PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari mutu
kehidupan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan manusia
Indonesia seutuhnya. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh derajat
kesehatan yang optimal yang diwujudkan antara lain dengan membangun
Puskesmas di seluruh Indonesia ( Pasal 3 Undang-Undang Kesehatan No.23
tahun 1992).
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal
yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok atau pun masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang langsung menyentuh pada lapisan
masyarakat yang paling bawah dan sangat diperlukan oleh masyarakat adalah
sangat penting hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
puskesmas akan memberikan perlindungan kesehatan kepada warga
masyarakat khususnya bagi warga kurang mampu.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sanagat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )
Masalah gizi yang ada pada saat ini di Indonesia adalah masalah gizi
kurang dan masalah gizi lebih dan terdapat penyebab dari masing-masing
masalah gizi tersebut. Biasanya masalah gizi kurang disebabkan oleh
kemiskinan , kurangnya persediaannya pangan , kurang baiknya kualitas
lingkungan ( sanitasi ) , kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi ,
menu seimbang dan kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).
Dan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan
masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ,
menu seimbang , dan kesehatan .
Salah satu upaya di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
terutama dari aspek gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu
dengan tujuan akhir menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera.
Dalam kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader.
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. (Zulkifli,
2003). Kader adalah pria atau wanita yang berbadan sehat jasmani dan rohani
serta mau bekerja secara sukarela mengelola posyandu (Din.kes.prov.jatim,
2006).
Kader posyandu merupakan pilar utama penggerak pembangunan
khususnya di bidang kesehatan. Mereka secara swadaya dilibatkan oleh
puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatan desa yang salah satunya
adalah pemberian imunisasi Polio. Tanpa mereka kegiatan pelayanan
kesehatan di desa tidak banyak artinya (Mardiati, 2006). Kader posyandu
sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling
memahami masyarakat di wilayahnya (Dinkes.Prov. Jatim, 2006). Kader
bertugas melaksanakan penyuluhan di posyandu, salah satunya penyuluhan
tentang bayi / balita mengenai jadwal pemberian imunisasi dan manfaatnya
(Dinkes.Prov.Jatim, 2005). UPGK selama ini dititik beratkan pada kegiatan
penyuluhan gizi dengan menggunakan pesan-pesan gizi sederhana, pelayanan
gizi, pemanfaatan lahan pekarangan yang secara keseluruhan kegiatan tersebut
dapat dilakukan oleh masyarakat (Depkes RI, 2006).
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ialah (Tim Pengelola UPGK, 1999)
Pengertian mengenai Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah usaha
keluarga sendiri untuk memperbaiki keadaan gizi seluruh anggota keluarga,
Dilaksanakan oleh keluarga dan masyarakat dengan kader sebagai penggerak
4
ikut
serta
aktif
dalam
anak)
Ibu muda
Ibu Hamil
Ibu menyusui
Masyarakat umum
diberi
penyakit
infeksi
pada
anak-anak menjadikan
kegiatan
disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan apa yang tersedia dan
dapat dimasak oleh ibu. Pekarangan dapat mempunyai arti penting sebagai
sumber bahan makanan keluarga apabila dimanfaatkan secara berdaya
guna dan berhasil guna. Karenanya pemanfaatan pekarangan juga baik
sekali dikembangkan guna membantu dan mendorong tumbuhnya
swadaya keluarga untuk perbaikan gizi.
E. Manfaat yang Didapatkan Dari Pemenuhan Gizi Seimbang
1. Masa Kehamilan
Pemenuhan gizi pada masa kehamilan akan sangat mempengaruhi
kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan
janin yang sehat, tidak cacat, dan tidak mudah sakit.
2. Usia Bayi
Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat dan
pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal. Cukup
ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian Makanan Pendamping ASI sejak
6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara bertahap dan
dari makanan yang alami.
3. Usia 1-3 tahun
Anak mulai dikenalkan dengan makanan keluarga. Kelainan dan
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan otak pada usia sampai
dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia selanjutnya, sehingga
pemenuhan gizi yang optimal sangat diperlukan pada usia ini.
4. Usia Pra-sekolah & Sekolah
Kebutuhan gizi diperlukan untuk konsentrasi belajar, beraktivitas, dan
untuk kesempurnaan fisik.
5. Usia Remaja
Pemenuhan gizi yang optimal diperlukan agar dapat tercapai
kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
6. Usia Dewasa
Gizi yang optimal dan seimbang pada usia dewasa diperlukan agar
tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spiritual, dan social.
dan pencegahan
factor-faktor
kesehatan
manusia
dengan
cara
identifikasi,
d.
e.
f.
g.
Makanan
Individu dan masyarakat agar berperilaku sehat (personal hygiene)
Arthropoda, mollusca, binatang pengerat serta pejamu lainnya
Kondisi udarah. pabrik, perkantoran, permukiman, jalan umum
dan lingkungan umumnya (WHO).
10
persyaratan
pencegahan
penularan
penyakit
11
d. Pengangkutan
e. Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat
mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar
kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit
yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk
penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria,
Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk
Culex
sp
untuk
Penyakit
Kaki
Gajah/Filariasis.
12
suatu
anjuran
yang
ada
hubungannya
dengan
14
yang
sehat,
sehingga
16
memungkinkan
pertumbuhan
dan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
Masalah gizi yang ada pada saat ini di Indonesia adalah masalah gizi
kurang dan masalah gizi lebih dan terdapat penyebab dari masing-masing
masalah gizi tersebut. Biasanya masalah gizi kurang disebabkan oleh
kemiskinan , kurangnya persediaannya pangan , kurang baiknya kualitas
lingkungan ( sanitasi ) , kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi ,
menu seimbang dan kesehatan , dan adanya daerah miskin gizi ( iodium ).
Salah satu upaya di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
terutama dari aspek gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilaksanakan di Posyandu
dengan tujuan akhir menuju keluarga kecil, bahagia, sehat dan sejahtera.
Dalam kegiatanya UPGK di jalankan sepenuhnya dengan bantuan kader.
Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu.
Menurut Effendy (1998 cit Anonima,2008) tujuan penyuluhan kesehatan
adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat,
serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
terbentuknya prilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kami
mengaharapkan kritik dan saran agar makalah kami kedepannya akan lebih
baik
18