LABIOPALATOSKISIS
/NAMA
: MIRNA SULASTRI
NIM
: 20143120705
KELAS
: JKG 1A
a. Definisi
Labioskizis/Labiopalatoskizis yaitu kelainan kotak palatine (bagian depan serta samping
muka serta langit-langit mulut) tidak menutup dengan sempurna.
b.Etiologi
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing. faktor tersebut antara lain
yaitu :
1. Faktor Genetik atau keturunan. Dimana material genetic dalam kromosom yang
mempengaruhi/. Dimana dapat terjadi karena adanya mutasi gen ataupun kelainan
kromosom. Pada setiap sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom non-sex (kromosom 1 s/d 22 ) dan 1 pasang kromosom sex ( kromosom
X dan Y ) yang menentukan jenis kelamin. Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi
13 atau Sindroma Patau dimana ada 3 untai kromosom 13 pada setiap sel penderita,
sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika terjadi hal seperti ini
selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan gangguan berat pada
perkembangan otak, jantung, dan ginjal. Namun kelainan ini sangat jarang terjadi dengan
frekuensi 1 dari 8000-10000 bayi yang lahir.
2. Kurang Nutrisi contohnya defisiensi Zn dan B6, vitamin C pada waktu hamil,
kekuranganasam folat.
3. Radiasi
4. Terjadi trauma pada kehamilan trimester pertama.
5. Infeksi pada ibu yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella
dan
Untuk mendiagnosa terjadi celah sumbing pada bayi setelah lahir mudah karena pada
celah sumbing mempunyai ciri fisik yang spesifik. Sebetulnya ada pemeriksaan yang dapat
digunakan untuk mengetahui keadaan janin apakah terjadi kelainan atau tidak.
Walaupun pemeriksaan ini tidak sepenuhya spesifik. Ibu hamil dapat memeriksakan
kandungannya dengan menggunakaan USG.
g. Penatalaksanaan
Penanganan untuk bibir sumbing adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukansetelah
bayi berusia 2 bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada
saluran napas dan sistemik. Dalam beberapa buku dikatakan juga untuk melakukanoperasi
bibir sumbing dilakukan hukum Sepuluh ( rules of Ten) yaitu, Berat badan bayi minimal 10
pon, Kadar Hb 10 g%, dan usianya minimal 10 minggu dan kadar leukositminimal 10.000/ui.
1. Perawatan
a. Menyusu ibu
Menyusu adalah metode pemberian makan terbaik untuk seorang bayi dengan
bibir sumbing tidak menghambat pengahisapan susu ibu. Ibu dapat mencoba sedikit
menekan payudara untuk mengeluarkan susu. Dapat juga mnggunakan pompa payudara
untuk mengeluarkan susu dan memberikannya kepada bayi dengan menggunakan botol
setelah dioperasi, karena bayi tidak menyusu sampai 6 minggu.
b. Menggunakan alat khusus
Dot domba Karena udara bocor disekitar sumbing dan makanan dimuntahkan melalui
hidung, bayi tersebut lebih baik diberi makan dengan dot yang diberi pegangan yang
menutupi sumbing, suatu dot domba (dot yang besar, ujung halus dengan lubang besar),
b) Tindakan pertama dikerjakan untuk menutup celah bibir berdasarkan kriteria rule often
c)
yaitu umur > 10 mgg, BB > 10 pon/ 5 Kg, Hb > 10 gr/dl, leukosit > 10.000/ui .
Tindakan operasi selanjutnya adalah menutup langitan/palatoplasti dikerjakan sedini
mungkin (15-24 bulan) sebelum anak mampu bicara lengkap seingga pusat bicara otak
belum membentuk cara bicara. Pada umur 8-9 tahun dilaksanakan tindakan operasi
penambahan tulang pada celah alveolus/maxilla untuk memungkinkan ahli ortodensi
f)
gigi geligi menutupi nasofaring dan membantu anak bicara yang lebih baik.
Anak tersebut juga membutuhkan terapi bicara, karena langit-langit sangat penting untuk
pembentukan bicara, perubahan struktur, juga pada sumbing yang telah diperbaik, dapat
mempengaruhi pola bicara secara permanen.
Keadaan kelaianan pada wajah seperti bibir sumbing ada beberapa komplikasi
karenannya,yaitu :
1) Kesulitan makan : pada penderita bibir sumbing dan jika diikuti dengan celah palatum.
memerlukan penanganan khusus seperti dot khusus, posisi makan yang benar dan juga
kesabaran dalam memberi makan pada bayi bibir sumbing.
2) Infeksi telinga dan hilangnya pendengaran. Dikarenakan tidak berfungsi dengan baik saluran yang
menghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan dan jika tidak segera diatasi makan akan
kehilangan pendengaran.
3) Kesulitan berbicara. Otot - otot untuk berbicara mengalami penurunan fungsi karena
adanya celah. Hal ini dapat mengganggu pola berbicara bahkan dapat menghambatnya.
4) Masalah gigi. Pada celah bibir gigi tumbuh tidak normal atau bahkan tidak
tumbuh,sehingga perlu perawatan dan penanganan khusus.
j. Implementasi/ Asuhan
Mempersiapkan orang tua untuk menerima keadaan bayi/anak dan perawatan dirumah.
1. Jelaskan prosedur operasi sebelum dan sesudah operasi.
2. Ajarkan pada ornag tua dalam perawatan anak ; cara pemberian makan/minum dengan alat,
mencegah infeksi, dan mencegah aspirasi, posisi pada saat pemberian makan/minum,
lakukanpenepukan punggung, bersihkan mulut setelah makan
Meningkatkan rasa nyaman
1.Kaji pola istirahat bayi dan kegelisahan.
2. Tenangkan bayi.
3. Bila klien anak, berikan aktivitas bermain yang sesuai dengan usia dan kondisinya.
4. Berikan analgetik sesuai program.
a. Kesimpulan
Merupakan deformitas daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang
kurang sempurna semasa embrional berkembang, bibir atas bagian kanan dan bagian kiri
tidak tumbuh bersatu.Belahnya dapat sangat bervariasi, mengenai salah satu bagian atau
semua bagian dari dasar cuping hidung, bibir, alveolus dan palatum durum serta molle. Suatu
klasifikasi berguna membagi struktur-struktur yang terkena menjadi :
1. Palatum primer meliputi bibir, dasar hidung, alveolus dan palatum durum dibelahan
foramen incisivum
2.
Palatum sekunder meliputi palatum durum dan molle posterior terhadap foramen.
Suatu belahan dapat mengenai salah satu atau keduanya, palatum primer dan palatum
sekunder dan dapat unilateral atau bilateral. Kadang-kadang terlihat suatu belahan
submukosa, dalam kasus ini mukosanya utuh dengan belahan mengenai tulang dan
jaringan otot palatum.
b. Saran
Untuk Labioskizis dan Labiopalatoskizis sangat penting diperlukan pendekatan kepada orang
tua agar mereka mengetahui masalah tindakan yang diperlukan untuk perawatan anaknya.
i
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5160570/Makalah_labio_palato
https://fathirphoto.wordpress.com/2011/11/03/palatoschisis-cleft-palate