Anda di halaman 1dari 44

Pengetahuan Bahan

Konstruksi (FTK 129)

Ir. Pocut Nurul Alam, MT

Pengukuran Laju Korosi


Tujuan :
1. Memilih material yang sesuai untuk
pemakaian dalam lingkungan
tertentu.
2. Menentukan umur pakai suatu
peralatan atau struktur.
3. Mengevaluasi dan mengembangkan
paduan-paduan tahan korosi baru

Tujuan ..cont.
4. Mempelajari pengaruh perubahan
lingkungan untuk mengendalikan
korosi perubahan pH, penambahan
inhibitor dll.
5. Menentukan cara yang paling
ekonomis untuk mencegah korosi
6. Mempelajari mekanisme korosi.

Pengukuran laju korosi di bagi 3 :

Metode Fisika
a. Kehilangan Berat
b. Tahanan Listrik

Elektrokimia (Polarisasi)
EIS (Electrochemical Impedance
Spectroscopy)

Metode Kehilangan Berat

a.

Tahapan
Persiapan spesimen :
- amplas spesimen dengan kertas pasir
sampai dengan grid 1200.
- cuci dengan air
- bilas dengan alkohol
- keringkan
- ukur luas permukaan
- di timbang

Metode Kehilangan Beratcont.


b. Pemaparan

Metode Kehilangan Berat..cont.


c. Pembersihan Spesimen
- cara kimia
- cara mekanik
d. Perhitungan Laju Korosi :
Laju Korosi (mm/thn) = 87,6 W
DAt
W = kehilangan berat
D = densitas
A = luas permukaan
t = Lama waktu pemaparan

Metode Tahanan Listrik

Tahanan Listrik semua jenis konduktor


diberikan oleh persamaan :
R =L/A
= tahanan jenis
L = panjang
A = luas penampang konduktor

Metode Tahanan Listrik.cont.

Jika suatu logam/paduan yang juga


merupakan suatu konduktor mengalami
korosi maka harga A akan berkurang.
Sebagai konsekuensinya harga R akan
bertambah.
Dengan menggunakan prinsip ini laju korosi
merata dapat diukur.
Pengukuran yang dilakukan dengan metode
inidapat dilakukan setiap saat tanpa harus
merusak spesimen seperti pada
pengukuran laku korosi kehilangan berat

Metode Elektrokimia

Prinsip 3 elektroda atau 2 elektroda


Pengukuran dengan 3 elektroda :
- Elektroda kerja spesimen yg akan
diuji
- Elektroda pembantu inert
- Elektroda pembanding

Metode Elektrokimiacont.

Pengukuran dilakukan dengan


mempolarisasi elektroda dari potensial
tertentu terhadap potensial korosinya
dengan laju penaikan potensial tertentu.
Lebih cepat dari kehilangan berat
Laju korosi (mm/thn) = 3,27.10-3x ikor xBE

ikor = rapat arus korosi (A/cm2)


BE = berat ekivalen

= densitas (g/cm2)

Metode polarisasi ini dapat dibagi 2 :


1. Polarisasi Tafel
2. Tahanan Polarisasi

Pengukuran Metode Tafel


Galvanostatik
Mengatur arus, mengukur potensial
Potensiostatik
mengatur potensial, mengukur arus

Skema Pengukuran Galvanostatik

Alat pengukuran Potensiostatik

Electrochemical Impedance
Spectroscopy (EIS)
Teknik :
- input = sinyal potensial AC : E sin (t)
- response = arus bolak-balik : I sin (t)
- yang diamati : impedansi : Z = E/I
Impedansi :
- Resistor R
- Kapasitor C
- Induktor L

Electrochemical Impedance
Spectroscopy (EIS)cont.

Electrochemical Impedance
Spectroscopy (EIS)cont.

PASIVASI

Definisi : Keadaan ketahanan korosi


oleh karena pembentukan film
permukaan tipis dalam lingkungan
oksodatif dengan polarisasi anodik
tinggi
Film tipis : 1 10 mm
Rapuh, padat dan transparan

PASIVASI..cont.

BENTUK-BENTUK SERANGAN KOROSI


1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Uniform / general corrosion


Merata 25%
Galvanik / bimetal corrosion
Crevice Corrosion (korosi celah)
Lokal 25%
Pitting Corrosion (korosi sumuran)
Intergranular Corrosion (korosi batas butir)
Selective Leaching
Errosion Corrosion
Multivariabel 50%
Stress Corrosion

UNIFORM / GENERAL CORROSION


Korosi jenis ini yang paling sering, umum
dijumpai. Korosi ini dikontrol oleh reaksi
kimia atau elektrokimia antara
permukaan logam dengan media
korosifnya.
Pengurangan berat / ketebalan logam
terjadi merata pada seluruh permukaan
logam. Jenis korosi ini tidak berbahaya.

UNIFORM / GENERAL
CORROSION.cont.
Contoh : Baja atau seng yang dicelupkan ke dalam
asam sulfat yang menyebabkan pelarutan logam
yang membentuk korosi merata

Korosi uniform dapat dikurangi dengan :


1. Pemilihan material yang tepat
(semakin murni bahan semakin tahan
korosi).
2. Pelapisan
3. Penambahan inhibitor (media
elektrolit)
4. Penambahan elemen paduan pada
logam
5. Proteksi katodik

KOROSI GALVANIK/KOROSI DUA


LOGAM

Galvanik / bimetal corrosion


Bila dua logam yang berbeda saling
kontak dan berada pada media/larutan
yang konduktif dan korosif maka akan
timbul beda potensial yang
menyebabkan terjadinya aliran arus
listrik i atau perpindahan elektron.

Gambar dibawah menunjukkan prinsip


dasar dari korosi galvanik.

KOROSI GALVANIKCONT.

Sebuah elektroda seng (anoda) dan


elektroda tembaga (katoda).
Keduanya bisa teroksidasi
Zn Zn2+ + 2e
Cu Cu+ 2e
Keduanya teroksidasi tetapi tingkat oksidasi
Zn lebih besar dari pada Cu, sehingga bila
keduanya dihubungkan akan terjadi beda
potensial sebesar 1,1 volt. Elektroda Cu
menerima elektron dari elektroda Zn,
sehingga Zn sebagai Anoda (terkorosi)

EMF (Seri Galvanik)

Beda potensial elektrik diatas


merupakan salah satu faktor terpenting
yang mempengaruhi korosi bimetal
(galvanik).

Potensial ini disebut juga EMF (Electro


Motif Force) yang mana timbulnya EMF
tersebut akibat dari sifat kimia bahan.

Besarnya EMF dari tiap tiap bahan


diukur relatif terhadap EMF hidrogen
(H2/H+) yang nilainya = 0 volt.

Pengaruh Lingkungan thd korosi


galvanik :

Lingkungan media korosif sangat


mempengaruhi proses korosi bimetal. Pada
Fe Zn ; Zn (anodik) dan Fe (katodik)
berlangsung pada media yang lembab.
Sebaliknya Zn (katodik) dan Fe (anodik)
berlangsung pada media air 180F.
Korosi galvanik juga bisa terjadi dimedia
udara dan laju korosi tergantung dari
humidity relatifnya.
Dilingkungan yang sangat kering, korosi
galvanik tidak terjadi karena tidak ada
elektrolit yang mengantar arus.

Pengaruh Jarak pada Korosi Galvanik

Laju korosi galvanik paling besar terjadi


didekat sambungan. Korosi turun
sebagai fungsi kenaikan jarak terhadap
sambungan

Pengaruh Luas pada Korosi Galvanik

Elektroda kecil (anoda) : density arus


besar korosi tinggi
Katoda besar (luas) : anoda kecil korosi
tinggi

PENGENDALIAN KOROSI GALVANIK

Pilih material yang mempunyai selisih EMF yang kecil


(berdekatan pada seri galvanik)
Hindari anoda dengan luas kecil dan katoda dengan luas
besar.
Anoda dan Katoda pisahkan dengan bahan isolator.
Coating untuk katoda
Tambahi inhibitor (zat penghambat) pada media korosif.
Hindari sambungan ulir untuk penyambungan dua
material yang selisih EMFnya besar.
Buat anoda yang gampang diganti dan mempunyai
beda potensial kecil thd yang dilindungi, agar awet.
Beri logam ketiga yang memiliki EMF yang kecil

KEUNTUNGAN SISTEM GALVANIK

Anda mungkin juga menyukai