Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

(ME 091329)

SHIP ENERGY EFFICIENCY MANAGEMENT PLAN (SEEMP)


PADA OPERASIONAL KAPAL GEOMARINE III

Pengusul:
Danang Dwi Hardoyo
(4213105004)
Calon Dosen Pembimbing:
1. Irfan Syarif Arief, ST. MT

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

Ikhtisar Tugas Akhir


Research Vessel pada umumnya adalah kapal yang dirancang
untuk multi purposes yang diharapkan berkemampuan untuk
melaksanakan berbagai metoda penelitian geologi, geofisik, oseanografi
dan hidrografi. Selain itu, research vessel ini berfungsi juga untuk studi
geotektonik, pemetaan cadangan mineral letakan lepas pantai. Kapal ini
tidak hanya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pemetaan
sendiri namun juga dapat dipergunakan untuk kegiatan kerja sama
dengan pihak lain, di antaranya pemetaan mofologi bawah
laut, hazard dan site survey untuk pengembangan sarana pantai dan lepas
pantai, perencanaan dan konstruksi pipa dan kabel bawah laut, inspeksi
konstruksi bawah laut, survei seismik 2D untuk prospeksi dan
pengembangan lapangan migas serta survei seismik profilling dan survei
seismik resolusi tinggi untuk pemetaan cadangan mineral lepas pantai.
Banyaknya survey yang dilakukan serta jumlah peralatan yang
begitu banyak digunakan pada research vessel saat operasional
contohnya seperti operasi akuisi data seismik. Operasi akuisisi data
seismik memakan waktu dari mulai waktu singkat seperti beberapa
minggu sampai terlama hingga beberapa bulan adapula hingga periode 4
tahunan, tergantung pada kesehatan perangkat yang digunakan, musim,
arus laut, cuaca dan masih banyak sekali faktor yang dapat
mempengaruhi waktu Akusisi data ini serta Operasi akuisisi marine
sangatlah mahal biasanya mencapai hingga 150 ribu dollar per hari itu
untuk operasi pemetaan marine 2D.Tugas akhir ini merupakan kajian
bagaimana memanajemen energi pada Research Vessel.
Dengan menggunakan konsep Ship Energy Efficiency
Management Plan (SEEMP) dapat memanajemen penggunaan energi
pada Research Vessel serta penggunaan bahan bahan bakar yang hemat
dan efisien. Konsep EEDI digunakan pada tahap desain kapal,
sedangkan konsep EEOI dan SEEMP diterapkan pada existing ship yang
mana diharapkan secara primer meningkatkan aspek performa kapal
dalam hal manajemen teknikal dan operasional. Dengan menggunakan
nilai EEOI, dapat memberikan peningkatan efisiensi energi dalam hal
voyage, yang membandingkan nilai estimasi nilai EEOI dengan nilai
sebenarnya di atas kapal, sehingga diperoleh faktor yang tidak dapat
diprediksi sebagai acuan nilai selanjutnya.
Tempat Pelaksanaan
Tempat yang direncanakan untuk mendapatkan informasi dan datadata guna mendukung tugas akhir ini adalah :

1. Laboratorium Marine Manufacture and Design, Jurusan Teknik Sistem


Perkapalan, FTK ITS, Surabaya I. PENDAHULUAN
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)
merupakan lembaga yang salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan
jasa survey laut. Untuk mendukung tugas tersebut, selain memiliki empat
buah armada kapal laut Geomarine I, II, III dan IV, P3GL juga memiliki
peralatan survei kelautan yang cukup lengkap. Peralatan survey tersebut ada
yang ditempatkan di kapal dan ada pula yang disimpan di gudang kantor atau
yang biasa disebut workshop. Peralatan survey yang dimiliki P3GL dibagi
kedalam beberapa bidang. Berikut merupakan daftar peralatan survei
berdasarkan kategori bidang.yaitu bidang navigasi dan positioning, bidang
geologi dan geofisika, bidang hidrografi, bidang meteorologi-oseanografi dan
bidang seismic. Salah satu contohnya yaitu Geomarine III.
Banyaknya survey yang dilakukan serta jumlah peralatan yang begitu
banyak digunakan pada research vessel saat operasional contohnya seperti
operasi akuisi data seismik. Operasi akuisisi data seismik memakan waktu
dari mulai waktu singkat seperti beberapa minggu sampai terlama hingga
beberapa bulan adapula hingga periode 4 tahunan, tergantung pada
kesehatan perangkat yang digunakan, musim, arus laut, cuaca dan masih
banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi waktu Akusisi data ini serta
Operasi akuisisi marine sangatlah mahal biasanya mencapai hingga 150 ribu
dollar per hari itu untuk operasi pemetaan marine 2D.Tugas akhir ini
merupakan kajian bagaimana memanajemen energi pada Research Vessel.
Pada tugas akhir ini menggunakan sistem permodelan yaitu metode
analisa regresi linier yang memiliki fungsi untuk memprediksi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat
dilakukan untuk mengetahui kelinieritas variabel terikat dengan varibel
bebasnya, selain itu juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya data yang
outlier atau data yang ekstrim. Dengan menggunakan regresi linier di
harapkan dapat mengetahui hubungan linier parameter parameter dengan
daya energy yang di butuhkan.
Dengan menggunakan konsep Ship Energy Efficiency Management
Plan (SEEMP) dapat memanajemen penggunaan energi pada Research
Vessel serta penggunaan bahan bahan bakar yang hemat dan efisien. Konsep
EEDI digunakan pada tahap desain kapal, sedangkan konsep EEOI dan
SEEMP diterapkan pada existing ship yang mana diharapkan secara primer
meningkatkan aspek performa kapal dalam hal manajemen teknikal dan
operasional. Dengan menggunakan nilai EEOI, dapat memberikan
peningkatan efisiensi energi dalam hal voyage, yang membandingkan nilai
estimasi nilai EEOI dengan nilai sebenarnya di atas kapal, sehingga
diperoleh faktor yang tidak dapat diprediksi sebagai acuan nilai selanjutnya.

II.

PERUMUSAN MASALAH
Skripsi ini akan membahas mengenai memanajemen kebutuhan
energi pada Research Vessel. Adapun masalah yang di bahas antara lain:
a Bagaimana pengaruh ketinggian sarat terhadap daya dan rpm Research
Vessel saat melakukan survei?
b Bagaimana mengatur operasi dari generator set dalam beberapa situasi
di saat Research Vessel melakukan survei ?
Batasan Masalah:
1.
Data kapal menggunakan GEomarine III
2.
Analisa hanya difokuskan pada operasi dari generator set.

III. TINJAUAN PUSTAKA


1. Regresi Linier Analisis
Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering
digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah
dikembangkan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik
antara dua atau lebih variabel. Namun karena bab ini hanya membahas
tentang regresi linier sederhana, maka hanya dua variabel yang digunakan.
Sedangkan sebaliknya jika lebih dari dua variabel yang terlibat maka disebut
regresi dan korelasi berganda. Analisa ini akan memberikan hasil apakah
antara variabel-variabel yang sedang diteliti atau sedang dianalisis terdapat
hubungan, baik saling berhubungan, saling mempengaruhi dan seberapa
besar tingkat hubungannya. Pada dasarnya analisis ini menganalisis
hubungan dua variabel dimana membutuhkan dua kelompok hasil observasi
atau pengukuran sebanyak n ( data ).Data hubungan antara variabel X dan Y
berdasarkan pada dua hal yaitu :
1. Penentuan bentuk persamaan yang sesuai guna meramalkan rata-rata Y
melalui X atau rata-rata X melalui Y dan menduga kesalahan selisih
peramalan. Hal ini menitikberatkan pada observasi variabel tertentu,
sedangkan variabel-variabel lain dikonstantir pada berbagai tingkat atau
keadaan, hal inilah yang dinamakan Regresi.
2. Pengukuran derajat keeratan antara variabel X dan Y. Derajat ini tergantung
pada pola variasi atau interelasi yang bersifat simultan dari variabel X dan Y.
Pengukuran ini disebut Korelasi.
Hubungan antara variabel X dan Y kemungkinan merupakan
hubungan dependen sempurna dan kemugkinan merupakan hubungan
independen sempurna. Variabel X dan Y dapat dikatakan berasosiasi atau
berkorelasi secara statistik jika terdapat batasan antara dependen dan
independen sempurna. Metode analisis ini juga digunakan untuk
mengestimasi atau menduga besarnya suatu variabel yang lain telah
diketahui nilainya. Salah
2. Bidang Seismik
Peralatan utama seismik terdiri dari 3 (tiga) sub system, yaitu:
a. Sub System Navigasi : terdiri dari DGPS receiver (C-Nav) dan software
navigasi. (Geonav, Hydronav dan Navrec). Geonav, Hydronav maupun
navrec bukan merupakan software navigasi untuk streamer, hanya
digunakan untuk navigasi kapal.
b. Sub system Recording : terdiri dari Workstation untuk data recording dan
streamer.
c. Sub system source : terdiri dari gun array (Air gun) kiri 8 buah gun, dan gun
array kanan 8 buah gun, kompressor dan gun controller.
Peralatan navigasi seismik merupakan peralatan yang khusus digunakan
dalam operasi survey seismik. Peralatan di bidang ini berfungsi untuk
menentukan posisi, arah dan jalur track/lintasan seismik. Pada bidang ini
terdapat software integrasi untuk navigasi kapal dan navigasi streamer.
Software navigasi yang digunanakan adalah Hydronav yang difasilitasi
mampu memerintahkan waktu peledakan gun ke gun controller sesuai
dengan kebutuhan survey. Pada bidang navigasi seismik terdapat Seamap
Unit yang merupakan sistim penentuan posisi (GPS) yang mampu
memberikan posisi pelampung gun, dan tailbouy dengan ketelitian submeter. Posisi dipancarkan melalui telemetri radio UHF dan/atau kable.

Tabel 5. Peralatan Survei Bidang Navigasi Seismik


N
O

JENIS ALAT

Gravel

Seamap Unit

Tail Buoy

NAMA ALAT
Quest Decoder
Quest Trigger
Compaq PC NavProc
PC Trigger
SeaMap Buoy Link Master
SeaMap Buoy Link Power Supply
SeaMap Buoy Link 8 Channel Serial
I/F
PC Seamap
SeaMap Master Radio Module
SeaMap Gun Float Module
GPS Receiver Reference
SeaMap Tail Buoy

Peralatan seismik dibagi menjadi peralatan di laut (in-sea) dan peralatan


kapal (onboard). Peralatan di laut terdiri dari Gun array dan
streamer, Streamer ini berisi Hidrophone ( alat perekam getaran), ADC
(Analog to Digital Converter), dan bird (berperan untuk mengatur posisi dan
kedalaman streamer). Total panjang dari streamer mencapai 3 km.
Sistem Recording seismik digital terdiri dari bagian Laut dan bagian darat.
Bagian laut adalah rangkaian streamer sedangkan bagian on-board adalah
power unit (PWM) dan recording unit. Peralatan recording system di kapal
terdiri dari HCI (The Human Computer Interface), CMXL (terdiri dari 408
XL dan software pengolah data PRM), Power Unit ( yang terdiri dari Power
Module Control (PWMC) dan Power Modul (PWM) untuk setiap streamer,
Unit interface dan Auxiliary Channel Units. Rangkaian onboard recording
system digambarkan sebagai berikut :

a. HCI (The Human Computer Interface)


HCI merupakan perlengkapan computer (workstation) untuk interaksi antara
system dengan operator (user) melalui paket software yang komprehensif
yang didisain untuk akuisisi data secara mudah. Paket software yang
digunakan adalah SEAL System 5.2. Fungsi utama dari HCI antara lain :
Set up parameter, update, dan display seluruh system.
NO

JENIS ALAT

NAMA ALAT

Onboard

IBM EsQC-Pro
Sercel CMXL
Sun PRM
Sun HCI
Sercel PWM-2
Sercel PWMC
Sercel DCXU
Sercel AXCU
Sercel Tape Drive

Sercel Seal Data Buffer


Oyo Geospace Thermal Plotter
Sercel Deck Cable
Sercel Aux deck Cable
Sercel Slip Ring
Sercel Deck Cable Adaptor
Sercel Winch Jumper
Sercel Lead In
Sercel SHS
Sercel HAU
Sercel HESE
2
Insea
Sercel HESA
Sercel LAUM
Sercel ALS
Sercel TAPU
Sercel TES
Sercel STIC
Sercel TS
Sercel TBJ
Sercel PC Control Navigator
Sercel SIU Modem Control Naviga
3
Cable Reveller
Oyo Geospace Bird
Oyo Geospace Retreiver
HP ProMax
4
Processing
SeisVision
Interaksi dengan peralatan yang di turunkan, monitoring noise sebelum dan
selama penembakan tanpa adanya kehilangan data.
Display untuk aktifitas system, untuk menampilkan, menganalisis, dan
menyimpan hasil test.
Menampilkan kondisi power: voltase, arus, alarm, dan monitoring tegangan
streamer.
- Mencetak semua parameter.
b. CMXL (Control Module XL)
CMXL terdiri dari Sercel 408 XL dan paket software PRM. Sercel 408 XL
berfungsi antara lain untuk:
Penghubung dengan peralatan elektronik bagian laut (in-sea electronics)
Mengenali Sinyal langsung pertama (Time break)
Mengelola dan mengontrol lajur seismik.
Mengumpulkan data dari in-sea electronics.
Mengumpulkan data status sistim untuk dikembalikan ke HCI.
c. PRM (Processing Module)
PRM adalah module software pengolah data yang di install di HCI atau pada
workstation yang terpisah yang berfungsi untuk memformat data dari atau
ke driver pita, ke plotter, dan ke sistim SeaProQC.
d. Power Unit

Power unit terdiri dari PWM (Power Module) dan PWMC ( Power Module
Control). PWM menghasilkan tegangan 365 VDC yang diteruskan ke bagian
peralatan elektronik laut (in-sea electrocincs) yang berfungsi :
Pembatas arus
Mendeteksi kebocoran untuk melindungi operator.
Stop kontak darurat
Menampilkan pemakaian tegangan dan arus, keadaan bahaya, dan
kebocoran arus.
PWMC dihubungkan dengan Ethernet yang menghubungkan HCI ke CMXL
yang merupakan interface setiap PWM dengan HCI untuk merelay sinyal
kontrol dan laporan kondisi sistem. PMWC berfungsi untuk melaporkan
tegangan, arus, dan jumlah kebocoran arus dnan kondisi bahaya ke HCI.

e. Bird dan Retreiver


Untuk mengatur streamer pada kedalaman tertentu dipasang bird pada
setiap 2 (dua) seksi (ALS) streamer. Selain itu jika streamaer cukup panjang
perlu di pasang juga retriever. Retreiver akan mengeluarkan pelampung
apabila streamer putus dan tenggelam.
Tabel 7. Peralatan Survei Bidang Recording Seismik
Peralatan source seismik merupakan peralatan yang berfungsi sebagai
sumber daya saat operasi survei. Peralatan survei source seismik terdiri dari
compressor, gun, dan gun controller. Kompresor yang digunakan untuk
mengisi gun dengan udara bertekanan tinggi adalah dua buah kompresor
merkAtlas Copco SBM18-44. Airgun berfungsi sebagai sumber getaran. Air
gun memiliki kekuatan tekanan mencapai 2000 psi atau sekitar 200 kali
tekanan ban motor. Tenaga yang digunakan adalah tekanan dari udara bebas
dan tidak akan merusak karang yang ada di bawah kapal. Gun controller
merupakan sistem untuk mengendalikan ledakan gun sesuai dengan
kebutuhan survey. Gun controller yang digunakan adalah Bigshot source
controller yang terdiri dari Sercel RTS. Fungsi dari gun controller adalah
untuk mengatur waktu peledakan setiap gun.
Sistem source yang digunakan terdiri dari dua gun array dikiri dan kanan.
Setiap Gun Array terdiri dari 8 (delapan Buah) gun, masing-masing gun 100
cu.in. Total gun yang terpasang adalah 1600 cu.in. Tetapi karena kendala
teknis volume gun yang bisa digunakan 790 Cu.in yaitu 5 gun di gun array
kiri dan 3 gun di gun array kanan dengan konfigurasi sebagai berikut :

Tabel 8. Peralatan Survei Bidang Source Seismik


NO

JENIS ALAT

Compressor

Gun

Gun Array

NAMA ALAT
Atlas Copco SBM18-44
Sercel G-Gun 250 Cu-Inch
Sercel G-Gun 150 Cu-Inch
Sercel Floater
Sercel Gun Plate & Hose
Sercel Cable
Sercel Sensor

Umbilical

Gun Controller

Sercel Umbillical Cable


Sercel Power Deck Cable
Sercel Signal Deck Cable
RTS BigShot Source Controller
RTS BigShot Controller Module
RTS BigShot Power Supply
RTS BigShot GUI

IV. TUJUAN PENULISAN


Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk :
a
b
c
V.

Mengetahui hubungan dan pengaruh ukuran utama kapal terhadap daya


mesin yang digunakan
Mengetahui daya main engine yang dibutuhkan disaat kapal melakukan
survei
Mengetahui daya auxiliary engine yang dibutuhkan disaat kondisi
pelayaran, manuvering serta saat survey

MANFAAT TUGAS AKHIR


Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam hal memanajemen
Energi main engine dan auxiliary engine pada kapal.
2. Menghasilkan system informasi dalam memanajemen kebutuhan energy
pada main engine dan auxiliary engine

VI. METODOLOGI
Metodologi dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
STARTT

Identifikasi dan
Perumusan masalah

Studi Literatur dan


Pengumpulan Data

Dimensi kapal
Survei

Kecepatan kapal
- saat menuju tempat survey
- saat melakukan survei

Analisis kebutuhan
Hp pada motor induk

Buku
Tugas Akhir
Jurnal Ilmiah
Website

- Kondisi pelayaran
- Kondisi kapal manuvering
- Kondisi survei
Analisis kebutuhan Hp
pada Auxiliary engine

Pembuatan Sistem
Informasi

Pengujian Sistem
Informasi

Validasi

Kesimpulandan
Saran

SELESAI

1. Identifikasi dan perumusan masalah


Merupakan kegiatan identifikasi masalah yang didapat dari pengamatan
terhadap problematika yang terjadi pada Research Vessel. Masalah yang
dianalisa adalah bagaimana memanajemen energy pada Research Vessel.
2. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur terhadap berbagai referensi terkait
dengan topic penelitian. Studi pustaka ini dimaksudkan untuk mencari
konsep dan metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang telah
dirumuskan pada tahapsebelumnya dan untuk mewujudkan tujuan yang
dimaksudkan. Studi pustaka ini termasuk mencari referensi atas teori-teori
terkait atau hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
3. Pengumpulan Data
Merupakan tahap dimana mengumpulkan data dari research vessel yang
akan digunakan
4. Tahap Pembuatan Sistem Informasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem informasi yang diinginkan.
Dimana luaran yang diharapkan adalah manajemen kebutuhan energi pada
main engine dan auxiliary engine yang optimal.
5. Tahap Pengujian Sistem informasi
Setelah dilakukan pembuatan sistem informasi kemudian dilakukan
pengujian dimana pengujian ini berdasarkan tujuan yang telah ditentukan
diawal. Dalam pengujian terdapat validasi dimana ketika hasil yang tidak
sesuai dengan yang diinginkan maka dikembalikan lagi pada tahap
pembuatan sistem informasi dan dilakukan perbaikan kemudian jika hasil
pengujian menunjukan hasil yang diinginkan kesimpulan dari hasil
pengujian tersebut.
6. Kesimpulan Dan Saran
Setelah tahap dilakukan, selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari hasil
pengujian sistem informasi. Kesimpulan berdasarkan dari data yang
diperoleh meliputi manajemen kebutuhan energi pada main engine dan
auxiliary engine yang optimal.

VIII. DAFTAR PUSTAKA AWAL

1. Modul Praktikum Regresi Linier Sederhana. (n.d.). Retrieved Januari 5,


2015,
from wikipedia:
http://ilab.gunadarma.ac.id/

2. Marine Seismic. (n.d.). Retrieved Desember 24, 2014,


From Google:
http://asyafe.wordpress.com

IX.

JADWAL PELAKSANAAN

No
1
2
3
4
5
7

Tabel Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir


Minggu ke 1
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11 12
0
Start
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Tahap pembuatan
system informasi
Pengujian Sistem
Informasi
Kesimpulan dan Saran

1
3

14

1
5

16

Anda mungkin juga menyukai