Anda di halaman 1dari 6

1.

Urutan pembacaan rontgen


2. Abses submukosa dengan abses periapikal sama atau tidak?
Abses Submukosa (Submucous Abscess)
Disebut submukosa karena memang dikarenakan pus terletak
dibawah lapisan mukosa, akan tetapi, jika berbeda tempat, berbeda
pula namanya. Ada 4 huruf a yang tertera pada gambar,
kesemuanya merupakan abses submukosa, namun untuk yang
terletak di palatal, disebut sebagai Abses Palatal (Palatal Abscess).
Yang terletak tepat dibawah lidah dan diatas (superior dari)
perlekatan otot Mylohyoid disebut abses Sublingual (Sublingual
Abscess). Yang terletak di sebelah bukal gigi disebut dengan Abses
vestibular, kadangkala sering terjadi salah diagnosa karena letak
dan secara klinis terlihat seperti Abses Bukal (Buccal Space
Abscess), akan tetapi akan mudah dibedakan ketika kita melihat
arah pergerakan polanya, jika jalur pergerakan pusnya adalah
superior dari perlekatan otot masseter (rahang atas) dan inferior
dari perlekatan otot maseter (rahang bawah), maka kondisi ini
disebut Abses Bukal, namun jika jalur pergerakan pusnya adalah
inferior dari perlekatan otot maseter (rahang atas) dan superior dari
perlekatan otot maseter (rahang bawah), maka kondisi ini disebut
Abses Vestibular.
3. Perubahan warna selain perdarahan pada gigi non vital

Etiologi Diskolorasi
Perubahan Warna Alami atau Didapat
a. Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa dapat disebabkan oleh iritasi pada pulpa, baik itu
karena bakteri, mekanik, atau kimia.
Patogenesis :
Pulpa
nekrosis dilepasnya
produk
disintegrasi
jaringan merembes
ke
tubulus mewarnai
dentin
disekelilingnya.
b. Perdarahan Intrapulpa
Dikaitkan dengan cedera tumbukan pada gigi. Diskolorasi jenis
ini jika dibiarkan akan makin parah. Jika pulpa menjadi nekrosis,
perubahan warnanya menetap. Jika pulpanya dapat bertahan,
diskolorasi bisa membaik dan gigi kembali ke warna asalnya.
Patogenesis :
Cedera tumbukan pada gigi pembuluh darah di mahkota putus
dan terjadi perdarahan serta lisisnya eritrosit produk
disintegrasi darah memasuki tubulus mewarnai dentin
sekelilingnya.
c. Calcific Metamorphosis
Terjadi setelah cedera tumbukan yang tidak mengakibatkan
nekrosis pulpa. Pada keadaan ini, pasokan darah terputus
sementara disertai kerusakan sebagian odontoblas yang akan
diganti oleh sel-sel yang membentuk dentin tersier di dinding
kamar pulpa. Akibatnya, mahkota secara berangsur-angsur
menurun translusensinya dan bisa menjadi kekuning-kuningan
atau cokelat kuning. Pulpa tetap vital.
Patogenesis :

Cedera tumbukan pada gigi pulpa tidak nekrosis pasokan


darah terputus sementara, odontoblas rusak odontoblas yang
rusak diganti oleh sel-sel yang membentuk dentin tersier di
dinding kamar pulpa mahkota berangsur-angsur menurun
translusensinya menjadi kekuning-kuningan atau cokelat
kuning.
d. Usia
Pada pasien lebih tua, diskolorasi terjadi secara fisiologis akibat
aposisi dentin secara berlebihan selain karena penipisan dan
perubahan optik di dalam email. Diskolorasi juga dapat
disebabkan karena makanan dan minuman. Restorasi yang sudah
ada yang mengalami degradasi juga dapat menambah perubahan
warna.
e. Defek Perkembangan
o Fluorosis Endemik
Masuknya sejumlah besar fluor saat pembentukan gigi
menyebabkan kerusakan pada struktur yang termineralisasi,
terutama matriks email, yang akhirnya menjadi hipoplasia.
Patogenesis :
Masuknya sejumlah fluor saat odontogenesis saat erupsi, gigi
terlihat keputih-putihan dan porus secara bertahap akan
menyerap warna dari bahan kimia di rongga mulut.

o Tetrasiklin
Perubahan warna karena tetrasiklin biasanya bilateral dan
mengenai banyak gigi di kedua lengkung. Dikelompokkan
menjadi tiga kelompok berdasarkan keparahannya. Perubahan
warna derajat pertama adalah kuning muda, cokelat muda, dan

abu-abu muda, dan terjadi secara merata dan menyeluruh pada


mahkota. Perubahan warna derajat dua lebih parah dan
menyeluruh pada mahkota. Perubahan warna derajat tiga adalah
perubahan warna yang sangat intens dan pada mahkota klinisnya
terlihat ada sabuk warna yang horizontal.
Patogenesis :
Pemberian
tetrasiklin tetrasiklin
mengikat
kalsium bergabung ke dalam Kristal hidroksiapatit baik di
dentin maupun di email.
o Minosiklin
Minosiklin diserap dari gastrointestinal tract dan berkombinasi
dengan kalsium, karenanya, pemberian minosiklin baik pada
anak-anak maupun orang dewasa dapat menyebabkan diskolorasi
pada gigi.
Peneliti percaya bahwa pigmentasi pada gigi tampak karena
kemampuan minosiklin untuk berikatan dengan besi dan
membentuk complex yang tidak bisa dipecahkan.
Patogenesis :
Pemberian
minosiklin diserap
dari
gastrointestinal
tract berkombinasi dengan kalsium instinsic dental stain.
o Defek dalam Pembentukan Gigi
Hipokalsifikasi terlihat sebagai warna kecokelatan atau daerah
putih yang berbatas jelas, sering pada aspek facial mahkota.
Hipoplasia, emailnya cacat dan porus. Email yang porus mudah
menyerap warna dari rongga mulut.
o Kelainan Darah dan Faktor-Faktor Lain
Berbagai kondisi sistemik dapat mengakibatkan lisis eritrosit yang
masif. Apabila hal ini terjadi dalam pulpa pada usia muda,

produk kerusakan darah dapat masuk ke dalam dan mewarnai


dentin yang sedang terbentuk.
Perubahan Warna Iatrogenik
Karena Perawatan Endodontik
a. Material Obturasi
Tidak bersihnya pembuangan material obturasi dari kamar pulpa
saat menyelesaikan perawatan saluran akar dapat menimbulkan
warna kehitaman pada gigi.
b. Medikamen Intrakanal
Obat intrakanal golongan fenol atau iodoform yang biasa
dimasukkan dalam ruang saluran akar, berkontak langsung
dengan dentin. Terkadang dalam waktu yang lama, sehingga
memungkinkan obat berpenetrasi dan beroksidasi. Material ini
cenderung mewarnai dentin secara perlahan-lahan.
c. Sisa Jaringan Pulpa
Fragmen pulpa yang tertinggal di dalam mahkota, biasanya di
dalam tanduk pulpa, dapat mengakibatkan perubahan warna
secara perlahan. Tanduk pulpa harus dibuka dan dipajankan
pada saat pembuatan kavitas akses untuk memastikan bahwa
seluruh jaringan pulpa telah terangkat dan menghindari retensi
semen saluran akar pada tahap berikutnya.
Restorasi Korona
a. Restorasi Logam
Amalgam merupakan penyebab paling hebat karena elemen
warna gelapnya dapat mengubah dentin menjadi abu-abu gelap.
b. Restorasi Komposit
Diskolorasi pada restorasi komposit disebabkan karena
kebocoran-mikro. Tepi tumpatan yang terbuka merupakan

tempat masuknya bahan kimia di antara restorasi dan struktur


gigi dan mewarnai dentin di bawahnya

4. Abses periapikalnya akut atau kronis?

Abses Apikalis Akut


Abses apikalis akut adalah proses inflamasi pada jaringan

periapikal gigi, yang disertai pembentukan eksudat. Abses apikalis akut


disebabkan masuknya bakteri, serta produknya dari saluran akar gigi yang
terinfeksi. Abses apikalis akut ditandai dengan nyeri yang spontan, adanya
pembentukan nanah, dan pembengkakan. Pembengkakan biasanya terletak
divestibulum bukal, lingual atau palatal tergantung lokasi apeks gigi yang
tekena. Abses apikialis akut juga terkadang disertai dengan manifestasi
sistemik seperti meningkatnya suhu tubuh, dan malaise. Tes perkusi abses
apikalis akut akan mengahasilkan respon yang sangat sensitif, tes palpasi
akan merespon sensitif. Sedangkan tes vitalitas tidak memberikan respon.

Secara histologi abses apikalis akut menunjukkan adanya lesi


destruktif dari nekrosis yang mengandung banyak leukosit PMN

yang rusak, debris, dan sel serta eksudat purulen. Gambaran


radiografis abses apikalis akut, terlihat penebalan pada ligamen
periodontal dengan lesi pada jaringan periapikal.

merupakan reaksi pertahanan yang bertujuan untuk mencegah infeksi


menyebar kebagian tubuh lainnya.
Abses apikalis kronis berkembang dan membesar tanpa gejala
yang subjektif, hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan radiografis atau
dengan adanya fistula didaerah sekitar gigi yang terkena. Fistula
merupakan ciri khas dari abses apikalis kronis. Fistula merupakan saluran
abnormal yang terbentuk akibat drainasi abses. Abses apikalis kronis pada
tes palpasi dan perkusi tidak memberikan respon non-sensitif, Sedangakn

Abses Apikalis Kronis

tes vitalitas tidak memberikan respon.

Abses apikalis kronis merupakan keadaan yang timbul akibat lesi


yang berjalan lama yang kemudian mengadakan drainase ke permukaan.
Abses apikalis kronis disebabkan oleh nekrosis pulpa yang meluas ke
jaringan periapikal, dapat juga disebabkan oleh abses akut yang
sebelumnya terjadi. Abses adalah kumpulan pus yang terbentuk dalam
jaringan. Pus ini merupakan suatu kumpulan sel-sel jaringan lokal yang
mati, sel-sel darah putih, organisme penyebab infeksi atau benda asing dan
racun yang dihasilkan oleh orgnisme dan sel darah. Abses apikalis kronis

5. Klasifikasi penyakit periapikal

Klasifikasi Kelainan Periapikal


Periodontitis apikal akut
- Keadaan ini menggambarkan inflamasi di sekitar apeks.
- Gigi dengan periodontitis apikal akut peka terhadap perkusi.
- Gigi mungkin karies.
- Secara radiografi ligamentum periodontal
apikal mungkin tampak sedikit melebar ataunormal.
Penyebab:
- Perluasan penyakit pulpa ke dalam jaringan periapikal.
- Prosedur endodontik seperti pengisian saluran akar melewati
foramen apikal.
- Trauma oklusal yang berasal dari restorasi yang ketinggian
atau bruxism kronis.
Abses apikal akut.
- Keadaan ini menimbulkan rasa sakit, eksudat purulen di sekitar
apeks.
- Cepat ti mbul rasa sakit dan pe mbengkakan ya ng
r i n g a n s a m p a i p a r a h , d a n r a s a s a k i t terhadap perkusi,
dan mungkin terjadi mobilitas
-

Perbedaan abses apikal akut dari abses periodontal lateral dan dari
abses phoenix

Untuk abses periodontal


Tes pulpa termal dan elektrik menunjukkan pulpa vital; terdapat poket
periodontal; gigi mungkinnormal.
Untuk abses phoenix
Semua gejala abses apikal akut ditambah radiolusensi di sekitar apeks gigi.
Periodontitis apikal kronis

Periodontitis apikal kronis menunjukkan in


f l a m a s i a s i m p t o m a t i k y a n g l a m a d i sekitar ap
eks. Meskipun periodontitis apikal kronis cender
u n g a s i m p t o m a t i k , mungkin terdapat sedikit nyeri berkala
terhadap palpasi dan perkusi.
Hanya pemeriksaan biopsi dan mikroskop yang dapat
mengungkapkan apakah lesiapikal ini merupakan dental
granuloma, abses, atau kista.
Diagnosis dikonfirmasi dengan adanya radi
o l u s e n s i y a n g m u n g k i n d i f u s a t a u berbatas jelas,
tidak adanya vitalitas pulpa, dan saluran sinus ( sinus tract ).

Abses phoenix
Sebuah abses phoenix adalah periodontitis apika
l k r o n i s y a n g t i b a - t i b a m e n j a d i simptomatik. Gejalanya
identik dengan yang terjadi pada abses apikal akut, perbedaan
utama bahwa abses phoenix didahului oleh kondisi kronis.
Osteosklerosis periapikal
Osteosklerosis periapikal
adalah mineralisasi tulang yang berlebihan
di sekitar apeksyang disebabkan oleh inflamasi
pulpa tingkat rendah, relatif asimptomatik, kronis yang paling
sering ditemukan pada usia muda.
Penyebab
Meskipun banyak faktor yang dapat menyebabka
n e n d o d o n t i t i s y a n g s e l a n j u t n y a berkembang menjadi
periodontitis apikal, bakteri adalah salah satu penyebab yang paling
umum.Faktor-faktor lain meliputi:
Trauma
Thermal
Elektrik statis
Laser
Bahan pengisian

Bahan adhesif atau etsa


Obat untuk pembersihan saluran akar
Aspek imunologis

Anda mungkin juga menyukai