Disusun Oleh :
INDYARTO ARIE PRASETYA
041211231080
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasinya dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan bisnis yang semakin
ketat (Husnan & Pudjiastuti, 1996). Salah satu cara untuk memperoleh sumber dana
perusahaan adalah dengan cara menarik dana dari luar perusahaan. Dana dari luar ini,
salah satunya dapat diperoleh dari pasar modal. Dari pasar modal ini perusahaan harus
berusaha agar investor bersedia menanamkan modalnya kedalam perusahaan. Dengan
kata lain agar dapat menghimpun dana tersebut maka perusahaan harus dapat
meyakinkan pihak investor bahwa mereka akan memperoleh return atas investasinya.
Kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau
lebih asset pada periode tertentu dengan harapan supaya memperoleh pendapatan atau
peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan
hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap
investor (Jogiyanto, 2000). Sedangkan menurut Sunariyah (2004), investasi adalah
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya dalam jangka
waktu yang lama dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang. Investasi dapat digolongkan menjadi investasi langsung dan investasi tidak
langsung.
Pada pasar modal para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan usaha yang
memiliki kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang
ditawarkan oleh emiten. Dana yang didapat dari pasar modal bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Selanjutnya,
yang kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan begitu
maka masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan
karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen keuangan di atas.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang
terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan
penawaran atas saham di bursa. Dengan demikian, semakin banyak investor yang
meminati saham suatu perusahaan maka semakin tinggi pula harga saham yang
dan diperkirakan 5,5 persen sampai akhir tahun. Bahkan pada tahun 2019, BI
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5 sampai 7 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil tersebut didukung juga oleh komposisi
penduduk yang didominasi usia 15-49 tahun, yakni usia produktif dengan
kecenderungan juga tingginya tingkat konsumsi. Seiring dengan stabilnya pertumbuhan
ekonomi dan dominasi usia produktif tersebut, juga mendongkrak pertumbuhan kelas
menengah yang sampai tahun 2014 diperkirakan mencapai 60 persen.
Atas
dasar
mengadakan
alasan
penelitian
tersebut,
tentang
maka
penulis
Analisis
tertarik
Pengaruh
untuk
Faktor
1. Untuk menganalisis pengaruh ROA terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
2. Untuk menganalisis pengaruh CR terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
3. Untuk menganalisis pengaruh DER terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
4. Untuk menganalisis pengaruh EPS terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
5. Untuk menganalisis pengaruh PER terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
6. Untuk menganalisis pengaruh PBV terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
7. Untuk menganalisis pengaruh NPM terhadap return saham pada Industri Sektor
Property dan Real Estate
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Calon Investor
Dapat menjadi bahan pertimbangan saham yang akan diperjual-belikan
di pasar modal dengan melihat analisis dari faktor fundamental mikro dan
makro perusahaan industri sektor property dan real estate yang
mempengaruhi return saham, dengan begitu para investor dapat melakukan
investasi secara bijak dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Bagi Emiten
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
pertimbangan
dalam
Untuk memberi gambaran secara garis besar mengenai penelitian ini maka
disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika penulisan, selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, penelitian
terdahulu yang sesuai dengan tema penelitian, kerangka pemikiran
teoritis dan hipotesis, kemudian
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pasar Modal
Menurut undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 Pasar
modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Menurut Sunariyah (2004) pasar modal secara umum adalah suatu
sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bankbank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta
keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Menurut Husnan (2004)
pasar modal mempunyai beberapa daya tarik, diantaranya adalah pasar
modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai alternatif
pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka.
1 Dibutuhkan basis pendanaan jangka panjang untuk melaksanakan
2.1.2
pendapatan.
Berfungsi sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas output
perusahaan-perusahaan.
Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.
Saham
Menurut Ang (1997) saham adalah surat berharga sebagai bukti
penyertaan atau kepemilikan individu atau institusi dalam suatu
perusahaan. Jogiyanto (2000), mengklasifikasikan saham menjadi 3
yaitu:
1 Saham Preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara
obligasi dan saham biasa. Dibandingkan dengan saham biasa, saham
preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan
hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu
maka saham preferen dianggap mempunyai karakteristik ditengahtengah antara bond dan saham biasa.
Beberapa karakteristik dari saham preferen:
mendapatkan
terlebih
dahulu
aktiva
perusahaan
Saham Biasa
Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan berupa satu kelas
saham saja. Pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak antara
lain:
Preemtive,
adalah
hak
untuk
mendapatkan
presentasi
nilai.
Saham Treasuri
Adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan
beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak
dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri.
2000).
Return
saham
adalah
tingkat
terdiri
dari
dua
jenis
yaitu
current
income
Current
income
(keuntungan
lancar)
adalah
kedua
dari
return
adalah
capital
gain,
yaitu
gain
sangat
tergantung
dari
harga
pasar
intrument
diperdagangkan
Selanjutnya
di
untuk
investasi
pasar
(Happy
menghitung
tersebut
harus
Widyawati,
2013).
return
saham
dapat
= Return sekarang
Pt
Pt-1
sasaran.
perusahaan
dapat
Untuk
digunakan
menganalisis
rasio
kinerja
keuangan
yang
sehingga
diperoleh
taksiran
harga
saham.
mengukur
efektifitas
perusahaan
dalam
efektif
dalam
memanfaatkan
aktiva
yang
(efisiensi
aktiva),
(Desi
Arista,
2012).
maka
kinerja
profitabilitasnya
akan
perusahaan
semakin
yang
baik
ditinjau
(
Rio,
dari
2013).
dengan
menggunakan
Husnan
(2002),
mengukur
Current
sejauh
perusahaan
Current
Ratio
mana
biasa
Ratio
(CR).
adalah
kemampuan
dipergunakan
Menurut
rasio
aktiva
untuk
yang
lancar
memenuhi
untuk
mengukur
kemampuan
suatu
satu
mengukur
ukuran
likuiditas
kemampuan
yang
perusahaan
bertujuan
untuk
untuk
melunasi
CR =
ukuran
berpenghasilan
sampai
tetap
sejauh
(utang
dan
mana
sekuritas
saham
preferen)
(penggunaan
shareholders
1997).
equity
Debt
to
yang
Equity
hutang)
terhadap
total
dimiliki
perusahaan
(Ang,
Ratio
(DER)
merupakan
modal
sendiri
yang
dimiliki
perusahaan
semakin
menunjukkan
tingginya
semakin
DER,
besarnya
maka
akan
ketergantungan
resiko
investor
karena
hal
tersebut
akan
dalam
menciptakan
nilai
pasar
yang
dan
berkaitan
langsung
dengan
tujuan
Kenaikan
pada
earning
per
share
berarti
earning
perusahaan
per
dalam
share
menandakan
menghasilkan
kemampuan
keuntungan
bersih
pendapatan
setiap
lembar
saham,
dan
2.1.10
2.1.11
digunakan
untuk
mengukur
adalah
tingkat
rasio
yang
kembalian
secara
umum
digunakan
untuk
mengukur
netto
per
rupiah
penjualan
(2001:336).
berpengaruh
negatif
dan
signifikan,
serta
PBV
H3
H4
= Return Saham
X5
= PER
= Konstanta
X6
= PBV
X1
= ROA
X7
= NPM
X2
= CR
= Tingkat Kesalahan
X3
= DER
b b
1
7
X4
= EPS
= Koefisien Korelasi
ROA
CR
DER
EPS
PER
PBV
NPM
Retur
n
Saha
m
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
BAB 3
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Penelitian empiris merupakan
penelitian yang mana perusahaan untuk dijadikan sampelnya relatif lebih banyak,
dan hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan kembali oleh peneliti yang akan
datang (Sekaran, 2007).
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel dependen (Variabel Y)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return
saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode
2010-2012.
Variabel independen (Variabel X)
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, CR,
DER, EPS, PER, PBV dan NPM pada return saham perusahaan property
dan real estate periode 2010 - 2012.
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati
oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang,
1997).
Selanjutnya
untuk
menghitung
return
saham
dapat
perusahaan
dalam
mendapatkan
keuntungan
dengan
yang
rendah
dapat disebabkan
oleh
ROA =
sejauh
mana
kemampuan
aktiva
lancar
Current Assets
Current Liabilities
sejauh
mana
kemampuan
aktiva
lancar
perusahaan
dalam
membayar
kewajiban
Total Liabilities
Total Equity
kata
lain
semakin
besar
earning
per
share
saham
perusahaan
dipasar
modal
juga
akan
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang tidak seluruhnya diobservasi tetapi
merupakan objek penelitian. Selain itu, populasi juga merupakan keseluruhan unsurunsur yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yang sama. Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri sektor
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun
waktu selama tahun 2010-2012.
Sampel
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode purposive sampling. Menurut Widyani (2010) metode purosive sampling
adalah pemilihan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria
pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sampel yang diambil adalah seluruh
perusahaan industri property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang memiliki laporan keuangan lengkap selama tiga tahun terakhir dari tahun 2010
sampai 2012. Berdasarkan kriteria di atas maka, ada sebanyak 15 perusahaan dari
industri property dan real estate.
3.5 Prosedur Pengumpulan Sampel
3.6 Teknis Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS untuk pengolahan data. Sebelumnya dilakukan
terlebih dahulu uji asumsi klasik untuk memastikan agar model regresi yang
digunakan tidak terdapat masalah multikolinearitas, autokorelasi, serta data
terdistribusi secara normal.
ROA
CR
DER
EPS
PER
PBV
saham
perusahaan i pada tahun t-1
NPM
Daftar Pustaka
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti,1996. Dasar Dasar Manajemen
Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. UPP AMP YKPN: Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi
2, Yogyakarta: BPFE.
Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Pertama.
UPP. AMP YKPN. Yogyakarta
Widyani Anik dan Dian Indriana T.L (2010) Pengaruh ROA,EPS, CR,
DER, Inflasi
terhadap return saham ( studi kasus pada perusahaan manufaktur di
BEI periode
tahun 2006-2008)
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft
Indonesia: Jakarta
Husnan, Suad. Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio
dan Analisis. Sekuritas, Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.
Arista,
Desi.
Astohar.
2012.
Analisis
Faktor
Faktor
yang
Dhita
Ayudia.
2009.
Analisis
Faktor
Fundamental