Anda di halaman 1dari 49

FUNDAMENTAL

NUTRITION
KARDIOVASKULAR
Oleh : Kelompok 5

Anggota kelompok :

Siti Sholihah 131411131013


Venni Hariani 131411131034
Ryna Istighfarin A. 131411131049
Putri Mei Sundari 131411131067
Elyta Zuliyanti 131411131085
Tessa Widya Kosati 131411131103
Citra Intan Trisnalia 131411133017
Maratul Hasanah 131411133035

Nutrisi

Definisi Nutrisi

Nutrisi merupakan salah satu


kebutuhan vital untuk proses dan
fungsi tubuh pada semua makhluk
hidup. Definisi nutrisi menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala


sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang
terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan


penting (Nuwer, 2008).

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh


untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000)

3.
2.
1.

Definisi nutrisi menurut beberapa ahli

Fungsi nutrisi
sebagai proses
pengambilan zatzat makanan yang
penting

sebagai subtansi
organik yang
dibutuhkan
organisme untuk
bergerak normal

sebagai asupan
makanan yang
sehat bagi tubuh

Jenis jenis nutrisi


Karbo
hidrat

Air

Jenis

Protein

nutrisi

Mineral

Lemak

Karbohidrat

klasifikasi
karbohidrat
menurut
sakarida :
Monosakarida,
Disakarida,
Polisakarida

Metabolisme karbohidrat terdiri


dari 3 proses utama :
Katabolisme, Anabolisme,
Glukoneogenesis

Protein

1.
2.
3.

Protein disusun atas unsure karbon


(C ), hydrogen (H), oksigen dan
kadang-kadang ada unsure phosphor
(P) dan sulfur (S). Pembentuk protein
Fungsi protein :
Protein transport
Protein kontraktil
Protein pelindung

Berdasarkan sumbernya, protein ada dua


macam yaitu

Protein hewani dan Protein nabati


nilai protein berbagai bahan makanan (gram/100gram):
Bahan makanan
Kacang kedelai
Kacang merah
Kacang tanah
terkelupas
Kacang hijau
Mente
Tempe

Nilai protein
34.9
29.1
25.3

Tahu
Daging sapi
Ayam
Telur bebek
Telur ayam
Udang segar
Ikan segar
Tepung susu skim
Tepung susu

7.8
18.8
18.2
13.1
12.0
21.0
16.0
35.6
24.6

22.2
21.2
18.3

Bahan makanan
Keju
Kerupuk udang
Jagung kuning
pipil
Roti putih
Mie kering
Beras setengah
giling
Kentang
Gaplek
Ketela pohon
Daun singkong
Bayam
Kangkung
Wortel
Tomat masak
Mangga

Nilai protein
22.8
17.2
9.2
8.0
7.9
7.6
2.0
1.5
1.2
6.8
3.5
3.0
1.2
1.0
0.4

Lemak (Lipid)

Lemak (lipid) merupakan nutrien padat yang paling


berkalori dan menyediakan 9 kkal/gram. Lipid
dasar tersusun dari trigliserida dan asam lemak.
Kebanyakan lemak hewani memiliki proporsi asam
lemak jenuh yang tinggi, sedangkan lemak sayuran
memiliki jumlah yang tinggi akan asam lemak tak
jenuh dan tak jenuh majemuk.

Fungsi dari lemak (lipid) antara lain:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sebagai penghasil energi


Sebagai pembangun/pembentuk
struktur tubuh
Sebagai penghemat protein
Sebagai penghasil lemak esensial
Sebagai pembawa vitamin yang larut
dalam lemak (lipofilik)
Berfungsi untuk melumasi persendian

Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal
sebagian enzim, dan sangat penting dalam
pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak,
cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian
besar mineral.
Tiga fungsi mineral :
1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium,
magnesium, fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan
mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na,
Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3. Bahan dasar enzim dan protein.

Air

Merupakan media transpor nutrisi dan sangat


penting dalam kehidupan sel-sel tubuh.
Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk kedalam
tubuh kita melalui minum,sedangkan cairan
digestif yang diproduksi oleh berbagai organ
saluran pencernaan sekitar 8-9 liter, sehingga
10-11 liter cairan beredar dalam tubuh.
Namun demikian, dari 10-11 liter cairan yang
masuk, hanya 50-200 ml yang dikeluarkan
melalui feses, selebihnya direarbsorsi.
Absorbsi air terjadi pada usus halus, dan
usus besar dan terjadi melalui difusi.

Manajemen Lipid
Gambar contoh lipid

Definisi

Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon


dan hidrogen yang tidak larut dalam air
(hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik.
Komponen lipid utama yang dapat dijumpai
dalam plasma yaitu kolesterol, trigliserida,
fosfolipid, dan asam lemak . Kolesterol,
trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas
berasal eksogen dari makanan dan endogen dari
sintesis lemak.
Lipid tidak larut dalam plasma tetapi terikat pada
protein sebagai mekanisme transpor dalam
serum. Peningkatan kolesterol LDL dihubungkan
dengan meningkatnya risiko terhadap koronaria,
sementara kadar kolesterol HDL yang tinggi
tampaknya berperan sebagai faktor pelindung

Kolesterol

Kolesterol berasal dari makanan dan


sintesis endogen di dalam tubuh.
Sumber kolesterol dalam makanan
seperti kuning telur, susu, daging,
lemak (gajih), dan sebaginya terutama
dalam keadaan ester.
Kira-kira 70% kolesterol yang
diesterifikasi (dikombinasikan dengan
asam lemak), serta 30% dalam bentuk
bebas.

Kolesterol - LDL

Low Density Lipoprotein (LDL) adalah lipoprotein utama


pengangkut kolesterol dalam darah yang terlibat dalam
proses terjadinya PJK. Semakin tinggi kadar kolesterol-LDL
dalam darah menjadi pertanda semakin tingginya risiko PJK,
karena itu kolesterol-LDL biasa juga disebut 'kolesterol
jahat'.
Penurunan kolesterol-LDL pada individu yang mempunyai
penyakit jantung, atau yang mempunyai risiko PJK, dapat
memperlambat perkembangan aterosklerosis , mengurangi
kejadian infark miokard dan mengurangi mortalitas.
NCEP telah menganjurkan klinisi untuk menggunakan kadar
kolesterol-LDL dalam membuat keputusan terapi, kapan
memulai terapi dengan diet dan atau mempertimbangkan
penggunaan obat.

Kolesterol - HDL

High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein


yang bersifat menurunkan faktor risiko pembentukan
aterosklerosis. Kolesterol-HDL beredar dalam darah dan
kembali ke hepar mengalami katabolisme membentuk
empedu serta dieleiminasi melalui usus besar.

Manfaat pemeriksaan HDL dalam menentukan risiko PJK


prematur juga sudah diketahui sebelum tahun 1990-an.
Berdasarkan Framinghan Heart Study penurunan HDL
sebesar 1 % berarti peningkatan risiko PJK sebesar 3 - 4
%. Selain itu, studi angiografik pada awal dekade ini
juga menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa
peningkatan nilai HDL ada hubungannya dengan
pengurangan kecepatan perkembangan lesi
aterosklerosis dan regresi lesi.

Sedangkan menurut PERKENI (Perkumpulan


Endokrinologi Indonesia) tahun 2004, kadar lipid
serum yang dianggap optimal dan yang
abnormal dapat dilihat pada tabel berikut :
Kolesterol total (mg/dl)
200 atau kurang
200 239
240 atau lebih
Kolesterol LDL (mg/dl)

Yang diinginkan
Batas tinggi
Tinggi

100 atau kurang

Optimal

100 129
160 189
190 atau lebih
Kolesterol HDL (mg/dl)
40 atau kurang
60 atau lebih

Mendekati optimal
Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah (kurang baik)
Tinggi (baik)

Trigliserida

Trigliserida merupakan asam lemak yang dibentuk dari


esterifikasi tiga molekul asam lemak menjadi satu molekul
gliserol.
Trigliserida bersirkulasi dalam darah bersama-sama
dengan VLDL (Very Low Densitiy Lipoprotein) yang bersifat
aterogenik. Trigliserida serum juga berhubungan positif
dengan risiko PJK.
Menurut Reckless (1994) pada diabetes, hipertrigliserida
pada kenyataannya potensial menjadi aterogenik tanpa
perlu disertai oleh hiperkolesterolemia yang berat. Karena
itu, pada orang yang mangalami peningkatan trigliserida
harus diperiksa bagi tingginya kolesterol-LDL, turunnya
kolesterol-HDL, hiperglikemia, obesitas, dan
penyalahgunaan alkohol serta harus dilakukan tindakan
pencegahan yang tepat.

1.
2.
3.
4.

Berbagai pedoman telah dibuat untuk menilai


hasil tes lipid darah. Oleh The National
Cholesterol Education Program, Adult Treatment
Panel III 2001 menetapkan klasifikasi trigliserida,
yang merupakan pedoman untuk interpretasi
klinik hasil tes lipid darah sebagai berikut :
Kurang dari 150 mg/dl, dikategorikan level
trigliserida normal
Antara 150 - 199 mg/dl, dikategorikan level
trigliserida garis batas level trigliserida tinggi
Antara 200 - 499 mg/dl, dikategorikan level
trigliserida tinggi.
Lebih besar atau sama dengan 500 mg/dl,
diketegorikan level trigliserida sangat tinggi.

Tabel 2.3: kadar trigliserida optimal dan abnormal

Trigliserida
(mg/dl)
150 atau kurang

Normal

150 199

Batas tinggi

200 499

Batas tinggi

500 atau lebih

Sangat tinggi

Fosfolipid

Fosfolipid, lesitin, sfingomielin, dan sefalin


merupakan komponen utama pada
membrane sel dan juga bekerja dalam
larutan untuk mengubah tegangan
permukaan cairan (misal aktifitas surfaktan
cairan di paru). Fosfolipid dalam darah
berasal dari hati dan usus, serta dalam
jumlah kecil sintesis di berbagai jaringan.
Fosfolipid dalam darah dapat ikut serta
dalam metabolisme sel dan juga dalam
koagulasi darah.

Tingkat Kadar Lemak (Lipid Level)

Penetapan lipid biasanya dilakukan dengan serum, tetapi


dapat juga menggunakan plasma EDTA atau plasma
heparin. Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah
kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol
LDL. Pengukuran lipid dapat dilakukan dengan metode
kimiawi kolorimetrik.
Pengukuran kolesterol total dapat menggunakan enzim
kolesterol oksidase. Trigliserida diukur melalui pengeluaran
asam lemak secara hidrolisis diikuti oleh kuantifikasi gliserol
yang dibebaskan.
Pengukuran kolesterol HDL menggunakan pengendapan
semua lipoprotein selain HDL, kemudian kolesterol HDL
yang tersisa dalam larutan diukur. Sedangkan kolesterol LDL
diukur dari pengukuran trigliserida, kolesterol total, dan
kolesterol HDL dengan pendekatan Friedewald sebagai
berikut :
Kolesterol LDL = Kolesterol total kolesterol HDL

Masalah Klinis

Peningkatan kadar lemak darah dapat


menimbulkan risiko penyakit arteri koronaria atau
penyakit kardiovaskuler.
Peningkatan kadar kolesterol dapat dijumpai
pada : infak miokardial (MCI) akut, aterosklerosis,
hiperkolesterolemia keluarga,
hiperlipoproteinemia tipe II, III dan V, diet tinggi
kolesterol (lemak hewani). Selain itu juga dijumpai
pada : hipotiroidisme, obstruksi bilier, sirosis
bilier, miksedema, hepatitis infeksiosa, DM yang
tidak terkontrol, sindrom nefrotik, pankreatektomi,
kehamilan trimester III, periode stress berat.

Pengaruh obat : aspirin, kostikosteroid, steroid


(agens anabolic dan androgen), kontrasepsi oral,
epinefrin dan norepinefrin, bromide, fenotiazin
(klorpromazin [Thorazine], trifluoperazin
[Stelazine]), Vitamin A dan D, sulfonamide,
fenitoin (Dilantin).
Peningkatan lemak darah umumnya dipengaruhi
oleh faktor makanan. Kolesterol dalam makanan
meningkatkan kandungan kolesterol LDL,
demikian juga asupan asam lemak jenuh melalui
makanan; konsumsi asam lemak tak jenuh
mungkin menurunkan kolesterol total. Alkohol
meningkatkan konsentrasi trigliserida, terutama
mempengaruhi VLDL dan kadang-kadang
kilomikron.

Meningkatnya kadar kolesterol darah akan


memperburuk profil lipid darah seseorang dan
dapat meningkatkan faktor risiko munculnya
penyakit jantung. Individu yang banyak
mengonsumsi gandum utuh, buah, sayur,
kacang kacangan, dan biji-bijian seperti yang
dilakukan oleh secara vegetarian akan memiliki
kemungkinan profil lipid darah yang lebih baik.
Asam lemak jenuh dalam diet seorang
vegetarian juga cenderung lebih rendah.
Sangatlah penting untuk membatasi asupan
lemak jenuh. Sebab semakin banyak kita
mengonsumsi lemak jenuh, maka kadar
kolesterol dalam darah praktis akan meningkat.

Penyakit Jantung
Koroner
Contoh gambar pjk

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada


pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di
jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan
penyumbatan pada pembuluh darah tersebut.
Hal itu terjadi karena adanya atheroma atau
atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah),
sehingga suplai darah ke otot jantung menjadi
berkurang (Maulana, 2008).
Manifestasi klinik dari penyakit jantung koroner
adalah: Tanpa gejala, Angina pectoris, Infark
miokard akut, Aritmia, Payah jantung, Kematian
mendadak (Soeharto, 2004).

Penyebab Jantung Koroner

Proses atherosclerosis :
Terbentuknya plak di dalam arteri
pembuluh darah jantung. Plak terdiri
atas kolesterol yang berlebihan,
kalsium dan bahan lain di dalam
pembuluh darah yang lama kelamaan
menumpuk di dalam dinding pembuluh
darah jantung (arteri koronaria).

Proses trombosis :
Timbunan lemak dalam pembuluh darah
bukan hanya berisi lemak, namun juga
jaringan bekas luka akibat adanya
kolesterol. Ini akan membentuk fibrous
cap (tutup fibrosa) diatas timbunan yang
lebih keras daripada dinding pembuluh
darah itu sendiri. Akibatnya, timbul
bekuan darah yang lebih besar yang bisa
menyumbat pembuluh darah sehingga
darah tidak bisa mencapai otot jantung
dan mengakibatkan kematian pada
sebagian otot jantung (Maulana,2008).

Gejala penyakit jantung koroner

1.
2.
3.

Tiga cara mengenali nyeri dada karena penyakit


jantung koroner adalah:
Rasa nyeri yang tidak bertambah parah saat
menarik napas
Biasanya terasa di tengah dada, bisa menyebar
kesisi kiri, kedua lengan, atau ke leher dan rahang
Dada terasa seperti sesak, terbakar, tertusuktusuk, atau tertekan (Maulana,2008).
Gejala lain: Nafas pendek, Berkeringat dingin,
Terasa kelemahan yang menyeluruh atau
kelelahan (Soeharto, 2004)

Gaya hidup dan Faktor resiko Penyakit


Jantung Koroner
Gaya hidup yang
berpengaruh
terhadap kejadian
PJK antara lain:
1. Aktifitas fisik
2. Merokok
3. Konsumsi alkohol

1.
2.

Faktor resiko adalah


keadaan-keadaan
yang berkaitan
dengan
meningkatnya
kemungkinan
terkena penyakit
(Laker, 2006) :
Keturunan
Jenis kelamin dan
Usia

Dasar Terapi Diet


1.

2.

.
.
.

Tujuan : Memperbaiki gangguan metabolisme


menjadi senormal mungkin sehingga dapat
merasakan hidup nyaman.
Syarat terapi diet : Makanan yang diberikan
secara seimbang merupakan dasar pengontrolan
metabolisme yang baik.
Sebagai pedoman penyusunan diet penderita
Jantung Koroner adalah:
Energi sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai
berat badan normal
Karbohidrat antara 50-60% dari total kalori
Protein antara 15-20% untuk mengganti jaringan
yang rusak

Dasar terapi diet

Lemak antara 20-25% dari total kalori , jenis


lemak yang diberikan adalah lemak tidak
jenuh
Kolesterol rendah, terutama jika disertai
dengan dislipidemia
Rendah garam, 2-3 gram/hari jika disertai
hipertensi atai odema
Serat cukup untuk menghindari kostipasi
Vitamin dan mineral yang cukup
Makanan tidak merangsang, tidak
menimbulkan gas dan mudah dicerna

Kolesterol
Kolesterol adalah lemak yang sebagian besar
dibentuk oleh tubuh sendiri terutama di dalam
hati.
Fungsi kolesterol adalah sebagai bahan
pembentuk berbagai jenis hormonsteroid
antara lain hormon estrogen, progesteron,
dan androgen, Juga merupakan provitamin D
yang terdapat di jaringan bawah kulit.

Kadar Kolesterol total


Kolesterol total sebenarnya merupakan
susunan dari banyak zat, termasuk
trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL.
kategori kadar kolestrol total:

Kategori

Batas ambang

Normal

< 200 mg/dl

Batas tinggi

200-239 mg/dl

Tinggi

>240 mg/dl

Trigliserida

Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak


yang diserap oleh usus setelah mengalami
hidrolisis.
Kategori kadar trigliserida:

kategori

Batas ambang

Normal

< 150 mg/dl

Batas tinggi

151-199 mg/dl

Tinggi

200-499 mg/dl

Amat tinggi

> 500 mg/dl

HIPERTENSI

Hipertensi

Hipertensi adalah
peningkatan tekanan
darah sistolik dan
diastolik yang
menetap. Pada waktu
membaca tekanan
darah bagian atas
adalah tekanan darah
sistolik, sedangkan
bagian bawah adalah
tekanan diastolik.

Secara sederhana
seseorang disebut
hipertensi apabila
tekanan darah
sistolik di atas 140
mmHg dan tekanan
diastolik lebih besar
dari 90 mmHg.
Tekanan darah yang
ideal adalah 120/80
mmHg.

Nutrisi untuk orang


Hipertensi
Pola hidup sehat yang dilakukan yakni
dengan diet hipertensi. Diet hipertensi ini
mencakup beberapa hal, antara lain (Lili,
2007) :
Mengurangi asupan garam
Mengurangi kadar lemak dalam tubuh
sehingga didapat berat badan yang sehat
Mempertahankan agar tetap berada pada
berat badan yang sehat

Berikut contoh sajian makanan menurut pola


DASH yang diadaptasi dari National Institute
of Health, The DASH diet, 2001.
Jenis makanan

Jumlah sajian

Contoh sajian

Padi-padian, umbiumbian, dan


tepung-tepungan

7-8x per hari

90 gram sereal
yang dimasak
30 gram sereal
siap saji
1 lembar roti
gandum
100 gram nasi

Buah-buahan dan
sayuran

8-10x per hari

180 ml jus buah


murni
1 buah apel atau
pisang berukuran
sedang (75 gram)
12 buah anggur
100 gram pepaya
100 gram sayuran
yang dimasak

Jenis makanan

Jumlah sajian

Contoh sajian

Susu dan produk susu

2 atau 3x per hari

200 ml susu
rendah/tanpa lemak
atau 250 gram yogurt
45 gram keju rendah
lemak/tanpa lemak
500 gram keju
cottage rendah/tanpa
lemak
200 ml susu kedelai

Daging sapi, ayam,


dan ikan

2 atau kurang

60 90 gram daging
ayam dimasak tanpa
kulit atau hidangan
laut atau daging sapi
tanpa lemak

Sayur kacangkacangan, dan bijibijian

4 atau 5 sajian
seminggu

100 gram rebusan


sayur kacangkacangan seperti:
Buncis atau kacang
panjang
30 gram biji-bijian
seperti kacang hijau
20 gram kacangkacangan.

Langkah -Langkah Asuhan Gizi


pada Hipertensi
Langkah pertama dalam proses asuhan gizi
adalah pengkajian gizi meliputi pengumpulan
data:
1. Riwayat makanan/gizi
2. Data biokimia, pemeriksaan penunjang dan
berbagai prosedur pemeriksaan.
3. Pengukuran antropometri.
4. Hasil pemeriksaan fisik yang berkaitan
dengan gizi.
5. Riwayat personal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai