Anda di halaman 1dari 4

Konsep Informasi Akuntansi

Salah satu kunci penting dalam definisi akuntansi adalah informasi keuangan.
Nilai informasi adalah kemampuan infornasi untuk meningkatkan pengetahuan
dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan.
Rerangka Konseptual
Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan

perekayasaan akan

menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang di


Amerika disebut rerangka konseptual (conceptual framework). Bila operasi
akuntansi dianalogi dengan kegiatan kenegaraan, rerangka konseptual dapat
dianalogi dengan konstitusi sedangkan prosesnya dapat dianalogi dengan proses
pemikiran dalam pembuatan konstitusi negara. Karena faktor lingkungan dan
kebutuhan unik tiap negara harus dipertimbangkan, rerangka konseptual
dikembangkan dalam satu negara dapat berbeda dengan rerangka konseptual
negara yang lain. Dengan kata lain, rerangka konseptual akan unik untuk tiap
negara.
Rerangka konseptual akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah
perlakuan akuntansi. Solomons menegaskan bahwa rerangka konseptual
merupakan hal yang diperlukan dalam praktik akuntansi di suatu negara. Hal ini
diungkapkannya sebagai berikut:
A board or committee setting standards without a conceptual framework
is like a legislature making laws without a constitution to protect citizen
from arbitrary acts of government.
Tanpa rerangka konseptual sebagai konstitusi akan sangat sulitlah bagi
penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi akan
lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomu atau untuk menilai bahwa
perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam
rangka mencapai tujuan social atau ekonomik. Tanpa rerangka konseptual, tidak
dapat dihindari kemungkinan para penyusun standar untuk menggunakan konsepkonsep menurut selera mereka sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada

kemungkinan ganti dewan ganti standar. Akibatnya, standar akuntansi yang


diterbitkan tidak pernah konsisten.
Tiadanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusunan standar akuntansi
diperalat oleh pihak tertentu untuk menghasilkan standar yang menguntungkan
pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka konseptual melindungi profesi
akuntansi dari politisasi untuk kepentingan pihak yang tidak semestinya seehingga
kepentingan umum dikorbankan.
Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggungjawab
dalam penyusunan/penetap standar akuntansi.
2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang
dijumpai dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar
atau pedoman spesifik.
3. Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam
penyusunan statemen akuntansi.
4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan
keyakinan terhadap statemen keuangan.
5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.
Model
Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang
dikembangkan oleh FASB yang memuat empat komponen konsep penting yaitu:
a.
b.
c.
d.

Tujuan pelaporan keuangan


Kriteria kualitas informasi
Elemen-elemen statemen keuangan
Pengukuran dan pengakuan

Rerangka konseptual versi IASC


Rerangka konseptual versi IASC disebut framework for the Preparation and
Presentation of Financial Statements dan diterjemahkan oleh IAI sebagai
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, mempunyai
komponen konsep yang mirip dengan komponen konsep versi FASB yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

The Objective of Financial Statements


Underlying Assumptions
Qualitative Characteristics of Financial Statement
The Elements of Financial Statements
Recognition of the Elements of Financial Statements

f. Measure of the Elements of Financial Statements


g. Concepts of Capital Maintenance and the Determination of Profit
Aspek Kependidikan
Karena FASB mencanangkan agar rerangka konseptual mengandung aspek
kependidikan kepada pemakai, FASB memasukkan deskripsi, argumen, dan
penalaran yang cukup rinci dalam tiap uraian konsep. Penalaran dan argumen
yang melekat dalam tiap penjelasan konsep-konsep dalam rerangka konseptual
versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan yang dapat dipandang sebagai
suatu teori deduktif-normatif untuk memahami lebih baik mengapa konsep
tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. Validitas teori ini dapat
dievaluasi/diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argumen.
Oleh karena itu, sebagai suatu pengetahuan untuk pembelajaran atau sebagai
teknologi berpikir untuk pengembangan rerangka konseptual baru di suatu negara,
rerangka konseptual FASB lebih unggul disbanding rerangka konseptual versi
IASC. Dengan kata lain, bila transfer teknologi (dalam pengertian penalaran logis)
untuk pembelajaran teori akuntansi harus dipilih, rerangka konseptual versi FASB
merupakan sumber yang tepat.
Di bidang akademik, rerangka konseptual merupakan materi yang sangat berharga
dalam pengajaran teori akuntansi yang mempunyai dampak dalam perbaikan atau
pemajuan praktik.
Sebagai alat, akuntansi dan rerangka konseptualnya bukan merupakan sesuatu
yang steril terhadap perubahan. Rerangka konseptual sebagai hasil perekayasaan
harus selalu dievaluasi keefektifannya sebagai alat untuk mencapai tujuan. O;eh
karena itu, perubahan dan modifikasi selalu harus dilakukan bila perubahan
tersebut memang menempatkan akuntansi menjadi lebih efektif sebagai alat.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Rerangka konseptual yang berfungsi semacam konstitusi hanya memuat konsepkonsep umum yang secara keseluruhan dapat dianggap sebagai konstitusi
akuntansi di suatu negara. Pada gambar 3.1 konstitusi tersebut dijabarkn dalam
bentuk ketentuan atau pedoman operasional, teknis atau praktis agar mempunyai
pengaruh langsung terhadap praktik dan perilaku. Pedoman dapat ditentukan

secara resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi atau
dapat juga pedoman-pedoman yang baik dan telah banyak dipraktikkan dapat
digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak bertentangan dengan rerangka
konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif. Kedua pedoman tersebut
secara keseluruhan membentuk rerangka pedoman operasional yang disebut
generally accepted accounting principles/GAAP (prinsip akuntansi berterima
umum/PABU)
Sebagai pedoman operasional, PABU akhirnya akan menjadi kriteria untuk
menentukan apakah statemen keuangan sebagai media pelaporan keuangan telah
menyajikan informasi keuangan dengan baik, benar dan jujur yang secara teknis
disebut menyajikan secara wajar (present fairly). Standar akuntansi hanya
merupakan salah satu kriteria untuk menentukan kewajaran itulah sebabnya
laporan auditor standar tidak menggunakan frasa Standar Akuntansi untuk
menegaskan adanya kewajaran tersebut tetapi frasa prinsip akuntansi berterima
umum.

Anda mungkin juga menyukai