Anda di halaman 1dari 30

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ibu S

DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA BAPAK S


DI RT 01/RW 07 DESA BANTARSARI KECAMATAN
RANCABUNGUR
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Lengkap (KK)

: Bapak S

2. Umur

: 59 tahun

3. Alamat

: RT 01/RW 07 Desa Rancabungur

4. Pekerjaan

: Buruh

5. Pendidikan

: SD

6. Komposisi Keluarga
NO

Nama

Umur

Jenis

Hubungan KK

Pekerjaan

Pendidikan

Istri
Anak kandung

Buruh
Karyawan

SD
SMA

Anak kandung

Swasta
Karyawan

SMA

1.
2.

Ibu S
Bapak D

51 tahun
30 tahun

Kelamin
Perempuan
Laki-laki

3.

Bapak A

24 tahun

Laki-laki

Swasta
Genogram Keluarga
(HT

(HT)

(wafat : 2009) (wafat : 2012)

59

5
1

HT

30

24

Keterangan
: Laki-laki meninggal

: Garis pernikahan

: Laki-laki

: Tinggal serumah

: Perempuan meninggal

: Garis Keturunan

: Klien

5
1

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak S yaitu nuclear family atau keluaraga inti, yang terdiri
dari suami, istri dan 2 orang anak.
8. Suku
Keluarga Bapak S berasal dari Suku Sunda. Bahasa sehari-hari yang
digunakan oleh keluarga yaitu bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia
(Campuran). Suku bangsa tidak mempengaruhi kesehatan keluarga Bapak S.
9. Agama
Semua anggota keluarga Bapak S beragama Islam dan taat dalam
menjalankan ibadah seperti shalat lima waktu dan mengaji. Agama tidak
berpengaruh pada kesehatan pada Keluarga Bapak S khususnya Ibu S.
10. Status sosial ekonomi
Ibu S mengatakan bahwa penghasilan untuk menghidupi keluarganya berasal
dari Bapak S dan Ibu S. Pendapatan Bapak S dan Ibu S mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Bapak S mendapatkan penghasilannya dari hasil kerja sebagai
buruh dengan pendapatan tidak menentu namun jika diakumulasikan dalam
sebulan Bapak S dan Ibu S mendapatkan penghasilan sebesar Rp 1.300.000,per bulan dengan biaya perincian perbulannya yaitu:
Biaya makan perbulan

: Rp 750.000,-

Biaya listrik

: Rp 40.000,-

Biaya tidak terduga

: Rp 150.000,-

Jumlah

: Rp 940.000,-

Sisanya Rp 360.000,- ditabung/disimpan untuk keperluan mendadak.


11.Aktivitas dan Rekreasi Keluaraga
Aktivitas sehari-hari Keluarga Bapak S yaitu Bapak S sebagai kepala
keluarga bekerja menjadi buruh tani dan sopir, Ibu S juga bekerja sebagai
buruh Tani. Bapak A bekerja sebagai staff Tata Usaha di salah satu STM
swasta di Kota Bogor sambil menjalani kuliah.
Saat malam hari, Keluarga Bapak S berkumpul untuk menonton televisi dan
bercengkrama bersama. Ibu S mengatakan keluarganya rekreasi satu tahun
sekali saat Hari Raya (Lebaran). Biasanya berekreasi ke Ragunan atau TMII.
12. Pola Kebiasaan sehari-hari
a. Makan
Ibu S mengatakan setiap hari memasak sendiri, sangat jarang membeli
makan di luar. Keluarga Bapak S makan 3x sehari, kadang-kadang 2x/hari,
yaitu pagi, siang dan kadang-kadang malam hari. Menu makanan sehari

adalah nasi, tahu, tempe, ikan asin/ikan basah, sayur, sambel dan lalapan.
Kadang-kadang buah jika ada. Ibu S mengatakan keluarganya senang
dengan ikan asin.
b. Minum
Ibu S mengatakan, keluarganya biasa minum air putih kurang lebih 6-7
gelas per hari / orang. Sumber air minum Keluarga Bapak S berasal dari
air sumur yang direbus.
c. Pola tidur
Ibu S mengatakan keluarganya biasa tidur pukul 22.00 04.30 WIB. Ibu S
mengatakan keluarganya jarang tidur siang, bila sedang benar-benar lelah
Ibu S kadang tidur siang pukul 13.00-14.00 WIB.
d.

Personal Hygiene
Ibu S mengatakan bahwa keluarganya biasa mandi dua kali sehari yaitu
pagi dan sore, mandi menggunakan sabun, keramas dua hari sekali
menggunakan shampo. Gosok gigi dua kali sehari, sedangkan untuk
menggunting kuku Ibu S dan keluarga tidak tentu dengan pasti, keluarga
menggunting kuku jika kuku sudah panjang.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1.

Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Bapak S saat ini adalah tahap
perkembangan dewasa karena anak pertama Bapak S yaitu Bapak D
berusia 30 tahun.

2.

Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Bapak S yang belum terpenuhi saat ini
adalah dewasa dan Lanjut usia. Dimana tugas perkembangan yang belum
terpenuhi saat ini adalah usia dewasa pada anak kedua Bapak S, yaitu
Bapak A karena Bapak A belum berkeluarga.

3.

Riwayat Keluarga Inti


Ibu S mengatakan berpacaran dengan Bapak S tidak lama-lama sekitar
tahun 1982, setelah itu Ibu S menikah dengan Bapak S sekitar tahun 1983
dan memiliki anak pertama tahun 1984. Ibu S mengatakan sering
mengeluh pusing dan tengkuknya terasa tegang. Gejala ini telah Ibu S
alami sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi Ibu S meanggap ini hanya
masuk angin biasa.

4.

Riwayat keluarga Sebelumnya

Ibu S mengatakan bahwa kedua orangtuanya memiliki penyakit hipertensi. Ibu


S mengatakan Ibunya meninggal dunia karena darah tinggi (hipertensi).

C. Lingkungan
1.

Karakteristik Rumah

Keluarga Bapak S memiliki rumah sendiri dengan ukuran luas bangunan


69 m , di depan, kiri dan kanan berbatasan dengan rumah tetangga. Dipisah
dengan jalan setapak m, belakang rumah Bapak S terdapat kandang
kambing. Tipe rumah permanen dengn 13 jendela yang bisa dibuka, atap dari
genteng, memiliki langit-langit rumah. Terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1
kamar mandi dan 1 ruang makan.
a. Denah rumah
U
D

C
9m

D
E

F
G

6m
Keterangan :
A

: Ruang tamu dan ruang keluarga

: Ruang makan

: Dapur

: Rumah

E, F, G

: Kamar tidur
: Jendela

b. Ventilasi dan pencahayaan


Rumah Ibu S hampir memiliki jendela di seluruh ruangan rumah. Terdapat
13 buah jendela. Dua buah jendela di ruang tamu, dapur, dua ruang tidur
dan ruang makan tampak tidak dibuka pada siang hari. Sinar matahari
cukup menerangi seluruh bagian rumah. Pada malam hari penerangan
menggunakan listrik.
c. Sumber Air
Sumber air keluarga Bapak S berasal dari sumur yang digunakan untuk air
minum, mandi dan mencuci. Karakteristik air jernih, tidak berbau, dan
tidak berasa. Air minum dimasak terlebih dahulu.
d. Jamban Keluarga dan pembuangan limbah
Rumah keluarga Bpk S memakai Wc leher angsa. Sedangkan untuk
mencuci pakaian dan cuci piring dilakukan di kamar mandi dan hasil

pembuangannya baik dari limbah dapur ataupun kamar mandi dialirkan


lewat paralon (pipa) kemudian di buang ke sungai.
e. Penataan ruangan
Penataan rumah cukup rapi, kursi dan meja tampak tertata rapi, lantai
tampak bersih dan tidak tampak baju bergelantungan. Penataan ruangan
tampak tidak sesuai dengan funsi ruangan. Pada ruang tamu terdapat
televisi, sehingga ruang tamu dan ruang televisi menjadi satu.
f. Pembuangan sampah
Ibu S mengatakan biasa membuang sampah ke belakang rumahnya untuk
dibakar dan sebagian dikumpulkan lalu ditimbun.
g. Fasilitas dan sarana kesehatan
Ibu S mengatakan menggunakan fasilitas kesehatan ke mantri dekat
rumah. Tidak menggunakan Puskesmas karena sudah biasa ke mantri.
2.

Karakteristik Tetangga dan komunitas RW


Ibu S mengatakan sebagian besar tetangganya warga asli bogor dan berasal
dari suku sunda, sebagian besar merupakan masih saudara. Ibu S
mengatakan jarang berkumpul dengan tetangga sekitarnya karena masingmasing mempunyai kesibukan. Mayoritas mata pencaharian tetangga
sekitar rumah Bapak S adalah sebagai Buruh tani. Fasilitas umum yang
terdapat dilingkungan rumah Bapak S yaitu terdapat mesjid, tempat MCK
(Mandi, Cuci, Kakus) dan Posyandu. Ibu S mengatakan keamanan di RW
07 masih minim, masih banyak kasus pencurian seperti ayam, sepeda
motor, dll. Namun, masayarakat tetap berusaha menjaga keamanan
lingkungannya dengan mengadakan ronda pada malam hari yang dilakukan
secara bergilir. Sarana transportasi di sekitar rumah Bapak S terdapat
sepeda motor dan angkot, tetapi angkot sangat jarang, terkadang
masyarakat disini juga berjalan kaki untuk mencapai jalan utama atau jalan
raya. Sumber polusi keluarga Bapak S berasal dari kandang kambing yang
berada di belakang rumah Bapak S. Sedangkan untuk jarak dari rumah
Bapak S ke Puskesmas 3,5 km, jarak dari rumah ke Bapak S ke Posyandu
500 m.

3.

Mobilitas Geografis keluarga


Ibu S mengatakan tinggal di rumahnya sekarang sejak anak pertamanya
lahir yaitu sekitar tahun 1984. Sebelumnya Ibu S dan keluarga tinggal di
rumah orangtua Ibu S di desa seberang (Desa Bojong).

4.

Perkumpulan keluarga dan Interaksi Masyarakat


Ibu S mengatakan jarang melakukan pertemuan secara rutin, karena
saudara-saudaranya

memiliki

kesibukan

masing-masing,

berkumpul

dengan saudara-saudaranya bila ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

Ibu S mengatakan bahwa ia rutin mengikuti pengajian di masjid dekat


rumah dua kali seminggu yaitu pada pagi hari. Sedangkan Bapak S
mengikuti pengajian di masjid secara rutin setiap dua minggu sekali pada
malam hari.
5.

Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Bpk. S tidak memiliki jaminan kesehatan apapun. Saat dikaji
pada tanggal 28 Maret 2014, tekanan darah Ibu S sebesar 160/100 mmHg.
Ibu S mengatakan sedikit lelah karena baru pulang dari sawah.
Keluarga Bapak S dibantu anak pertamanya yaitu Anak D bila kekurangan
dana setiap bulannya.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi sehari-hari keluarga Bapak S menggunakan Bahasa Sunda, Ibu S
mengatakan bahwa keluarganya selalu berunding bila ada masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Bpk. S semua anggota keluarga sangat menghormati Bpk. S
selaku Kepala Keluarga yang selalu mengendalikan jalannya kehidupan dalam
keluarga. Apabila ada masalah dalam keluarga Bpk. S selalu meminta bantuan
kepada istrinya dan keputusan ada di tangan Bapak S.
3. Struktur Peran .
a. Suami

: Bapak S Berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami


dari Ibu S, pencari nafkah bagi keluarga, pelindung,
penyayang, dan yang memberikan teguran atau sanksi di
dalam keluarga apabila ada yang melakukan kesalahan baik
itu dari istri, maupun anak.

b. Istri

: Bekerja, merawat rumah tangga, memberikan kasih sayang


kepada anak-anaknya.

c. Anak

: Membantu orang tua, dan belajar dari orang tua.

4. Nilai dan Norma


Bapak S mengatakan bahwa keluarganya mengikuti nilai dan norma budaya
sunda serta akan terus melanjutkan tradisinya kepada anak dan cucunya.
Anak-anak Bpk. S diajarkan sopan santun terhadap orang lain, diikutsertakan
dalam kegiatan keagamaan di lingkungannya.
E.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Bapak S dan keluarga selalu saling mengasah, mengasihi dan mengasuh antara
sesama anggota keluarga.
Ibu S mengatakan bila ada masalah pada keluarga masing-masing anggota
keluarga diberikan kesempatan mengemukakan pendapatnya.

2. Fungsi Sosialisasi
Bapak S selalu mengajarkan Anaknya untuk selalu berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, Bpk. S mengijinkan anak-anaknya bermain dengan
teman-temannya, berkumpul dengan sebanyanya dengan catatan berkumpul
yang bermanfaat seperti Harisma (Perkumpulan remaja masjid).
3. Fungsi Perawatan kesehatan
a. Mengenal Masalah Kesehatan
Ibu S, istri dari Bapak S menagtakan tidak mengetahui dan tidak
menyadari bahwa ia memiliki hipertensi. Ia tidak tahu apa itu hipertensi,
penyebab dan komplikasinya. Ibu S mengatakan bila sedang banyak
pikiran ataupun kelelahan, ibu S sering pusing dan sakit di tengkuk leher.
Ibu S mengatakan baru mengetahui bahwa ia memiliki hipertensi ketika
perawat mengukur tekanan darah Ibu S pada tanggal 28 Maret 2024 : 160
mmHg sedangkan tanggal 30 Maret 2014 sebesar 160/90 mmHg.
b. Mengambil keputusan
Ibu S menagatakan tekanan darahnya pernah diukur di Posyandu dan
Puskesmas tidak pernah tinggi, itupun sudah lama sekali, sekitar beberapa
tahun yang lalu. Sejak saat itu Ibu S tidak pernah lagi mengecek
kondisinya ke Puskesmas.
c.

Merawat Anggota Keluarga


Keluarga mengatakan belum mengetahui bila Ibu S memiliki Hipertensi.
Jika Ibu S mengalami sakit kepala, sakit pada tengkuk leher, keluargan
menyuruh Ibu S untuk istirahat dan membelikan obat di warung seperti
obat masuk angin, setelah itu Ibu S dikerik.

d. Modifikasi Lingkungan
Sehari-hari Ibu S memasak dengan menu ikan asin. Ibu S tampak belum
dapat memodifikasi lingkungan sekitarnya.
e. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Karena belum mengetahui, menyadari dan cara perawatan penyakitnya,
Ibu S tidak benar-benar fokus untuk mengobati hingga memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
4. Fungsi Reproduksi
Ibu S mengatakan tidak memakai alat kontrasepsi karena sudah menopause.
Ibu S mempunyai dua orang anak laki-laki.

F. Stressor dan Koping Kelurga


1.

Stressor Jangka Panjang


Keluarga Bapak S berharap agar tekanan darah Ibu S kembali normal dan
sehat.

2.

Stressor jangka Pendek


Keluarga Bapak S khawatir jika suatu saat tekanan darah Ibu S tidak
kembali normal.

3.

Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Keluarga Bapak S mengatakan menggunakan pendekatan religius dengan
berdoa dan bermusyawarah agar masalah dapat diselesaikan dengan baik.

4.

Strategi Koping Yang Digunakan


Bila mendapatkan masalah, dalam Keluarga Bapak S tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai kebiasaan marah-marah, mengamuk dan
sebagainya, karena selalu dibicarakan/dimusyawarahkan dengan baik.

G.

Harapan Keluarga
Keluarga Bapak S mengatakan senang atas kedatangan mahasiswa
keperawatan datang ke rumahnya. Keluarga Bapak S berharap bisa
meningkatkan derajat hidup keluarganya, khususnya kesehatan Ibu S yang
mudah-mudahan bisa cepat diatasi.

H.
N

Anggota

O
badan
1 Kepala
Rambut
Mata

Hidung

Telinga

Gigi dan
Mulut
2. Leher

Pemeriksaan Kesehatan
Bapak S

Ibu S

Anak A

Kulit kepala bersih, rambut

Kulit kepala bersih, rambut

Kulit kepala bersih, rambut

warna hitam mengkilat,

warna hitam mengkilat,

warna hitam mengkilat,

tampak sedikit uban.


Konjungtiva ananemis,

tumbuh merata.
Konjungtiva tidak anemis,

tumbuh merata.
Konjungtiva tidak anemis,

pupil bulat isokor, refleks +/

pupil bulat isokor, refleks +/

pupil bulat isokor, refleks +/

+, sklera tidak ikterik,


Bentuk simetris, septum

+, sklera tidak ikterik


Bentuk simetris, septum

+, sklera tidak ikterik


Bentuk simetris, septum

simetris tidak tampak

simetris tidak tampak

simetris tidak tampak

sumbatan dan tidak tampak

sumbatan dan tidak tampak

sumbatan dan tidak tampak

keluar secret.
Tampak membran tympani

keluaran sekret.
Tampak membran tympani

keluar secret.
Tampak membran tympani

utuh, tidak tampak

utuh, tidak tampak

utuh, tidak tampak

menumpukan serumen
Geligi cukup bersih, tampak

penumpukan serumen
Geligi cukup bersih, tidak

penumpukan serumen
Geligi cukup bersih, ggi-

ada karies gigi, mukosa

tampak karies gigi, mukosa

geligi masih utuh, mukosa

bibir lembap

bibir lembap

bibir lembap

Tidak didapat pembesaran

Tidak didapat pembesaran

Tidak didapat pembesaran

kelenjar getah bening.


Tidak didapat benjolan, baik

kelenjar getah bening.


Tidak didapat benjolan, baik

kelenjar getah bening.


Tidak didapat benjolan, baik

kelenjar tyroid maupun

kelenjar tyroid maupun

kelenjar tyroid maupun

benjolan lainnya.
Tidak didapat tanda-tanda

benjolan lainnya.
Tidak didapat tanda kaku

benjolan lainnya.
Tidak didapat tanda kaku

kaku kuduk.

kuduk.

kuduk.

3. Thorax

Bentuk dada normal,tidak

Tampak simetris pada bentuk

Tampak simetris pada bentuk

tampak retraksi otot bantu

dan pergerakan, tidak tampak

dan pergerakan,tidak tampak

napas

retraksi otot bantu napas,

retraksi otot bantu napas

Didapatkan suara vesikular

Didapatkan suara vesikular

Didapatkan suara vesikular

pada auskultasi
Bunyi jantung reguler.
20 kali per menit.

pada auskultasi.
Bunyi jantung reguler.
20 kali per menit.

pada auskultasi
Bunyi jantung reguler.
18 kali per menit.

Bentuk datar, lembut pada

Bentuk datar, lembut pada

Bentuk datar, lembut pada

palpasi.
Didapat bising usus 11 kali

palpasi.
Didapat bising usus 12 kali

palpasi.
Didapat bising usus 11 kali

permenit.
Tidak didapatkan nyeri

permenit.
Tidak didapatkan nyeri tekan

permenit.
Tidak didapatkan nyeri tekan

tekan pada seluruh lapang

pada seluruh lapang

pada seluruh lapang

abdomen.
Dapat bergerak dan berfungsi

abdomen.
Dapat bergerak dan berfungsi

berfungsi dengan baik, tidak

dengan baik, tidak didapat

dengan baik, tidak didapat

didapat oedema, kuku

oedema, kuku pendek dan

oedema, kuku pendek dan

pendek dan bersih, akral

bersih, akral teraba hangat.

bersih, akral teraba hangat.

hangat.
Dapat bergerak dan

Dapat bergerak dan berfungsi

Dapat bergerak dan berfungsi

berfungsi dengan baik, tidak

dengan baik, tidak didapat

dengan baik, tidak didapat

didapat oedema, kuku

oedema, kuku pendek dan

oedema, kuku pendek dan

pendek dan bersih akral

bersih akral hangat.

bersih akral hangat.

hangat.
Keadaan bersih turgor

Keadaan bersih turgor elastis.

Keadaan bersih turgor elastis.

Suhu

elastic
5 kilo gram
150 centimeter
80 x/menit
36,2 (C
160/100 mmHg

58 kilo gram
165 centimeter
80 x/menit
36,5 (C
110/80 mmHg

60 kilo gram
170 centimeter
84 x/menit
36,4 (C
110/70 mmHg

TD

20 x/menit

20 x/menit

20 x/menit

Paru-paru
Jantung
Respirasi
4. Perut

abdomen.
5. Ekstremitas Dapat bergerak dan
Tangan

Kaki

Kulit
6. BB
TB
Nadi

Respirasi

II.
A.
NO

PERUMUSAN DIAGNOSA
Analisa Data
DATA

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.

Data Subjektif :
-

Perubahan perfusi jaringan cerebral pada Keluarga

Ibu S mengatakan menu makanan Bapak S khususnya Ibu S berhubungan dengan


sehari yang sering disajikan di rumah kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota
adalah nasi, sayur, ikan asin, lalap dan keluarga dengan Hipertensi.
sambel.

Ibu S mengatakan Kedua orangtuanya


punya darah tinggi, ibu S mengatakan
Ibundanya wafat sekitar tahun 2012
karena darahnya sangat tinggi.

Ibu S mengatakan tidak mengetahui


jika ia memiliki tekanan darah tinggi,
jika mengalami sakit kepala dan sakit
di tengkuk leher, Ibu S hanya minum
obat warung dan dikerik.

Ibu S mengatakan sudah lama tidak


memeriksakan
fasilitas

kesehatannya

kesehatan,

ke

terutama

Puskesmas.
Data Objektif :
-

Tanda-tanda Vital tanggal 28/03/2014:


TD

: 160/100 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

Suhu

: 36,2 0C

RR

: 20 x/menit

Untuk memastikan bahwa Ibu S


mengalami Hipertensi, TD ibu S
diukur kembali :
TD

: 160/90 mmHg

Nadi : 82x/menit
Suhu
2.

: 36,2 C

Respirasi : 18 x/menit
Data Subjektif :

Resiko ketidakseimbangan nutrisi pada keluarga

- Ibu S mengatakan senang makan ikan Bapak S khususnya Ibu S berhubungan dengan
asin

Ketidaktahuan keluarga Bapak S mengenal diit

- Ibu S mengatakan menu makanan pada klien dengan Hipertensi.


sehari yang sering disajikan di rumah
adalah nasi, sayur, ikan asin, lalap dan
sambel.
Data Objektif :
TB : 149 cm
BB : 51 kg

IMT = TB/(BB)2 dalam meter


= 51 / (1,49)2
= 22,9 (Normal)

B.

Skoring

1. Perubahan perfusi jaringan cerebral pada Keluarga Bapak S khususnya Ibu S


berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Hipertensi.
No. Kriteria
Perhitungan Skor Pembenaran
1.
Sifat masalah :
Gangguan perfusi jaringan akan
Ancaman
2/3 x 1
2/3
membahayakan bila tidak segera
kesehatan
ditangani.
2.
Kemungkinan
Hipertensi merupakan salah satu
masalah
dapat 1/2 x 2
1
penyakit yang dapat diubah dengan
diubah :
pola makan dan gaya hidup yang
Sebagian
sehat.
3.
Kemungkinan
Dengan diberikannya pendidikan
masalah
dapat 2/3 x 1
2/3
kesehatan dan motivasi yang tinggi
dicegah :
kepada
keluarga
dan
klien
Cukup
diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang hipertensi.
4.
Menonjolnya
Keluarga merasa keadaan tersebut
masalah
1/2 x 1

bukan suatu masalah yang berat


Ada
masalah,
sehingga tidak perlu penanganan
tetapi tidak perlu
segera.
Keluarga
menanggap
ditangani.
penyakit
hipertensi
tidak
mengancam jiwa.
Jumlah
2 5/6
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi pada keluarga Bapak S khususnya Ibu S
berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Bapak S mengenal diit pada
klien dengan Hipertensi.
No
Kriteria
.
1.
Sifat masalah
Ancaman
kesehatan
2.

3.

4.

Perhitun
gan
2/3 x 1

Kemungkinan
masalah dapat 1/2 x 2
diubah
Sebagian
Kemungkinan
masalah dapat 2/3 x 1
dicegah
Cukup
Menonjolnya
masalah : ada 1/2 x 1
masalah tetapi
tidak
perlu
ditangani.

Skor
2/3

2/3

1/2

Pembenaran
Ketidakseimbangan nutrisi akan
menyebabkan
kekurangan
atau
kelebihan
nutrisi
yang
mengakibatkan kekambuhan pada
penderita hipertensi.
Tekanan darah tinggi dapat sebagian
ditangani dengan merubah menu
makanan sehari yang disajikan di
keluarga.
Dengan diberikannya pendidikan
kesehatan dan motivasi yang tinggi
kepada keluarga dan klien diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan
terhadap masalah diit pada klien
hipertensi.
Keluarga merasa keadaan tersebut
suatu masalah tetapi tidak perlu
ditangani segera, keluarga merasa
makanan tidak akan mengancam
jiwa.

Jumlah

III.
1.

2 5/6

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Perubahan perfusi jaringan cerebral pada Keluarga Bapak S khususnya Ibu S
berhubungan dengan kurangnya kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan Hipertensi.

2.

Resiko ketidakseimbangan nutrisi pada keluarga Bapak S khususnya Ibu S


berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Bapak S mengenal diit pda klien
dengan Hipertensi.

IV.
No.
1.

Dx. Perawatan
Perubahan
Perfusi
Jaringan
serebral
pada keluarga Bapak
S khususnya Ibu S
berhubungan dengan
Kurangnya
kemampuan keluarga
merawat
angggota
keluarga
dengan
hipertensi

Tujuan

Kriteria
TUM :
Respon
Perubahan
Perfusi Verbal
Jaringan cerebral teratasi
TUK 1 :
Setelah
diberikan
pendidikan
kesehatan
selama 2 x 30 menit
diharapkan
keluarga
dapat :
Menyebutkan
pengertian Hipertensi

Respon
Verbal

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Rencana Keperawatan
Standar
Intervensi
Hipertensi
adalah
suatu
1. Kaji
pengetahuan
keadaan dimana
keluarga
tentang
tekanan darah
pengertian Hipertensi
melebihi 140/90
2. Diskusikan
dengan
mmHg
keluarga mengenai arti
Hipertensi

Keluarga
mampu
menyebutkan
pengertian
hipertensi

Penyebab
Hipertensi yaitu:
Usia, Riwayat
keluarga
Hipertensi,
makanan yang
tinggi
lemak,
dan stress

Keluarga
mampu
menyebutkan

Rasional

1. Mengetahui sampai sejauh mana


keluarga mengenal hipertensi
2. Dengan pengenalan dasar tentang
hipertensi akan memudahkan keluarga
dalam memberikan perawatan terhadap
klien.
3. Untuk mengetahui sampai dimana daya
3. Evaluasi
penjelasan tanggap keluarga dengan intervensi yang
dilakukan.
yang diberikan
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
4. Berikan pujian terhadap keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.
pengetahuan keluarga

1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
penyebab Hipertensi
2. Diskusikan
dengan
keluarga
mengenai
penyebab hipertensi
3. Evaluasi
penjelasan
yang diberikan
4. Berikan pujian terhadap

1. Mengetahui
sampai
sejauhmana
pengetahuan keluarga tentang penyebab
hipertensi.
2. Memberikan
informasi
tentang
hipertensi akan memudahkan keluarga
dalam memberikan perawatan terhadap
klien.
3. untuk mengetahui sampai dimana daya
tanggap keluarga dengan intervensi yang
dilakukan.
4.
Dengan
pujian akan menambah motivasi keluarga
dalam memberikan perawatan terhadap

2
dari
penyebab
hipertensi.

Respon
Verbal

Tanda
dan
gejala
dari
Hipertensi yaitu:
Sakit
kepala,
jantung berdebar
debar, sakit
kepala belakang
dan
leher,
penglihatan
kabur, TD >
140/90 mmHg

kemampuan keluarga

klien.

1.
Mengetahui sampai sejauhmana
pengetahuan keluarga tentang tanda dan
gejala hipertensi.
2.
Memberikan informasi tentang
hipertensi akan memudahkan keluarga
dalam memberikan perawatan terhadap
klien.
3.
Untuk mengetahui sampai dimana
daya tanggap keluarga keluarga dengan
intervensi yang dilakukan
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
4. Berikan pujian terhadap keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.
kemampuan keluarga
1. Kaji
pengetahuan
keluarga tentang tanda
dan gejala Hipertensi
2. Diskusikan
dengan
keluarga
mengenai
tanda
dan
gejala
hipertensi
3. evaluasi
penjelasan
yang telah diberikan

Keluarga
mampu
menyebutkan 3
dari 5 tanda
dan
gejala
hipertensi.
Komplikasi
Hipertensi
:
Stroke,
sakit
jantung,

1.Mengetahui
sampai
sejauhmana
pengetahuan
keluarga
tentang
1. Kaji
pengetahuan
komplikasi
hipertensi
keluarga
tentang
2.Memberikan informasi tentang hipertensi
komplikasi Hipertensi

kelumpuhan,
gangguan ginjal,
gangguan
penglihatan

Keluarga
mampu
menyebutkan 2
dari 4
komplikasi
hipertensi

TUK 2 :
Keluarga
memutuskan
untuk
Hipertensi

dapat
tindakan Respon
mengatasi verbal
afektif

Keluarga dapat
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
dan
hipertensi :
Jenis makanan
yang harus di
hindari
klien
seperti makan
tinggi
lemak,
makanan tinggi
garam, bumbu
penyedap,
minuman
beralkohol /soda
/kafein

2. Diskusikan
dengan
akan memudahkan keluarga dalam
keluarga
tentang
memberikan perawatan terhadap klien.
komplikasi hipertensi
3.untuk mengetahui sampai dimana daya
3. evaluasi
penjelasan
tanggap keluarga keluarga dengan
yang telah diberikan
intervensi yang dilakukan
4. Berikan pujian terhadap 4. Dengan pujian akan menambah motivasi
kemampuan keluarga
keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.

Memotivasi
dan
bantu
keluarga utnuk memutuskan
tindakan
yang
dapat
dilakukan untuk mencegah
komplikasi

1. Kaji pola makan klien


dan jenis makanan yang
dikuasai
2. Diskusikan
mengenai
menu makanan yang
dikonsumsi
dan
makanan yang perlu
dipantang

1.Mengetahui
sampai
sejauhmana
pengetahuan keluarga tentang jenis
makanan yang harus dihindari klien
dengan hipertensi
2.Memberikan informasi tentang hipertensi
akan memudahkan keluarga dalam
memberikan perawatan terhadap klien.
3.untuk mengetahui sampai dimana daya
tanggap keluarga keluarga dengan
intervensi yang dilakukan
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.

Keluarga
mampu
menyebutkan
2
dari
4
makanan yang
harus dihindari
Cara
untuk
pencegahan
hipertensi yaitu :
TUK 3 :
Respon
Istirahat
yang
Keluarga dapat merawat Verbal,
cukup,
lakukan
anggota keluarga dengan afektif dan
relaksasi
hipertensi
psikomotor
progresif,
a. Keluarga
mampu
hindari stress,
menyusun diet yang
batasi aktivitas
sesuai untuk klien
hipertensi
b.

Keluarga
menyebutkan
yang
dilakukan
mengatasi
hipertensi

dapat
cara
dapat
untuk
gejala

3. diskusikan
makanan
yang sesuai dengan
klien
4. Beri pujian terhadap
kemampuan keluarga

1. Diskusikan
dengan
keluarga tentang cara
mengatasi
gejala
hipertensi
2. Minta keluarga untuk
melakukan
teknik
relaksasi progresif agar
klien lebih rileks
3. Beri pujian terhadap
kemampuan klien

1. Mengetahui
sampai
sejauhmana
pengetahuan keluarga tentang cara
mengatasi pencegahan hipertensi
2. untuk mengetahui sampai dimana daya
tanggap keluarga keluarga dengan
intervensi yang dilakukan
3. Dengan
pujian akan menambah
motivasi keluarga dalam memberikan
perawatan terhadap klien.

Keluarga
mampu
menyebutkan 2
dari
4
pencegahan
hipertensi
Lingkungan
yang
dapat
menurunkan

1. Kaji
pengetahuan
1.Mengetahui
sampai
sejauhmana
keluarga
tentang
pengetahuan
keluarga
tentang
lingkungan yang dapat
lingkungan yang dapat menurunkan
menurunkan stress

stress :
Bicara masalah
secara terbuka,
biasakan untuk
memendam
masalah,
Respon
lakukan rekreasi
Verbal,
bersama
afektif dan
TUK 4 :
keluarga,
Keluarga
mampu psikomotor
ciptakan
memodifikasi lingkungan
lingkungan yang
yang sesuai untuk klien
tenang
hipertensi

2. Diskusikan
dengan
stress.
keluarga tentang cara 2.Memberikan
informasi
tentang
mendiskusikan
yang
lingkungan yang dapat menurunkan
dapat mengurangi stress
stress akan memudahkan keluarga dalam
3. evaluasi
penjelasan
memberikan perawatan terhadap klien.
yang telah diberikan
3.untuk mengetahui sampai dimana daya
tanggap keluarga
dengan intervensi
yang dilakukan
4. Berikan pujian terhadap
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
kemampuan keluarga
keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.

Keluarga
mampu
menyebutkan
2 dari 4 cara
menurunkan
stres
1

Kaji
pengetahuan
sampai
sejauhmana
keluarga
tentang 1.Mengetahui
pengetahuan tentang fasilitas kesehatan
manfaat
datang
ke
yang digunakan oleh masyarakat
fasilitas kesehatan
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang 2.Memberikan informasi tentan fasilitas
kesehatan
yang
digunakan
oleh
manfaat
datang
ke
masyarakat akan memudahkan keluarga
fasilitas kesehatan
dalam memberikan perawatan terhadap
klien.
evaluasi
penjelasan
3.untuk mengetahui sampai dimana daya
yang telah diberikan

TUK 5 :
Keluarga
mampu
menggunakan
fasilitas
kesehatan
untuk
mengatasi hipertensi
a. keluarga
dapat
Respon
menyebutkan
Verbal dan
manfaat
dan
psikomotor
kunjungan
kefasilitas kesehatan
b. Keluarga
dapat
menyebutkan
fasilitas kesehatan
apa saja yang ada
dimasyarakat

a
b

1.
Manfaat datang
kefasilitas
kesehatan yaitu:
Mendapatkan
pelayanan
kesehatan dan
pendidikan
kesehatan
Fasilitas
kesehatan yang
digunakan oleh
masyarakat
yaitu :
Puskesmas,
Posyandu,
Dokter praktek
swasta
dan

2.

3.
4.

tanggap keluarga
dengan intervensi
yang dilakukan
Berikan pujian terhadap
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
kemampuan keluarga
keluarga dalam memberikan perawatan
terhadap klien.

1.Mengetahui
sampai
sejauhmana
pengetahuan
tentang
fasilitas
kesehatan
Kaji
pengetahuan
yang
digunakan
oleh
masyarakat
keluarga
tentang
fasilitas kesehatan yang
digunakan
oleh 2. Memberikan informasi tentan fasilitas
kesehatan
yang
digunakan
oleh
masyarakat.
masyarakat
akan
memudahkan
keluarga
Diskusikan
dengan
dalam memberikan perawatan terhadap
keluarga
tentang
klien.
fasilitas kesehatan yang
3.untuk
mengetahui sampai dimana daya
digunakan
oleh
tanggap
keluarga
dengan intervensi
masyarakat.
yang
dilakukan
Evaluasi
penjelasan
4. Dengan pujian akan menambah motivasi
yang telah diberikan
keluarga dalam memberikan perawatan
Berikan pujian terhadap
terhadap klien.
kemampuan keluarga

Rumah Sakit

No.
2.

Dx. Keperawatan
Risiko
ketidakseimbangan
nutrisi pada keluarga
Bapak S khususnya Ibu
S berhubungan dengan
kurangnya kemampuan
keluarga
mengenal
tentang
diit
rendah
garam pada klien dengan
hipertensi

Tujuan
TUM:
Nutrisi
terpenuhi
secara seimbang
TUK 1:
Setelah
diberikan
pendidikan
kesehatan selama x
30 menit diharapkan
keluarga
mampu
mengetahui tujuan
diit rendah garam

Kriteria
Respon verbal

TUK 2:
Keluarga
dapat Respon verbal
dan afektif
memutuskan
tindakan
untuk
melaksanakan
diit
rendah garam

Rencana Keperawatan
Standar
Intervensi
Rasional
Tujuan
diit
rendah 1. Diskusikan dengan keluarga 1. Dapat
membantu
garam yaitu:
mengenai tujuan diit rendah
keluarga mengenal
1. Membantu
garam
tujuan
dari
diit
menghilangkan
rendah garam
penimbunan
2. Evaluasi penjelasan yang 2. Dapat mengetahui
garam/air
dalam
sampai dimana daya
diberikan
jaringan tubuh
tanggap
keluarga
2. Membantu
dengan
intervensi
menurunkan tekanan
yang dilakukan
darah
3.
Dengan pujian akan
3. Beri
pujian
terhadap
menambah motivasi
kemampuan keluarga
keluarga
dalam
Keluarga
mampu
memberikan
menyebutkan 1 dari 2
perawatan terhadap
tujuan dari diit rendah
klien.
garam
Jenis makanan yang
tidak boleh dikonsumsi
1. Dapat
membantu
oleh keluarga dengan 1. Jelaskan pada keluarga jenis
keluarga mengenal
makanan yang tidak boleh
hipertensi yaitu:
jenis makanan yang
dikonsumsi oleh keluarga
1. Makanan
yang
tidak
boleh
dengan hipertensi
diberi garam saat
dikonsumsi
oleh

Keluarga
dapat
menyebutkan jenis
makanan yang tidak
boleh
dikonsumsi
oleh keluarga dengan
hipertensi

pengolahannya,
keluarga
dengan
yaitu:
hipertensi
Roti,
biskuit, 2. Evaluasi penjelasan yang 2. Dapat mengetahui
sampai dimana daya
cake, dank kue
diberikan
tanggap
keluarga
lain
yang
dengan
intervensi
dimasak dengan
yang dilakukan
garam dapur dan
3. Dapat memotivasi
soda
3. Beri
pujian
terhadap
keluarga
dalam
Ikan asin, ikan
kemampuan keluarga
memberikan
pindang, sarden,
perawatan terhadap
telur asin
klien
Keju,
kacang
tanah
Acar,
sayur
dalam kaleng
2. Otak, jeroan
3. Garam dapur, vetsin
Keluarga
mampu
menyebutkan 2 dari 3
jenis makanan yang
tidak boleh dikonsumsi
keluarga
dengan
hipertensi

TUK 3:
Keluarga
merawat
keluarga

Jenis makanan yang


dapat
diperbolehkan
untuk
anggota
dikonsumsi yaitu:
dengan Respon Verbal, 1. Semua
bahan 1.
afektif
dan

1. Dapat
membantu
keluarga mengenal
Jelaskan pada keluarga jenis
jenis makanan yang

hipertensi
psikomotor
a. Keluarga dapat
menyebutkan
jenis
makanan
yang
diperbolehkan
untuk dikonsumsi
keluarga dengan
hipertensi
b. Keluarga dapat
menyusun menu
makanan
diit
rendah garam

TUK 4:
Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
yang
sesuai untuk klien
hipertensi

makanan segar yang


makanan
yang
boleh
boleh
dikonsumsi
tidak diolah dengan
dikonsumsi oleh keluarga
oleh
keluarga
garam
dengan hipertensi
dengan hipertensi
2. Daging/ayam/ikan
paling banyak 100
2. Dapat mengetahui
gram sehari
sampai dimana daya
3. Telur
ayam/bebek 2. Evaluasi penjelasan yang
tanggap
keluarga
paling banyak 1
dengan
intervensi
diberikan
butir sehari
yang dilakukan
4. Susu segar paling
3. Dapat memotivasi
banyak
2
gelas
keluarga
dalam
sehari
memberikan
3. Beri
pujian
terhadap
5. Minuman seperti sari
perawatan terhadap
kemampuan keluarga
buah
klien
Keluarga
mampu
menyebutkan 3 dari 5
jenis makanan yang
boleh
dikonsumsi
keluarga
dengan
hipertensi

Keluarga
mampu
membuat
menu
1. Dapat
membantu
makanan diit rendah
keluarga
mengenal
garam untuk hipertensi.
menu
makanan
1. Menu makan pagi
1. Jelaskan pada keluarga menu
untuk
keluarga
diit rendah garam:
makanan untuk keluarga
dengan
hipertensi
Nasi, telur dadar,
dengan hipertensi
2. Dapat mengetahui
tempe goreng, tumis
sampai dimana daya
kacang panjang
2. Evaluasi penjelasan yang
tanggap
keluarga
2. Menu makan siang

diit rendah garam:


diberikan
dengan
intervensi
Nasi, ikan goreng,
yang dilakukan
pecel tempe, papaya
3. Dapat memotivasi
3. Menu makan malam
keluarga
dalam
diit rendah garam: 3. Beri
memberikan
pujian
terhadap
Nasi, daging bumbu,
perawatan terhadap
kemampuan keluarga
tahu goreng, sup,
klien
pisang

Keluarga
mampu
menyebutkan 1 dari 3
menu makan sehari
yang boleh dikonsumsi
keluarga
dengan
hipertensi

Keluarga
dapat
mengunjungi
tempat
pelayanan
kesehatan
1. Dapat memberikan
seperti
puskesmas,
TUK 5:
informasi
untuk
rumah sakit, klinik,
Keluarga
mampu
keluarga
klinik konsultasi diit
menggunakan
2. Dapat menghindari
untuk
konsultasi
fasilitas
kesehatan
1. Beri penjelasan pada keluarga
terjadinya
mengenai diit rendah
untuk
mengatasi Respon Verbal,
mengenai tempat yang dapat
kesalahpahaman
garam
hipertensi
dikunjungi untuk konsultasi
afektif
dan
diit
psikomotor
2. Beri kesempatan pada keluarga

untuk bertanya

V. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa

Tanggal/

Keperawatan

waktu

1. Perubahan Perfusi 27-MaretJaringan


pada

serebral 2014
keluarga

Bapak S khususnya
Ibu S berhubungan
dengan Kurangnya

15.00
WIB

1. Membina hubungan

Evaluasi
S:

saling percaya

keluarga menjawab salam dan

2. Mengucapkan salam

mengerti atas tujuan yang diberikan

3. Memperkenalkan diri

serta menjawab salam petugas

dan menjelaskan tujuan


4. Melakukan pengkajian

kemampuan
keluarga

Implementasi

kesehatan
O:
Keluarga tampak antusias dengan

masalah kesehatan yang

merawat

dihadapi keluarga

angggota keluarga

kedatangan petugas kesehatan

5. Melakukan pemeriksaan A: masalah teratasi

dengan hipertensi

fisik

P: lanjutkan intervensi
Klien: keluarga dapat memahami
kedatangan petugas kesehatan
Perawat: kontrak waktu untuk
melanjutkan TUK 1

28-Maret2014

TUK. 1
1. Mengevaluasi

S:
keluarga mengatakan sudah

pengkajian membuat

mengerti tentang pengertian,

15.00

kontrak waktu untuk

penyebab, tanda dan gejala serta

WIB

melaksanaan TUK 1

konplikasi hipertensi

2. Menjelaskan
pengertian hipertensi
3. Menjelaskan
penyebab
4. Menjelaskan tanda
dan gejala hipertensi
5. Menjelaskan
komplikasi
hipertensi

O:
Keluarga dapat menjawab
pertanyaan tentang pengertian
hipertensi
Keluarga mampu menyebutkan 2
dari 4 penyebab hipertensi.
Keluarga mampu menyebutkan 3
dari 5 tanda dan gejala hipertensi.
Keluarga mampu menyebutkan 2
dari 4 komplikasi hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Klien: anjurkan keluarga
mengingat tentang penyakit
hipertensi
Perawat: Kontrak waktu untuk
TUK II

29-Maret-

TUK 2.

S:

2014

1. Mengevaluasi TUK 1

Keluarga menagatakan ingin

2. Mendiskusikan dengan
14.00

tekanan darah Ibu S cepat sembuh

keluarga bagaiamana

Keluarga dapat merawat anggota

cara merawat anggota

keluarga yang sakit hipertensi

keluarga yang terkena

O:

penyakit hipertensi

Keluarga dapat memutuskan untuk

3. Memotivasi dan bantu


keluarga utnuk
memutuskan tindakan
yang dapat dilakukan
untuk mencegah
komplikasi

membawa Ibu S ketempat berobat


terdekat
Keluarga dapat merawat anggota
yang sakit hipertensi
A: masalah teratasi
P:lanjutkan intervensi
Klien: anjurkan keluarga bila ada
anggota keluarga yang sakit maka
harus segera dibawa ke fasilitas
kesehatan
Perawat: Kontrak waktu untuk
TUK III

29-Maret2014

TUK 3

S : Keluarga mengatakan sudah

1. Mengevaluasi TUK
2

14.40

2. Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang cara
mengatasi gejala
hipertensi
3. Meminta keluarga
untuk melakukan
teknik relaksasi

mengerti cara mengatasi gejala


hipertensi
O:

Keluarga mampu menyebutkan


2 dari 4 pencegahan hipertensi
Keluarga tampak melakukan
relaksasi progresif
A : masalah teratasi
P :lanjutkan intervensi

untuk rutin melakukan teknik

progresif agar klien

relaksasi progresif

lebih rileks
4. Memberikan pujian
terhadap

Klien : anjurkan keluarga

Perawat : kontrak waktu untuk


TUK IV

kemampuan klien

31-Maret-

TUK 4

2014
14.00

S : Keluarga mengatakan mengerti


jenis menu makanan rendah garam

1. Menjelaskan
pada
keluarga menu makanan
untuk keluarga dengan
hipertensi

untuk hipertensi

Keluarga mengatakan esok hari

2. Mengevaluasi penjelasan
akan memasak makanan rendah
yang diberikan
garam.
3. Memberikan
pujian
terhadap
kemampuan O :
keluarga
Keluarga mampu menyebutkan 1 dari 3
menu makan sehari yang boleh
dikonsumsi keluarga dengan hipertensi
A : masalah tertatasi
P : Lanjutkan intervensi
Klien : anjurkan keluarga untuk
memasak menu rendah garam
setiap hari
Perawat : kontrak untuk TUK V

31- Maret
2014
14.30

TUK 5.
1. Mengevaluasi TUK 4
2. Mengkaji
pengetahuan
keluarga tentang fasilitas
kesehatan
yang
digunakan
oleh
masyarakat.
3. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang fasilitas
kesehatan
yang
digunakan
oleh
masyarakat.
4. Mengevaluasi penjelasan
yang telah diberikan
5. Memberikan
pujian
terhadap
kemampuan
keluarga

S:
Keluarga mengatakan membawa
Ibu S ke Puskesmas
O:
Keluarga tampak memanfaatkan
fasilitas kesehatan : Puskesmas
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
Klien : anjurkan keluarga untuk
datang ke Puskesmas secara rutin
untuk mengukur tekanan darah
Ibu S
Perawat : kontrak untuk TUK 1
DX 2

2. Risiko
ketidakseimbangan
nutrisi
pada
keluarga Bapak S
khususnya Ibu S
berhubungan
dengan kurangnya
kemampuan
keluarga mengenal
tentang diit rendah
garam pada klien
dengan hipertensi

01-April2014
15.00
WIB

TUK 1.

S:

1. Mengevaluasi TUK 1
Keluarga mengatakan mengerti
DX 1
tentang diit rendah garam
2. Mendiskusikan
dengan
keluarga
mengenai tujuan diit O :
rendah garam
Keluarga tampa menyebutkan 2 tujuan
3. Mengevaluasi
penjelasan
yang dari diit rendah garam
diberikan
4. Memberi
pujian A : masalah teratasi
terhadap kemampuan
P : Lanjutkan Intervensi
keluarga
Klien : anjurkan keluarga untuk
mengingat tujuan diit rendah
garam
Perawat : kontrak untuk TUK 2

TUK 2
1. Mengevaluasi TUK
1
2. Menjelaskan
pada

S:

Keluarga
mengatakan
akan
melaksanakan diit rendah garam

keluarga
jenis
makanan yang tidak
boleh
dikonsumsi
oleh keluarga dengan
hipertensi
3. Mengevaluasi
penjelasan
yang
diberikan
4. Memberi
pujian
terhadap
kemampuan
keluarga

Keluarga mengatakan sudah


mengerti makanan yang boleh
dikonsumsi oleh keluarga
dengan hipertensi

O:
Keluarga tampak menyebutkan 2 dari 3
jenis makanan yang tidak boleh
dikonsumsi keluarga dengan hipertensi

A : masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Klien : anjurkan keluarga


untuk tidak makan makanan
yang tidak boleh dikonsumsi
untuk hipertensi

Perawat : kontrak untuk TUK


3

TUK 3
S:
1. Mengevaluasi TUK
Keluarga mengatakan
dapat
2
merawat
anggota
keluarga
dengan
2. Menjelaskan
pada
hipertensi
keluarga
jenis
Keluarga
mengatakan
dapat
makanan yang boleh
menyusun menu makanan diit
dikonsumsi
oleh
rendah garam
keluarga
dengan
hipertensi
Keluarga mengatakan mengerti
3. Mengevaluasi
makanan
yang
boleh
penjelasan
yang
dikonsumsi oleh penderita
diberikan
hipertensi
4. Memberi
pujian
terhadap
O:
kemampuan
keluarga
Keluarga tampak menyebutkan 3 dari 5
jenis makanan yang boleh dikonsumsi
keluarga dengan hipertensi

A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi

TUK 4
1. Mengevaluasi TUK
3
2. Menjelaskan
pada
keluarga
menu
makanan
untuk
keluarga
dengan
hipertensi
3. Mengevaluasi
penjelasan
yang
diberikan
4. Memberi
pujian
terhadap
kemampuan
keluarga

S:
Keluarga mengatakan mampu membuat
menu makanan diit rendah garam untuk
hipertensi

O:

Keluarga tampak mampu


memodifikasi lingkungan
dengan membuat menu makan
siang rendah garam : Nasi, ikan

goreng dan timu

Keluarga tampak menyebutkan 2


dari 3 menu makan sehari yang
boleh dikonsumsi keluarga
dengan hipertensi

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

Klien : anjurkan klien untuk


membuat menu makan rendah
garam pagi, siang dan malam
hari secara berkelanjutan.

TUK 5
1. Mengevaluasi TUK
4
2. Memberi penjelasan
pada
keluarga
mengenai
tempat
yang
dapat
dikunjungi
untuk
konsultasi diit
3. Memberi
kesempatan
pada
keluarga
untuk
bertanya

Perawat : kontrak untuk TUK 5

S:
Keluarga mengatakan akan ke Puskesmas
untuk konsultasi mengenai diit rendah
garam
O : keluarga tampak memanfaatkan
fasilitas kesehatan .
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
Klien : anjurkan klien untuk
datang ke pelayanan kesehatan
secara rutin
Perawat : evaluasi TUK yang
sudah diberikan

Anda mungkin juga menyukai