KELOMPOK 6
1. Diah Kartika S.
2. Handang Y.
3. Doni Hidayat
4. Puput Noviana
JUDUL
Data yang diperoleh ialah data input output usahatani yang dilakukan dan dicatat selama
satu tahun yaitu tahun 2009.
Analisis kelayakan produksi jagung hibrida di NTT dengan luas areal pertanaman 1 ha
dihasilkan pendapatan kotor yang diperoleh sebesar Rp. 33.0000.000,- dari hasil penjualan
sebanyak 1.200 kg dengan harga per kg sebesar Rp. 27.500. Hasil produksi F1 Bima 1 tersebut
petani/penangkar akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 20.496.000. Hasil analisis
kelayakan produksi F1 Bima 1 diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,63. Dari nilai R/C ratio
tersebut dinyatakan bahwa komoditas jagung Hibrida Bima 1 layak untuk diusahakan di wilayah
NTT.
Analisis kelayakan usahatani jagung hibrida bima 1 pada lahan produksi yang diperoleh
4,5 ton/ha dengan pendapatan Rp. 14.621.000/ha. Hasil analisis penanaman jagung hibrida Bima
1 di lahan petani di NTT menunjukkan bahwa secara ekonomis pengusaha jagung hibrida layak
untuk dikembangkan hal ini ditandai dengan nilai R/C Ratio sebesar 5,33 dan petani memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 14.621.000,- dengan hanya mengorbankan biaya produksi sebesar Rp.
3.379.000. Pada lahan kering diperoleh hasil 3 ton/ha dengan nilai Rp. 12.000.000,- dan
pendapatan yang diperoleh Rp. 8.621.000,-/ha.
Jagung hibrida Bima 1 cocok ditanami berbagai macam jenis lahan. Usaha tani Jagung
hibrida Bima 1 dengan nilai R/C ratio lebih besar dari 1 baik pada usahatani di lahan sawah,
lahan kering layak untuk dikembangkan di daerah NTT.