Anda di halaman 1dari 27

OBAT-OBAT PADA

SSP
Sii nina inayah ohmaniah

FARMAKOLOGI SUSUNAN SYARAF


PUSAT

1.
2.
3.
4.

SSP dibagi dalam beberapa bagian


farmakologis penting, yaitu:
Cerebrum
Cerebellum
Medulla oblongata
Medulla spinalis

Pengaruh obat yang mengenai SSP

sebagian besar berupa:


- Stimulasi (pemacuan)
- Inhibisi (penekanan, penghambatan)

PEMACUAN
Di SSP pd dasarnya sama dgn perifer

pelepasan neurotransmitter presinaptik


membran postsinaptik neuron
depolarisasi, bila cukup kuat stimulasi
neuron berikutnya

PENEKANAN
Ada 2 tipe, yaitu:
1. Penekanan presinaptik
menekan ujung syaraf presinaptik
pembuatan & pelepasan neurotransmitter
2. Penekanan postsinaptik
depolarisasi tidak terjadi

PENGARUH NEUROHUMORAL
PADA SSP
Acetylcholine (ACh) berperan sbg

neurotransmitter pada SSP


Ach dpt menyebabkan pelepasan
neurotransmitter lain, spt: NE,
Ephinephrine, dll

OBAT-OBAT YANG
BERPENGARUH PADA SSP
1.
2.
3.

PENEKAN UMUM SSP


PEMACU UMUM SSP
PEMACU DAN PENEKAN SELEKTIF SSP

1. PENEKAN UMUM SSP


Anestesi umum
Sedative-hipnotik
Alkohol alifatis

perubahan pada membran postsinaptik


shg tdk terjadi depolarisasi
menekan struktur presinaptik shg
pembuatan dan pelepasan
neurotransmitter berkurang

2. PEMACU UMUM SSP


Nikethamide
Pentylentetrazole memacu langsung

neuron dgn cara:depolarisasi


membran,penambahan pelepasan
neurotransmitter, memperpanjang
pengaruh transmitter, membran neuron
dibuat lebih aktif
Caffein
Strychnine menghambat penekanan
neuron

3. PEMACU DAN PENEKAN


SELEKTIF SSP
Cara kerja obat ini kadang sebagai

pemacu sekaligus penekan, hanya


bekerjanya pada bagian SSP yang
berbeda,kadang tak dapat memacu SSP
pada dosis terapeutik
a. antikonvulsan
b. relaksan otot skelet
c. analgesik narkotik
d. analgesik antipiretik
e. psychofarmaka

Ad 1.1 OBAT ANESTESI UMUM


Obat anestesi umum dibagi menurut
bentuk fisiknya mjd 3 golongan:
1. Anestesi gas
2. Anestesi menguap
3. Anetsei yang diberikan scr IV

Berdasarkan cara pemberian:


1. Inhalasi
2. IV

ANESTESI GAS
N2O (Gas gelak)
- Gas yg tdk berwarna, tdk berbau, tdk berasa, lbh
-

berat dr udara
Digunakan dalam campuran dgn oksigen
Tdk mdh terbakar, tp bila dicampur dgn eter
mudah meledak
Potensi anestesi krg kuat, stadium induksi cepat
krn kelarutan yg buruk dlm darah, relaksasi otot
krg baik shg perlu diberi pelumpuh otot
100% N2O Biasa digunakan pd pd partus, rasa
sakit saat kontraksi hilang, ditambah O 2
100%agar tak tjd hipoksia
Kadar N2O 80% sdkt mendepresi kontaktilitas
jantung

Cont
Efek analgesik N2O : O2 (20 : 80)
Untuk induksi N2O : O2 ( 80 : 20)
Untuk penunjang/mempertahankan efek

anestesi N2O : O2 ( 70 : 30)


Partus N2O : O2 ( 100 : 100), bergantian

Siklopropan
- Gas yang kuat, tdk berwarna, berbau spesifik,
-

lbh berat dr udara, disimpan dlm btk cairan


Mudah terbakar, meledak
Relatif tdk larut dlm darahinduksi dgn cepat
(2-3 mnt)
Menyebabkan relaksasi otot dgn baik dan
sedikit mengiritasi sal.nafas (depresi ringan dpr
tjd)
Mrp anestesi terpilih pd penderita syok krn
tidak menghambat kontraktilitas otot jantung,
curah jantung

2.2 Anestesi yang menguap


ETER (DIETILETER)

- tdk berwarna, mudah menguap, berbau, iritasi


sal.nafas, mdh terbakar, mdh meledak
- Di udara terbuka: teroksidasi mjd peroksida +
alkoholasetaldehid
- Pd kadardan sedang= relaksasi otot krn efek
sentral dan hambatan neuromuskular
- Menekan kontrakstilitas otot jantung ttp
dilawan oleh aktivitas simpatis curah jantung
tdk berubah
- Diabsorbsi dan diekskresi melalui paru, urin,
ASI, keringat

HALOTAN
- Cairan tdk berwarna, berbau enak, tdk mudah
-

terbakar dan meledak


Menghambat otot polos PD dan jantung,
aktivitas simpatismenyebabkan vasodilatasi
PD otot rangka dan darah otak
Bradikardi krn aktivitas vagal
Penggunaan berulang kerusakan hati:
nekrosis sentrotubular=anoreksia,
mual,muntah,kemerahan pada kulit
Menghambat tonus miometrium, < efektivitas
alkaloid ergot dan oksitosin
Absorbsi dan ekskresi melalui paru

2.3 ANESTESI PARENTERAL

1.
2.
3.
4.

Indikasi:
Induksi anestesi
Induksi dan pemeliharaan anestesi bedah
singkat
Suplementasi hipnosis pada
anestesi/analgesi lokal
Sedasi pada beberapa tindakan medik

Kriteria ideal
Cepat menghasilkan efek hipnosis
Mempunyai efek analgesia
Amnesia pasca anestesi
Dampak yg tidak baik mudah

dihilangkan oleh antagonisnya


Cepat dieliminasi oleh tubuh
Tidak/sedikit mendepresi fs respirasi/CV
Pengaruh farmakokinetik tdk
bergantung pada disfungsi organ
Kombinasi beberapa obat/cara anestesi

BARBITURAT
- Blokade sistem stimulasi di formatio retikularis
- Dosis< = penghambatan sistem penghambat
ekstra lemnikus
- Dosis>= menghambat sistem
perangsangrespon korteks menurun
- Menghambat pernafasan di MO
- Menghambat kontraksi otot jantung, tonus
vaskular, kebutuhan oksigen <
- Preparat : Na tiopental, Na tiamilal, Na
metoheksital

KETAMIN
Tidak berwarna, stabil, relatif aman
Sifat analgesik, anestetik, kataleptik
TD, frek nadi, curah jantung sampai

20%
Dealkilasi & hidrolisis dalam hati,
ekskresi dlm btk metabolit
Digunakan saat trauma, operasi gawat
darurat, pembersihan luka bakar,
prosedur radiologik

DIAZEPAM
Tdk berefek analgesik, tdk menimbulkan

potensiasi thd efek penghambat


neuromuskular dan efek analgesik obat
narkotik
Menimbulkan sedasi basal pd anestesi
regional, endoskopi dan prosedur dental,
induksi anestesi pd penderita CV
Kurang memuaskan krn masa kerja
lambat dan masa pemulihan lama

Cont
ESO
- Dilaporkan tjd kegagalan sirkulasi dan henti

nafas
- Flebitis, trombosis pada penyuntikan IV
- Tdk dianjurkan penyuntikan intra arteri krn
tjd nekrosis jaringan

PEMILIHAN SEDIAAN
Keadaan penderita
Sifat anestesi umum
Jenis operasi yang dilakukan
Peralatan & obat yang tersedia

Pertimbangan utama
- Mudah didapat,murah,cepat melampaui std II
- Tdk menimbulkan ES ths alat vital:hipersekresi
sal.nafas, sensitisasi jantung
- Tdk mudah terbakar, stabil, cepat dieliminasi,
sifat analgesik ckp baik, relaksasi otot ckp baik,
tanpa ESO

SEKIAN.

Anda mungkin juga menyukai