Mesin Pendingin
Mesin Pendingin
DASAR TEORI
2.1
2.2
dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent
dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke
fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini
refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan
fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa
sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.
2.3
Kerja
Kompesor
Kerja
1
Suhu (K)
2
3
Kerja bersih
4
Entropi Kj/kg K
2
Kondensor
Katup Ekspansi
Kompresor
Kerja
Kerja
Evaporator
4
Suhu (K)
3
2
Kerja Bersih
Gambar 2.4 Daur refigerasi Carnot dan diagram suhu entropi daur
refrigerasi Carnot. [Ref. 12 hal. 179 ]
2.3.2
Berdasarkan gambar 2.
1. Proses kompresi (1-2)
Refrigeran meninggalkan evaporator dalam wujud uap
jenuh dengan temperatur dan tekanan rendah, kemudian oleh
kompresor uap tersebut dinaikkan tekanannya menjadi uap
dengan tekanan lebih tinggi ( tekanan kondensor ). Kompresor
ini diperlukan untuk menaikan temperatur refrigeran, sehingga
temperatur refrigeran di dalam kondensor lebih tinggi daripada
temperatur lingkungan. Dengan demikian perpindahan panas
dapat terjadi dari refrigerant Ke lingkungan.
Proses ini
Untuk
Selanjutnya refrigeran
meninggalkan
evaporator
dalam
fase
uap
2.3.3
2.4
Konversi Massa
Massa adalah suatu konsep yang mendasar, karena tidak
mudah untuk didefinisikan. Definisi massa sering dirumuskan
dengan merujukkannya pada hukum newton, yaitu;
Reff (3:19)
.( i )
F = Gaya .N
M = massa ..Kg
a = percepatan m/det2
v = kecepatan..m/det
= waktudetik
Prinsip
konversi
massa
menyatakan
bahwa
dalam
waktu
adalah
menyatakan bahwa:
adalah
, massa
dan pada
Pembagian dengan
menghasilkan,
.( iii )
= 0 dan
Maka didapat aliran mantap ( steady flow )
..( iv )
2.4.2
reff (3:20)
Kg /det
h = entalpi
Kj/Kg
v = kecepatan
m/det
g = percepatan gravitasi
m/
(vi)
2.4.3
Proses Kompresi
Pengkompresian suatu gas merupakan suatu contoh proses
adiabatik. Perubahan energi kinetik dan potensial serta laju
perpindahan kalornya biasanya diabaikan.
persamaan :
Sehingga didapat
ref(3:22)
.(vii
Dimana :
w = daya kompresor Kw
= entalpi refrigeran pada titik 1
(KJ/Kg)
(KJ/Kg)
(Kg/det)
Kerja W berharga
2.4.4
dan
Reff (3:21)
(viii)
Dimana :
(KJ / Kg)
(KJ / Kg)
(Kg/det)
(KJ / Kg)
(KJ / Kg)
(Kg/det)
2.4.5
Throttling Process
Proses ini terjadi pada pipa kapiler atau katup ekspansi,
pada proses ini tidak ada kerja yang dilakukan atau ditimbulkan
sehingga (
dianggap nol.
).
2.4.6
Efek Refrigerasi
Efek Refrigerasi adalah besarnya kalor yang diserap oleh
refrigeran dalam evaporator pada proses evaporasi. Dirumuskan
sebagai berikut: reff (3:187)
RE =
KJ/Kg
(xi)
Dimana :
RE = Efek Refrigerasi
(KJ/Kg )
2.4.7
2.4.8
Proses Psikometrik.
1. Pemanasan dan pendinginan sensibel
reff(3:49)
(xvii)
(Btu/h)
(Kj/Kg)
c. Kelembaban relatif
( )
..(xiv)
b. Rasio Kelembaban
(W)
2.5.
Kompresor
Pada
sistem
refrigerant
kompresor
berfungsi
untuk
2.5.2
Kondensor
Kondensor
adalah
alat
yang
berfungsi
untuk
2.5.3
Evaporator
Evaporator
menguapkan
merupakan
refrigearant
alat
dengan
yang
cara
berfungsi
untuk
perpindahan
panas.
Katup Ekspansi
Expantion valve berguna untuk mengekspansikan cairan
refrigeran yang mempunyai tekanan tinggi sampai tekanan rendah.
Alat ini mgenatur supaya evaporator selalu mendapat suplai
refrigeran sehingga diperleh efisiensi siklus yang optimal. Katup
ekspansi yang digunakan pada AC split adalah pipa kapiler. Pipa
kapiler dipasang sebagai pengganti katup ekspansi. Tahanan dari
pipa kapiler inilah yang dipergunakan untuk mentrotel dan
menurunkan tekanan. Diameter dan panjang pipa kapiler
ditetapkan berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan
jumlah refrigeran dari mesin refrigerasi. Konstruksi pipa kapiler
sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan. Pada waktu
kompresor berhenti bekerja, pipa kapiler menghubungkan baguan
tekanan
inggi
dengan
bagian
tekanan
rendah,
sehingga
2.5.5
Receiver
Receiver atau tangki penampung berfungsi sebagai
penampung atau penympan refrigeran dalam sistem pendingin.
Letak receiver terdapat antara drier stainer dan kondensor.
2.5.6
Drier Stariner
Terdiri atas silika gel dan screen. Silika gel berfungsi untuk
menyerap kotoran, dan screen untuk menyaring kotoran berupa
karat dan lainnya. Jadi apabila refrigeran terdapat kotoran makan
refrigeran tersebut akan tersaring drier stainer terlebih dahulu
sebelum ke expantion valve, sehingga katup ekspansi tidak rusak
atau mengalami kebuntuan. Apabila kran ekspansi buntu mnaka
tidak akan terjadi proses pendinginan.
2.5.7
Oil Separator
Oil Separator merupakan alat untuk memisahkan antara
minyak dari kompresor dengan bahan refrigeran. Cara kerja alat ini
yaitu berdasarkan berat jenis dari bahan pendingin dengan minyak
kompresor tersebut, jadi minyak kompresor tersebut akan
tertinggal dalam oil separator dan uap refrigeran diteruskan menuju
kondensor. Minyak kompresort yang tertinggal dalam oil separator
akan dialirkan lagi kedalam kompresor melalui katup yang menuju
ke kompresor.
2.5.8
Akumulator
Setelah melewati Akumulator, uap refrigeran ke suction
line, jika ada cairan yang tidak menguap akan tertampung dalam
suatu silinder yaitu akumulator yang berfungsi mencegah adanya
Refrigeran
Refrigeran adalah media perpindahan panas yang menyerap
kalor dengan penguapan (evaporator) pada temperatur rendah dan
memberikan kalor dengan pengembunan pada temperatur dan
tekanan tinggi. Atau fluida kerja dalam sistem refrigerasi.
Refrigeran dalam perdagangan telah diklasifikasikan
oleh ASRE (American Sociaty of Refrigeran Enggineer). Standar
ASRE membagi refrigeran dalam beberapa kelompok penting
yaitu senyawa halokarbon (R-11, R-12, R-22), Azeotropes (R502), senyawa hidrokarbon (Etana, Propana, Butana), dan
senyawa Anorganik (Amonia, Air, Karbon Dioksida).
Refrigeran yang digunakan dalam system kompresi uap
pada instalasi pengujian adalah refrigerant primer yang dapat
digolongkan sebagai berikut :
a. Senyawa Halokarbon
Refrigeran yang memiliki satu atau lebih atom dari
salah satu halogen yaitu klorin, bromine, fourin. Beberapa
jenis Freon yang populer digunakan seperti R-12, R-22, R13
termasuk refrigerant halocarbon
Nama Kimia
Rumus Kimia
Trikloromonofluorometana
Diklorodifluorometana
Monoklorotrifluorometana
Monoklorodifluorometana
Metil Klorida
CC F
CHCL
b. Senyawa Anorganik
Senyawa Anorganik sering digunakan pada masa awal
perkembangan bidang refrigerasi dan pengkondisian udara.
Tabel. 2.2. Senyawa Anorganik
Ketentuan
Penomeran
717
718
729
744
764
Nama Kimia
Rumus Kimia
Amonia
Air
Udara
KarbonDioksida
Sulfurdioksida
c. Senyawa Hidrokarbon
Banyak senyawa hidrokarbon yang cocok digunakan
sebagai
refrigerant
khususnya
dipaai
untuk
industri
Ketentuan
Penomeran
50
170
290
Nama Kimia
Rumus Kimia
C
Metana
Etana
Propana
d. Azeotrop
Campuran Azeotrop dua substansi adalah campuran
yang tidak dapat dipisahkan menjadi komponen komponen
dengan cara destilasi. Azeotrop menguap dan mengembun
sebagai substansi tunggal yang sifatnya berbeda dengan sifat
unsur pembentuknya. Azeotrop yang paling dikenal adalah
refrigerant R-502 yang meruoakan campuran 48.8% R-22 dan
51,2% R-115.
2.5.9.1 Sifat-Sifat Refrigeran Ideal
Refrigeran yang ideal sekurang-kurangnya mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Tekanan Penguapan positif
Tekan
penguapan
positif
mencegah
terjadinya
terutama
kompresor torak.
pada
sistem
yang
menggunakan
dengan minyak.
4. Konduktivitas thermal yang tinggi
Sifat ini penting untuk menentukan karakteristik
perpindahan kalor. Refrigeran yang murah.
5. Mudah dicari kebocorannya
Kebocoran-kebocoran pada jalur refrigerant harus
dicari cara yang paling sederhana dan pasti.
6. Tidak terbakar
Uap
refrigerant
tidak
boleh
terbakar
atau
R-22
230
413
Density L, kg/
1191
Density V, kg/
44,23
1,26
0,87
Properties
R-22
Viscocity L, uPa-s
164
Viscocity V, uPa-s
12,5
83
11
8,1
541
160
10,4
Temperatur Glide, 0C
MC-22
265
601
Density L, kg/
492
Density V, kg/
20,56
2,73
2,07
Viscocity L, uPa-s
97,2
Viscocity V, uPa-s
8,3
94
19
2.6
Aspek Keselamatan
Hidrokarbon sebagai refrigeran memiliki karakteristik sebagaimana
halnya keluarga hidropkarbon seperti solar, bensin, kerosin yang memiliki
sifat mudah terbakar dibandingkan dengan bahan terbakar lainnya seperti
kayu, kertas dan lain sebagainya. Walaupun hidropkarbon dapat terbakar
namun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari sudah sedemikian
menyatu sehingga aspek yang dikhawatirkan dari segi mudah terbakar
dianggap biasa. Pemakaian hidrokarbon sebagai refrigerant sebenarnya
tidak perlu dikhawatirkan karena refrigeran tersebut bukan sengaja untuk
dibakar bahkan dengan jelas diupayakan untuk tidak dibocorkan dari
instalasi. Pada pemakaiannya hidrokarbon sebagai refrigeran aspek
keselamatan perlu diperhatikan karena hidrokarbon merupakan zat yang
mudah terbakar.
2.6.1
tersebut
menjadi
terbakar
dalam
kenyataan.
2.7
Retrofitting
Retrofitting adalah cara mengganti atau memasukkan refrigeran
lama dengan refrigeran yang baru. Misal dari bahan pendingin halokarbon
dengan bahan pendingin hidrokarbon pada unit mesin pendingin. Pada
proses retrofit dilakukan beberapa hal yaitu pengambilan data awal dan
pengeceka kinerja kemudian recovery (pengambilan refrigeran lama),
selang
bagian
tengah
charging
manifold
yang
Periksa
arus
listrik
yang
melewati
kompresor
dengan