1. Untuk memasukkan data ke dalam geodatabase dapat juga dengan import data, baik
berupa shapefile, tabel, atau data lain ke dalam geodatabase. Import feature class dapat
dilakukan dengan cara membuka ArcCatalog klik kanan pada file Geodatabase
(PETA.gdb) klik Import klik Feature Class (Single).
.
2. Tentukan input feature yaitu layer (shapefile / shp) yang akan dimasukkan ke dalam file
geodatabase. Buka folder yang digunakan sebagai tempat penyimpanan, pilih semua
shapefile, misal kontur, kolam, jalan dsb. Pastikan output Geodatabase adalah geodatabase
yang tadi telah dibuat klik OK. Hasilnya, ketika geodatabase pada ArcCatalog dibuka,
muncul shapefile yang tadi dimasukkan.
b. Untuk data yang akan diexport, pilih All Features. Pada pilihan Use the same coordinate
system as : pilih this layer source data pilih tempat penyimpanan yaitu di dalam folder
geodatabase, beri nama sesuai layernya. klik OK. Lalu klik Yes. Berikut tampilannya :
Maka akan muncul masing-masing layer baru dari Export data yang telah
dilakukan.
Topologi
1. Untuk membuat topologi format data yang digunakan harus dalam format
geodatabase sehingga apabila data masih dalam format shapefile harus dikonversi
terlebih dahulu ke format geodatabase. Serta semua data harus berada dalam fature
dataset. Langkah awal membuat topologi adalah membuka Arc Catalog klik kanan
pada future dataset (Administrasidesa) klik New klik Topology. Berikut
tampilannya :
2. Akan muncul jendela New Topology yang berisi keterangan tentang topologi. Klik
Next. Lalu masukkan nama untuk topologi yang akan dibuat, misal PETA_Topology.
Berikut tampilannya :
3. Kemudian pilih feature Class yang akan dibuat topologinya (pilih semua) klik Next
Ketikkan nilai rank yang ingin digunakan (bebas). Nilai rank berkisar antara 1-50.
Semakin tinggi rank-nya semakin kecil pergeseran feature ketika topologi divalidasi
klik Next. Berikut tampilannya :
4. Selanjutnya muncul kotak untuk membuat rule dalam topologi. Klik Add Rule. Pilih
rule yang dikehendaki bagi tiap feature class klik OK. Lakukan langkah yang sama
untuk feature class yang lain. Satu feature class bisa memiliki lebih dari 1 rule.
Berikut tampilannya :
5. Jika rule/aturan dirasa sudah cukup lalu klik Next. Kemudian muncul ringkasan dari
pengaturan topologi yang telah dibuat klik Finish. Muncul dialog yang
menanyakan apakah rule yang dibuat ingin divalidasi pilih Yes. Berikut
tampilannya :
1. Untuk mendeteksi data error terhadap hasil topologi dapat dilakukan dengan cara membuka
Arc Map Add Data dari feature data yanag telah dibuat (Administrasidesa). Berikut
tampilannya :
2. Kemudian tampil beberapa feature class beserta topologi yang telah dibuat. Warna
merah menyala menunjukkan beberapa error. Lakukan editing terhadap topologi
terdapat error. Sebelumnya aktifkan toolbar Editor klik Start Editing. Berikut
tampilannya :
3. Munculkan tools Topologi dengan cara klik kanan pilih Topology. Klik toolbar
Error Inspector pilih search Now sehingga muncul tabel berisikan daftar
kesalahan. Berikut tampilannya :
Polygon
Subtract : Menghapus bagian yang overlap dari masing2 feature dan akan
meninggalkan area yang kosong pada daerah error. Perbaikan ini bisa diterapkan
ke satu atau lebih kesalahan yang terjadi (terselesi) pada aplikasi rule Must Not
Overlap errors.
Merge: Menambah/menggabung feature dari feature overlap yang melangar
aturan yg dipakai. Pemilihan feature tergantung justifikasi kita mana yg akan
dipilih sebagai feature yang dianggap salah. Koreksi ini bisa diterapkan pada
satu kesalahan Must Not Overlap saja.
Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi dan
menghapus kesalahan yang ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke satu atau lebih
kesalahan yang terselect oleh penerapan aturan Must Not Overlap errors.
b.
Line
menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan pada satu kesalahan
Must Not Intersect saja.
Split: Memotong feature line yang saling berpotongan menjadi 4 segmen garis.
Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan Must Not Intersect.
c.
Points
Pada jenis kesalahan points hanya ada dua koreksi yang bisa dilakukan yaitu
membiarkannya atau menghapus feature yang dianggap salah.
6. Berikut
contoh
dari
koreksi
untuk
kesalahan-kesalahan
topologi.
Berikut
tampilannya:
a. Untuk koreksi keslahan topologi dengan tipe polygon dengan rule type Must Not
Overlap dilakukan dengan cara klik pada kesalahan yang ingin dikoreksi klik
kanan klik Merge. Pilih feature yang dianggap salah klik Ok. Berikut
tampilannya :
b. Untuk koreksi keslahan topologi dengan tipe points dengan rule type Must Not
Ohave Dangles dilakukan dengan cara klik pada kesalahan yang ingin dikoreksi
klik kanan klik Mark as Exception. Berikut tampilannya :
7. Lakukan koreksi pada feature-feature yang masih terdapat kesalahan sehingga tidak
terdapat kesalahan lagi. Berikut tampilannya :
8. Lalu save hasil editing terhadap data error hasil topologi dengan cara klik icon
Pilih folder tempat penyimpanan ketik nama file yang akan disimpan, misal
Editing_Topologi. klik Save. Jangan lupa jika terdapat editing yang ingin
dilakukan lagi selalu Save Edit. Berikut tampilannya :