PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertensi ortostatik ditemukan pada usia lanjut yang
mendapat pengobatan obat hipertensi, terutama apabila ia pasien
DM. Dikatakan hipotensi ortostatik apabila perbedaan TD pada
posisi berbaring dengan posisi berdiri >20 mmHg sistolik atau>10
mmHg diastolik.
Hipotensi ortostatik juga sering mengalami komplikasi seperti
jatuh, fraktur sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Penyebab hipotensi ortostatik cukup banyak, antara lain kurangnya
cairan tubuh, disfungsi barorefleks, insufi siensi saraf otonom, obat
antihipertensi tertentu seperti penghambat reseptor alfa atau
penghambat beta. Penggunaan diuretik dan obat golongan nitrat
memacu terjadinya hipotensi ortostatik.
Gejala hipotensi ortostatik seperti rasa tidak stabil, riwayat
terjatuh, rasa oleng atau pernah pingsan, harus dipastikan dengan
pengukuran tekanan darah pada posisi berbaring, duduk dan berdiri
atau tegak. Diperlukan penyesuaian obat dan dosis agar keluhan
dapat berkurang atau tidak terjadi.
Dalam rangka menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam
di fakultas kedokteran universitas brawijaya diberikan modul
hipotensi ortostatik sebagai rangkaian ilmu yang terintegrasi
dengan ilmu lain sebagai dasar kompetensi yang dicapai oleh dokter
penyakit dalam.
Modul Hipotensi ortostatik yang dirancang sebagai pendukung
pelaksanaan pendidikan spesialis penyakit dalam ini akan diberikan
pada tahap dasar selama 6 bulan semester pertama dengan beban
setara 4sks.
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul Hipotensi ortostatik diharapkan
pesertadidik:
1
Menguasai kompetensi penyakit hipotensi ortostatik pada pasien
geriatri yang dibutuhkan sebagai dokter penyakit dalam.
2
Mampu memberikan terapi komperehensif dan efektif pada
kasus hipotensi ortostatik yang dihadapi.
Tujuan khusus
1. Mampu Mengidentifikasi dan menginterpretasikan
kemungkinan timbulnya hipotensi ortostatik berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang dilakukan
2. Menguasai Kriteria Diagnosis , pencegahan, tatalaksana dan
prognosis hipotensi ortostatik serta mampu melakukan
monitoring dan edukasi pada pasien hipotensi ortostatik
3. Melakukan kajian ulang terhadap adanya predisposisi dan
precipitasi faktor terjadinya hipotensi ortostatik
4. Menguasai pengetahuan tentang indikasi dan kontraindikasi
terhadap terapi yang diaplikasikan pada pasien
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti modul praktik ini adalah
mahasiswa program pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit
dalam FKUB RSSA
SASARAN PEMBELAJARAN
Sasaran Pembelajaran
Peserta didik dalam hal ini adalah peserta pendidikan dokter
spesialis ilmu penyakit dalam, sesuai standar mampu mengelola
mulai dari identifikasi masalah Hipotensi ortostatik lewat anamnesis,
pemeriksaan klinis, melakukan pengkajian, melakukan dan
merencanakan
pemeriksaan
penunjang,
menetapkan
masalah/diagnosis/disgnosis banding, menyusun rencana tatlaksana
pasien dengan memperhatikan aspek etika, sosial, ekonomi, agama
dan budaya, hingga menyusun rekam medik dengan mengacu pada
catatan rekam medik berdasarkan masalah, serta mampu
menjelaskan dasar masalah Hipotensi ortostatik, dasar penentuan
penyebab penyakit, dasar rencana penatalaksanaan yang rasional
berdasarkan etiologi dan patogenesis dan dasar rencana tindakan
pencegahan.
Sasaran pembelajaran penunjang
Diharapkan peserta PDS I memiliki kemampuan pada :
1 Pengetahuan :
a Mampu menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosis,
diagnosis banding, pencegahan komplikasi dan prognosis
Hipotensi ortostatik
b Mampu menjelaskan tata laksana komprehensif pada kasus
Hipotensi ortostatik
2 Sikap
a Menghargai keanekaragaman sifat, sikap dan selera pribadi
pasien
b Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien
dalam pemeriksaan pasien dan merundingkan perencanaan
terapi Hipotensi ortostatik
c Menyadari pentingnya empati dalam tatalaksana Hipotensi
ortostatik
d Menyadari pentingnya pendekatan indisiplin
e Meyadari pentingnya mealkukan rujukan untuk kasus-kasus
tertentu kepada ahli terkait
3 Ketrampilan
a Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif
b Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari
anamnesis termasuk penilaian kejiwaan, pemeriksaan fisik,
membuat catatan rekam medis sesuai buku dan petunjuk
yang baku
c Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan
masalah Hipotensi ortostatik serta menetapkan rencana
pemeriksaan san pengobatan dasar
d Mengembangkan pola belajar mandiri
LINGKUP BAHASAN
Modul Hipotensi ortostatik memilki lingkup bahasan meliputi segala
problem terkait Hipotensi ortostatik pada pasien yang dihadapi
dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait.
Tabel Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai peserta didik pada
modul Hipotensi ortostatik
Lingkup Bahasan
1 Keterampilan
identifikasi Hipotensi
ortostatik
2 Tata
laksana
Hipotensi ortostatik
3. Monitoring
terapi
Hipotensi ortostatik
3. Edukasi
pada
Hipotensi ortostatik
4. Diagnosis Hipotensi
ortostatik
pada
kondisi khusus
Pokok Bahasan
1
2
3
4
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Penunjang
Lainnya
1. Farmakologi
2. Non farmakologi
a. Melakukan pemantauan
penyakit penyerta atau
hal lain yang menjadi
penyabab
hipotensi
ortostatik
b. Melakukan pemantauan
terhadap mental status
melalui tanda tanda vital
c. Melakukan pemeriksaan
kognitif dan fungsional
berkala
untuk
semua
pasien usia lanjut lewat
pemeriksaan
atau
instrument yang ada
d. Monitoring
terhadap
faktor faktor pencetus
atau yang berkonstribusi
terjadinya
hipotensi
ortostatik sebelum dan
sesudah terapi
Tehnik
dan
informasi
edukasi penyakit
1. Home care nursing
2. Palliative care setting
3. Ethnic
Tingkat
Kemampu
an
3A
3A
3A
3A
3A
METODE PENGAJARAN
Metode Pengajara modul Hipotensi ortostatik meliputi:
1 Keterampilan Identifikasi Hipotensi ortostatik
Tujuan
Pembelajaran
Keterampilan
Interpersonal
Anamnesis :
Keluhan
utama:
kelelahan,
pingsan
dan
pandangan kabur ketika ada penurunan ringan
aliran darah otak
Riwayat penggunaan obat-obatan, alkohol, dan
kelainan
sistem
otonom,
neurologis,
kardiovaskuler serta endokrin
Gejala penurunan keringat, gejala yang berkaitan
dengan
gastroparesis,
inkontinensia,
dan
impotensi.
1)
2)
3)
4)
Pemeriksaan fisik:
Teknik standar untuk mengukur tekanan darah
ortostatik dan denyut nadi adalah sebagai berikut :
Mengukur tekanan darah dan denyut nadi setelah 5
menit berbaring.
Pasien berdiri selama 3 menit.
Mengukur kembali tekanan darah dan denyut nadi.
Bandingkan hasil pemeriksaan saat berbaring dan
berdiri.
Penurunan tekanan darah sistolik 20 mmHg
atau penurunan tekanan darah diastolik 10
mmHg dengan atau tanpa peningkatan denyut nadi
dianggap sebagai respon abnormal. Respon denyut
jantung terhadap perubahan postural dapat
memberikan informasi penting tentang penyebab
hipotensi ortostatik. Adanya perubahan minimal
pada denyut jantung (<10x/menit) dari posisi
berbaring ke posisi berdiri pada hipotensi
ortostatik,
menunjukan
penurunan
refleks
baroreseptor, sedangkan takikardia (peningkatan
denyut jantung >20x/menit) mengindikasikan
autonom
Pengetahuan
Klinis
Metode
Pembelajaran
Waktu yang
diperlukan
Tenaga Pengajar
yang terlibat
Metode Evaluasi
Referensi
serum
Metode
Pembelajaran
Pemberian
obat-obatan
yang
dapat
menyebabkan hipotensi ortostatik hendaknya
dikurangi atau dihentikan sama sekali.
Menghindari mengangkat beban yang berat dan
aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur
seperti berjalan cukup mampu mengurangi
timbulnya gejala.
Tidur dengan posisi kepala terangkat 30 cm
dan alas tidur.
Saat bangun dari tempat tidur jangan mendadak
tapi lakukan secara perlahan-lahan.
Pada penderita yang tidak memiliki penyakit
jantung, penambahan garam dalam menu
sangat berguna
Pada penderita hipotensi ortostatik setelah
makan, dianjurkan mempersering frekuensi
makan makanan ringan
Pembatasan aktivitas fisik segera setelah makan.
Farmakologis
1) Fludrokortison 0,1 mg per oral, dosis maksimal
tidak lebih dari 0,4 mg per hari
2) Midodrine 2,5 mg saat makan pagi dan siang,
kemudian ditingkatkan 2,5 mg perhari jika
terdapat respon terapi yang bagus
3) Eritropoietin
4) Vasokonstriktor
Kuliah tatap muka
Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi
Waktu yang
diperlukan
Tenaga Pengajar
yang terlibat
Metode Evaluasi
Referensi
ortostatik
Evaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik
Kuliah tatap muka : 1-2 jam
Diskusi tutorial
: 1-2 jam
Diskusi kasus
: 1-2 jam
Stase ruangan
: 3-5 jam
Tugas Jaga
: 3-5 jam
Konsultan Geriatri
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Peserta Program Pendidikan Spesialis-2
Ujian Tertulis
Mini Cx
1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter
2. Hazzards geriatric medicine and gerontology
sixth edition McGrawHill Medical. 2009
3. Harrison principle of medicine 18th edition.
Mcgraw-hill profesiional. 2011
Keterampilan
Kontekstual
Pengetahuan
Klinis
Metode
Pembelajaran
Waktu yang
diperlukan
Tenaga Pengajar
yang terlibat
Metode Evaluasi
Referensi
Keterampilan
Kontekstual
Pengetahuan
Klinis
Komunikasi
metode evaluasi
Metode
Pembelajaran
Waktu yang
diperlukan
Tenaga Pengajar
yang terlibat
Metode Evaluasi
Referensi
Keterampilan
Kontekstual
Pengetahuan
Klinis
Metode
Pembelajaran
Waktu yang
diperlukan
Tenaga Pengajar
yang terlibat
Metode Evaluasi
Referensi
Sumber Daya
Matriks Kegiatan
Tabel I
Kegiatan Kuliah Hipotensi ortostatik PPDS I IPD UB
Waktu
Tempat
Pokok Bahasan
Minggu I
Minggu
II
Ruang
Pertemuan
I
Ruang
Pertemuan I
Narasumb
er
Dr Gadis
Terapi
1. Farmakologi
2. Non farmakologi
Dr Sri
Nurlaili,
Sp.PD
FINASIM
Sunarti,
Sp.PD
KGEH
Minggu
III
Ruang
Pertemuan I
Minggu
IV
Ruang
Pertemuan I
Minggu
V
Ruang
Pertemuan I
a. Melakukan
pemantauan
penyakit
penyerta atau hal lain yang menjadi
penyabab hipotensi ortostatik
b. Melakukan pemantauan
terhadap
mental status melalui tanda tanda
vital
c. Melakukan pemeriksaan kognitif dan
fungsional berkala untuk semua
pasien usia lanjut lewat pemeriksaan
atau instrument yang ada
d. Monitoring terhadap faktor faktor
pencetus atau yang berkonstribusi
terjadinya
hipotensi
ortostatik
sebelum dan sesudah terapi
Edukasi Tehnik dan informasi edukasi nutrisi
Dr Gadis
Nurlaili,
Sp.PD
FINASIM
Dr Sri
Sunarti
SpPD
Dr Gadis
Nurlaili,
Sp.PD
FINASIM
Minggu I-V
Kuliah + Diskusi
Minggu I-XXIV
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Jaga Ruangan
Nama Narasumber
Dr Sri Sunarti, Sp.PD KGEH
Anggota
c. Perpustakaan
Anggaran
Anggaran
A. Honor koordinator
Nama
kegiatan
Honor
pembuat
dan
penangg
ung
jawab
modul
Ming
gu
ke
per
jam
Pelaks
anaan
(jam)
Jumlah
pertemu
an (kali
dalam
semingg
u)
SD
M
(ora
ng)
1-8.
Biaya (Rupia
Rp. 1.0
B. Honor Narasumber
Nama
kegiatan
Kuliah
Diskusi
Ming
gu
ke
per
jam
150,000
Pelaksa
naan
(jam)
Jumlah
pertem
uan
(kali
dalam
seming
gu)
SD
M
(ora
ng)
150,000
150,000
150,000
150,000
75.000
75.000
75.000
75.000
75.000
75.000
Biaya (RP)
Total
C. Bahan habis pakai
Nama
kegiatan
Ming
gu
ke
per
jam
Pelaks
anaan
(jam)
Jumlah
pertemu
an (kali
dalam
semingg
u)
SD
M
(ora
ng)
Bahan
habis
pakai
1-24
Biaya (RP)
2.
Rp
Total biaya pelaksanaan seluruh modul Geriatri
Rp. 2.7
Sifat
Ujian
Anamnesis
,
Pemeriksa
an Fisik
dan
Kemampua
n Edukasi
Penilaian
afektif
Formatif
Ujian
pasien
Sumatif
Ujian Tulis
Logbook
Sumatif
Formatif
Sumatif
Instrume
n
Mini Cx
Frekuensi
Bobot
20%
Nilai Batas
Lulus
7 (skala 1-9)
360
degree
evaluation
Case
Based
Discussion
MCQ
Logbook
20%
4 (skala 1-5)
40%
7 (skala 1-9)
2
1
20%
-
80