Kelompok III Genap 2khg
Kelompok III Genap 2khg
Lecture :
Drg. Citra Lestari, MDSc,
Sp.Perio
Drg. Nurhamidah
Kelompok III
Ketua : Dewi Putri Nofira (12-054)
Moderator : Ratia Senggeni (12-056)
Sekretaris : Rahmi Hayati (12-066)
Anggota : Darma Nengsih (12-052)
Ovina Thiasel (12-058)
Nisaummahmudah (12-060)
Yunita Pratiwi (12-062)
Nyak Agam Al-amin (12-064)
Trecy Annisa A.S (12-068)
Sisca Yudistira (12-070)
Meidisya Tiandora.A (12-072)
Efriwanti (12-074)
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
Ani berusia 40 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam tinggi dan
kehilangan nafsu makan dan OS dirawat selama 1 minggu di Puskesmas. Pada pemeriksaan IO
terdapat Pseudo membrane dan erythema linear, CI = 75% dan PBI = 80%
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
KASUS 1
Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut
disingkat GUNA, (acute necrotizing
ulcerative gingivitis/ANUG) adalah suatu penyakit
inflamatoris yang destruktif pada gingiva yang
mempunyai ciri dan simton yang khas.
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
GAMBARAN KLINIS
SECARA UMUM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
PADA KASUS
Tanda-tanda oral.(1)Membran
semu
(psedomembrane).
(2)Eritema linear
(3)Pendarahan gingiva dilihat
dari : CI = 75% dan PBI =
80%
Secara umum
Pada kasus
Tanda dan simtom
ekstra oral :
1. Demam tinggi
2. Hilangnya nafsu
makan
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN II
PERAWATAN I
1. Pemeriksaan
2. Perawatan lokal
3. Terapi antibiotika
4. Terapi sistemik
suportif
5. Suplemen nutrisi
6. Instruksi
PERAWATAN III
1. Pemeriksaan
Pada sesi pertama dilakukan anamnese mengenai latar
belakang pasien secara umum, yang mencakup kondisi
penyakit yang dialami pada saat itu, kondisi kehidupannya,
latar belakang diet, pekerjaan, lama istirahat per hari, dan
riwayat stres mental.
2. Perawatan lokal
Perawatan pada sesi ini dibatasi terhadap daerah-daerah
yang terlibat lesi akut saja, dengan terlebih dahulu isolasi
daerah kerja menggunakan cotton roll lalu dikeringkan,
daerah lesi diberi anastesi topikal dan setelah ditunggu 2-3
mennit lesi diusap dengan bulatan kapas guna meyingkirkan
membran semu debris permukaan yang tidak melekat.
Setelah pembersihan selesai dilanjutkan dengan penskeleran
supra gingival untuk menyingkirkan kalkulus supra ginggival.
3. Terapi antibiotika
Antibiotika pilihannya penisilin dengan dosis
250mg atau 500mg empat kali sehari. Bagi
pasien yang sensitif terhadap penisilin dapat
diberikan eritromisin (250mg atau 500mg
empat kali sehari) atau metronidazol.
4. Terapi sistemik suportif
Berupa konsumsi makan yang lunak dan dan
pemberian analgetika untuk menghilangkan
rasa nyeri. Bagi pasien dengan komplikasi
sistemik toksik seperti demam tinggi, malaise,
dan anoreksia dianjurkan untuk istirahat total
(bed rest).
5. Suplemen nutrisi
Dalam perawatan GUNA dianjurkan pemberian
suplemen nutrisi yang didasarkan pada :
6. Instruksi
Tidak merokok atau minum minuman keras.
Berkumur-kumur dirumah dengan campuran
air hangat dan hidrogen peroksida 3%
dengan perbandingan 1:1 setiap dua jam.
Menghindari aktifitas fisik yang terlalu berat.
Penyikatan gigi dilakukan secara hati-hati.
Pasien diharuskan kembali satu atau dua hari
kemudian.
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
KASUS 1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN III
PERAWATAN II
1. penskeleran
2.Instruksi yang sama
dengan isntruksi yang
pertama diulangi kembali.
KASUS
1
DIAGNOS
A
PERAWATAN I
PERAWATAN II
PERAWATAN III
KASUS
1
DIAGNOS
A
PEMERIKSAAN I
PEMERIKSAAN II
PERAWATAN III
1. penskeleran
dan
dimulai
penyerutan
akar
2. instruksikan
untuk
mulai
dilaksanakan
program kontrol plak
secara tuntas
3. Kumur-kumur dengan
larutan
hidrogen
peroksida
dihentikan,
tetapi
obat
kumur
klorheksidin
untuk
sementara
dapat
digunakan.
Kasus 2
Diagnosa
Rencana
Perawatan
Tindakan
kuratif
Prosedur
tindakan
Seorang pasien perempuan usia 42 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan giginya mulai terasa goyang dan bau mulut. Anamnesis pasien mempunyai
riwayat gula darah, dan selalu rutin melakukan pemeriksaan gula
darah.Pemeriksaan intra oral terlihat regio 46 inflamasi, kedalaman saku 4mm pada
daerah vestibular, dengan pemeriksaan lesi furkasi klas 2. OH sedang, gigi 36 dan
35 missing, 16 dan 17 karies media. Pemeriksaan radiografis terlihat radiolusen di
daerah bifurkasi, sedangkan tinggi tulang alveolar bagian interdental masih normal.
Diagnosa
Tindakan
kuratif
Rencana
Perawatan
Prosedur
tindakan
Kasus 2
Diagnosa
Rencana
Perawatan
Tindakan
kuratif