Anda di halaman 1dari 18

PAI & GPAI

DALAM SISDIKNAS
Oleh:
JENAL ARIANDI
(Pengawas PAI SMP, SMA, SMK Kota
Tasikmalaya)

Ambisi besar sisdiknas ingin


melahirkan anak bangsa yang
beriman & bertaqwa, berakhlaq
mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab (pasal 3
UUSPN nomor 20 tahun 2003).

Ambisi besar tersebut dibebankan pada


sekolah dan madrasah serta semua
lembaga pendidikan formal, nonformal
dan informal yang diselenggarakan
pemerintah dan masyarakat. Dan untuk
harapan tsb di setiap jenis, jenjang dan
jalur pendidikan diberikan Pendidikan
Agama Islam (lihat PP nomor 55 tahun
2007)

TUJUAN INTI PAI


agar lulusan sekolah:
Menjadi warga negara yang beriman
dan bertaqwa, yakni mereka yang
memiliki integritas keberagamaan,
bukan sekedar tahu dan hapal, tapi
mampu menjadi landasan hidup dan
kehidupan, menjadi kekuatan kontrol
dalam pelaksanaan tugas-tugas
keseharian mereka, serta menjadi
tempat kembali di saat mereka dalam
kesulitan.

Menjadi warga negara yang berakhlaq


mulia, yakni mereka yang memiliki
tradisi hidup yang berprilaku akhlaq
mulia, baik dalam aspek hubungannya
dengan sang khaliq melalui ibadah
ritual (shalat, puasa serta ibadah
mahdloh lainnya), hubungan dengan
sesama manusia dan dengan dirinya
sendiri melalui ibadah goer mahdlaoh,
maupun dalam aspek hubungan dengan
makhluk lain dan lingkungannya.

Menjadi warga negara yang


demokratis yang dalam PP No.
55 tahun 2007 diterjemahkan
secara lebih operasional yakni
mampu menjaga kerukunan dan
kedamaian antar umat
beragama dan intern umat
beragama.

TUJUAN PAI
Menumbuh kembangkan aqidah
melalui pemberian, pemupukan dan
pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamatan,
pembiasaan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Mewujudkan manusia Indonesia yang


taat dan berakhlaq mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama
dalam komunitas sekolah.

RUANG LINGKUP PAI

Al-quran dan Hadis


Aqidah
Akhlaq
Fiqih
Tarikh dan Kebudayaan Islam

Apa kurikulum?
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan Pendidikan tertentu (UU no. 20
Tahun 2003)
Kurikulum PAI adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan Pendidikan Agama Islam.

Desain kurikulum PAI harus mengarah


kepada bagaimana agar tujuan PAI dapat
tercapai secara optimal dengan tingkat
kompetensi yang optimal pula.
Semangat UUSPN 2003 yang paling
mendasar adalah membawa perubahan
dari desain kurikulum yang memisahkan
kognitif (ilmu), afektif (iman) dan
psikomotor (amal) menjadi terintegrasi
dalam bentuk kompetensi.

Apa kompetensi?
Kompetensi adalah perpaduan
pengetahuan, ketrampilan dan nilainilai dasar yang direfleksikan menjadi
kebiasaan berfikir dan bertindak.
(Balitbang Depdiknas 2003).
Bahasa PAI-nya keterpaduan antara
iman, ilmu dan amalnya, demikian
pula antara IMAN, ISLAM dan IHSAN

Kondisi anak bangsa saat


ini (produk pendidikan)
Cerminan sikap (watak) masih belum
menunjukkan sikap menjunjung nilai-nilai
kejujuran, kebenaran dan rasa
tanggungjawab.
Pengangguran bertambah banyak dengan
tingkat sumber daya rendah, akhlaq dan
moral rendah yang ditandai dengan
maraknya kasus seks dan narkoba, etika
sopan santun dan disiplin rendah,
perdamaian/persaudaraan nyaris terkikis
(sukuisme, daerahisme, agamisme).

PAI dipertanyakan
PAI belum sepenuhnya berfungsi
PAI masih menjadi sesuatu yang
formalisme
Keberagamaan belum berkolerasi
dengan prilaku sosial
Indonesia bukan hanya tertinggal
dalam iptek tapi juga agama dan
moralitas

TANTANGAN GPAI YG HRS DIHADAPI DLM


OPTIMALISASI FUNGSI DAN PERAN PAI

GPAI harus merekonstruksi kurikulumnya


agar produktif menghantarkan para siswa
menjadi idealitasnya sebagai seorang
mukmin yg bertaqwa, berakhlaq mulia dan
mampu menjaga kerukunan serta memiliki
kesiapan untuk memasuki era globalisasi.
GPAI harus merancang desain
pembelajaran yag bisa membangun afeksi
para siswa, sehingga doktrin-doktrin
keagamaan yang mereka dapatkan
mereka yakini dan mereka pun tahu
bagaimana mengamalkannya.

GPAI harus melatih ketrampilan-ketrampilan


keagamaan baik ketrampilan ritual, baca alQuran serta membiasakannya dalam
kehidupan sekolah mereka sehingga bisa
menjadi tradisi yang mengikat bagi mereka.
Mendesain model bimbingan sebaya serta
dakwah komunitas agar GPAI bisa
mengembangkan dan memperoleh mitra
sejajarnya dari kalangan siswa, karena tidak
semua siswa shaleh, sebagaimana juga tidak
semua siswa nakal. Siswa yang baik bisa
menjadi mitra guru dalam mengawal temantemannya memelihara dan mentradisikan
agama yang sudah mereka pelajari

Mendesain sistem penilaian


obyektif berdasarkan pencapaian
siswa dalam indikator-indikator
keimanan, ketaqwaan, akhlaq
mulia dan sebagai warga negara
yang menghargai perbedaan, baik
dalam konteks lokal maupun
global

wassalam

Anda mungkin juga menyukai