Anda di halaman 1dari 3

02 April 2014 | 18:25 wib

Kebutuhan Rumah Sederhana di Semarang Cukup Tinggi

SEMARANG, suaramerdeka.com - Kebutuhan rumah sederhana masih cukup


tinggi. Sayangnya, para pengembang lebih suka membangun hunian dengan
segmen masyarakat menengah ke atas.
Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang, Agus Riyanto
menuturkan, tercatat rumah sederhana di Semarang hanya sekitar 27 ribu.
Sementara kebutuhan rumah sederhana masih besar mengingat banyak
masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang membutuhkan hunian.
"Jumlah yang ada saat ini masih belum cukup. Mengingat banyak pengembang
yang memilih membangun permukiman untuk menengah ke atas," katanya saat
di Crowne Plaza Semarang, belum lama ini.
Hingga saat ini pihaknya terus mendorong agar pengembang berupaya
meningkatkan pembangunan untuk rumah sederhana. Terutama untuk PNS, Polri,
dan TNI yang harganya juga harus disesuaikan. Selama ini Pemkot Semarang
berupaya mempermudah pengembang membangun perumahan melalui proses
perizinan yang relatif lebih mudah.
Ia juga menghimbau kepada pengembang untuk mengembangkan perumahan
sederhana di lahan yang selama ini belum banyak dilirik. Seperti di daerah
Penggaron dan Mijen. Sedang untuk daerah penyangga seperti Kabupaten
Semarang, Demak dan Kendal ia menilai pembangunan perumahan di lokasi
tersebut saat ini banyak dilirik masyarakat.
Anggota DPD REI Jateng bidang promosi, humas, dan publikasi, Juremi
mengatakan, kebutuhan rumah sederhana di Jateng masih sekitar 11 ribu unit
dan baru terpenuhi sekitar tiga persen saja. Menurut dia, para pengembang
terkendala pada harga dasar lahan. Apabila pemerintah kabupaten atau kota
dapat menyediakan sarana dan prasarana maka pengembang dapat menekan
harga jual.
"Pengembang tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah sederhan untuk tipe 36
meter persegi karena terbentur ketersediaan lahan dan mahalnya lahan,"
ungkapnya.
Sebenarnya, kata dia, permintaan rumah sederhan masih cukup tinggi lantaran
peminatnya juga makin banyak. Masyarakat terutama kalangan menengah ke
bawah membutuhkan rumah sederhana untuk tempat tinggal.
( Fista Novianti / CN31 / SMNetwork )

KRITIK:
Menurut kami seharusnya pemerintah kabupaten dan kota Semarang
meringankan biaya lahan atau menekan biaya dengan menyediakan sarana atau
prasarana mengingat kebutuhan perumahan masyarakat menengah ke bawah
cukup tinggi. Apalagi hanya tiga persen saja atau sekitar 11 ribu unit yang baru

terpenuhi, jadi masih 97 persen lagi yang belum terpenuhi. Pengembang juga
harus lebih memikirkan untuk membangun perumahan sederhana, jadi dapat
memenuhi kebutuhan pasar perumahan menengah ke bawah.

TUGAS PERUMAHAN
ARTIKEL
KEBUTUHAN RUMAH SEDERHANA DI SEMARANG CUKUP
TINGGI

DOSEN PEMBIMBING

: Ir Bambang Adji Murtomo MSA.


Nama Kelompok :

1.
2.
3.
4.

ARON.M.DAVINCHY
21020110120077
RYNGGA DEDY ANDYKA 21020111120013
AMANATUL MIFTACHIYAH
21020111120014
LUCKYTTA PANGESTY
21020111120015

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014

Anda mungkin juga menyukai