Mengetahui konsentrasi bahan pewarna yang menghasilkan ketahanan luntur
warna yang optimal. d. Mengaplikasikan pewarna yang dihasilkan sebagai pewarna tekstil. e. Mengetahui kestabilan zat pewarna alami tekstil yang dihasilkan terhadap pengaruh kondisi lingkungan.
f. Mengetahui jumlah padatan yang terkandung di dalam ekstrak daun jati
5. Manfaat Penelitian ini selain bermanfaat dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga memberikan kontribusi sebagai berikut : a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembuatan zat warna alami untuk tekstil dari daun jati. b. Sebagai sumber informasi bahwa daun jati bisa digunakan dalam pembuatan pewarna alami. c. Dapat memanfaatkan daun jati yang mempunyai nilai jual rendah menjadi produk yang lebih berguna sebagai zat warna alami untuk tekstil. 6. Tinjauan Pustaka 6.1 Pewarna Alami Tumbuhan Pewarna alami merupakan zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan (seperti bagian daun, bunga, biji), hewan dan mineral yang telah digunakan sejak dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam tubuh. Pewarna alami yang berasal dari tumbuhan mempunyai berbagai macam warna yang dihasilkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis tumbuhan, umur tanaman, tanah, waktu pemanenan dan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan sumbernya, zat pewarna alami dibagi atas: 1. Zat pewarna alami yang berasal dari tanaman, seperti: antosianin, karotenoid, betalains, klorofil, dan kurkumin. 2. Zat pewarna alami yang berasal dari aktivitas mikrobial, seperti: zat pewarna dari aktivitas Monascus sp, yaitu pewarna angkak dan zat pewarna dari aktivitas ganggang.