Pengaruh Jumlah Pelarut Air dan Uji Stabilitas Ekstrak Daun Jati (Tectona
Grandis) Sebagai Pewarna Alami Tekstil
OLEH :
RUT PURNAMA SARI
061230400306
2. Pendahuluan
Alam semesta ini memiliki banyak kekayaan. Kekayaan alam yang tercipta
didunia salah satunya adalah tumbuhan. Tumbuhan banyak dimanfaatkan oleh
manusia untuk menjaga kelangsungan hidup. Tumbuhan memiliki beragam
manfaat. Salah satunya sebagai bahan pewarna, karena didalam tumbuhan
terkandung zat pigmen penghasil warna.
Zat warna alami adalah zat warna (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan,
hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah sejak dahulu
digunakan untuk pewarna makanan dan sampai sekarang penggunaannya secara
umum dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis.
Selain itu penelitian toksikologi zat warna alami masih agak sulit karena zat
warna ini umumnya terdiri dari campuran dengan senyawa-senyawa alami
lainnya. Misalnya, untuk zat warna alami asal tumbuhan, iklim, tanah, umur dan
faktor-faktor lainnya. Zat warna alam pada umumnya diperoleh dari tumbuhan,
antara lain kunyit (Curcuma), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (psidium
guajava), daun jarak (jatropha curcas linneaus), daun jati (Tectona gradis sp) dan
kayu ulin (Eucideroxylon zwageri). Beberapa tumbuhan menghasilkan warna
yang berbeda pada setiap kandungannya. Zat warna yang dihasilkan tidak hanya
untuk pewarna makanan tapi juga bisa digunakan sebagai pewarna tekstil.
Penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil semakin meningkat,
terkait dengan standar lingkungan Negara yang mensyaratkan penggunaan bahan
pewarna tekstil yang ramah lingkungan dan tidak menghendaki pemakaian
pewarna sintetis. Penggunaan pewarna tekstil sintetis yang mengandung logam
berat akan menimbulkan dampak lingkungan, antara lain pencemaran udara, air,
tanah dan dampak langsung bagi manusia seperti kanker kulit, kerusakan otak
dan lain-lain.