Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Prinsip metode ini adalah menembakkan atau mendesak air laut agar
melalui membran2 semi permeable untuk memisahkan kandungan garam. Dan
metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan untuk melakukan
desalinasi skala besar.
Proses produksi air bersih dengan metode desalinasi dilakukan melalui
beberapa tahapan, meliputi: pengambilan air laut, pengolahan awal air laut, proses
pemisahan garam, dan pengolahan akhir.
1. Pengambilan air laut
Tahapan paling awal dalam proses desalinasi adalah pengambilan air laut
sebagai bahan baku proses. Metode yang umum dilakukan adalah dengan
pemasangan pipa kearah laut hingga jarak beberapa kilometer dari pantai. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh air laut dengan kualitas baik yang terhindar dari
pergerakan sedimen permukaan yang umumnya terjadi pada laut kedalaman
dangkal. Laju alir pengambilan air laut dilakukan secara lambat untuk mencegah
masuknya biota laut ke dalam pipa.
iklim. Pencegahan biota laut untuk masuk ke dalam sistem juga tidak seefektif
yang diharapkan.
2. Pengolahan awal
Pengolahan awal bertujuan untuk mengkondisikan bahan baku, dalam hal
kandungan pengotor, agar ramah bagi proses utama desalinasi. Pengotor yang
biasa terkandung dalam air laut mencakup makromolekul (pasir dan biota laut
termasuk ikan, alga dll.) dan mikromolekul (unsur penyebab sedimentasi,
kristalisasi dan fouling). Teknik yang dilakukan pada umumnya mencakup
koagulasi,
flokulasi
dan
sedimentasi
(coagulation,
flocculation
and
Berbeda halnya pada proses diatas yang menggunakan energi panas untuk
pemisahan garam dari air laut, teknologi membran menggunakan energi tekanan.
Pada proses desalinasi menggunakan membran RO, air pada larutan garam
dipisahkan dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran
water-permeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya
perbedaan tekanan yang diciptakan antara umpan bertekanan dan produk, yang
memiliki tekanan dekat dengan tekanan atmosfer. Sisa umpan selanjutnya akan
terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan sebagai brine. Proses ini tidak
melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa. Kebutuhan energi utama adalah
untuk memberi tekanan pada air umpan. Desalinasi air payau membutuhkan
tekanan operasi berkisar antara 250 hingga 400 psi, sedangkan desalinasi air laut
memiliki kisaran tekanan operasi antara 800 hingga 1000 psi.
cara
memisahkan
padatan
tersuspensi,
menyesuaikan
pH,
dan
Efek permeabilitas membran ini akan menyebabkan terdapatnya dua aliran, yaitu
aliran produk air bersih, dan aliran brine terkonsentrasi. Karena tidak ada
membran yang sempurna pada proses pemisahan ini, sedikit garam dapat mengalir
melewati membran dan tersisa pada air produk. Membran RO memiliki berbagai
jenis konfigurasi, antara lain spiral wound dan hollow fine fiber membranes.
Stabilization : Air produk hasil pemisahan dengan membran biasanya
membutuhkan penyesuaian pH sebelum dialirkan ke sistem distribusi
untuk dapat digunakan sebagai air minum. Produk mengalir melalui
kolom aerasi dimana pH akan ditingkatkan dari sekitar 5 hingga
mendekati 7.
4. Pengolahan akhir
Kondisi air murni dengan konsentrasi ion rendah dalam produk desalinasi perlu
disesuaikan agar nyaman saat dikonsumsi dan tidak merusak pipa distribusi.
Untuk konsumsi, air murni tidak berasa, perlu adanya penambahan mineral
supaya rasanya sesuai dengan kualitas air minum: rasa menyegarkan dari air
berasal dari kandungan mineral. Kandungan ion yang minimal dapat memicu
proses korosi pada pipa distribusi karena kecenderungan pengikatan ion-ion metal
pipa agar keseimbangan kimia air tercapai. Pada tahapan akhir penambahan
mineral dilakukan pada aliran produk sehingga dihasilkan produk air bersih
dengan kualitas air minum.
Proses desalinasi air laut hingga saat ini terus berkembang di seluruh dunia untuk
memenuhi kebutuhan air bersih dan mengentaskan permasalahan krisis air.
Kegiatan penelitian sangat intensif dilakukan dan menyeluruh pada setiap tahapan
proses untuk menjadikan proses ini lebih ramah lingkungan, hemat energi dan
murah. Proses ini juga cocok untuk diimplementasikan di Indonesia yang
merupakan negara maritime dengan garis pantai yang panjang. Studi mengenai
energi yang berujung pada kelayakan ekonomi perlu di lakukan lebih lanjut pada
implementasi proses ini.
Referensi
http://ppmijeddah.wordpress.com/2013/02/24/desalinasi-air-laut-dari-air-garammenjadi-air-bersih-layak-minum/
http://tonyworkers.wordpress.com/2012/04/16/desalinasi-air-laut/
http://majarimagazine.com/2009/05/desalinasi-air-garam/
http://www.academia.edu/2700910/Desalinasi