Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber penerimaan terbesar bangsa Indonesia adalah berasal dari pajak. Pajak
selalu mempengaruhi jalannya pembangunan karena pajak menjadi sumber dana yang
dapat diandalkan oleh pemerintah. Jenis-jenis pajak yang dipotong dan dipungut di
Indonesia antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPn BM), dan masih ada jenis-jenis pajak daerah
serta retribusi daerah. Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan penerimaan di
sektor perpajakan yaitu dengan sosialisasi tentang peraturan perpajakan dan
pembaharuan UU di bidang perpajakan. Berdasarkan UU nomor 17 tahun 2008, pajak
penghasilan terdiri dari:
- PPh pasal 21: Tentang pembayaran pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh oleh (Wajib Pajak) WP orang pribadi di dalam negri sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.
- PPh pasal 22: Tentang pembayaran pajak penghasilan yang dipungut
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di
bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lainnya.
- PPh pasal 23: Pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh WP dalam negri dan BUT yang berasal dari modal dan
penyelenggara jasa.

- PPh pasal 24: Pajak yang terutang / dibayarkan WP dalam negri di luar negri
atas penghasilan yang diterima / diperoleh dari luar negri yang dapat
dikreditkan.
- PPh pasal 25: Pajak yang menghitung besarnya angsuran pajak yang harus
dibayar sendiri oleh WP untuk setiap bulan.
- PPh pasal 26: Tentang pemotongan atas penghasilan yang bersumber dari
Indonesia yang diterima oleh WP luar negri selain BUT.

Walaupun UU perpajakan sering mengalami perubahan dan telah ditetapkan,


namun pelaksanaanya belum sesuai dengan UU yang berlaku. Masih banyak
hambatan yang harus dihadapi baik petugas pajak maupun WP sendiri. Peran serta
masyarakat yang menjadi WP diharapkan dapat membantu meningkatkan penerimaan
di sektor pajak. Peran ini antara lain, dapat dilakukan dengan bertanya apabila belum
memahami tentang aturan yang berlaku, menghitung, membayar, dan melaporkan
pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
Sebagaimana disebutkan di atas, salah satu jenis PPh yang dikenakan yaitu PPh
pasal 21. PPh pasal 21 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang
diterima oleh pegawai tetap atau tidak tetap.
Status PTKP sangat penting dalam menentukan besarnya tarif pajak yang akan
dikenakan. Karena PTKP sangat merupakan pengurang penghasilan yang akan
dikenakan pajak. Apabila terjadi kesalahan dalam pengakuan status PTKP tersebut

atau terjadi kesalahan perhitungan dalam pemotongan pajak dari penghasilan, dapat
merugikan Wajib Pajak itu sendiri maupun instansi atau perusahaan selaku pemotong
pajak dalam perhitungan pajaknya.
Dari latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian
ini bagaimanakah perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap pegawai
tetap PT.X ?
1.2 Tujuan dan Kegunaan Laporan
1.2.1

Tujuan Laporan
Tujuan dari penyusunan Laporan Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) ini adalah

untuk mengetahui penerapan perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap


pegawai tetap PT.X.
1.2.2

Kegunaan Laporan
Kegunaan penyusunan Laporan KPM ini dapat dibagi menjadi dua, sebagai

berikut.
1) Kegunaan teoritis
Penelitian ini merupakan aplikasi ilmu dan teori teori yang diperoleh di
bangku kuliah. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung teoritis atau
menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang perpajakan yang nantinya dapat
dipergunakan sebagai pedoman pendukung dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
2) Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan


referensi bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dunia kerja khususnya dalam
bidang perpajakan. Bagi pegawai Kantor Konsultan Pajak Ketut Tarik dapat
digunakan sebagai tambahan informasi tentang penerapan perencanaan pajak.
1.3 Metode Penelitian
1.3.1

Lokasi KPM
Lokasi pelaksanaan KPM bertempat di Kantor Konsultan Pajak Cv.Tarik

Consulting yang beralamat di Jl. Letda Tantular No. 51A Renon Denpasar. Pemilihan
lokasi KPM didasarkan atas pertimbangan peneliti untuk dapat menyalurkan
kemampuannya dalam bidang perpajakan di lapangan, sehingga instansi yang dipilih
adalah Kantor Konsultan Pajak.
1.3.2 Waktu KPM
KPM ini dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan yaitu sejak tanggal 9
Maret 2015 sampai dengan 9 Mei 2015. Hari kerja adalah hari Senin sampai dengan
hari Jumat. Jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat dari pkl. 08.30 17.00 WITA.
1.3.3 Objek KPM
Objek penelitian dalam laporan ini adalah daftar gaji karyawan PT.X Tahun
2015 yang merupakan salah satu klien dari Kantor Konsultan Pajak Ketut Tarik.
1.3.4

Jenis data dan sumber data

1) Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut.
(1) Data kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang tidak berupa angka-angka
tetapi merupakan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti yaitu prosedur penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh
Kantor Konsultan Pajak Ketut Tarik.

(2) Data kuantitatif


Data Kuantitatif merupakan data berbentuk angka yang dapat
dihitung. Data kuantitatif dalam laporan ini berupa Daftar gaji karyawan
PT.X Tahun 2014.

2) Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari pengumpulan data dan pengolahan data berupa laporan laba/rugi fiskal dan
laporan perhitungan pajak.
1.3.5 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu


pengumpulan data dengan jalan

mencatat dan mempelajari yang berhubungan

dengan permasalahan penelitian.

1.3.6 Teknik analisis data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah teknik
deskriptif kuantitatif yaitu analisis data dengan cara menggambarkan dan
menganalisis data dengan menggunakan perhitungan angka-angka. Teknik deskriptif
kuantitatif digunakan untuk mengetahui apakah pajak yang dibayarkan sudah
dihitung dengan benar.

1.4 Sistematika Penyajian


Penulisan laporan ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara
sistematis sehingga antara satu bab dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang
sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam laporan ini adalah sebagai berikut.
Bab I

Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah serta yang menjadi
pokok permasalahan yang diteliti. Disamping itu ditentukan pula tujuan
dan kegunaan penelitian, metode penelitian serta menguraikan sistematika
penyajian yang digunakan untuk membahas masalah yang diungkapkan.

Bab II

Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan mengenai teori-teori atau konsep-konsep yang
relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan masalah yang
ada.

Bab III

Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Kantor Konsultan
Pajak Ketut Tarik, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan selama
mengikuti KPM, dan hasil dari perhitungan pajak penghasilan (PPh) Pasal
21 terhadap pegawai tetap PT.X Tahun 2014.

Bab IV

Penutup
Bab ini menguraikan mengenai simpulan akhir dari pembahasan yang
menjadi jawaban dari permasalahan dan saran-saran sebagai bahan
pertimbangan pihak manajemen Kantor Konsultan Pajak Ketut Tarik dan
PT. X.

Anda mungkin juga menyukai