Lantai
Pelat
PELAT
BETON BERTULANG
material
bersifat
homogen,
isotropik,linier elastik
o
h << a dan b
21
Pelat
2. Cara Pendekatan:
Metoda ini didasarkan pada prinsip-prinsip mekanik: Virtual Work dan Tenaga
Potensial Elastik Minimum
2.1
22
Pelat
2.3
Batang prismatis
23
2.2
Pelat
24
Pelat
Beberapa Contoh
25
Pelat
Beberapa Contoh :
26
Pelat
27
Pelat
Lentur
Geser
Pelat massif
L/20
satu arah
Balok
atau
Pelat Rusuk L/16
satu arah
Satu ujung
Menerus
Kedua Ujung
menerus
Kantilever
L/24
L/28
L/10
L/18,5
L/21
L/8
Persyaratan geser
Tulangan Minimum:
SK SNI T-15-1991-03: As,min = (1,4/fy).bw.d
SK SNI 03-2847-2002
Nilai yang besar menentukan
Alternativ lain (Asmin tidak perlu di cek lagi): As,terpasang 4/3 . Asanalisis
Asmin tidak boleh kurang dari tulangan susut dan suhu.
Jarak antar tulangan (pusat kepusat)
3 x tebal pelat
50 cm
28
Pelat
Tulangan Maksimum:
Seperti halnya pada struktur dengan beban lentur lainnya, penulangan plat
direncanakan dg memenuhi persyaratan: As 0,75.Asb
Tulangan Susut dan Suhu:
Untuk sistem pelat satu arah (tulangan lentur terpasang hanya pada satu arah saja)
harus dipasang tulangan susut dan suhu pada arah tegak lurus tulangan lentur
tersebut:
o
dengan tulangan ulir/deform atau jaring tulangan mutu 400: As,s+s 0,0018 Ac
5 x tebal pelat
50 cm
Contoh Hitungan :
Beton f`c = 15 Mpa
Baja tulangan fy = 240 Mpa
Balok 20/30
Beban:
- beban hidup = 2,0 kN/m2
- penutup lantai = 0,5 kN/m2
29
Pelat
Pada tumpuan ujung: 50% dari tulangan momen negatif pd arah x (bentang
pendek)
Pada tumpuan tengah (menerus): 70% dari tulangan momen negatif pd arah x
30
Pelat
pelat
cekungan.
melendut
Apabila
membentuk
sudut2nya
tidak
31
Pelat
(6) Beban hidup tidak melebihi 2 x beban mati (kecuali jika LL yang sama besar
bekerja pada seluruh sistem plat pada waktu yang bersamaan).
(7) Redistribusi momen (SNI 03-2847-2002 ps. 10.4) tidak berlaku
Jika persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi hendaknya digunakan metoda
portal ekivalen (Equivalent frame method).
32
Pelat
Analisis
struktur
idealisasi,
yg
ekivalen
dan
Jadi
pelat
33
Pelat
Karena simetris maka momen dan gaya geser di seluruh tepi segmen terpotong
bernilai sama.
Jika pada ujung2 A & B tidak terdapat tahanan, panel plat dapat dianggap sebagai
balok dengan tumpuan sederhana dalam arah bentang ln.
Dari FBD ini dapat dihitung Mo sbb.:
menurut
nilai
banding
kekakuannya:
Bentang dalam:
34
Pelat
0,5
75%
90%
1,0
75%
75%
2,0
75%
45%
Untuk plat eksterior lajur kolom harus direncanakan mampu memikul Momen
negatif sbb. (dinyatakan dalam % dari momen negatif terfaktor eksterior):
l2 / l1
1. l2 / l1=0
1. l2 / l11
0,5
100%
1,0
100%
2,0
100%
t 2,5
t = 0
75%
100%
75%
100%
75%
100%
t 2,5
90%
75%
45%
t = 0
Lajur kolom harus direncanakan mampu memikul momen positif sbb. (dinyatakan
dalam % dari momen positif terfaktor):
l2 / l1
1. l2 / l1=0
1. l2 / l11
0,5
60%
90%
1,0
60%
75%
2,0
60%
45%
35
Pelat
Interpolasi linier antara 0% - 85% momen terfaktor pada lajur kolom, apabila
0 < 1. l2 / l1 < 1,0.
Bagian dari momen terfaktor negatif dan positif yang tidak dipikul oleh lajur
kolom,harus dipikul oleh setengah lajur tengah di sebelah kiri-kanan lajur kolom
ybs.
Momen terfaktor negatif dan positif boleh dimodifikasi sebesar 10%, asalkan
momen total terfaktor Mo untuk suatu panel dalam arah yang ditinjau tidak
kurang dari jumlah yang disyaratkan, yaitu:
w .l .l
M o u u n1
8
wq
36
Pelat
37
Pelat
mampu memikul jumlah momen yang disumbangkan oleh kedua setengah-jalurtengah yang bersebelahan.
T
erdapat kesalahan dalam ketentuan distribusi momen arah tranversal pada sistim pelat
dua arah menurut SNI-03-2847-2002 Ps. 15.6.4).:
38
Pelat
39
Pelat
40
Pelat
1. Kolom-kolom
di
pelat
(dengan
atau
tanpabalok
Suatu pendekatan
permasalahan
3D !
Apabila Metoda Portal Ekivalen digunakan untuk analisis beban gravitasi dari
sitem pelat dua arah yg memenuhi batasan-batasan Metoda Perencanaan Langsung,
maka momen2 terfaktor yang diperoleh dapat dikurangi secara proporsional
41
Pelat
sedemikian sehingga jumlah absolut momen positif dan negatif rata2 yang digunakan
di dalam perencanaan tidak melampaui nilai 1/8. wu. l2 .(ln)2
Kekakuan Torsi dan Balok Tranversal
Dalam metoda ini kolom-kolom dianggap dihubungkan dengan lajur plat-balok
oleh komponen puntir yang arahnya tranversal terhadap arah bentang yang sedang
ditentukan momennya. Kekakuan komponen puntir:
= 480 cm
ly = bentang panjang
= 720 cm
ly / lx = 1,5
beban hidup
= 5,00 kN/m2
Pelat yang ditinjau merupakan panel tengah dan ditumpu balok-balok pada ke
empat sisinya tumpuan jepit pada keempat sisinya
digunakan Tabel 13.3.1, Pelat Tipe II
42
Pelat
43
Pelat
44