Naskah Komunitas
Naskah Komunitas
KOMUNITAS 1
Oleh:
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Amadea Yollanda
Risha Putri Mahardika
Desi Rahmawati
Sungging Pandu Wijaya
Reni Dwi Nurmasari
Ananti Destiari Prasinta
Dwi Nida Dzusturia
Ditta Anggraini
Indra Sarosa
(122310101009)
(122310101014)
(122310101021)
(122310101026)
(122310101032)
(122310101041)
(122310101045)
(122310101062)
(122310101073)
Kakek: Sungging
Nenek: Amadea
Suami: Indra
Istri: Dwi Nida
Mbok: Desi
6.
7.
8.
9.
Pada suatu sore, sepasang suami istri sedang berbincang-bincang di teras rumah.
Suami : akhirnya Ma, tinggal dua minggu lagi kita akan menjadi orang tua.
Istri : Iya, tidak terasa sudah Sembilan bulan ya, Pa. Mama sudah tidak sabar
menimang bayi.
Nenek : Niatnya mau melahirkan dimana ini? Di bidan apa di rumah sakit?
(sambil membawa teh )
Istri : Masi kurang tau, Bu.
(tiba-tiba Istri merasakan kontraksi pada perutnya)
Istri : Aduuh..aduuh Pa, perut mama sakit.
Suami : Ayo kita ke klinik terdekat Ma !! (terlihat wajah panik di wajah sang
suami)
Nenek : (bergegas masuk ke dalam rumah dengan raut muka panik)
Pada hari itu juga, istri Pak Indra harus melahirkan karena air ketubannya sudah
pecah.
Seminggu kemudian.......
Istri : Pa..pa. Ini Saro kenapa ya Pa kok nggak mau minum, terus ASI ini juga
nggak mau keluar.
Suami : Ya nggak tau Ma. Kamu gimana jadi ibuk kok nggak ngerti kondisi anak.
Nenek : Kenapa..kenapa. Ada apa ini kok ribut-ribut??
Suami : itu loo bu katanya ASI nya gak keluar (sambil berjalan meninggalkan
mereka)
Keesokan harinya...
Suami: Ma, sepatuku mana? Dasiku yang biru mana?
Istri : di dekat lemari Pa (sambil mengganti baju anaknya)
Suami: Ck.. yasudahlah kalau gitu. Papa berangkat dulu. Assalamualaikum.
Istri: Lho Pa kok nggak sarapan dulu?
Suami: males. Sudah telat (sambil membawa tas kemudian berangkat)
Istri: hmm salah lagi
Nenek : Kenapa itu suamimu? Itu suami kamu berangkat tapi kenapa nggak
diantar ke depan? Sini biar Saro ibu yang pegang.
Istri : Nggeh bu (menyerahkan Saro ke ibu dan mengejar suaminya)
Ternyata sang suami sudah pergi untuk berangkat kerja. Kemudian sang istri
kembali ke dalam rumah.
Nenek : loh, kok cepet? (sambil menggendong Saro)
Istri : iya bu, mas Indra ternyata sudah berangkat.
Nenek : ah, kamu itu, makanya kalau suami mau berangkat kerja itu di urusin
dulu, jangan sibuk sendiri (kemudian pergi meninggalkan menantunya sendirian).
Adik : sabar ya mbak, namanya juga orang tua, apalagi kan Saro cucu pertama
mereka. Mbak sabar aja mbak, didengerin aja apa yang ibu bilang.
Dua hari kemudian datanglah tiga orang mahasiswa yang sedang melakukan
praktik belajar lapangan di desa bapak indra dan ingin mengkaji keluarga bapak
indra. Bapak indra adalah seorang manager di perusahan swasta terbesar dikota
Jember. Bapak indra tinggal diperumahan mewah di Jember dengan luas rumah
sekitar 600 m2 dengan ventilasi dan pencahayaan rumah yang sangat baik.
Mahasiswa 1, mahasiswa 2, mahasiswa 3 : Assalamualaikum.. (mengetuk pintu)
Mahasiswa 1,2,3 : selamat pagi bu.. (senyum sambil berjabat tangan dengan istri)
Mahasiswa 3 : anggota keluarga yang lainnya ke maana ya Pak?
Indra : kebetulan ayah ibu saya sedang keluar, adik saya sedang kuliah.
Mahasiswa 2 : anaknya umur berapa Bu?
Istri : masih umur 15 hari mbak.
Mahasiswa 1 : berat lahirnya berapa bu?
Istri : 2300 gram mbak.
Mahasiswa 3 : Ibu terlihat sangat pucat. Apakah ibu sakit?
Indra : iya ini istri saya lagi banyak pikiran jadi kondisinya juga kurang sehat.
Mahasiswa 2 : ya sudah istrinya dipersilahkan istirahat dulu pak.
Indra : (mengantar istri ke dalam)
(keluar lagi menemui mahasiswa kemudian duduk)
Mahasiswa 1 : jika Bapak tidak keberatan, Bapak boleh menceritakan kepada
kami tentang masalah didalam keluarga bapak. Mungkin kami bisa membantu
Bapak untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam keluarga Bapak.
Indra : begini mbak, anak saya kan lahir dengan berat badan kurang. Saya dan istri
saya juga masih baru menikah. Jadi masih canggung menghadapi keadaan yang
seperti ini. Bingung mau melakukan apa dengan keadaan anak yang lahir diluar
dugaan kita sebelumnya. Selain itu, anak saya tidak bisa minum ASI dan lebih
banyak tidur. ASI dari ibunya tidak bisa keluar. Belum lagi ibu saya yang marahmarah terus karena istri saya ngga mau minum jamu yang beliau belikan, dan istri
saya susah makan sayur dan buah-buahan. Maka dari itu istri saya kelihatan
seperti itu.
dan sapi yang memiliki kandungan protein sangat tinggi sehingga bisa
meningkatkan berat badan anak ibu.
Mahasiswa 1: apakah ada yang perlu ditanyakan lagi bapak?
Indra: tidak mbak..
Mahasiswa 1: kalau tidak ada kami permisi dulu, Assalamualaikum..
Indra sekeluarga: Waalaikumsalam
Didapur..
Nenek: betul kana apa yang ibu katakana sayuran dan buah-buahan itu penting
Istri: (sambil menunduk) iya bu, mulai besok saya akan mencoba menyukai
sayuran dan buah-buahan demi cucu ibu.. saya kekamar dulu ya bu..
Sejak saat itu istri indra mulai menyukai sayuran dan buah-buahan dan saro
sedikit demi sedikit tumbuh menjadi anak yang sehat dengan berat badan yang
sesuai pada anak umumnya.
TAMAT
Pertanyaan
1. Dari pengalaman masa lalu keluarga anda apakah kakek pernah
mengalami hipertensi. Berdasarkan pernyataan diatas termasuk tahap
pengkajian keperawatan keluarga pada...
a. Data umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Lingkungan
d. Struktur dan fungsi keluarga