Anda di halaman 1dari 4

Analisis Konsep pada Materi Listrik Dinamis

SMA Kelas X Semester 2


Untuk memenuhi tugas
Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran I

Disusun Oleh Kelompok 6


Nama:
1. Engkun Permata Sari
2. Grestisia Gelara
3. Karina Eka Putri
4. Rahma Tri Kusuma

Dosen Pengasuh: Drs. Abidin Pasaribu, M.M.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
A. Pendahuluan
Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong
guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Teknikteknik semacam ini telah dikembangkan oleh Klausmeier, Ghatala, dan Frayer (1974),

dan oleh Markle dan Tiemann (1970), dan oleh beberapa orang lainnya. Walaupun
prosedur-prosedur itu mempunyai beberapa perbedaan, beberapa langkah dimiliki oleh
semua prosedur itu.
Untuk melakukan analisis konsep, guru hendaknya memperhatikan hal-hal
dibawah ini;
a. Nama Konsep
Orang dapat membentuk konsep-konsep tanpa memberi nama pada konsep-konsep
itu, terutama pada tingkat konkret dan tingkat identitas. Anak-anak yang masih kecil
menyusun kata-kata mereka sendiri untuk menyajikan konsep-konsep yang mereka
bentuk. Tetapi, sesudah mereka masuk sekolah, mereka diberi pelajaran tentang
nama-nama konsep yang telah diterima secara luas. Dengan menyetujui nama untuk
suatu konsep orang dapat berkomunikasi tentang konsep itu.
b. Atribut-atribut Kritis dan Atribut-atribut Variabel dari Konsep
Atribut-atribut kritis dari suatu konsep adalah ciri-ciri konsep yang perlu untuk
membedakan contoh-contoh dan noncontoh-noncontoh, dan untuk menentukan
apakah suatu objek baru merupakan suatu contoh dari konsep. Walaupun semua
atribut-atribut dari suatu konsep tidak diajarkan pada setiap tingkat pencapaian, guru
hendaknya menyadari hal ini untuk memastikan, bahwa contoh-contoh dan
noncontoh-noncontoh selalu dibedakan. Atribut-atribut variabel konsep ialah ciri-ciri
yang mungkin berbeda diantara contoh-contoh tanpa mempengaruhi inklusi dalam
kategori konsep itu. Guru dapat mengubah-ubah atribut-atribut ini dalam contohcontoh yang digunakan dalam mengajar.
c. Definisi Konsep
Walaupun para siswa tidak diharapkan untuk belajar definisi formal dari suatu
konsep, analisis konsep harus memasukkan definisi, sekalipun anak-anak pada
tingkat konkret dan tingkat identitas pada umumnya tidak diharapkan untuk dapat
mendefinisikan konsep. Pada tingkat klasifikatori siswa mungkin dapat menyebutkan
sebagian dari atribut-atribut, tetapi tidak semuanya, dan pada umumnya hanya yang
mencolok (predominant). Pada tingkat formal siswa dapat belajar konsep melalui
definisi yang diberikan. Kemampuan untuk menyatakan suatu definisi dari suatu
konsep dapat digunakan sebagai suatu kriteria bahwa siswa telah belajar konsep itu.
d. Contoh-contoh dan Noncontoh-noncontoh dari Konsep
Dengan membuat daftar dari atribut-atribut dari suatu konsep, pengembangan
konsep-konsep dan nonkonsep-nonkonsep dapat diperlancar. Klausmeier, Rosmiller,
dan Sally (dalam Rosser, 1985) menyarankan agar paling sedikit harus
dikembangkan satu himpunan rasional tentang contoh-contoh.
e. Hubungan Konsep dengan Konsep-konsep Lain
Hubungan konsep dengan konsep-konsep lain: superordinat, koordinat, dan
subordinat. Untuk sebagian besar konsep-konsep, kita dapat mengembangkan suatu
hierarki dari konsep-konsep yang berhubungan yang memperlihatkan bagaimana
suatu konsep terkait pada konsep-konsep yang lain. Pembentukan suatu hierarki
dapat menolong dalam mengajar. Jika siswa telah mencapai suatu konsep
superordinat; pelajaran dapat terdiri atas penambahan atribut-atribut kriteria bagi
konsep yang akan dipelajari. Definisi 2 dalam analisis konsep merupakan suatu
contoh dari prosedur ini; dianggap bahwa siswa telah mengetahui definisi polygon.

B. Analisis Konsep pada Materi Listrik Dinamis


Topik
Jenjang

: Listrik Dinamis
: SMA
1

Kelas/Semester
No

: X/Dua
Konsep

Label
1.

Hukum
Ohm

2.

Arus
listrik

3.

Beda
Potensial

4.

Daya
Listrik

4.

Hukum
Kirchoff

Jenis

Atribut
Defenisi

Kritis

Variabel

Abstrak Besar kuat arus


listrik dalam suatu
penghantar
berbanding
langsung dengan
beda potensial (V)
antara ujung-ujung
penghantar asalkan
suhu penghantar
tetap.
Abstrak aliran muatan listrik
atau muatan listrik
yang mengalir tiap
satuan waktu
Abstrak banyaknya energi
untuk
memindahkan
muatan listrik dari
satu titik ke titik
lain

Kuat
arus,
beda
potensi
an,
pengha
ntar

Kuatnya
arus,
besarnya
tegangan

Muata
n,
waktu

Abstrak banyaknya energi


tiap satuan waktu
dimana pekerjaan
sedang berlangsung
atau kerja yang
dilakukan persatuan
waktu
konkrit suatu peraturan atau
hukum
yang
mengatur tentang
jalanya arus dan
jumlah
tegangan
dalam
suatu
rangkaian
arus
listrik
yang
mempunyai lebih
dari satu sumber
gaya gerak listrik
yang
berbeda
kekuatannya.

Energi,
waktu

Banyakn
ya
muatan,
waktu
Banyakn
ya
muatan,
energi
listrik,
arus
listrik
Beda
Potensial
,
kuat
arus,
selang
waktu
Besar
Teganga
n,
kuatnya
arus

Muata
n,
energy
listrik

Rangk
aian,
arus
listrik,
tegang
an.

Posisi
Super
ordinat
Listrik
Dinamis

Koordinat

Sub
ordinat

Hukum
kirchoff,

Listrik
Dinamis

Tegangan,

Listrik
Dinamis

Arus
Listrik

Listrik
dinamis

Arus
listrik,
tegangan,
hambatan

Listrik
Dinamis

Hukum
Ohm

5.

Hambatan
listrik

konkrit

banyaknya muatan
listrik
yang
disebabkan
dari
pergerakan
elektron-elektron,
mengalir
melalui
suatu titik dalam
sirkuit listrik tiap
satuan waktu

Muata
n, arus
listrik,
waktu

Besarnya
tegangan
,kuatnya
arus,
pergerak
kan
elektron,
selang
waktu

Listik
Dinamis

Tegangan,
arus, daya

Sumber: Faridah. 2010. http://faridach.wordpress.com/2010/11/04/peranan-analisiskonsep-dalam-pengembangan-pembelajaran/

Seri, parale

Anda mungkin juga menyukai