Anda di halaman 1dari 2

TIPE LETUSAN GUNUNGAPI

Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai gunung api aktif terbanyak di dunia, yaitu
lebih dari 30% dari gunung aktif dunia ada di indonesia. Setiap gunungapi yang ada memiliki
bentuk yang berbeda.bentuk gunungapi ini diantaranya bentuk strato (kerucut), tameng dan
maar. Adanya bentuk yang berbeda ini dapat disebabkan karena beberapa faktor salah satunya
yaitu tipe letusan gunung api. Beberapa macam tipe letusan gunungapi diantaranya:
1. Tipe Letusan Strombolian
Pada tipe strombolian, material halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu
gugusan cahaya di langit. Terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur ke
bawah membentuk suatu aliran yang berapi. Contohnya yaitu pada gunungapi irazu di costa rica
tahun 1965. Tipe letusan strombolian, memiliki ciri-ciri seringnya terjadi letusan-letusan kecil
yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Gunung bertipe
ini akan meletus pada interval waktu tertentu. Contohnya gunung api stromboli di kepulauan
lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan material
padat berupa pasir, batu, dan abu.
2. Tipe Letusan Vulcanian
Tipe letusan vulcanian mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan
padat dan cair atau lava. Pengelompokkan tipe letusan ini didasarkan pada kekuatan erupsi dan
kedalaman dapur magmanya. Dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam,
sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Daya rusak yang dihasilkan cukup besar.
Contoh gunung dengan tipe letusan vulkano yaitu gunung vesuvius dan etna di italia, serta
semeru di jawa timur.
3. Tipe Letusan Vesuvius
Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung vesuvius di italia pada tahun 79 .
Adanya abu serta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian
terdapat awan yang berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunungapi tersebut.
4. Tipe Letusan Hawaai
Letusan tipe hawaai memiliki ciri-ciri lava yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat cair,
lava mengalir ke segala arah, bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai
atau tameng, dan skala letusannya relative lebih kecil namun intensitasnya cukup tinggi. Dalam

tipe ini letusan, lava pijar cair menyembur dari celah retakan zona gunung berapi dan sungai di
lereng. Di pusat-lubang letusan, air mancur lava menyembur hingga ketinggian beberapa ratus
meter atau lebih. Lava tersebut berkumpul di kawah tua dan membentuk danau lava, atau
membentuk kerucut. Contoh gunung dengan letusan tipe hawaai yaitu gunung maona loa, maona
kea, dan kilauea di hawaii
5. Tipe Letusan Phreatic
Erupsi tipe phreatik (semburan uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang dingin
atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe
ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik,
tidak ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum lemah tetapi juga berubah
menjadi dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunungapi taal di philipina.
6. Tipe Letusan Plinian atau Perret
Tipe letusan ini sangat berbahaya dan sangat merusak karena letusannya yang sangat dahsyat.
Pada tipe ini, material yang dilemparkan mencapai ketinggian sekitar 80 km. Ciri utama tipe ini
ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di
ujungnya. Letusan tipe ini dapat membobol puncak vulkan hingga dinding kawah melorot atau
melemparkan kepundan, misalnya letusan gunung krakatau pada tahun 1883 dan st. Helens pada
tanggal 18 mei 1980.
7. Tipe Letusan Pelee
Pada tipe ini, terjadi penyumbatan di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga
menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat,
gunung tersebut meletus.
8. Tipe St. Vincent
Tipe letusan ini terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah. Letusan tersebut
menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah
di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya, misalnya letusan
gunung kelud pada tahun 1919 dan gunung sint vincent pada tahun 1902.

Anda mungkin juga menyukai