Payudara (buah dada) atau kelenjar mammae adalah salah satu organ reproduksi
pada wanita yang berfungsi mengeluarkan air susu. Payudara terdiri dari lobuleslobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI, tubulus atau duktus yang
menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple). Kelenjar
mammae merupakan cirri pembeda pada semua mamalia. Payudara manusia
berbentuk kerucut tapi sering berukuran tidak sama.
Payudara terletak pada hermithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas yang
tampak
dari
sebagai
berikut:
Batas
Superior
:
iga
II
atau
III
Batas
Inferior:
iga
VI
atau
VII
Batas
Medial:
pinggir
sternum
- Batas Lateral: garis aksillars anterior
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1.
Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2.
Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3.
Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Anatomi payudara
Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobulus,
yaitu
kumpulan
dari
alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun
saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.
Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam (inverted).
Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200
gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui puting
susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebgai piringan
sebuah jam, satu garis menghubungkan jam 12 dengan jam 6 dan garis lainnya
menghubungkan jam 3 dengan jam 9. Empat kuadran yang dihasilkannya adalah
kuadran atas luar (supero lateral), kuadran atas dalam (supero medial), kuadran
bawah luar (infero lateral), dan kuadran bawah dalam (infro medial).
Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor
payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang
payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar
mammae yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi
tempat neoplasia.
Pada kuadran media atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit
jumlahnya, dan yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah. Jaringan
kelenjar payudara tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang
membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.
Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong
lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.
Jaringan Kelenjar, Duktus dan Jaringan Penyokong
Jaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting.
Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya di
belakang areola. Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu, menjadi lembut,
kecuali saat dan selama ibu menyusui, duktus ini akan mengalami distensi. Masingmasiang duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus
eksretorius).
Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang
mengalirkan isinya ke dalam duktus askretorius lobulus itu. Setiap lobulus terdiri atas
sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran air susu) yang
bergabung dengan duktus-duktus lainnya, untuk membentuk saluran yang lebih
besar dan berakhir ke dalam saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini mendekati
puting, saluran-saluran ini akan membesar, untuk menjadi tempat penampungan air
susu (yang disebut sinus laktiferus), kemudian saluran-saluran tersebut menyempit
lagi dan menembus puting dan bermuara di atas permukaannya.
Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut
mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tersebut, ada jaringan ikat yang
disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang
bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur
penyokong dan memberi rangka untuk payudara.
Vaskularisasi Payudara
Arteri
Payudara mendapat aliran darah dari:
1.
Cabang-cabang perforantesa mammaria interna. Cabang-cabang I, II,
III, IV, V dari a. mammaria interna menembus di dinding dada dekat tepi
sternum pada interkostal yang sesuai, menembus m. pektoralis mayor dan
memberi aliran darah pada tepi medial glandulla mamma.
2.
Rami pektoralis a. thorako-akromialis. Arteri ini berjalan turun di antara
m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan
pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan memberikan aliran darah
ke glandula mamma bagian dalam (deep surface)
3.
A. thorakalis lateralis (a. mammae eksternal). Pembuluh darah ini
berjalan turun menyusuri tepi lateral muskulus (otot = m) pektoralis mayor
untuk mendarahi bagian lateral payudara.
4.
A. thorako-dorsalis. Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a.
subskapularis. Arteri i memberikan aliran darah ke m. latissmus dorsi dan m.
serratus magnus. Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada
glandula mamma, tetapi sangat penting artinya, karena pada tindakan radikal
mastektomi, pendarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol,
sehingga daerah ini dinamakan the bloody angel.
Vena
Pada daerah payudara terdapat tiga grup vena:
a.
Cabang-cabang
perforantes
v.
mammaria
interna
Vena ini merupakan vena yang tersebar pada jaringan payudara yang mengalirkan
darah dari payudara dan bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian
bermuara pada v. minominata.
b. Cabang-cabang v. aksillaris, yang terdiri dari v. thorako-akromialis. v. thoraklais
lateralis dan v. thorako-dorsalis.
c. Vena-vena kecil bermuara pada v. interkostalis
Vena interkostalis bermuara pada v. Vertebralis, kemudian bermuara pada. Azygos
(melalui vena-vena ini, keganasan pada payudara akan dapat bermetastase
langsung ke paru).
Sistem Limfatik Pada Payudara
a. Pembuluh Getah bening
Pembuluh
getah
bening
aksilla:
Pembuluh getah bening aksilla ini mengalirkan getah bening dari daerah-daerah
sekitar areola mamma, kuadaran lateral bawah dan kuadaran lateral atas payudara
Pembuluh
getah
bening
mammaria
interna:
Saluran limfe ini mengalirkan getah bening dari bagian dalam dan medial payudara.
Pembuluh ini berjalan di atas fasia pektorlais lalu menembus fasia tersebut sistem
pertorntes menembus m. pektrolis mayor. Kemudian berjalan ke medial bersamasama dengan sisitem pertorntes menembus m. interkostalis dan bermuara ke dalam
kelenjar
getah
bening
mamaria
interna.
Dari kelenjar mammaria interna, getah bening menglilr melalui trunkus limfatikus
mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara
ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus deksrta(untuk sisi kanan)
Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara.
Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia
rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang
terletak di tepi atas diafragma, di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini
juga menampung getah bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian
antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus
mammaria
interna.
b. Kelenjar-kelenjar Getah Bening
Kelenjar
getah
bening
aksilla
kelenjar-kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar
getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.
Prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria interior, penting untuk
produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal
meningkat selama kehamilan, bekerjanya hormon ini dihambat oleh hormon
plasenta. Dengan lepasnya / keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka
kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tinfkat dapat
dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadinya suatu kenaikan pemasokan darah beredar lewat payudara dan dapat
diekstaksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekulmolekul protein dari darah sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan
mendorongkannya menuju ke tubuli laktifer.
Kenaikan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga
mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali
setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif.
Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla
mamae: tekanan dari belakang dan efek neurohormonal.