Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

MANUSIA DAN AGAMA


A. Manusia dan Agama
1. Beragama sebagai Kebutuhan Fitri
Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non-fisik yang bersifat potensial. Dimensi non-fisik
ini terdiri dari berbagai domein rohaniyyah yang saling berkaitan, yaitu jiwa (psyche), pikiran
(ratio), dan rasa (sense). Yang dimaksud dengan rasa ini adalah kesadaran manusia akan
kepatutan (sense of ethic), keindahan (sense of aesthetic), dan kebertuhanan (sense of theistic).
Rasa kebertuhanan (sense of theistic) adalah perasaan pada diri seseorang yang
menimbulkan keyakinan akan adanya sesuatu yang maha kuasa di luar dirinya (transcedence)
yang menentukan segala nasib yang ada.
Keyakinan akan adanya Tuhandicapai oleh manusia melalui tiga pendekatan, yaitu :
a. Material experience of humanity. Argumen membuktikan adanya Tuhan melalui kajian
terhadap fenomena alam semesta.
b. Inner experience of humanity. Argumen membuktikan adanya Tuhan melalui kesadaran
bathiniyyah dirinya.
c. Spritual experience of humanity. Argumen membuktikan Tuhan didasarkan pada wahyu
yang diturunkan oleh Tuhan melalui rasul-Nya.
2. Pengertian Agama dan Asal-Usul Agama.
Pada umumnya suatu Agama mencaku aspek-aspek sebagai berikut :
a. Aspek kredial ; ajaran tentang doktrin-doktrin ketuhanan yang harus diyakini.
b. Aspek ritual; ajaran tentang tata cara berhubungan dengan Tuhan.
c. Aspek moral; ajaran tentang berperilaku dan bertindak yang benar dan baik bagi individu
dalam kehidupan.
d. Aspek sosial; ajaran tentang hidup bermasyarakat.
Melihat asal-usul terbentuk dan berkembangnya suatu agama sebagai sebuah lembaga
kepercayaan dapat dikategorikan kedalam tiga jenis, yaitu :
a. Agama yang muncul dan berkembang dari perkembangan budaya suatu masyarakat.
b. Agama yang disampaikan oleh orang-orang yang mengaku mendapat wahyu dari Tuhan.
c. Agama yang berkembang dari pemikiran seorang filosof besar.
3. Agama-Agama Besar di Dunia
Diantara sekian banyak agama-agama yang ada dipermukaan bumi, ada beberapa agama
yang dianggap besar karena banyak penganutnya dan sistematis ajaran-ajarannya, yaitu : Agama
Islam, Agam Kristen, Agama Katolik, Agama Hindu, Agama Budha, Agama Kong Hu Cu,Agama
Shinto, Agama Yahudi, Agama Zoroaster, dll.
Diantara agama-agama tersebut ada yang bersifat kebangsaan (naisonal), dan ada yang
bersifat mendunia (mondial). Yang bersifat kebangsaan adalah agama yang identik dengan suatu
bangsa atau ras tertentu dan bangsa penganutnya mengklaim bahwa agama tersebut sebagai

miliknya saja, seperti Yahudi bagi bangsa Yahudi. Sedangkan agama Mondial adalah agama yang
mengklaim sebagai agama untuk seluruh bangsa, seperti Agama Islam.
ISLAM adalah nama yang ditetapkan Allah SWT secara eksplisit di dalam Al-Quran
untuk sistem ajaran ketuhanan yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW kepada umat
manusia. Selaras dengan arti dan makna etimologisnya, Agama Islam melalui semua ajaran yang
disampaikan mengandung tiga misi, yaitu :
1. Mengajak dan menyuruh manusia untuk tunduk dan patuh (aslama) pada aturan-aturan
Allah (submission to the will of the God) dalam menjalani kehidupannya di dunia.
2. Membimbing manusia untuk menemukan kedamaian dan dalam menciptakan kedamaian
3. Memberikan jaminan kepada manusia dalam mendapatkan keselamatan dan terbebas dari
bencana hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Ada empat tingkat hidayah yang diberikan Allah SWT kepada manusia, yaitu :
1. Hidayah ghariziyyah (bersifat instinkif), yaitu petunjuk untuk kehidupan yang diberikan
oleh Allah SWT bersamaan dengan kelahiran berupa kemampuan jadi daluk untuk
kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT bersamaan dengan kelahiran berupa kemampuan
jadi daluk untuk kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT bersamaan dengan kelahiran
berupa kemampuan jadi dalam menghadapi kehidupan, sehingga sanggup untuk bertahan
hidup.
2. Hidayah hissiyyah (bersifat indrawi), yaitu petunjuk berupa kemampuan indra dalam
menangkap citra ingkungan hidup.
3. Hidayah aqliyyah (bersifat intelektual), yaitu petunjuk yang diberikan Allah SWT berupa
kemampuan berikir dan menalar, yaitu mengolah segala informasi yang ditangkap melalui
indra.
4. Hidayah diniyyah (berupa ajaran agama0, yaitu petunjuk yang diberikan Allah SWT kepada
manusia berupa ajaran-ajaran praktis untuk diterapkan dalam meneliti kehidupan secara
individual dan menata kehidupan secara komunal bersama-sama orang lain, sehingga
manusia mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan hakiki dan ketenangan batin dalam
menjalani kehidupannya.
Untuk membimbing manusia dalam meneliti dan menata kehidupan, Allah menurunkan
agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan referensi dalam menetapkan setiap keputusan,
dengan jaminan ia akan terbebas dari segala kebingungan dan kesesatan. Pernyataan tersebut
Allah tegaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 38. Dan Allah SWT menegaskanbahwa
satu-satunya hidayah yang benar yang Ia ridhai itu adlah Agama Islam. Allah berfirman dalam
Al-Quran surat Ali-Imran ayat 19 yang artinya Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah
Islam.
Dalam kedudukannya sebagi hidayah bagi kehidupan manusia di dunia, agama Islam
dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat dikembangkan oleh setiap individu,
sebagai berikut :
1. Pemberi makna bagi kehidupan manusia.
2. Alat kontrol bagi perasaan dan emosi.
3. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.

4. Pemberi reinforcement (dorongan penguat) terhadap kecendrungan berbuat baik pada


manusia.
5. Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang.

Anda mungkin juga menyukai