Anda di halaman 1dari 29

Dosen

Ir. Pocut Nurul Alam, MT

Materi :
1. Pendahuluan
2. Prinsip prinsip Korosi
3. Pengukuran Laju orosi
4. Pengendalian Korosi

Referensi :
1. DA Jones, Principles and Prevention of
Corrosion,
2. Mars G. Fontana, Corossion
Engineering

KOROSI
KEHIDUPAN MANUSIA
PERALATAN RUMAH TANGGA
AUTOMOTIVE
PESAWAT
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PABRIK KIMIA
STRUKTUR BETON
DLL

Proses
degradasi
akibat
berinteraksi
Lingkungan

Material
dengan

ELECTROCHEMICAL

PHYSICAL
CHEMICAL

CORROSION
RESISTANCE

THERMODYNAMIC

METALLURGICAL

Iklim/cuaca
Rural

: Pegunungan, Pedesaan

Urban : Perkotaan
Industri
Laut

Chemical

Bahan

- bahan Kimia

Terjadi Perubahan Sifat Logam yaitu


:
- Sifat Mekanik turun : Kekuatan,
Kekerasan , ductile (keuletan) dll.
- Sifat Fisika berubah :
Konduktivitas elektrik, sifat
magnetik, melting point, dll

Proses apa yang terjadi : ?????

Berarti ada suatu reaksi


Reaksi yang terjadi adalah : reaksi
antara material (logam/paduan) dengan
Lingkungan
Reaksi pada Korosi :
- Reaksi Kimia
- Reaksi Elektrokimia

Korosi tidak terjadi hanya pada logam


saja, tetapi bisa juga terjadi pada
material lainnya.
Umumnya korosi yang dipelajari hanya
pada material yang terbuat dari logam
beserta paduannya.
Korosi pada Logam dapat di bagi 2 (dua)
yaitu:
1. Korosi Aqueous/Korosi Aquatik
2. Korosi Temperatur Tinggi

Interaksi dengan lingkungan melalui


reaksi elektrokimia.
Terjadi pada suhu kamar.
Berarti pada reaksi ini terjadi reaksi
yang melibatkan ?????
- elektron
- perpindahan
- katoda
- anoda
- elektrolit

Prinsip Korosi berdasarkan proses


elektrokimia melibatkan katoda dan
anoda yang dikontakkan dengan
suatu elektrolit

Larutan Aqueous dapat berperan


sebagai elektrolit dan merupakan
lingkungan yang sering menimbulkan
problem korosi.

Reaksi Oksidasi logam menjadi kation :


M Mn+ + ne

Reaksi Reduksi Lingkungan :


2 H+ + 2e- H2
Hidrogen
EvolusiO2 + 2H2O + 4e- 4OHNetral /Basa
O2 + 4H+ + 4e- 2H2O
Asam

Contoh : Korosi yang terjadi antara Zn & HCl


Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
(1)
Seng bereaksi dengan larutan asam
membentuk Seng Klorida dan melepaskan
gelembung (bubble) hidrogen pada
permukaan.
Reaksi pembentukan ion adalah :
Zn + 2H+ + 2Cl- Zn2+ + 2Cl- + H2
Penghilangan Cl- reaksinya menjadi :
Zn + 2H+ Zn2+ + H2
(2)

Reaksi (2) dapat ditulis menjadi :


Zn Zn2+ + 2e
Reaksi anodik

(3)

2H+ + 2e H2 Reaksi katodik (4)


Reaksi (3) disebut dengan oksidasi dimana
bilangan oksidasi Zn meningkat 0 +2
(melepaskan elektron)
Reaksi (4) disebut dengan reduksi dimana
bilangan oksidasi Hidrogen berkurang dari
+1 0 (menerima elektron)

Dari Gambar 1.1 menjelaskan bahwa :


- Pelarutan logam (3) melepaskan elektron
dari bulk logam berpindah ke permukaan
dimana bereaksi
dengan ion H+
dalam
larutan membentuk H2 (4)
- Air diperlukan sebagai elektrolit
pembawa ion.
- Reaksi korosi di dalam air di nyatakan
dengan reaksi pelepasan elektron oleh
logam
(reaksi anodik), dapat dikurangi
dengan
menurunkan potensial
dengan elektron
berlebih, seperti
proteksi katodik pada
pipeline,
offshore oil drilling
structure, steel
hot water tanks.

Reaksi Anodik :M Mn+ + neContoh :


Fe Fe2+ + 2eNi Ni2+ + 2eAl Al3+ + 3eReaksi Katodik : Reduksi ion hidrogen dalam
larutan asam
Reaksi reduksi ion yang teroksidasi dalam
larutan reaksi redoks Ion ferri ion ferro
Fe3+ + e- Fe2+ atau Sn4+ + 2e- Sn2+
Reduksi Oksigen terlarut dalam suasana netral
dan asam :
O2 + 2H2O + 4e- 4OHO2 + 4H+ + 4e- 2H2O
Reduksi Air : 2H2O + 2e- H2 + 2OH-

Reaksi Oksidasi : Meningkatkan bilangan oksidasi


Spesi yang teroksidasi disebut dengan reduktor
Reaksi reduksi menurunkan bilangan oksidasi
Spesi yang tereduksi disebut oksidator
Tempat reaksi oksidasi Anoda (-)
Tempat reaksi reduksi Katoda (+)
Contoh :
1. Fe Fe2+ + 2eE = -0.44 volt
2H+ + 2e 2H+
2. Cu Cu2+ + 2e2H+ + 2e 2H+

E = 0 volt
E = + 0.34 volt
E = 0 volt

Fe akan terkorosi, sedangkan Cu tidak, untuk


terjadi korosi E anoda harus lebih kecil dari E
(reaksi oksidasi < reaksi reduksi)

Korosi pada larutan aqueous terjadi karena


pada antarmuka ada beda potensial listrik
sehingga terjadi reaksi perpindahan
muatan atau elektron yang melibatkan
kerja elektrik
Terjadi perubahan energi bebas yaitu
energi bebas elektrokimia
Reaksi elektrokimia (redoks) yang
melibatkan elektron (e-) aliran listrik
Hubungan antara energi kimia energi
Listrik
G = - nFE
energi kimia = energi listrik

Terjadi

pada temperatur (suhu) Tinggi


T 400oC

Reaksi yang terjadi antar material dengan


gas dan dapat disertai dengan difusi dalam
fasa padat seperti proses karborisasi, metal
dusting dll.
Reaksi yang terjadi adalah reaksi kimia
Contoh : M + H2O MO + H2
Reaksi tetap reaksi redoks tetapi tidak ada
terjadi perpindahan elektron

Pada korosi suhu tinggi (suhu dimana H 2O


sudah bersifat seperti gas)
Interaksi : Reaksi antar logam (termasuk
paduan) dengan :
- komponen-komponen gas
- komponen dalam lelehan garam
yang bereaksi adalah kerak oksida yang
kita harapkan protektif dengan lelehan
garam.
- dengan lelehan logam lain
misalnya : membentuk ikatan intermetallic

Pada korosi suhu tinggi terjadi :


Logam menipis
Sifat mekanik berubah
Misal akibat : - karburisasi/dekarburisasi
- nitridasi
Terbentuk kerak hasil interaksi dengan
lingkungan yang :
- bersifat protektif
- bersifat tidak protektif

Laju degradasi cepat


Membentuk produk reaksi yang titik
lelehnya lebih rendah
Membentuk produk yang volatile
Produknya porous dan retak.

Turbin gas
Industri Heat treatment
Proses Pengolahan Mineral & Metallurgi
Industri Kimia
Pengilangan Minyak
Ceramic
Pembakaran Batubara
dsb

Oksidasi logam
Sulfidasi
Nitridasi
Karburisasi/dekarburisasi
Korosi akibat logam berinterkasi dengan
halogen
Korosi dalam lelehan garam Garam
Na2SO4
Ash/Salt Deposit Corrosion
Akibat interaksi dengan lelehan logam lain

Metal dusting : korosi yang disebabkan


karburisasi yang sangat cepat
Penambahan paduan
Menaikkan temperatur dan menambahkan H2O
Penambahan H2S
Pengaturan komposisi lingkungan untuk
mengendalikan korosi logam secara
termodimika

Anda mungkin juga menyukai