Anda di halaman 1dari 9

MATERI

PERPINDAHAN KALOR DAN MASSA II


Inderalaya, 8 April 2015
A. Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
Suatu alat penukar kalor khususnya berkaitan dengan
dua fluida yang mengalir dan dibatasi oleh dinding
solid. Kalor pertama-tama dipindahkan dari fluida
panas ke dinding secara konveksi, dan pada dinding
mengalir secara konduksi, serta dari dinding ke fluida
dingin secara konveksi lagi. Pengaruh radiasi
biasanya tercakup dalam koefisien perpindahan kalor
konveksi.
Dinding/Wall
Di

Fluida Panas
Fluida Dingin

Do

Fluida Panas
L
Gambar: Alat Penukar Kalor Pipa Ganda (double-pipe
heat exchanger)
Tahanan termal pada dinding, Rwall =

ln (Do /Di )
2kL

Tahanan termal sisi fluida dingin, Ri =


dimana: Ai = Di L
Tahanan termal sisi fluida panas, Ro =

1
h i Ai

1
h o Ao

dimana: Ao = Do L
Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Tahanan termal total, R = Ro + Rwall + Ri


1
h o Ao

ln (D o /D i )
2kL

1
h i Ai

Laju perpindahan kalor antara fluida panas dan dingin


adalah:
T
=
R

Q=

U A T = Ui Ai T = Uo Ao T (*)

Jadi: Ui Ai = Uo Ao, tetapi Ui Uo karena Ai Ao


Dari persamaan (*) diperoleh:
1
Ui Ai

1
Uo Ao

1
Uo

1
ho

1
Ui

Ai
h o Ao

=R=

1
h o Ao

A o ln (D o /D i )
2kL

A i ln (D o /D i )
2kL

ln (D o /D i )
2kL

1
h i Ai

Ao
h i Ai

1
hi

Jika ketebalan dinding dari pipa (tube) kecil dan


konduktivitas termal bahan dinding tinggi maka tahanan
termal dari pipa (tube) tersebut dapat diabaikan (R wall 0)
dan Ai Ao A, sehingga koefisien perpindahan kalor
menyeluruh dapat dicari dari persamaan berikut:
T
Q = R = U A T
T = R U A T
1=RUA
1
U

= R A = A ( ho Ao +
=

A
ho Ao

ln (D o /D i )
2kL

A ln (D o /D i )
2kL

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

1
h i Ai

A
h i Ai
2

1
U

1
ho

1
hi

B. Tabel 1: Nilai Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh (U)


pada Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jenis Alat Penukar Kalor


Air ke Bensin (gasoline) atau Minyak tanah (Kerosene)
Air ke Air
Air ke Minyak (oil)
Pemanas Air Pengisi (Feedwater Heaters)
Kondensor Uap (Stean Condenser)
Kondensor Alkohol (Didinginkan Air)
Kondensor Amoniak (Didinginkan Air)
Gas ke Gas
Uap ke Minyak Bahan Bakar Ringan
Uap ke Minyak Bahan Bakar Berat

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

U, W/m2.C
300-1000
850-1700
100-350
1000-8500
1000-6000
250-700
800-1400
10-40
200-400
50-200
3

11. Uap ke udara dalam pipa bersirip (uap dalam pipa)


12. Air ke udara dalam pipa bersirip (uap dalam pipa)
13. Kondensor Freon (Didinginkan Air)

30-300*
400-4000**
30-60*
400-850**
300-1000

Catatan:
* Didasarkan pada luasan permukaan sisi udara
** Didasarkan pada luasan permukaan sisi uap atau air.

C. Contoh Soal
Minyak panas didinginkan dalam sebuah alat penukar kalor
aliran berlawanan pipa ganda. Pipa-pipa dalam yang terbuat
dari tembaga mempunyai diameter 2 cm dengan ketebalan
yang

dapat

diabaikan.

Diameter

dalam

pipa

luar

(selongsong/shell) adalah 3 cm. Air mengalir dalam pipa


(tube) dengan laju aliran massa 0,5 kg/s, dan minyak
mengalir dalam selongsong (shell) pada laju sebesar 0,8
kg/s. Dengan mengambil temperatur rata-rata air dan
minyak masing-masing 45 C dan 80 C, hitunglah koefisien
perpindahan kalor menyeluruh dari alat penukar kalor
tersebut.
Asumsi:

Tahanan termal pipa (tube) dalam diabaikan


karena bahan tube sangat konduktif dan tebalnya
diabaikan.

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Keduanya, aliran air dan minyak berkembang

penuh.

Sifat-sifat minyak dan air adalah konstan.

Solusi:
Sifat-sifat air pada temperatur 45 C diperoleh dari Tabel
A-9 Sifat-sifat Air Jenuh:

Densitas, = 990,1 (kg/m3)

Konduktivitas termal, k = 0,637 (W/m.C)

Angka Prandtl, Pr = 3,91

Viskositas dinamik, = 0,596 x 10-3 (kg/m.s)

Dari data di atas, diperoleh:


Viskositas kinematik, = / = 0,596 x 10-3 / 990,1
= 0,602 x 10-6 (m2/s)
Sifat-sifat minyak pada temperatur 80 C diperoleh dari
Tabel A-13 Sifat-sifat Minyak:

Densitas, = 852,0 (kg/m3)

Konduktivitas termal, k = 0,138 (W/m.C)

Angka Prandtl, Pr = 499,3

Viskositas dinamik, = 0,03232 (kg/m.s)

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Dari data di atas, diperoleh:


Viskositas kinematik, = / = 0,03232 x 10-3 / 852,0
= 37,93 x 10-6 (m2/s)
Fluida Panas,
0,8 kg/s
Fluida Dingin,
0,5 kg/s

2 cm 3 cm

Gambar: Alat penukar kalor aliran berlawanan pipa ganda


Koefisien perpindahan kalor menyeluruh, U, untuk alat
penukar kalor di atas dapat diperoleh dari persamaan
berikut:
1
U

1
ho

1
hi

dimana:
ho = koefisien perpindahan kalor konveksi di luar tube
hi = koefisien perpindahan kalor konveksi di dalam tube
Diameter hidrolik, Dh, untuk pipa bulat adalah sama
dengan diameter dalam pipa tersebut, jadi: Dh = Di = 0,02
m. Kecepatan rata-rata (Vm) air dalam pipa (tube) dan
bilangan Reynolds (Re) dapat dicari dari persamaanpersamaan berikut:
Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Vm =
Re =

4xm
. . Di

Vm x D h

4 x 0,5
990,1 x 3,14 x 0,02 2

1,61 x 0,02
0,602 x 10 - 6

= 1,61 (m/s)

= 53.488

Re > 4000, jadi aliran adalah turbulen. Karena aliran


diasumsi berkembang penuh, angka Nusselt, Nu, dapat
dicari dari persamaan berikut:
Nu =

h x Dh
k

= 0,023 Re0,8 Pr0,4 = 0,023 (53.488)0,8 (3,91)0,4

= 240,5
Selanjutnya:
h=

k x Nu
Dh

0,637 x 240,5
0,02

= 7660 (W/m2.C)

Analisa di atas diulang untuk minyak (fluida panas):


Diameter hidrolik untuk annular space (bagian luar pipa
dalam selongsong) adalah:
Dh = Do Di = 0,03 0,02 = 0,01 (m)
Kecepatan rata-rata (Vm) minyak dalam selongsong
(shell) dan bilangan Reynolds (Re) dapat dicari dari
persamaan-persamaan berikut:
Vm =

4xm
2

. . (D o D i )

4 x 0,8
852 x 3,14 x (0,032 0,02 2 )

= 2,39 (m/s)
Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Re =

Vm x D h

2,39 x 0,01
37,93 x 10 - 6

= 630

Re ternyata lebih kecil dari 4000, berarti alirannya adalah


laminar. Karena aliran diasumsi berkembang penuh,
angka Nusselt, Nu, dapat dicari dari Tabel 2, sesuai
dengan rasio Di/Do. Untuk alat penukar kalor ini,
Di/Do = 0,02/0,03 = 0,667.

Tabel 2: Angka Nusselt untuk Aliran Laminar


Berkembang Penuh dalam suatu Circular
Annulus (Pipa Ganda) dimana satu permukaan
diisolasi dan permukaan lainnya isothermal.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Di/Do
0,00
0,05
0,10
0,25
0,50
1,00

Nui
17,46
11,56
7,37
5,74
4,86

Nuo
3,66
4,06
4,11
4,23
4,43
4,86

Dari Tabel 2 untuk Di/Do = 0,667 dengan interpolasi


diperoleh:

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Nui = 5,74 +
Jadi: ho =

(0,667 0,5)(4,86 5,74)


(1 0,5)

k x Nu i
Dh

0,138 x 5,45
0,01

= 5,45

= 75,2 (W/m2.C)

Jadi koefisien perpindahan kalor menyeluruh, dapat


dicari dari persamaan berikut:
1
U

1
ho

1
hi

1
75,2

1
7660

= 0,013428421

U = 74,5 (W/m2.C)

Materi Perpindahan Kalor Lanjut

Anda mungkin juga menyukai