Anda di halaman 1dari 4

E k a News

Care for Better Health

Monthly Newsletter Edition 3/Mei 2010

ANAK TERLAMBAT
BICARA,
Normalkah?
Speech Delay atau keterlambatan bicara adalah salah satu

penyebab gangguan perkembangan yang paling sering


ditemukan pada anak. Penyebab gangguan bicara dan bahasa
sangat luas dan banyak, terdapat beberapa tanda yang harus
diwaspadai untuk lebih mudah mendeteksi gangguan ini.

In this Issue:
- Anak Terlambat Bicara,
Normalkah?
- Terapi Wicara
- Jogi Mulai Pandai Bicara
Susunan Redaksi:
Pelindung: dr. Esther Nurima, MARS
Ketua: dr. Janti Indrawati
Anggota:
Tim PR Corporate
Tim Marketing BSD & Pekanbaru
Kontributor:
dr. Fanny Aliwarga, SpRM
Input dan saran, email:
redaksi@ekahospital.com

Kenapa Anak Terlambat Bicara?


Banyak hal yang dapat
menyebabkan keterlambatan dalam
berbicara pada anak. Gangguan
tersebut ada yang ringan, ada pula
yang berat. Ada yang membaik
setelah usia tertentu, ada juga yang tak
menampakkan
kemajuan.
Keterlambatan bicara bisa terjadi
akibat gangguan proses pendengaran,
gangguan penerus impuls ke otak,
kelainan organ bicara, atau organ
pembuat suara.

Keterlambatan maturasi juga


disebut keterlambatan bicara
fungsional, termasuk gangguan paling
ringan dan saat usia tertentu akan
membaik.

Penyebab lain yang relatif


jarang adalah kelainan organ bicara,
kelainan genetik atau kromosom,
autisme, mutisme selektif, afasia
reseptif, dan deprivasi lingkungan.
Deprivasi lingkungan bisa disebabkan
oleh lingkungan sepi, dua bahasa,
Penyebab
utama status ekonomi sosial, teknik
keterlambatan bicara, yaitu retardasi pengajaran yang salah, dan sikap
mental, gangguan pendengaran, dan orangtua.
keterlambatan maturasi.

Jangan Cemas Dulu Bila Anak


Terlambat Bicara
Eka Hospital BSD
Lot IX Central Business District,
BSD City Tangerang
Ph. 021-256 555 55,
Fax. 021-256 555 44
Eka Hospital Pekanbaru
Jl. Soekarno-Hatta Km 6,5
Pekanbaru
Ph. 0761-698 99 99,
Fax: 0761-698 99 44
www.ekahospital.com

Orangtua layak bingung jika


anak terlambat bicara. Akan tetapi
jangan lalai untuk segera mencari
terapi. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan orangtua jika terjadi
gangguan atau keterlambatan bicara
pada sang buah hati, yaitu jangan
biarkan anak menonton TV terlalu
lama karena akan berdampak

kurang
baik
terhadap
perkembangannya, sediakan waktu
mengajak anak berinteraksi dengan
teman-teman sebayanya, lakukan
stimulasi dengan mengajak anak
berkomunikasi meskipun ia belum
mampu berbicara dengan baik,
mulailah membacakan dongeng

atau buku cerita anak sejak usia 6 Konsultasikan dengan dokter/ pernyataan dokter yang sebelumnya
bulan dan mengajarkan anak psikolog/psikiater tentang apa yang sekaligus memperkaya informasi
pengucapan kata-kata dengan jelas seharusnya dikuasai oleh anak pada tentang kondisi anak kita yang
(intonasi, bentuk mulut/bibir
sebenarnya. Semakin dini kita
saat mengucapkannya).
mendeteksi kelainan atau
Contoh: makan bukan maem
gangguan tersebut maka
atau mamam, minum bukan
semakin baik pemulihannya.
mik atau num, susu bukan
Semakin cepat diketahui
cucu, dsb.
penyebab gangguan bicara dan
bahasa maka semakin cepat
Pada beberapa
stimulasi dan intervensi dapat
kasus terdapat kondisi anak
dilakukan pada anak yang
terlambat bicara namun bisa
mengalami keterlambatan
membaik dengan sendirinya.
dalam berbicara.
Apabila kemampuan bicara
tidak mengalami kemajuan,
terapi sejak dini akan sangat
Source: www.keterlambatanmembantu
mengoptimalkan usia tertentu. Usahakan mencari the
bicara.blogspot.com
perkembangannya.
second opinion untuk memperkuat

Tabel 2.1. Milestones Normal Perkembangan Bicara&Bahasa Pada Anak


Umur
Lahir

Kemampuan Reseptif
Melirik ke sumber suara
Memperlihatkan ketertarikan terhadap
suara-suara

2-4 bulan

Kemampuan Ekspresif
Menangis

Tertawa dan mengoceh tanpa arti

6 bulan

suara yang merupakan kombinasi


Memberi respon jika namanya dipanggil Mengeluarkan
huruf hidup(vokal) dan huruf mati (konsonan)

9 bulan

Mengerti kata-kata yang rutin didengar


(da-da)

Mengucapkan ma-ma,pa-pa,da-da

12 bulan

Memahami dan menuruti perintah


sederhana

Bergumam
Mengucapkan satu kata

15 bulan

Menunjuk anggota tubuh

Mempelajari kata-kata dengan perlahan

18-24 bulan
24-36 bulan

Mengerti kalimat

Menggunakan/merangkai dua kata

Menjawab pertanyaan
Mengikuti 2 langkah perintah

Frase 50% dapat dimengerti


Membentuk 3 (atau lebih) kalimat
Menanyakan apa
Menanyakan mengapa

36-48 bulan

Mengerti banyak apa yang diucapkan

48-60 bulan

Mengerti banyak apa yang dikatakan,


sepadan dengan fungsi kognitif

6 tahun

Kalimat 76% dapat dimengerti, bahasa sudah


mulai jelas, menggunakan lebih dari 4 kata dalam
satu kalimat
Menyusun kalimat dengan baik
Bercerita
Kalimat 100% dapat dimengerti
Pengucapan lebih jelas

Catatan Dokter Spesialis Anda:

Terapi Wicara
Gangguan bicara dan bahasa adalah
salah satu gangguan tumbuh
kembang yang paling sering
ditemukan
pada
anak.
Keterlambatan bicara adalah
keluhan utama yang sering
dicemaskan dan dikeluhkan orang
tua kepada dokter. Terapi wicara
adalah langkah tepat yang dianjurkan
oleh dokter spesialis tumbuh
kembang anak. Terapi ini wajib
dilakukan pada buah hati Anda yang
mengalami masalah keterlambatan
bicara (speech delay)
Terapi wicara dilakukan oleh
seorang Speech-language pathologists (SLPs), atau lazimnya dikenal
sebagai terapis wicara. Terapis wicara
adalah tenaga profesional terdidik
dalam bidang komunikasi,
perkembangannya, serta gangguan
yang menyertainya. Para terapis wicara
pada umumnya mengenyam
pendidikan khusus terapi wicara dan
memiliki sertifikat keahlian di
bidangnya.
Dengan menilai kemampuan
berbicara, bahasa, komunikasi
kognitif, dan keterampilan menelan
pada anak-anak dan orang dewasa,
seorang terapis wicara dapat
mengidentifikasi jenis masalah
komunikasi dan cara terbaik untuk
melatih kemampuan berbicara
mereka.
Terapis wicara melakukan
terapi pada masalah di bidang
artikulasi; difluency (ketidaklancaran
berbicara); gangguan makan,
gangguan bunyi suara (sengau), serta
gangguan bahasa reseptif dan
ekspresif.
Pemulihan
Dalam terapi wicara dan bahasa,
seorang terapis wicara akan
melakukan sesi terapi tatap muka

individual (one to one), dalam


kelompok kecil, atau langsung di ruang
kelas, guna menghindari distraksi yang
disebabkan oleh gangguan/kelainan
tertentu.

Terapis akan memberikan contoh


bagaimana memproduksi suara
dengan tepat dengan cara
memeragakan secara gamblang
pergerakan lidah dan alat ucapan
lainnya sehingga sebuah bunyi
Terapis menggunakan berbagai strategi
misalnya r- dapat dihasilkan dengan
terapi, diantaranya:
baik dan tepat.
Kegiatan Intervensi Bahasa

Terapi Oral Motorik/Terapi

Dalam latihan ini terapis akan


berinteraksi dengan anak lewat
aktivitas bermain dan berbicara.
Terapis dapat menggunakan gambar,
buku, obyek tertentu, atau kejadian di
sekitar anak pada saat aktivitas
berlangsung, untuk menstimulasi
perkembangan bahasa.Terapis juga
dapat mencontohkan pelafalan yang
tepat dan melakukan latihan berulangulang untuk membangun kemampuan
bicara dan bahasa anak.

Makan
Terapis akan menggunakan berbagai
terapi oral motorik, termasuk
pemijatan wajah (facial massage)
dan berbagai terapi penggerakan
lidah, bibir, dan rahang untuk
memperkuat otot-otot mulut.
Sementara itu dalam terapi makan
dan menguyah, terapis akan
menggunakan beberapa macam
makanan dengan tingkatan tekstur
dan temperatur yang berbeda,
sehingga dapat melatih kepekaan
oral motorik anak pada saat makan
dan menguyah.

Terapi Artikulasi
Dalam latihan artikulasi atau
pembentukan suara, peran terapis
dalam memberikan contoh
pembentukan bunyi serta suku kata
yang tepat kepada anak, harus
dilakukan secara konsisten selama
aktivitas berlansung. Tingkat kesulitan
aktivitas bermain harus disesuaikan
dengan usia dan jenis kebutuhan anak.

JOGI Mulai Pandai Bicara

ering
kita
mendengar anak
berusia 2 hingga
2,5 tahun mengalami
keterlambatan bicara. Hanya
beberapa potongan kata yang
biasanya dapat diucapkan, itu
pun tidak terucap dengan
jelas.
Jogi Haseeanta, putra
tunggal dari pasangan Anita
dan Junjungan ini merupakan
salah satu dari sekian banyak
anak yang mengalami
bola adalah salah satu permainan
keterlambatan dalam berbicara.Memukul
favorit Jogi setiap kali melakukan terapi
Ketakutan akan gangguan autisme
sempat melanda Sang Bunda, karena
Sang Bunda juga memiliki
di usia yang menginjak 2,5 tahun, Jogi riwayat keterlambatan bicara ketika
belum juga mengucapkan kata-kata masih balita dan kini ia mengalami
dengan jelas atau meracau, demikian kecadelan dalam berbicara.
istilah yang sering digunakan Sang
Selain itu, Jogi memiliki struktur
Bunda.
lidah yang tidak umum. Kondisi frenuKetakutan tersebut perlahan lum (tali lidah) yang pendek
mulai berkurang setelah Anita berpengaruh pada gerak lidah yang
berkonsultasi dengan dr. Soedjatmiko, berfungsi vital dalam hal bicara.
seorang dokter spesialis anak Keterbatasan kemampuan gerakan
konsultan Tumbuh Kembang di Eka lidah Jogi, baik pada saat
Hospital. Beliau mengatakan bahwa menjulurkannya ke depan, ke
respon yang diberikan oleh Jogi sangat samping, ke belakang, dan lain
bagus. Hal ini dapat diamati pada saat sebagainya, menyebabkan kekuatan
ditanya Mana bundanya?, meskipun untuk menahan serta mendorong saia belum dapat menyebut kata bunda liva (air liur) ke orofaring (bagian
dan ayah, namun dengan lincah Jogi belakang mulut) menjadi lemah,
akan menunjuk Sang Bunda yang sehingga pada akhirnya mengalir ke
selalu setia menemaninya itu. Dari hasil luar mulut atau biasa disebut drooling
observasi awal tersebut, Jogi (ngeces).
dianjurkan untuk mengikuti terapi
Adapun treatment yang
khusus yaitu terapi wicara atau yang diberikan speech therapist pada Jogi
lebih dikenal dengan istilah speech adalah; melatih konsentrasi,
therapy.
menstimulasi otot lidah dan organ
Pada Febuari 2010, Jogi bicara lainnya, serta meniru ujaran.
memulai terapi yang ditangani oleh ahli Latihan konsentrasi diberikan dalam
terapis wicara Eka Hospital. Menurut bentuk permainan-permainan edukatif
terapisnya, masalah keterlambatan yang mampu dikerjakan dengan baik
bicara yang dialami Jogi merupakan seperti memasang puzzle, memukul
faktor genetik.
bola, menyamakan kartu bahasa, dan
lain-lain.

Selain melatih konsentrasi,


pendekatan antara terapis dan
anak perlu juga dilakukan agar
treatment selanjutnya bisa
diarahkan secara mudah.
Berikutnya
adalah
menstimulasi otot organ bicara
Jogi, khususnya lidah, dengan
cara memberikan massage
(pijatan) di area wajah agar
kemampuan gerak rahang dan
bibir lebih maksimal, selain itu
brushing dengan menggunakan
sikat gigi khusus yang ditujukan
untuk menstimulasi organ mulut bagian
dalam, sehingga mampu membuka dan
merapatkan, serta protusi bibir dan
menjulurkan lidah. Yang terakhir
adalah meniru ujaran mulai dari bunyibunyian, suku kata, kata, frase, hingga
kalimat.
Setelah beberapa kali menjalani
terapi, Jogi mulai menunjukkan
kemajuan bicara. Jogi mulai meniru
ujaran, diantaranya: ogi (Jogi), ua
(dua), tuju (tujuh), awa (awan), uca
(rusak), mba (mba). Selain itu drooling (mengeces) yang dialaminya
sudah mulai berkurang. Tentunya kita
semua berharap Jogi dan anak-anak
lain yang bernasib sama dengannya
dapat segera terbantu lewat terapi
bicara yang konsiten dilakukan oleh
pihak rumah sakit bekerjasama
dengan keluarga.

Seorang terapis sedang mengarahkan


permainan memukul bola kepada Jogi

Anda mungkin juga menyukai