1. E tidak dapat bergerak mengelilingi inti atom dalam setiap lintasan atau
orbit, akan tetapi hanya dalam lintasan yang memenuhi persyaratan tertentu
menurut teori kuantum. Yang diperbolehkan hanya lintasan dimana e
mempunyai momentum sudut yang merupakan kelipatan dari harga h/2p,
sehingga lintasannya disebut lintasan kuantum
2. Bila e bergerak dalam salah satu lintasan kuantumnya, maka e tidak akan
memancarkan energy. E dalam lintasan ini berada dalam keadaan stationer
dan dalam tingkat energy tertentu
3. Bila e pindah dari E1 ke tingkat energy E2, yang energinya lebbih kecil dari
E1, maka akan terjadi radiasi energy dengan frekuensi yg dapat dihitung dg
teori kuantum : E1-E2=E foton=h.n, maka e akan mengabsorpsi energy
radiasi
E bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasam yg berbentuk lingkaran. Energi e
di dlm atom adl terkuanta pada beberapa bil jumlah energy saja, sehingga energy e
dlm suatu lintasan ditentukan oleh bil kuantum, n. E dpt loncat daril intasan kedua
ke pertama sesuai dg bil kuantumnya dg memberikan satu garis spectrum
Heisenberg/ Schrodinger
Prinsip ketidak pastian Heisenberg : e tdk mungkin mempunyai kedudukan yg pasti
didalam mengelilingi inti atom, yg mungkin bisa ditentukan dan dihitung hanyalah
keboleh jadian menemukan e di dlm suatu daerah tertentu di dlm atom. Daerah
ruang dimana dpt ditemukan e disebut orbital
Fluoresensi
Pada saat molekul mengabsorpsi sinar visibel, elektron ikatan tereksitasi dari S0
ke S2
Fosforesensi :
Pada saat molekul mengabsorpsi sinar visibel, elektron ikatan tereksitasi dari S0
ke S2
Chromophore: Any group of atoms that absorbs light whether or not a color is
thereby produced.