Anda di halaman 1dari 6

LIPOMA

a.

Definisi
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan. Tumor ini dapat

muncul dimana saja di tubuh, tetapi umumnnya ditemukan pada jaringan subkutis orang dewasa.
Lipoma merupakan neoplasma jinak dari sel-sel lemak dan kebanyakan berasal dari lapisan
lemak bukal. Massa mengandung sel-sel lemak yang terbungkus dan dilapisi mukosa.
Lipoma yaitu neoplasma jinak yang konsistensinya lunak, sering mempunyai kapsul, kadangkadang tumbuh infiltratif. Letaknya subkutan, jarang intramuskuler serta bisa tumbuh di semua
tubuh.9Lipoma dapat terjadi setiap waktu sejak pubertas pada wanita dan pria dan dapat
ditemukan di semua bagian tubuh.
b.

Epidemiologi
Lipoma merupakan tumor jinak jaringan mesenkim yang tersering dengan prevalensi
rata-ratanya 2,1 per 1000 penduduk. Lipoma dapat terjadi setiap waktu sejak pubertas pada
wanita dan pria dan dapat ditemukan di semua bagian tubuh. 7 Angka kejadian ini tidak dominan
pada laki-laki maupun perempuan tetapi lebih sering pada dekade lima dan enam usia seseorang.
Lipoma lebih sering ditemukan pada wanita karena wanita memiliki massa lemak yang lebih
banyak dari pria.

c.

Etiologi
Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun karena merupakan tumor jinak
sehingga ada kemungkinan bahan-bahan kimia yang karsinogen, lingkungan, genetik dan faktor
imunologi juga berperan. Ada suatu sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis yaitu
seseorang yang memiliki lebih dari 1 lipoma pada tubuhnya. Selain itu kegemukan tidak
menyebabkan terjadinya lipoma.13 Diperkirakan bahwa trauma dapat memicu proliferasi jaringan
lemak dan menyebabkan suatu lipoma. Lipoma dapat timbul karena aktifitas mitosis dari sel-sel
lemak yang disebabkan oleh suatu trauma atau karena mekanisme dari metabolisme yang cepat
dan diperkuat oleh faktor herediter.

SGM DD FV n AIS

d.

Patofisiologi
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot lemak. Jaringan
lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik yang mempunyai vaskularisasi
tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak
primitif biasanya berupa butir-butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar sehingga
akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak berasal dari selsel mesenkim yang tidak berdiferensiasi dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel ini
menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa. Terjadinya suatu lipoma
dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme lemak, pada lipoma terjadi
proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak
normal. Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun
secara histologi gambaran sel lemaknya sama.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk
transformasi lemak dalam darah. Oleh karena itu asam lemak lipoma lebih banyak dibandingkan
dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal
depot lemak menjai berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan
bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang
dibutuhkan oleh tubuh.

e.

Gejala Klinis
Lipoma biasanya bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan dan tidak nyeri.
Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran
kecil namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Dari pemeriksaan fisik
bisa didapatkan :

1)

Nodul subkutan ukuran rata-rata 2-10 cm

2)

Sering berlobus

3)

Dapat dimobilisasi

4)

Konsistensi kenyal

5)

Kulit di atas lesi normal


Diagnosis lipoma dapat ditegakkan dari anamnesis dan gambaran klinis atau dari fine needle
biopsy.16
SGM DD FV n AIS

Jika massa yang didapatkan sangat besar dan sudah menginvasi jaringan sekitar, risiko
untuk terjadinya maligna lipoma (liposarcoma) meningkat sehingga membutuhkan pemeriksaan
laboratorium dengan menggunakan sedikit sampel jaringan (biopsi). Melalui pemeriksaan ini
bisa dibedakan massa lipoma jinak atau massa liposarcoma yang ganas.
f.

Diagnosis
Anamnesis perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Anamnesis sangat penting karena
memiliki pengaruh 80% untuk menentukan diagnosis. Anamnesis ini meliputi identitas pasien,
usia, pekerjaan, dan lain sebagainya. Setelah itu tanyakan keluhan utama pasien dan sudah
berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut. Hal yang penting ditanyakan pada penderita
adalah riwayat penyakit, penggunaan obat-obatan maupun penyakit yang diderita oleh keuarga
serta penyakit lain baik sekarang maupun masa lampau, dan kebiasaan tertentu.17
Anamnesis tidak perlu terperinci, akan tetapi dapat dilakukan lebih terarah kepada diagnosis
banding setelah inspeksi. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan
dilakukan inspeksi untuk melengkapi data diagnosis. 17
Pemeriksaan fisik diawali dengan melakukan inspeksi. Pada pemeriksaan fisik dapat digunakan
kaca pembesar apabila diperlukan. Pemeriksaan ini mutlak dilakukan pada ruangan terang.
Anamnesis dapat dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Perlu juga ditanyakan apakah keluhan
ada di tempat lain, oleh karena itu, inspeksi seluruh kulit tubuh juga penting untuk dilakukan. 17
Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaraan, batas, dan
effloresensi yang khusus. Setelah inspeksi dilakukan palpasi dan ditanyakan kepada pasien
apakah ada nyeri tekan yang dirasakan. Pada pemeriksaan ini diperhatikan adanya tanda-tanda
radang akut atau tidak. 17
Diagnosis lipoma dapat dilakukan dengan pemeriksaan sederhana, namun jika lipoma besar dan
menyakitkan maka dapat dilakukan tes untuk mengkonfirmasi bahwa benjolan tersebut tidak
bersifat kanker. Pemeriksaan yang bisa dilakukan yakni biopsi, computed tomography (CT
Scan), atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Biopsi adalah prosedur dimana sepotong kecil
jaringan lemak diambil dari lipoma sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk tandatanda kanker. MRI menggunakan magnet, gelombang radio dan komputer untuk mengambil
serangkaian gambar yang sangat jelas, detail gambar. MRI telah terbukti akurat dalam
pemeriksaan, namun pemeriksaan ini mahal. Dengan MRI jaringan lunak seperti lipoma dapat
SGM DD FV n AIS

terlihat dengan jelas. MRI menunjukkan hasil yangk 100% sensitif, spesifik dan akurat dalam
mengidentifikasi adanya tumor jaringan lunak. Seperti MRI, CT scan adalah prosedur yang juga
dapat membuat serangkaian gambar yang mendetail, namun tidak lebih akurat dari MRI. 17
g.

Diagnosis Banding

1)

Higroma kistik
Higroma kistik berasal dari sistem limfe sehingga secara patologi anatomi lebih tepat disebut
limfangioma. Anyaman pembuluh limfe yang pertama kali terbentuk di sekitar pembuluh vena
mengalami dilatasi dan bergabung membentuk jala di daerah tertentu dan berkembang menjadi
sakus limfatikus. Bila hubungan saluran ke arah sentral tidak terbentuk maka timbul penimbunan
cairan yang akhirnya membentuk kista yang berisi cairan limfe. Benjolan biasanya telah lama
dan bisa sejak lahir tanpa nyeri atau keluhan lain. Benjolan teraba kistik, berbenjol dan biasanya
berkonsistensi lunak. Sebagai tanda khas pemeriksaannya adalah tanda transiluminasi positif
tampak terang sebagai jaringan yang tembus cahaya.15

2)

Ateroma
Merupakan tumor jinak di kulit yang terbentuk sebagai akibat tersumbatnya muara kelenjar
sebasea. Dari pemeriksaan biasana didapatkan massa yang berbentuk bulat atau oval, lokasi di
supersifial-subkutan dan berbatas tegas, ada punctum berupa titik kehitaman yang letaknya
biasanya di permukaan kulit di tengah massa, konsistensi lunak sampai kenyal dan tidak nyeri.
Lokasi predileksi biasanya di daerah berambut seperti kepala, wajah, belakang telinga, leher,
punggung dan area genital.16

3)

Fibroma
Merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan fibrous atau sekelompok proliferasi fibroblas
yang dibedakan berdasarkan kecenderungan untuk tumbuh secara infiltratif dan banyak kasus
post eksisi yang residif.13

h.

Penatalaksanaan

a)

Teknik eksisi
Tujuan dilakukan eksisi lipoma adalah biasanya untuk kepentingan kosmetik. Sebelum dilakukan
eksisi lipoma, harus dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan. Lipoma dapat dilakukan dalam
anestesi lokal maupun umum tergantung pada lokasi dan ukuran lipoma itu sendiri. Posisinya
tergantung posisi lesi. Prosedur eksisi lipoma yaitu :

1)

Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik


SGM DD FV n AIS

2)

Lakukan anestesi lokal field block infiltrations dengan lidacaine 2%

3)

Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier dengan panjang sejajar dengan garis Langers

4)

Insisi dilakukan di atas lesi sepanjang garis langers sampai subkutis

5)

Dengan menggunakan daun gunting, perdalamkan insisi dan buka ruang antara kapsul dengan
jaringan lemak sekitarnya

6)

Gunakan satu jari untuk mengorek lipoma

7)

Hentikan setiap titik perdarahan dengan diatermi atau benang jahit halus yang bisa diserap

8)

Hilangkan sisa ruang dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap. Kulit ditutup juga
dengan beberapa jahitan terputus yang bisa diserap

9)

Kirim massa untuk pemeriksaan patologi anatomi


Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu melakukan eksisi lipoma yakni untuk
meminimalkan panjang insisi, bisa dilakukan sayatan sepanjang 2-3 cm dan insisi ke dalam
kapsul. Untuk mengeluarkan lipoma, teknik pencet dapat digunakan dengan memijat lipoma
antara telunjuk dan ibu jari. Jika terjadi perdarahan, suction drain kecil dapat dimasukkan.16
Indikasi operasi dari lipoma ialah

1.

Diagnosis lipoma tidak menentu

2.

Ukuran lipoma lebih dari 3 inchi, karena semakin besar akan semakin berisiko untuk menjadi
keganasan

3.

Lipoma telah mengganggu fungsi organ sekitarnya

4.

Lipoma mengganggu fungsi jaringan sekitar dan tidak dapat digerakkan

5.

Lipoma mengganggu kosmetik, tidak sedap dipandang


Persiapan pre-operasi

1.

Puasa minimal 8 jam sebelum operasi

2.

Mandi pagi seperti biasa sebelum dilakukan operasi

b)

Teknik non eksisi


Disamping teknik operatif, terdapat teknik non operatif yakni teknik injeksi steroid dan
lipusuction. Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat lokal, kemudian lipoma
mulai mengecil. Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inch.
Perbandingan 1:1 campuran antara llidocaine dan triamcinolone acetonide, dalam dosis 10 mg
per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval
SGM DD FV n AIS

bulan. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang
diinjeksikan. Jumlah injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul
dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang apabila injeksi memenuhi standar prosedur yaitu
jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak pada tengah-tengah lipoma.
Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya
menghapuskan tumor ini. Steroid suntikan secara khas menggunakan dengan tumor lebih kecilkecil itu kurang dari 2,5 cm di dalam garis tengah. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma,
kurang dari 1 inch di dalam garis tengah.1
Liposuction dapat dilakukan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan lipoma yang
besar, apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus dihindarkan. Eliminasi lipoma secara
total tidak biasa dilakukan dengan liposuction. Campuran lidocain biasanya digunakan untuk
anestesi pada liposuction. Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar
untuk memindahkan tumor yang gemuk.
i.

Komplikasi
Lipoma subkutan jarang menimbulkan komplikasi, tetapi nodul besar dapat mengganggu fungsi
otot atau dapat menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada sendi dapat membatasi gerakan.1

j.

Prognosis
Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk mengembangkan
mereka turun-temurun. Terkadang sebuah cedera ringan dapat memicu pertumbuhan lipoma.
Berat badan tidak mempengaruhi kemungkinan lipoma. Beberapa penelitian mengungkapkan
bahwa olahraga dapat mengurangi risiko pembentukan lipoma dengan meningkatkan sirkulasi
dan mengurangi deposit lemak.

SGM DD FV n AIS

Anda mungkin juga menyukai