
formulir
65
66
Nilai
5
Tabel 4.1
Promosi Jabatan: Bagian A & B
Judisium
SANGAT MEMUASKAN, apabila hasil akhir tahun melebihi
10%.
CUKUP, apabila hasil akhir sebagian tidak tercapai yaitu di
NILAI
5
Tabel 4.2
Promosi Jabatan: Bagian C
JUDISIUM
SANGAT MEMUASKAN
(hasilnya jauh melebihi yang diharapkan)
67
4
3
2
1
MEMUASKAN/BAIK SEKALI
(hasilnya melebihi yang diharapkan)
BAIK
Hasilnya sedikit di bawah yang diharapkan)
CUKUP
(hasil sedikit di bawah yang diharapkan)
KURANG
(hasilnya jauh di bawah yang diharapkan)
Imbalan
3 KN
2 KN + Lumpsum
2 KN
1KN + Lumpsum
1 KN
Lumpsum
68
4.1.7
69
adalah
karyawan
Bank
BNI,
dengan
jumlah
30
responden.
Tabel 4.5
Pengukuran Kemampuan Kinerja Karyawan
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
20
Setuju
17
56,7
Kurang setuju
Tidak setuju
total
30
100
70
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
Lebih setuju
16,7
Setuju
19
63,3
Kurang setuju
13,3
Tidak setuju
6,7
total
30
100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, ada 63,3% (19 karyawan) yang setuju
bahwa tingkat pendidikan sebagai bahan penilaian, 16,7% (5 karyawan)
yang lebih setuju tentang tingkat pendidikan sebagai bahan penilaian,
13,3% (4 karyawan) kurang setuju, dan 6,7% (2 karyawan) tidak setuju
tingkat pendidikan sebagai bahan penilaian.
Tabel 4.7
Penilaian Prestasi Kerja Sebagai Penilai Kemampuan Seseorang
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
13,3
Lebih setuju
20
Setuju
19
63,3
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
71
Total
30
100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, ada 63,3% (19 karyawan) setuju jika
penilaian prestasi kerja sebagai alat menilai kemampuan seseorang, 13,3%
(4 karyawan) sangat setuju, 20% (6 karyawan) lebih setuju, dan 3,3% (1
karyawan) kurang setuju jika penilaian prestasi kerja sebagai alat menilai
kemampuan seseorang. Sisanya sebesar 0.1% dipengaruhi faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4.8
Pemberitahuan Mengenai Hasil Penilaian Prestasi Kerja
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
3,3
Lebih setuju
16,7
Setuju
19
63,3
Kurang setuju
10
Tidak setuju
6,7
total
30
100
72
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
16,7
Lebih setuju
10
Setuju
20
66,6
Kurang setuju
6,7
Tidak setuju
total
30
100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, 66,6% (20 karyawan) setuju jika disiplin
kerja dijadikan bahan penilaian, 10% (3 karyawan) lebih setuju, 16,7% (5
karyawan) sangat setuju jika disiplin kerja dijadikan bahan penilaian, dan
6,7% (2 karyawan) kurang setuju jika disiplin kerja dijadikan bahan
penilaian.
Tabel 4.10
Budaya Kerja Sebagai Bahan Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
20
Lebih setuju
16,7
Setuju
18
60
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
total
30
100
73
Berdasarkan tabel 4.6 ada 60% (18 karyawan) yang setuju jika
budaya kerja dijadikan sebagai bahan penilaian, 20% (6 karyawan)
sangat setuju, 16,7% (5 karyawan) lebih setuju jika budaya kerja dijadikan
sebagai bahan penilaian, dan 3,3% (1 karyawan) kurang setuju jika
budaya kerja dijadikan sebagai bahan penilaian.
Tabel 4.11
Sikap dan Perilaku Sebagai Bahan Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
23,3
Setuju
16
53,3
Kurang setuju
Tidak setuju
total
30
100
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, 53,3% (16 karyawan) setuju jika sikap
dan perilaku dijadikan sebagai bahan penilaian, 23,3% (7 karyawan)
sangat setuju, 23,3%(7 karyawan) lebih setuju jika sikap dan perilaku
dijadikan sebagai bahan penilaian. Dan sisanya sebesar 0,1% dipengaruhi
oleh factor-faktor lain namun tidak diselidiki dalam penelitian ini.
74
Tabel 4.12
Kerjasama Karyawan pada Atasan dan Rekannya Sebagai Bahan Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
23,3
Setuju
16
53,3
Kurang setuju
Tidak setuju
Total
30
100
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, ada 53,3% (16 karyawan) setuju jika
kerjasama karyawan pada atasan dan rekannya dijadikan sebagai bahan
penilaian. Ada 23,3% (7 karyawan) sangat setuju dan 23,3%(7 karyawan)
lebih setuju jika kerjasama karyawan pada atasan dan rekannya dijadikan
sebagai bahan penilaian, Dan sisanya sebesar 0,1% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain namun tidak diselidiki dalam penelitian ini.
Tabel 4.13
Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu Sebagai Bahan Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
26,7
Setuju
14
46,7
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
75
total
30
100
penilaian.
Ada
3,3%
(1
karyawan)
kurang
setuju
jika
Tabel 4.14
Kemampuan Menyelesaikan Masalah Perusahaan Sebagai Bahan
Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
13,3
Lebih setuju
16,7
Setuju
20
66,7
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
total
30
100
76
Tabel 4.15
Pelayanan Kepada Nasabah Sebagai Bahan Penilaian
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
13,3
Lebih setuju
26,7
Setuju
18
60
Kurang setuju
Tidak setuju
total
30
100
77
Tabel 4.16
Penilaian Kinerja Telah Dilakukan Secara Objektif
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
25
Lebih setuju
10
35,7
Setuju
10
35,7
Kurang setuju
3,6
Tidak setuju
Total
28
100
Tabel 4.17
Penilaian Prestasi Kerja Dijadikan Sebagai Dasar Pelaksanaan
Promosi
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
78
Sangat setuju
16,7
Lebih setuju
23,3
Setuju
16
53,3
Kurang setuju
6,7
Tidak setuju
Total
30
100
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
20
Lebih setuju
13,3
Setuju
18
60
Kurang setuju
6,7
Tidak setuju
Total
30
100
79
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
16,7
Setuju
17
56,7
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
Total
30
100
80
Tabel 4.20
Promosi Jabatan Yang Diperoleh Adalah Hasil Penilaian Prestasi Kerja
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
20
Setuju
15
50
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
3,3
Total
30
100
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
13,3
81
Lebih setuju
26,7
Setuju
12
40
Kurang setuju
16,7
Tidak setuju
3,3
Total
30
100
3,33%
(1
karyawan)
tidak
setuju
bahwa
mereka
mampu
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
20
Lebih setuju
26,7
Setuju
15
50
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
Total
30
100
82
Tabel 4.23
Promosi Jabatan Didasarkan Hanya pada Penilaian Prestasi Kerja Karyawan
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
6,7
Lebih setuju
6,7
Setuju
16
53,3
Kurang setuju
20
Tidak setuju
13,3
Total
30
100
83
Tabel 4.24
Promosi Jabatan Merupakan Penghargaan dari Perusahaan
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
20
Lebih setuju
10
33,3
Setuju
11
36,7
Kurang setuju
10
Tidak setuju
Total
30
100
setuju
jika
promosi
jabatan
merupakan
penghargaan
dari
20
Lebih setuju
16,7
Setuju
18
60
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
84
Total
30
100
karyawan.
Tabel 4.26
Promosi Jabatan Memotivasi Usaha Karyawan dalam Bekerja
Skala sikap
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
23,3
Lebih setuju
23,3
Setuju
15
50
Kurang setuju
3,3
Tidak setuju
Total
30
100
85
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
26,7
Lebih setuju
23,3
Setuju
13
43,3
Kurang setuju
6,7
Tidak setuju
Total
30
100
Frekuensi
Persentase
Sangat setuju
11
36,7
Lebih setuju
30
Setuju
10
33,3
Kurang setuju
86
Tidak setuju
Total
30
100
4.3
87
b) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Kp) digunakan untuk mengetahui variasi yang
bisa dijelaskan antara variable X (prestasi kerja karyawan) terhadap
variable Y (promosi jabatan). Koefisien penentu dihitung dengan
menggunakan rumus Spearman dengan hasil sebagai berikut:
Kp = (0,395)2 X 100%
= 15,6%
Nilai Kp sebesar 15,6% menunjukkan bahwa hubungan antara
prestasi kerja karyawan dengan promosi jabatan adalah 15,6%,
sedangkan sisanya 84,4% ditentukan oleh faktor-faktor lain, yang tidak
88
diteliti di dalam penelitian ini. Diduga faktor-faktor itu antara lain adalah
kecakapan kerja, pelatihan yang diikuti, kesetiaan pada organisasi,
keluwesan bergaul dan hubungan antar manusia, kejujuran, tanggung
jawab, inisiatif dan kreatif.
c)
Uji Hipotesa
Uji hipotesa digunakan untuk menguji apakah variable X (prestasi
kerja karyawan) dengan variable Y (promosi jabatan) mempunyai
hubungan erat atau tidak.
CR = 0,395
30 2
1 0 , 395
= 2,687
Uji tabel = 0,05 : n = 30
t ( n-2 ) = t 0.05 ( 28 ) = 1,701
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai CR adalah
2,687 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,701 atau (2,687 > 1,701), hal
ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dimana Ho1; Tidak
ada pengaruh prestasi kerja karyawan terhadap promosi jabatan dan Ho 2;
Ada hubungan yang signifikan antara prestasi kerja karyawan dengan
promosi jabatan.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan pembahasan mengenai masalah hubungan antara
penilaian prestasi kerja karyawan dengan promosi jabatan pada
karyawan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) divisi sdm, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Penilaian prestasi kerja karyawan di PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk berpengaruh positif terhadap promosi jabatan. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil perhitungan metode linier untuk satu variabel
90
5.2
Saran
Ada beberapa saran yang dapat diajukan disini yaitu antara lain:
1. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan sebaiknya
dilakukan secara terbuka dan tujuan dan kegunaannya
disebutkan secara eksplisit agar pihak yang berpartisipasi
91
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
X1
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
5
5
5
3
X2
4
3
3
4
4
3
4
2
1
3
2
3
3
4
3
1
2
3
3
X3
5
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
5
4
5
5
3
X4
3
3
2
4
3
5
4
3
4
3
3
3
2
1
1
3
3
3
3
X5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
2
3
3
5
5
4
4
3
X6
2
5
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
X7
4
5
4
3
5
3
5
5
3
3
5
3
3
3
3
3
4
4
3
X8
3
3
4
4
3
3
5
3
3
5
3
3
3
3
4
4
5
3
3
X9
2
5
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
5
4
3
3
92
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
4
4
5
5
4
4
5
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
5
3
3
5
3
3
2
5
5
5
5
3
5
4
3
5
4
3
3
3
3
5
3
4
3
3
4
4
5
3
3
4
3
3
4
5
5
3
4
5
4
5
5
3
4
5
4
3
5
4
3
No
1
2
3
4
5
6
Y1
4
5
3
3
3
3
Y2
5
5
4
3
3
3
Y3
3
5
3
4
3
3
Y4
5
5
3
3
3
3
Y5
5
5
4
4
3
3
Y6
3
5
4
3
3
3
Y7
2
5
2
3
3
3
Y8
2
5
4
3
3
3
Y9
2
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
5
5
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
5
3
5
4
3
5
5
41
41
44
42
43
43
40
45
43
44
44
93
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
5
4
3
5
5
3
3
4
3
3
4
3
3
5
3
3
2
4
3
4
3
3
4
2
2
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
5
3
4
3
3
3
5
3
5
5
3
3
5
3
3
3
4
5
3
4
3
3
5
3
5
3
3
3
4
3
5
4
2
5
4
3
3
5
3
3
3
4
3
4
3
3
5
2
5
3
4
1
4
3
5
3
4
3
3
3
4
5
2
2
3
2
3
4
3
3
5
1
3
3
4
3
4
2
4
4
2
5
4
3
5
4
4
4
3
2
3
4
3
3
3
3
5
3
4
5
3
3
4
3
5
5
3
1
2
4
3
3
3
3
3
3
3
1
3
1
2
2
3
1
3
3
2
4
3
2
4
3
3
2
3
4
4
5
3
4
3
3
5
4
5
3
4
5
4
3
4
4
5
3
3
3
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
5
4
3
3
3
5
4
3
4
4
5
3
3
3
5
4
3
3
3
4
5
4
3
3
5
4
3
3
4
5
4
3
4
3
5
2
4
3
5
3
3
4
3
3
5
4
3
3
5
4
5
3
4
5
4
3
5
3
5
3
4
3
5
5
3
5
4
4
5
4
3
3
5
4
5
3
4
5
4
4
5
3
5
43
43
34
51
48
36
40
40
41
41
45
36
35
54
36
49
34
45
44
45
36
50
42
48
94